Ye Chen, sang "Kaisar Pedang Langit", pernah berdiri di puncak dunia kultivasi. Pedangnya ditakuti oleh Iblis dan Dewa di Sembilan Langit. Namun, di saat ia mencoba menembus ranah terakhir menuju keabadian, ia dikhianati dan dibunuh oleh saudara angkat serta kekasihnya sendiri demi merebut Kitab Pedang Samsara.
Namun, takdir belum berakhir baginya.
Ye Chen tersentak bangun dan mendapati dirinya kembali ke masa lalu. Ia kembali ke tubuhnya saat masih berusia 16 tahun—masa di mana ia dikenal sebagai murid sampah yang tidak berguna di Sekte Pedang Patah.
Sekte Pedang Patah hanyalah sekte kelas tiga yang sedang di ambang kehancuran. Pusaka mereka hilang, teknik mereka tidak lengkap, dan murid-muridnya sering menjadi bulan-bulanan sekte lain.
Tapi kali ini, ada yang berbeda. Di dalam tubuh pemuda 16 tahun itu, bersemayam jiwa seorang Kaisar yang telah hidup ribuan tahun.
Dengan ingatan tentang teknik kultivasi tingkat Dewa yang hilang, lokasi harta karun yang belum ditemukan...........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rikistory33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jejak Pembantaian
Menara Babel, Lantai 12 hingga 19.
Ye Chen dan Li Jian melesat menaiki tangga menara dengan kecepatan penuh. Namun, pemandangan yang menyambut mereka di setiap lantai membuat wajah Li Jian semakin lama semakin pucat.
Lantai 12 (Hutan Jamur Beracun): Semua jamur raksasa layu dan mengering, seolah sari pati kehidupannya disedot habis.
Lantai 15 (Sarang Laba-laba Besi): Ratusan laba-laba tergeletak mati tanpa luka luar, tapi tubuh mereka kopong seperti cangkang kosong.
Lantai 18 (Gua Kelelawar Kristal): Lantai gua dipenuhi bubuk kristal. Monster-monster itu hancur menjadi debu.
"Teknik macam apa ini?" gumam Li Jian sambil melompati bangkai monster di Lantai 19. "Dia tidak memotong, tidak membakar, tapi... menghisap?"
Wajah Ye Chen sangat serius. Dia mengenali jejak ini.
"Teknik Penelanan Iblis," batin Ye Chen. "Di kehidupan lalu, hanya ada satu orang yang menguasai teknik menjijikkan ini di wilayah ini. Tapi seharusnya dia baru muncul lima tahun lagi."
Mereka tiba di gerbang Lantai 20.
Hawa panas yang menyengat menerpa wajah mereka bahkan sebelum pintu dibuka.
DUM! DUM!
Suara benturan keras terdengar dari dalam, diikuti oleh lolongan kesakitan yang bukan berasal dari manusia.
Ye Chen menendang pintu hingga terbuka.
Lantai 20, Danau Magma.
Di tengah danau magma yang mendidih, terdapat sebuah pulau batu hitam.
Di sana, Raja Golem Magma (Tingkat 3 Awal - Setara Inti Emas) sedang berlutut.
Tubuh raksasa golem itu, yang terbuat dari batu dan api, sedang menyusut.
Orang yang Berdiri di atas kepala golem itu adalah seorang pemuda berjubah putih bersih. Dia tidak terlihat seperti kultivator jahat.
Wajahnya tampan, lembut, dan memancarkan aura suci seperti seorang sarjana muda. Dia bahkan memegang sebuah buku di tangan kirinya.
Namun, tangan kanannya...
Tangan kanannya menempel di kepala golem itu. Tangan itu bukan tangan manusia, melainkan cakar hitam bersisik yang memancarkan aura ungu gelap.
"Sedikit lagi..." suara pemuda itu lembut dan merdu. "Inti apimu rasanya lumayan. Sedikit pedas."
Sluuuurp!
Dengan suara hisapan yang mengerikan, Golem Magma itu tiba-tiba runtuh menjadi tumpukan batu kerikil hitam. Seluruh esensi apinya telah disedot habis oleh pemuda itu.
Aura pemuda itu melonjak sesaat, lalu kembali tenang dan tersembunyi dengan sempurna. Dia berbalik, menatap Ye Chen dan Li Jian yang berdiri di pintu masuk.
Senyum ramah terukir di wajahnya.
"Ah, ada tamu. Maaf, aku sedikit terbawa suasana makan siangku."
Li Jian menghunus pedangnya, instingnya menjerit bahaya maksimal.
"Siapa kau?! Kau bukan dari sekte manapun yang kami kenal!"
Pemuda itu menutup bukunya.
"Namaku Lin Tian," jawabnya sopan. "Hanya seorang pengelana yang kebetulan lewat."
Mata Ye Chen menyipit tajam. Tangannya mencengkeram erat gagang Pedang Iblis Langit.
Lin Tian...
Nama itu bergema di ingatan masa lalu Ye Chen.
Di masa depan, Lin Tian dikenal dengan gelar
"Kaisar Iblis Wajah Suci". Dia adalah orang yang akan membantai separuh keluarga kerajaan dan memicu perang besar antara manusia dan iblis. Dia terkenal karena kemampuannya memanipulasi orang dengan wajah malaikatnya, sambil diam-diam memakan mereka dari belakang.
"Lin Tian," kata Ye Chen dingin. "Aku tidak tahu bagaimana kau bisa masuk ke sini lebih awal dari sejarah yang kutahu. Tapi, kau menghalangi jalanku."
Lin Tian memiringkan kepalanya, tampak bingung (atau berpura-pura). "Sejarah? Kau bicara aneh, Saudara. Tapi..."
Matanya tertuju pada pedang di tangan Ye Chen. Senyumnya melebar, kali ini tidak lagi ramah, tapi lapar.
"Pedang itu... Baunya sangat enak. Jauh lebih enak daripada golem batu ini."
Lin Tian mengangkat tangan kanannya yang mengerikan.
"Berikan padaku. Sebagai gantinya, aku akan membiarkanmu hidup... sebagai budakku."
Li Jian tidak tahan dengan arogansi itu. "Budak?! Kau pikir kau siapa! Teknik Pedang Langit:
Tusukan Bintang!"
Li Jian melesat maju, pedangnya berubah menjadi kilatan cahaya perak yang membidik jantung Lin Tian.
Lin Tian tidak menghindar. Dia hanya mengangkat tangan kanannya (cakar iblis).
CLANG!
Li Jian terbelalak. Pedang pusaka tingkat tingginya ditangkap dengan tangan kosong! Cakar Lin Tian mencengkeram bilah pedang itu dengan kuat.
"Pedang yang bagus," komentar Lin Tian. "Tapi penggunanya lemah."
KRAK!
Lin Tian meremas. Pedang Li Jian retak.
"Apa?!" Li Jian panik. Dia mencoba menarik pedangnya, tapi tidak bisa bergerak.
Lin Tian mengayunkan tangan kirinya (yang memegang buku) ke arah dada Li Jian. Buku itu bersinar, dan sebuah Segel Peledak muncul dari halamannya.
BOOM!
"Ugh!" Li Jian terpental jauh, darah menyembur dari mulutnya. Dia jatuh ke dalam magma, tapi untungnya berhasil mengaktifkan jimat pelindung dan melompat kembali ke daratan dengan tubuh hangus sebagian.
Satu serangan. Jenius Pedang Langit kalah telak.
Lin Tian membuang pedang Li Jian yang sudah retak ke dalam magma.
Dia menatap Ye Chen.
"Sekarang giliranmu. Jangan mengecewakanku seperti dia."
Ye Chen menghela napas panjang.
"Li Jian, kau mundur. Obati lukamu," perintah Ye Chen tanpa menoleh. "Orang ini... dia musuh alami pengguna senjata fisik."
Ye Chen maju selangkah. Pedang Iblis Langit di tangannya mulai berdengung.
"Kau ingin memakanku, Lin Tian?"
Aura Ye Chen berubah. Pondasi Dao Surgawi-nya bergetar. Api Biru dan Emas menyelimuti tubuhnya.
"Hati-hati sakit perut."
Ye Chen menghilang.
Sutra Pedang Nirwana, Langkah Hantu - Versi Kilat.
Dia muncul tepat di depan wajah Lin Tian.
Lin Tian tersenyum meremehkan, mengangkat cakar iblisnya untuk menangkap pedang Ye Chen seperti yang dia lakukan pada Li Jian.
"Trik yang sama tidak akan berhasi…."
Namun, saat cakar Lin Tian bersentuhan dengan Pedang Iblis Langit...
SLAASH!
Darah hitam muncrat.
"ARGH!"
Lin Tian mundur tergesa-gesa. Dia menatap telapak tangannya. Ada luka sayatan dalam yang membelah sisik iblisnya hingga ke tulang.
"Apa?! Bagaimana bisa?!" Lin Tian kaget.
Tangan Iblisnya kebal terhadap senjata Tingkat Pembentukan Pondasi manapun!
Ye Chen mengibaskan darah hitam dari pedangnya.
"Pedangku bukan besi biasa," kata Ye Chen dingin. "Dia punya sifat Penetrasi Mutlak. Dan dia juga suka makan."
Luka di tangan Lin Tian tidak menutup. Sebaliknya, energi hitam dari pedang Ye Chen mulai menggerogoti dagingnya, mencegah regenerasi.
Wajah "malaikat" Lin Tian menghilang, digantikan ekspresi iblis yang ganas.
"Sakit... Kau menyakitiku..."
Mata Lin Tian berubah merah total. Aura di tubuhnya meledak, setara dengan Puncak Pembentukan Pondasi, hampir menyentuh Inti Emas.
"BAIKLAH! AKU AKAN MEMAKANMU HIDUP-HIDUP”
Lin Tian merobek jubah putihnya. Dari dadanya, keluar puluhan tentakel hitam yang menjijikkan.
Pertarungan antara Masa Depan Kaisar Pedang melawan Masa Depan Kaisar Iblis dimulai di tengah danau magma.
