"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).
Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.
Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.
.
.
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Dengan susah payah Ariana menahan tangan Caesar yang menyentuh nakal di bawah sana. Sorot mata wanita cantik itu berkabut, nafasnya memburu pelan namun teratur. "Hentikan!.. Caesar.."
"Tidak mau.." Lirih pria itu sambil menggigit kecil telinga Ariana. "Kurasa dia menyukai sentuhan ku.."
"Kau!..." Ariana tampak gelisah, tubuhnya terasa tegang dan begitu panas. Ini tidak bisa di benar kan, ia harus menahan Caesar yang mungkin sama-sama kesulitan juga.
Jemari Ariana meraih wajah tampan itu agar menatapnya. Caesar terlihat tenang namun cukup tersiksa, sorot matanya yang tajam terasa berat nan sayu. Caesar kembali membuka bibirnya, gerakannya perlahan namun mengancam, seolah hendak menenggelamkan Ariana hanya dengan tatapan itu. Ia mendekat… ingin kembali melahap..
Namun tangan Ariana segera menahannya. "Hei!... Tidak boleh begini, kau lupa kita sedang berada di mana? Sadarlah.."
Caesar merasakan kepanikan Ariana, namun itu tiada arti untuknya. Bibir pria itu menyentuh.. Melumat.. Dan menggigit jemari Ariana. "Aku rasa tak masalah.. Jika bisa, tempat ini juga mendukung."
Wajah cantik itu terlihat merah padam. Yang benar saja! Caesar berkata demikian?.
Ariana langsung menggelengkan kepala.
Apa jadinya? Pertemuan pertama mereka saja sudah sangat langka, dan kini malam pertama juga harus di gedung kenegaraan?? Benar-benar sangat satisfying dan berbeda dari kebanyakan orang-orang.
"No.." Telunjuk Ariana menahan bibir pria itu. "Ini kantor kenegaraan, walaupun kau punya kendali setidaknya jangan berpikir gila di sini."
Pria itu hanya diam dengan tatapan mengunci. Apa yang dikatakan Ariana memang benar, Caesar hanya tidak mempedulikan keadaannya jika sudah bersama Ariana.
Tangan kekar itu meraih tubuhnya, melingkar memeluk erat Ariana tanpa celah sedikitpun. Ia sangat merindukannya.. Melepas emosi yang membelenggu itu hingga terobati. Gejolak dalam dirinya tak hanya tentang hasrat yang membakar, tetapi juga tentang rindu dan rasa, yang selama ini tak pernah mampu ia redam. Dan bersama Ariana lah, segalanya terasa meledak tak terkendali.
Ariana terdiam, perasaannya terasa hangat hingga maniknya gemetar. Dengan perlahan Ariana membalas pelukannya, rasa nyaman dan aman yang sudah ia rindukan sejak lama telah ia rengkuh kembali.
Sangat tak tahu malu memang, mulutnya berkata apa tetapi tubuhnya bereaksi lain.
"Mari pindah.. Ke tempat ku berada." Ujar Caesar berbisik.
"Tidak, hanya sebatas ini." Timpal Ariana menekankan. "Statusku di hadapan publik adalah calon istri Diego, semoga kau paham maksudku."
Rahang Caesar mengeras mendengar itu. "Namun kau masih istriku.. Aku tak pernah menceraikan mu, Ariana."
"Aku tahu."
"Lalu?." Sindir Caesar. "Kau berniat memiliki dua suami? Serakah sekali."
Ariana meremas kuat ujung baju, untuk saat ini ia tak mungkin mengatakan rencananya terhadap Diego. Nama Caesar tak akan Ariana biarkan terseret, sudah diam-diam dan memiliki hubungan dengannya saja sudah salah. Jadi Ariana harus hati-hati bertindak.
"Maka dari itu ceraikan aku." Bibirnya terlihat gemetar saat mengucapkan kalimat itu, ada rasa khawatir yang terlintas dalam benak Ariana, bagaimana jika Caesar menyetujuinya?. Sudah banyak sekali hal yang ia lakukan agar Caesar dapat membencinya.
Sorot mata tajam telah Ariana terima, terasa sangat mengikis dan penuh intimidasi.
"Tidak akan, Ariana." Lirihnya parau namun pasti.
"Entah karena ini kebohongan semata atau kau menyimpan maksud lain, aku tak akan pernah menceraikan mu..
"Kau telah membuatku seperti ini maka kau sendiri yang harus menyelesaikannya.. Menjadi kotor dan gila, itu tak akan jadi masalah. Aku akan mendatangi keluargamu dan memporak-porandakan semua." Lanjut pria itu, terlihat tidak ada kebohongan dalam ucapannya.
"Tidak, Caesar.." Bantah Ariana. "Aku akan membencimu jika melakukannya."
Mendengar itu, Caesar mengembangkan senyum sinis. "Aku lebih dulu membencimu."
Wanita cantik itu terdiam dengan perasaan tak menentu, Ariana menghela nafas berat. "Apa yang kau inginkan?." To the point Ariana, ia tidak mungkin membiarkan Caesar mendatangi keluarganya, masalahnya harus selesai satu persatu. Maka dari itu ia harus membungkam sosoknya, yang berbahaya tak kenal ampun itu.
"Tarik kembali permintaan cerai mu, jika kau benar-benar tak menginginkan nya.." Timpal Caesar, terasa dalam namun menusuk.
Benar, Caesar adalah satu-satunya pria yang melemahkan diri Ariana. Hatinya seolah tahu apa yang ia rasakan, dan sangat benar sekali Ariana tak menginginkan bercerai dengannya.
"Oke, jika itu yang kau mau." Timpal Ariana. "Tapi jangan menghalangi pernikahan ku dengan Diego, diamlah dan duduk dengan manis."
"Kau mempermainkan diriku?." Dingin Caesar.
"Tidak."
"Ini permainan ku." Lanjut Ariana
Sudut bibir pria itu terangkat, ia kini menyadari sesuatu. Selain Ariana mampu memporak-porandakan dirinya, istrinya ini benar-benar sangat gila penuh rencana.
"Bagaimana? Kau sepakat untuk menyembunyikan nya?." Timpal Ariana lagi.
"Ya.. Kemari lah..." Lirih Caesar menarik tubuhnya. "Manjakan dulu suamimu sebelum kembali berpisah."
"Hei! Kau benar-benar ya.. Ini di gedung kenegaraan!." Panik Ariana saat bibirnya kembali di lahap, tangan Caesar sudah nakal melepas beberapa kancing kemeja nya hingga terbuka.
.
.
Sementara itu.
Halaman gedung.
Lucas yang sudah menunggu lama adiknya, beralih menatap intimidasi pada Luke. Sekretaris Caesar yang sangat disiplin dan setia itu terlihat mengembangkan senyum manisnya pada Lucas, seolah tahu apa isi pikirannya, Luke menunjukkan gelagat agar tak dicurigai.
"Kenapa lama sekali? Apa yang mereka diskusikan!? Sudah jam berapa ini?." Lucas merasa aneh, terlebih hanya Ariana yang dimaksud Caesar untuk tetap berada di ruangan.
"Mungkin sebentar lagi. Jadi tunggu saja." Balas Luke yang merasa sangat lama juga, namun ia dapat menebak apa yang sedang terjadi.
"Hei sekretaris Luke yang terhormat, jika dalam 5 menit Ariana belum kembali, aku akan menyusulnya masuk ke dalam." Timpal Lucas lagi.
Luke memahami kekhawatiran kakaknya Ariana. Ia segera menahan tubuhnya agar jangan sampai mengganggu Caesar. "Tuan Lucas, proyek ini sangat besar mungkin mereka terlibat diskusi yang menantang dan menarik."
"Jika sampai 5 menit belum datang, aku sendiri yang akan menyusulnya. Tenanglah." Lanjut Luke meyakinkan.
Lucas menghela nafas panjang. "Kau masih tetap sama seperti dulu, Luke. Tetap setia kepada atasanmu yang gila itu!."
Luke hanya diam dan pasrah saja. Tak heran Lucas berkata demikian karena di masa lalu ia dengan tuannya Caesar, adalah rival yang terpaksa berpisah.
Ada rasa bangga yang diam-diam muncul dalam diri Lucas saat mengetahui kejayaan Caesar yang unggul. Hanya saja ia tak menunjukkan itu karena sudah semestinya hubungan mereka hanya sebatas kerjasama saja, bukan sebagai sahabat dan rival yang pernah sama-sama membangun koneksi dalam dunia bisnis.
Liam daddy-nya dan Gabriel ayah Caesar, memutus hubungan itu karena masalah keduanya yang tak pernah selesai di masa lalu hingga kini. Sehingga keturunannya sama-sama dilarang dan terlarang.
"Luke.." Tiba-tiba Lucas.
"Ya?."
"Apa Caesar sudah menikah?." Tanyanya tiba-tiba, penuh selidik. "Aku mendengar kabar bahwa ia telah melangsungkan pernikahan? Apa itu benar?."
Rasanya Luke ingin menghilang, tetapi ia hanya tersenyum kikuk saja. Bagaimana jadinya jika Lucas tahu bahwa istri dari Caesar adalah adiknya sendiri. "Benar, namun masih dirahasiakan."
"Siapa wanita itu?."
Belum sempat Luke menjawab.
Hachii!!..
Suara bersin yang cukup keras memecah keheningan. Luke dan Lucas sontak menoleh hampir bersamaan. Di sana, Ariana muncul… dengan Caesar berjalan tepat di sampingnya.
"Kak, aku sudah selesai."
Rasanya Luke ingin membongkar semua, benar-benar tak habis pikir saja mendapatinya.
"Ya, dia lah jawabannya. Istri Caesar.. Adalah adikmu sendiri."
aku jabanin dah..rebahan doang, baca ceritamu
semangat thor aku menanti sekali asal muasal permasalahan yg buat 2keluarga jdi bermusuhan thor,,
ditunggu up ny thor,, semungutttt🤗