NovelToon NovelToon
Senandung Hening Di Lembah Bintang

Senandung Hening Di Lembah Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Romansa Fantasi
Popularitas:321
Nilai: 5
Nama Author:

Berada di titik jenuh nya dalam pekerjaan Kania memutuskan resign dari pekerjaan dan menetap ke sebuah desa. Di mana di desa tersebut ada rumah peninggalan sang Kakek yang sudah lama Kania tinggalkan. Di desa tersebutlah Kania merasakan kedamaian dan ketenangan hati. Dan di desa itu jugalah, Kania bertemu dengan seorang, Bara.

28

Sebuah mobil taksi berhenti di Perempatan jalan Desa Ranu Asri. Bara dan Kania turun. Mereka berdua sama-sama membawa koper, tapi wajah mereka dipenuhi kelegaan.

Keheningan Desa, suara angin lembut, aroma tanah basah dan aroma kopi yang samar-samar.

Kania menghirup napas dalam-dalam. “Aroma ini. Aroma yang kurindukan. Aroma rumah.” Ujar Kania sambil tersenyum.

Bara meraih tangan Kania, menggenggamnya erat. “Kita kembali, Sayang. Kali ini untuk menetap.”

Mereka mulai berjalan menuju Kedai Senja Ranu.

Saat mereka mendekati Kedai Senja, mereka disambut oleh keramaian kecil. Ibu Wati, Radit, sudah menunggu.

Ibu Wati segera menghampiri, memeluk Bara dengan air mata kelegaan. “Kau kembali, Nak! Ibu sangat merindukanmu.!”

Bara membalas pelukan Ibunya. “Saya kembali, Bu.”

Ibu Wati kemudian memeluk Kania dengan hangat. “Selamat datang kembali, Nak. Kamu membawa kembali senyuman anak Ibu.”

Radit menghampiri Bara, meninju bahunya dengan lembut.

“Wah, Tuan Barista kita berhasil juga menaklukkan kota! Sekarang, kau harus membayar semua keringatku di kebun kopi!”

Bara tertawa. “Aku akan memberi bonus untukmu, Dit. Terima kasih sudah menjaga semuanya. Dan terima kasih sudah menjaga kepercayaanku.”

Bara dan Kania berjalan ke belakang kedai, ke arah kebun kopi. Mereka berhenti di depan barisan pohon kopi yang terawat.

Kania memegang daun kopi. “Aku tidak sabar untuk memulai semuanya, Mas. Ingin segera mengimplementasikan ‘Akar Kencana’ secepatnya.”

Bara berdiri di samping Kania, memeluknya dari belakang. “Aku juga tidak sabar, sayang. Aku mencintaimu, Kania. Dan di sini, di antara pohon-pohon ini, aku akan menunjukkan padamu setiap hari, bahwa aku adalah pria yang pantas mendapatkan kepercayaanmu.”

Mereka berdua berdiri, menatap kebun kopi yang menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka. Bara telah membawa Kania kembali ke akarnya, dan Kania telah membawa Bara ke masa depannya.

**************************************

Puncak Bukit Bintang Desa Ranu Asri

Kania dan Bara duduk di bangku kayu di puncak bukit yang menghadap ke kebun kopi. Di pangkuan Kania tergeletak tablet dan di samping Bara tergeletak sekantong biji kopi siap panen.

Bara menyesap kopinya, tersenyum. “Batch kopi ‘Akar Kencana’ edisi pre-order pertama habis terjual, Kani. Itu semua berkat branding dan E-Commerce yang kamu buat. Radit bilang kita harus segera menyewa gudang pengolahan yang lebih besar.

Kania tertawa bangga. “Aku tahu. Tapi kita tidak akan menyewa sampai kau membuatkan laporan cash flow yang benar. Aku sudah menjadi CEO yang sangat ketat gara-gara kamu, Tuan Pemilik Kebun.”

Mereka tertawa, menunjukkan kemitraan yang kini seimbang dan harmonis.

Ponsel Kania berdering. Tertera nama ‘Satya’ (E-Commerce). Kania mengangkatnya.

“Halo, Satya. Ya, saya sudah lihat kontraknya. Kami akan tanda tangan minggu depan.

Kania menyelesaikan teleponnya. Bara menatapnya, tetapi tidak ada sedikitpun kecemasan di matanya. Ia hanya tersenyum.

Bara mengambil tangan Kania. “Bisnis yang bagus. Kau tahu, aku masih ingat betapa paniknya aku saat pertama kali mendengar namanya.

Kania menyandarkan kepala di bahu Bara. “Kamu sudah lulus, Bara. Kau tidak hanya memaafkanku atas masa lalu; kau mengizinkanku untuk membawa masa laluku menjadi aset bagi masa depan kita.”

Bara memeluk Kania erat-erat. Ia merasakan betapa kokohnya hubungan mereka kini.

“Ibu bilang, kita harus segera mempersiapkan lamaran resmi aku sudah bicara dengan Radit. Dia juga akan membantuku membangun rumah kita di dekat kebun kopi.”

“Aku menyukainya. Tapi bisakah aku meminta satu ruangan kerja dengan view bukit?”

Bara tertawa. “Tentu. Asalkan kamu janji, kau akan selalu menyempatkan diri untuk ke bukit malam hari bersamaku.”

Kania mengangkat kepalanya, matanya bersinar karena cahaya bintang yang mulai bermunculan.

“Aku janji. Aku akan selalu menemanimu ke bukit malam hari.”

Bara mencium Kania dengan lembut.

End of Season 1.

1
Yuri/Yuriko
Aku merasa terseret ke dalam cerita ini, tak bisa berhenti membaca.
My little Kibo: Terima kasih kak sudah menikmati cerita ini 🙏
total 1 replies
Starling04
Membuatku terhanyut.
My little Kibo: Terima kasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!