NovelToon NovelToon
JERAT SUTRA BERDURI

JERAT SUTRA BERDURI

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua / Mafia
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Arsila

Aruna yang sedang menikmati masa kuliahnya yang santai tiba-tiba dipaksa pulang ke rumah untuk sebuah "makan malam darurat". Ia mendapati keluarganya di ambang kehancuran finansial. Ayahnya terjerat hutang pada keluarga Gavriel, sebuah klan penguasa bisnis yang kejam. Aruna "dijual" sebagai jaminan dalam bentuk pernikahan politik dengan Damian Gavriel, pria dingin yang mempesona namun manipulatif

bagaimana cara aruna mengahadapi takdirnya?..... yuk, baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Arsila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apartemen Sempit dan Aliansi Ganjil

​Kapal Phoenix Global membelah ombak badai menuju perbatasan Singapura. Di dalam kabin utama yang remang-remang, suasana terasa sangat canggung. Aruna duduk di sofa beludru sambil mencoba mengeringkan rambutnya dengan handuk, sementara Kira dan Damian sibuk menatap peta digital di meja navigasi.

​"Kita tidak bisa kembali ke Jakarta sekarang," ujar Kira tegas. "Silas sudah memasukkan nama kalian ke dalam daftar pencarian orang di bawah pengawasan firma keamanan pribadinya. Begitu kalian mendarat di bandara atau pelabuhan resmi, kalian akan 'dilenyapkan' sebelum sempat melewati imigrasi."

​Damian mengangguk, rahangnya mengeras. "Dia punya jaringan di semua lini. Lalu apa rencanamu, Kira? Kapal ini juga tidak akan bisa bersembunyi selamanya."

​"Kita akan mendarat di dermaga pribadi milik kenalanku di Geylang. Setelah itu, kita harus menghilang. Aku punya sebuah safe house di apartemen tua daerah Toa Payoh. Kecil, tidak mencolok, dan tidak terdaftar atas nama Phoenix Global."

​Dua jam kemudian, Aruna menemukan dirinya berdiri di depan sebuah gedung apartemen tua yang catnya sudah mengelupas. Liftnya berderit mengerikan, dan lorongnya berbau minyak wijen dan deterjen. Sangat jauh dari kemewahan mansion Gavriel.

​Begitu Kira membuka pintu unit 4B, Aruna ternganga. "Mbak Kira... ini rumah aman atau gudang sapu? Kecil sekali! Kasurnya cuma satu, sofa cuma satu, dan dapur ini... bahkan tidak muat untuk satu panci seblak!"

​Kira melempar kunci ke meja kecil yang goyang. "Terima kasih atas kritiknya, Nyonya Gavriel. Tapi di tempat inilah nyawa kita tidak akan melayang. Di gedung ini, orang-orang tidak peduli siapa tetangga mereka. Itulah perlindungan terbaik."

​Damian memeriksa jendela, menarik gorden tebal untuk memastikan tidak ada celah. "Ini cukup untuk sementara. Kita butuh waktu dua puluh empat jam untuk menyusun serangan balik ke jaringan keuangan Silas."

​Malam itu menjadi ujian kesabaran bagi mereka bertiga. Aruna terpaksa berbagi kasur sempit dengan Kira karena Damian bersikeras berjaga di sofa depan pintu dengan senjata di tangan.

​"Mbak Kira," bisik Aruna dalam kegelapan.

"Kenapa Mbak mau bantu kami? Bukannya Mbak benci banget sama aku?"

​Kira terdiam lama sebelum menjawab. "Aku tidak benci kamu, Aruna. Aku cuma benci karena kamu punya sesuatu yang tidak pernah bisa kubeli dengan uang kebebasan untuk menjadi konyol. Silas menghancurkan ayahku, dan dia memperlakukanku seperti bidak catur. Saat aku lihat kamu berani melawan dia di pulau tadi... aku sadar aku berada di pihak yang salah."

​Aruna tersenyum, meskipun Kira tidak bisa melihatnya. "Ternyata Mbak tidak sejahat itu ya. Cuma agak kurang asupan micin saja makanya mukanya kaku."

​"Tidurlah, Aruna. Besok akan jadi hari yang sangat panjang," gumam Kira.

​Pukul tiga pagi, Damian tiba-tiba masuk ke kamar dan membekap mulut Aruna dan Kira secara bersamaan. "Diam. Ada orang di lorong. Dua orang, bergerak taktis," bisik Damian dengan suara yang sangat rendah.

​Jantung Aruna berdegup kencang. Bagaimana Silas bisa menemukan mereka secepat ini?

​Sreeek... sreeek...

​Suara sesuatu yang digesekkan di bawah pintu terdengar jelas. Itu bukan kunci, tapi sebuah serat optik kamera kecil. Silas sudah menemukan lubang persembunyian mereka.

​"Lewat balkon," perintah Damian. "Kira, bawa tas datanya. Aruna, pegang tanganku erat-erat."

​Mereka merayap keluar menuju balkon lantai empat. Aruna melihat ke bawah, tingginya cukup untuk membuat kepalanya pusing.

"Mas, jangan bilang kita harus lompat lagi..."

​"Tidak perlu lompat, kita akan lewat pipa pembuangan ke lantai bawah," Damian membantu Aruna turun ke pipa besi yang kokoh namun licin karena embun pagi.

​Tepat saat mereka turun ke lantai tiga, terdengar suara ledakan pintu unit 4B yang didobrak paksa. Sinar lampu senter menyorot ke arah balkon.

​"MEREKA DI SANA!" teriak sebuah suara dari atas.

​"Lari!" Damian menarik Aruna dan Kira menyusuri gang sempit di bawah apartemen. Mereka berlari menembus kegelapan kota Singapura, di antara kedai-kedai kopi yang mulai bersiap buka.

​Di ujung gang, sebuah mobil van hitam menghadang jalan mereka. Pintunya terbuka perlahan. Aruna sudah bersiap melempar sepatu hak tingginya sebagai senjata terakhir, namun sosok yang keluar dari van itu membuat mereka semua tertegun.

​"Mas Damian? Mbak Aruna? Masuk cepat!"

​"Tiara?!" Aruna berteriak kaget. Sahabatnya itu duduk di kursi kemudi dengan kacamata hitam dan senyum lebar. "Kok kamu ada di sini?!"

​"Lukas mungkin punya tentara bayaran, tapi Aruna Maheswari punya jaringan 'Srikandi Jalanan' yang punya koneksi sampai ke supir taksi di Singapura! Ayo masuk, sebelum kita jadi pajangan di kantor polisi!"

1
shabiru Al
aruna jeli juga yah...
shabiru Al
waduh,, bakalan jadi korban barunya aruna nih si raka
shabiru Al
ini gimana sih thor aruna bilangnya saya saya terus sementara damian bilangnya aku
shabiru Al
buset aruna masih sempet kepikiran mesen makanan onlen cod lagi 🤭
shabiru Al
tdkah aruna ingin belajar menjadi lebih cerdik,, tdk mungkin jika harus bergantung terus sama damian kan.. tak selamanya damian akan ada d sisi aruna
shabiru Al
sudah mulai falinginlop kah.... 🤭
shabiru Al
aruna yang out of the box😄
shabiru Al
nah kan bener damian mengerikan,, dia bisa merancang sekenario dengan sangat rapih
shabiru Al
kok damian sedikit mengerikan ya...
shabiru Al
aruna ya gokil abis,, berbanding terbalik dengan damian
shabiru Al
mampir ya thor....
Ayu Arsila: silahkannn🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!