NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:141.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 26

"Kreekkkk..."

"Assalamualaikum. Ayo, masuk lah," ajak Dirga, setelah membukakan pintu salah satu unit apartemen elite miliknya, yang berada di pusat kota Singapura.

"Iya, Mas. Terima kasih." jawab Ziya, sembari melangkah maju. Memasuki ruangan yang sangat luas dengan interior yang serba mewah tersebut.

Seketika, Ziya di buat tertegun saat memasuki unit apartemen itu. Dimana di sana, terdapat sebuah ruangan yang sangat luas dan juga mewah.

Dan, satu hal yang membuat Ziya semakin di buat membeku adalah. Adanya foto pernikahan nya dulu bersama dengan Dirga, terpanjang dengan sangat indah di ruang tamu unit apartemen itu.

Jadi, disaat membuka pintu unit itu yang jadi pemandangan pertama adalah. Wajah Ziya dan juga Dirga saat mereka menjadi pasangan pengantin enam tahun yang lalu.

"Ada apa? Kenapa diam di situ?" tanya Dirga, yang baru menyadari jika Ziya tidak ikut bersama dengan masuk ke dalam.

Melainkan masih berdiam diri di depan pintu. Menatap tak percaya pada foto pernikahan yang terpajang di dinding ruang tamu rumah barunya.

"Ziya, kamu mendengar Mas, kan?" tanya Dirga lagi, saat tidak ada respon dari istrinya.

"Hah? Ah, maaf. Tadi, Mas bilang apa?" tanya balik Ziya, yang hilang fokus setelah melihat foto pernikahan nya terpajang dengan sangat rapih di dinding apartemen.

"Kamu kenapa sih? Dari tadi terus saja bengong. Sampai-sampai aku harus mengulang ucapanku lagi," tanya Dirga lagi saat Ziya balik bertanya kepadanya.

"Maaf, Mas. Aku tidak bermaksud untuk____"

"Sudahlah lupakan. Ayo masuk dan istirahatlah di kamar bersama dengan Zingga. Aku akan keluar sebentar untuk membeli makanan," lanjut Dirga, lalu melangkah pergi berniat untuk meninggalkan unit itu.

Set...

Greeppp...

Akan tetapi, langkah nya terpaksa dia hentikan saat tangan mungil Ziya mencekal pergelangan tangan nya.

"Mas, marah, ya? Maafkan aku Mas, aku tidak bermaksud mengabaikan mu, hanya saja aku___"

Set...

Deg...

Seketika, Ziya tidak bisa melanjutkan ucapan nya saat Dirga membalikkan tubuh nya. Lalu, pria itu menutup mulut Ziya dengan jari telunjuknya.

Yang semakin membuat Ziya jantungan adalah. Jarak diantara mereka yang saat ini tubuh keduanya menempel dengan sempurna. Karena pada saat Dirga berbalik, pria itu juga melangkah maju. Mengikis jarak antara dirinya dan juga Ziya.

Bahkan saking dekatnya, wajah tampan pria itu berada tepat di depan matanya, hingga hal itu membuat Ziya gugup setengah mati.

"Ssttt... Yang bilang aku marah siapa? Aku pergi karena aku lapar dan ingin beli makanan kebawah. Apa ada yang salah?" tanya balik Dirga. Dengan nada bicara yang sangat lembut, membuat Ziya semakin salah tingkah dibuatnya.

"Ti_tidak ada. Maaf," jawab Ziya, tergagap lalu menunduk karena terlalu gugup.

"Baiklah. Mau nitip sesuatu nggak? Biar sekalian, mumpung Mas mau keluar,"

"Boleh. Kalau itu tidak merepotkan, Mas,"

"Tidak ada kata repot jika itu untuk keluarga. Katakan, apa yang kamu butuhkan. Biar nanti sekalian Mas belikan,"

"Aku butuh bahan makanan, Mas. Tidak baik kalau terus beli dari luar. Maaf, bukan nya tidak percaya dengan makanan yang dibeli dari luar. Hanya saja, akan lebih baik jika kita masak sendiri,"

"Oh. Untuk itu, Mas sudah pesan secara online. Nanti, akan ada orang yang mengantarkan barang nya ke mari. Selain itu, masih ada lagi yang kamu butuhkan?"

"Untuk saat ini, itu saja dulu. Selebihnya, biar nanti aku cicil sendiri Mas,"

"Ok. Kalau begitu Mas pergi dulu ya. Kamu istirahat saja dulu. Mas pamit, assalamualaikum,"

"Iya, Mas. Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Hati hati, Mas,"

"Iya."

Dirga pun akhirnya berlalu pergi, meninggalkan unit apartemen nya dan juga Ziya untuk membeli makanan.

Sementara Ziya, kembali melanjutkan langkah nya. Menuju ke kamar utama unit apartemen itu. Kamar yang tadi di masuki oleh Dirga yang membawa Zingga untuk beristirahat di sana.

*

*

"Ting..."

"Tong..."

Ziya yang baru saja menyelesaikan ibadahnya bergegas pergi ke arah pintu utama saat mendengar suara bel pintu itu berbunyi.

"Kreekkkk..."

"Excuse me, does this apartment unit belong to Mr. Dirga?" tanya seorang pria, yang berdiri didepan pintu dengan barang bawaan yang lumayan banyak.

"Yes, this unit belongs to Mr. Dirga. What can I do for you, sir?" jawab Ziya. Dengan balik bertanya kepada pria itu.

"Are you Mrs. Ziya?"

"Yes, I'm Ziya. Is there anything I can help you with?"

"Excuse me, madam. We are here to deliver the goods that Mr. Dirga has ordered. May we come in? We need to bring all these items inside,"

"Oh, yes, please come in. I apologize for any inconvenience,"

"No, madam. It is already within the scope of my duties,"

"Alright, please come in, sir."

Ziya pun langsung membuka pintu unit apartemen nya lebar lebar agar agar pria tadi dan juga rekan kerjanya bisa masuk ke dalam untuk memindahkan barang barang yang sudah dipesan oleh Dirga.

Ziya cukup dibuat kaget saat melihat dua pria itu memindahkan beberapa kardus berukuran cukup besar, kedalam unitnya. Rupanya, barang yang dipesan oleh Dirga cukup banyak hingga butuh waktu agak lama untuk memindahkan semua barang itu masuk kedalan unitnya.

"We have finished moving all the items and our work is done. We will take our leave now, madam." ucap pria tadi, setelah selesai memindahkan semua barang ke dalam unit milik Dirga.

"Yes, sir. Thank you for your help,"

"Yes, ma'am. You're welcome."

Kedua pria itu pun langsung pergi begitu pekerjaan mereka selesai dan kini, tinggal giliran Ziya yang harus membongkar dan memindahkan isi dari kardus kardus yang berjejer diruang tengah unitnya.

"Mas Dirga pesan apa saja sih? Kenapa barang yang dikirim sebanyak ini?" gumam Ziya, menatap kardus yang berjejer di ruang tengah.

"Ada apa? Kenapa bengong? Ada yang salah?"

Seketika, Ziya terlonjak kaget saat tiba tiba suara barito Dirga mengejutkan dirinya yang sedang sibuk memikirkan tentang apa saja yang di pesan oleh Dirga hingga sebanyak itu.

"Astaghfirullah al adzim. Mas bikin kaget saja," ucap Ziya, sambil mengusap usap dadanya karena kaget.

"Yang ngagetin kamu siapa? Lagian, kamu kenapa sih? Sejak kita nikah, kamu itu jadi sering melamun. Kamu nyesel ya rujuk sama Mas?"

1
Sutarni Khozin
lnjut
Maulana ya_Rohman
s3lesai sudah marathon nya..
walaupun gao comend di setiap bab nya....
masih di lanjut lagi thor...
🌸 Triyani 🌸: makasih kak 🤗🥰
total 1 replies
Maulana ya_Rohman
ikut sakit hati ku thor....
seerti di remas² lalu di beri garam/ jeruk lemon, nipis...
Maulana ya_Rohman
mampir di sini thor....
Eneng Elsy
dirga,km kpl RT,,jgn ijinkan bibit pelakor itu menginap d apart mu yah,,meskipun dia adik ipar sekalipun.
dlu km membiarkan RT mu hancur krn km yg mengundang pelakor itu sendiri,jadikan itu sbgi pelajaran.
rahma hartati
Makanya Dirga jd Lelaki itu jangan Sok Paten, rasakan sm Kau kan Karma itu benar2 ada..
Matek Ho.
Dapat Istri Baik2 gak bersyukur, Menjijikkan Lihat Kau.
lanjut Thorr.
Defi
fix ini ipar adalah maut
siti Hasanah
setuju
Naufal Affiq
jangan bilang thor,zira jadi pelakor rumah tangga adiknya
Sunaryati
Ingin agar ulat bulu pergi, Dirga dan Ziya pamerlah kemesraan di depan Zora tiap saat, dan perilaku kalian selalu romantis, bukan dibuat- buat tapi sungguh-sungguh. Dan rutinlah buat adonan untuk adik Singgah. Jika Zira masih punya urat malu, dia akan pergi tanpa diusir, ibarat sambil menyelam minum air.
Astrid valleria.s.
ayo dirga hempaskan ulet keket tuh
Nurhayati Nia
kamu yang membuat trauma itu Dirga sekarang kamu juga yang harus menyembuhkan nya
asiah puteri mulyana
aneh masa ga ingat kan dia bangun mungkin sm istrinya dikamar
Erna Fadhilah
kalau kedatanganmu ke sana hanya untuk menghina mereka mending kamu jauh-jauh deh zirr
Haikal syahputra haykal
lama dlsekali up ny
mbok Darmi
bener ini zira saudara kandung kok jutek bgt ngomong sama adiknya, ayo dirga jgn lengah suruh segera pergi jgn diijinkan menginap di rumah kalian ingat ya...ipar adalah maut apalagi dirga sdh tau kelakuan zira selama ziya pergi ingin menggantikan posisi ziya jd istrinya dirga, helooo ngehalu nya ketinggian
M Nabil Anisa
geram juga aku saudara ziya ini😡😡😡😠😠👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾
Ruzita Ismail
Luar biasa
Astrid valleria.s.
makasih thor 🌹 vote
#ayu.kurniaa_
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!