Ipeh gadis cantik yang periang dia keturunan dari Betawi dan China, ibu nya Betawi papah nya China, Ipeh seorang wanita yang memiliki kemampuan bela diri dan pengobatan tradisional, karena sang Papah dokter spesialis bedah yang terbaik dari rumah sakit milik keluarga besar sang papah
Penasaran kagak cerita nya Yuk mampir siapa tahu demen dengan alurnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
"Kau benar.... saking sunyinya kalian tidak menyadari keberadaan kita semua" ucap prajurit bayang milik Alin. para pembunuh bayaran pun langsung memutar tubuh mereka
"Siapa kalian?" tanya ketua pembunuh bayaran
"Raja neraka yang menjemput kalian semua" jawab prajurit Shan. Shan memiliki kekuatan bela diri yang setara dengan para jenderal di kerajaan Ming ini, jadi dia yang di percaya Alin untuk menjaga Zua Ming, tapi saat ini dia ikut bergabung dengan para rekan nya
"A apa maksud mu? kau jangan kurang ajar" teriak ketua pembunuh bayaran itu.
"Banyak tanya.... Habisi mereka semua, setelah mereka mati kirim mayat nya ke kediaman Menteri bodoh itu" ucap Shan yang ikut bertempur
"Siap komandan..." jawab para prajurit lainnya
BUG
Krekkkk
Akhhhhh
BRAK
"Brengsek.... mereka benar-benar berniat menghabisi nyawa anak buah ku, ini tak bisa di biarkan" ucap ketua pembunuh bayaran. dia pun mengeluarkan Boom asap agar mengecoh lawan mereka
Duar
Asap pun keluar dan ketua pembunuh bayaran pun berniat membawa anaknya yang terluka, dan memerintahkan anak buah yang masih berdiri di belakang nya membantu
Tapi sayang seribu sayang. Shan dan lain tak terkecoh. mereka sudah di latih dengan gas air mata, sekarang berhadapan dengan asap biasa itu tidak ada apa-apa nya bagi para prajurit bayangan
"Cih... kau salah sudah memasuki kediaman nyonya kami, karena sudah masuk maka tidak bisa keluar dengan hidup! habisin mereka sebelum kabur" teriak Shan. para prajurit pun segera menyerang kembali pembunuh bayaran itu
"Sial... apa mereka benar-benar manusia? kalau benar kenapa mereka tahan dengan boom asap ku, brengsek... tahu begitu aku tak ingin mencari masalah" ucap ketuanya. dia pun tidak bisa menolong para anak buahnya dia hanya bisa melarikan diri
"Aku harus pergi, biar nanti ku tuntut balas kepada menteri Bum" ucapnya dengan berbalik untuk kabur. saat ingin lari dia di kejutkan oleh Lelaki gagah di depan nya
"Tidak semudah itu kodok burik" ucap Chun yang baru kembali dari kediaman putra mahkota nya
BUG
Satu tendangan Chun berikan di dagu ketua pembunuh bayaran. dan tendangan itu membuat ketua pembunuh bayaran itu terjungkal ke kebelakang
"Cihh... manusia seperti ini di sebut ketua pembunuh bayaran? lemah. loyo. dan lentur, itu pasti sarap kejepit" ucap nya sambil tersenyum mengejek kepada ketua pembunuh bayaran itu
Bug
Shan memukul bokong Chun. saat mendengar ucapan tak masuk akal dari rekan nya, sedang yang lain hanya terkekeh karena mereka sudah tahu kekonyolan Chun itu seperti apa
"Kau itu saat sedang serius malah bercanda, datang-datang kau langsung membuat rekan kita tertawa" ucap Shan
"Lah emang apa salahku? aku hanya memberitahu dia saja, kalau dia tidak pantas disebut ketua pembunuh bayaran, masa iya ketuanya loyo. lemah tak bertulang seperti itu" jawab Chun
"Ku kurang a ajar k kau...." ucap ketua pembunuh bayaran. apa lagi dia melihat giginya rontok beberapa
"Bahkan baru di tendang seperti itu saja sudah rontok itu gigi? makanya sering-sering gosong gigi biar sehat seperti ku, nih lihat gigiku bersihkan? tentu saja nyonya memberikan pasta gigi, bukan pasta gusi" ucap Chun dengan nada mengejek
"K kau akan aku bunuh" teriak geram ketua pembunuh bayaran
"Bunuh? kau mau bunuh aku? ayo bangun dari baringan mu itu hajar aku, aku janji ngga akan melawan dengan kekuatan penuh, paling dengan kekuatan Bulan ala Jie jie Nurliana" ucap Chun. dengan nada bangga karena di ajarkan Tendangan bulan ala Mpok Nurliana yang membahana itu
Semua rekan nya hanya menggelengkan kepala mereka, mereka pun membereskan mayat anak buah pembunuh bayaran itu
"Ya dewa.... kenapa rekan ku tidak ada yang normal" ucap frustasi Shan. bagaimana tidak frustasi dengan para rekannya itu, mereka menyusun mayat itu dengan di tumpuk satu sama lain
"Nyonya.... tolong hamba" teriak Shan
Alin dan Bee pun keluar. mereka berjalan kehalaman belakang untuk melihat latihan prajurit nya
"Kalian sudah selesai? bagaimana apa cukup puas latihan nya" tanya Alin
"Kami belum puas nyonya, mereka terlalu lemah" jawab Chun sambil menarik telinga ketua pembunuh bayaran itu
Alin mengerutkan keningnya melihat Chun dengan tanpa bersalah nya menarik telinga manusia seperti itu
"Kenapa kau menarik telinga nya?" tanya Alin
"Hehehe... kedua tangan nya lepas tuh, jadi hamba menarik telinga nya saja. biar dia mau mengikuti hamba" jawab Chun
Sedangkan Bee menepuk jidatnya melihat sesama rekan nya itu seperti itu, Shan pun langsung berbisik di sebelah Bee
"Tuan Bee, pusing dengan kelakuan dia bukan? tapi lihat tumpukan mayat itu, mereka juga sama kurang kerjaan nya seperti Chun" bisik Shan. Bee pun langsung mengalihkan perhatian nya dan benar saja apa yang di ucapkan Shan
"Seperti nya yang waras hanya kita berdua Shan, semoga kita berdua di berikan ket?
TBC
Jangan lupa like komen gif dan vote ya... biar semakin semangat buat Up
Author up nih sisa di draf jangan minta doubel lagi ya... besok lagi lanjut ceritanya