Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. ketemu di mana
terlihat, semua orang telah menyelesaikan makannya. dan Karel tampak mengusap-usap perutnya, merasa sangat puas dengan masakan ini.
" enak sekali nona makanannya.. aku seumur-umur baru merasakan makanan yang langsung membuatku kenyang." ucap Karel. sementara Darrel dan Darwin hanya menatap Karel saja.
hubungan antara pangeran dan bawahannya ini tidak seperti hubungan biasanya. mereka sangat dekat seperti saudara sendiri. hubungan mereka sama persis seperti arela dengan Mario dan Maya. tapi di depan banyak orang, hubungan seperti itu tidak pernah ditunjukkan oleh mereka.
puk
"kau ini!! perhatikan tingkah lakumu.. jangan bikin malu dong.." bisik Darrel membuat Karel langsung bergerak cepat.
"hehehe... maaf Yang mulia. habisnya enak sekali masakannya." belum selesai, tiba-tiba arela dan Maya keluar dengan minuman panas yang masih mengepul namun terlihat hitam. Darwin dan Mario tentu saja sudah hafal dengan minuman itu, tapi tentu saja tidak dengan Darrel dan juga Karel.
"silakan diminum dulu.." ucap arela mempersilahkan. Karel langsung menatap heran ke arah minuman yang terlihat hitam pekat itu dengan gelas bening yang biasa digunakan di zaman modern. di sini tentu saja tidak ada gelas bening yang seperti ini, melainkan gelas kecil yang terbuat dari bahan porselin.
"apa ini!! kenapa nona menyuruh kami meminum minuman yang sangat berwarna hitam pekat ini.!! apakah ini racun nona??" mendengar itu Maya dan Mario terkekeh. Mario langsung mengambil minuman kopi itu dan menyeruputnya.
"ini itu kopi tuan. bukan racun. kopi dipadukan dengan gula rasanya sangat enak. nona juga berkata, kalau mengkonsumsi minuman ini bisa membuat kita tidak mudah mengantuk dan mata menjadi kuat." tutur Maya.
mendengar penjelasan itu, pangeran Darrel yang juga tidak mengetahui tentang khasiat dari kopi tersebut langsung membuat mereka berdua saling memandang. sementara Darwin dan juga Mario berkali-kali menyeruput minuman itu dengan tenangnya.
"coba saja.. kalau tidak mau pulang saja." ujar Darwin. mendengar itu, keduanya langsung reflek bergerak untuk mencoba. dan tingkah mereka yang seperti ini membuat arela menjadi semakin penasaran dengan identitas dari Darwin. kenapa setiap Darwin mengeluarkan kata-katanya, keduanya pasti akan gelagapan dan akan melakukannya seolah-olah Darwin ini adalah malaikat maut yang harus dibujuk agar tidak mengamuk.
(sebenarnya siapa Tuan Darwin ini..? kenapa pangeran Darrel dan pengawal kepercayaannya begitu sangat penurut.) batinnya. dia memandangi mereka dengan intens, sehingga Tuan Darwin menyadari pandangan itu.
"suatu saat kalian akan tahu siapa saya sebenarnya nona. tapi untuk sekarang saya tidak akan mengatakan apa-apa." ujarnya membuat Mario dan Maya langsung tertegun sejenak. mereka memandang ke arah arela, yang masih intens memandang ke arah Tuan Darwin.
"ada apa nona..?" suara Maya seketika langsung membuyarkan lamunan arela.
"ah.. apanya..?" tanya arela dengan sedikit linglung. Maya langsung mencuri-curi pandang kepada semua orang yang ada di sana.
"oh tidak ada nona.. sebaiknya nona duduk dulu deh.. nanti capek kelamaan berdiri." ujar Maya kepadanya. arela pun langsung menganggukkan kepalanya. seketika obrolan pun mulai dialihkan ketika Karel mencoba minuman hitam tersebut.
Sruuuppp!!
ketika dia mencoba minuman tersebut, seketika itu matanya langsung terbelalak karena terkejut dengan rasa dari minuman tersebut.
"woah!!! ini adalah minuman para dewa.. rasanya sangat enak sekali dan berpaduan dengan rasa pahit." Karel kembali menyeruput minuman itu, dan aksi itu diulang berkali-kali sampai membuat Darwin dan Darrel hanya bisa menatap jengah kepadanya.
"Dari mana kamu mendapatkan pengawal seperti ini Darrel!! benar-benar bikin malu.." gumam Darwin membuat Darrel ikut menganggukkan kepalanya.
"betul sekali.. aku pun bingung. entah dari mana aku menemukan orang seperti ini.." Mario yang mendengar itu terkekeh. namun Karel juga tidak peduli dengan penilaian para tuannya. yang penting sekarang dia menikmati minuman yang sangat enak di lidahnya ini.
"ah!! benar-benar sangat enak tuan.." ucapnya sambil meletakkan gelas yang tinggal setengah lagi minumannya.
"lain kali jangan membawanya kemari.." bisik Darwin lagi. Karel yang mendengar itu langsung menoleh.
"mana bisa seperti itu Tuan.. kemanapun Tuan darel pergi, aku pasti akan selalu ikut." namun saat itu juga mereka langsung dikejutkan dengan kedatangan beberapa bayangan hitam yang tampak membawa aura membunuh.
di sana Tuan Darwin, pangeran Darrel langsung menggunakan penutup mulut. dan dengan segera menghadang orang-orang yang berpakaian hitam itu.
"Mario.. Karel. lindungi nona arela dan nona Maya." ujar pangeran Darrel dengan ekspresi dinginnya.
"baik Tuan??" dengan cepat Karel dan Mario mendekati Maya dan arela yang tampak sedang berpegangan tangan itu. lebih tepatnya Maya yang memegang erat dengan nonanya. Maya juga sudah bersiaga untuk melindungi sang nona apabila terjadi sesuatu.
"siapa kalian..? kenapa kalian datang ke tempat ini untuk membuat rusuh..?" tanya Darwin dengan suara datar penuh dengan intimidasi. keduanya sudah memakai penutup wajah sehingga keduanya tidak dikenali oleh orang-orang yang berpakaian hitam yang juga menggunakan penutup wajah mereka.
"kami datang kemari tentu saja untuk menghabisi kalian semua yang ada di dalam istana dingin ini. jadi, kami berikan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia." ucap salah satu dari mereka. pangeran Darrel langsung menoleh ke arah Tuan Darwin. dia melihat Tuan Darwin masih terlihat tenang namun tatapan matanya sudah berkilat.
"begitukah? belum tahu siapa yang harus dan pantas mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini." jawab Tuan Darwin lagi. orang-orang yang berpakaian hitam datang menghadang ini langsung saling memandang. Mereka tampak terlihat berjumlah 6 orang.
"ayo cepat Serang! jangan berikan mereka kesempatan untuk banyak berbicara lagi." ujar salah satu dari mereka memberikan instruksi. Darwin dan Darrel mulai bersiap.
"kalian bukan apa-apa." ketika keenam orang itu menyerang, Tuan Darwin langsung menghempaskan pedang yang ada di tangannya itu, dan mengeluarkan sebuah kekuatan besar yang mampu membuat ke-6 orang itu melayang ke udara dan langsung keluar dari ruang lingkup istana dingin itu.
sementara arela dan Maya yang melihat kekuatan mengerikan seperti itu langsung mengerjabkan mata mereka tidak percaya. namun tidak dengan Mario dan juga Karel. Mario sendiri seolah-olah sudah tahu kalau Tuan Darwin ini bukanlah orang yang sembarangan. dari gaya bicara dan pembawaannya saja terlihat sangat tenang dan damai.
namun jauh dari Hal yang diketahui, dia tahu kalau orang yang tenang dan tidak panikan seperti itu adalah orang yang paling terkuat di muka bumi ini.
"wah hebat sekali!! hanya dengan sekali kibas aja, orang-orang itu langsung melayang jauh. entah bagaimana kondisinya sekarang..!" gumam arela sambil menggelengkan kepalanya di akhir kalimatnya.
"orang itu tentu saja sudah mati nona! kalau sudah seperti itu, tidak ada harapan untuk hidup lagi." arela dan Maya langsung menganggukkan kepala mereka.
"luar biasa!! kalau aku bisa menjadi kuat seperti itu, aku yakin tidak akan ada yang berani menggangguku lagi.." sambung arela.
"betul nona.." jawab Maya.