Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh
Malam hari ini turun hujan yang tak begitu deras tapi itu membuat siapa saja ingin tidur lebih cepat. Seperti sekarang Kaluna sedang berada dikamar Nathan setelah menemani Athan tidur, selain karena ingin meminta izin pada Nathan, Kaluna juga akan tidur dikamar ini.
Malam hari ini turun hujan yang tak begitu deras tapi itu membuat siapa saja ingin tidur lebih cepat. Seperti sekarang Kaluna sedang berada dikamar Nathan setelah menemani Athan tidur, selain karena ingin meminta izin pada Nathan, Kaluna juga akan tidur dikamar ini.
"Mas yakin, aku tidur disini aman gak akan ada yang curiga," kata Kaluna khawatir takut ketahuan bu Tati atau yang lainnya.
"Yakin, gak bakalan ada yang tau. Misal kamu ditanyain bi Tati kenapa semalam gak ada dikamar bilang aja kamu ketiduran di kamar Athan." Kata Nathan santai.
Kaluna mengangguk merasa lega karena Nathan memberikan solusi yang tepat.
"Udah sini kamu tidur disebelah mas," kata Nathan sambil menepuk kasur disamping dirinya.
Kaluna perlahan mendekati kasur, hatinya merasa berdebar, ini memang bukan pertama kali mereka tidur bersama, tapi kali ini terasa beda karena setelah empat tahun baru kali ini akan tidur bersama lagi.
"Udah sini mas gak bakalan gigit kamu kok," kata Nathan sedikit bercanda agar Kaluna tak merasa tegang.
Setelah Kaluna sudah berada disampingnya Nathan menariknya ke pelukannya. Ia yakin saat ini Kaluna merasa gugup akibat perbuatannya.
"M..mas kamu ngapain?" Tanya Kaluna dengan gugup.
"Memeluk istriku lha," kata Nathan percaya diri.
"Oiya kamu mau bicara sama aku apa? Tadi kata kamu, kamu mau bicarain sesuatu sama aku," kata Nathan mengingat Kaluna ingin berbicara pada dirinya.
Kaluna langsung mengingat ia akan membicarakan tentang izin pada Nathan.
"Mas aku boleh gak izin pulang ke rumah ayah sama ibu," kata Kaluna.
Nathan memandang Kaluna dengan sedikit heran dan juga takut. Ia takut jika Kaluna pulang ke rumah orang tuanya tidak akan pulang ke sini lagi. Tapi Nathan tidak ingin egois karena melarang Kaluna pulang ke rumah orangtuanya.
"Iya kamu boleh pulang. Tapi kamu harus janji untuk kembali ke rumah ini ya. Memangnya kenapa kamu pengin pulang?" Tanya Nathan.
"Tadi ibu nelfon....Kaluna berhenti sejenak sebelum melanjutkan,"Tadi ibu nelpon dan mengajak aku untuk pulang. Katanya ayah sedang sakit dan ingin bertemu aku," kata Kaluna dengan suara yang lembut.
Nathan memandang Kaluna dengan ekspresi yang khawatir.
"Sakit? Beratnya?" tanya Nathan dengan suara yang penuh perhatian.
"Ibu tidak bilang secara detail, tapi aku ingin sekali bertemu ayah dan memastikan bahwa ayah baik-baik saja."
"Iya, kamu harus pergi dan memastikan ayahmu baik-baik saja. Aku akan menunggu kamu di sini," kata Nathan dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.
Kaluna merasa lega dan bahagia karena Nathan memahami keinginannya.
"Tapi Athan bagaimana? Sedangkan suster Athan belum datang ke rumah," kata Kaluna khawatir.
"Jangan khawatir, Luna. Aku bisa mengurus Athan sendiri. Selain itu, suster Athan pasti akan datang besok pagi. Aku bisa mengurus semuanya," kata Nathan dengan suara yang tenang dan percaya diri.
Kaluna merasa lega dan bahagia karena Nathan telah memikirkan semuanya. Ia memandang Nathan dengan mata yang penuh kasih sayang.
"Makasih, Mas," kata Kaluna dengan suara yang lembut.
"Iya sayang, besok juga aku mau makan malam dirumah mamah," Nathan memberitahu Kaluna.
"Tumben mas? Ada apa?" Tanya Kaluna penasaran.
"Entahlah mas juga tidak tau, katanya ada hal yang ingin mamah bicarakan," kata Nathan apa adanya.
"Mungkin ada kabar baik," kata Kaluna dengan suara yang optimis.
"Mudah-mudahan saja," kata Nathan dengan suara yang lembut.
Kaluna kemudian memeluk Nathan dan merasa nyaman di dalam pelukannya.
"Aku akan kembali ke sini secepatnya," kata Kaluna dengan suara yang pasti.
Nathan membalas pelukan Kaluna dan merasa bahagia karena mereka berdua masih memiliki hubungan yang kuat.
"Ya udah yuk sekarang kita tidur," ajak Nathan pada Kaluna.
Kaluna mengangguk dan membenarkan posisi tidurnya. Malam ini menjadi malam yang begitu hangat bagi kedua pasangan ini.
Mereka berdua kemudian tertidur dengan lelap, di dalam pelukan yang hangat dan nyaman. Suara hujan di luar kamar membuat suasana menjadi lebih tenang dan damai. Malam ini menjadi malam yang begitu spesial bagi Kaluna dan Nathan, karena mereka berdua telah berbagi momen yang hangat dan intim. Mereka berdua tertidur dengan senyum di wajah mereka, merasa bahagia dan puas karena telah memiliki satu sama lain.
Malam yang hangat dan spesial bagi Kaluna dan Nathan telah berakhir dengan tidur yang lelap dan nyaman. Mereka berdua telah berbagi momen yang intim dan hangat, dan telah memperkuat hubungan mereka. Besok pagi, Kaluna akan berangkat ke rumah orang tuanya untuk memastikan ayahnya baik-baik saja, sementara Nathan akan menungguinya di rumah dan mengurus Athan. Semoga semuanya akan berjalan lancar dan baik bagi mereka berdua.
*****
"Liv besok lo sibuk gak? Kalau kita ketemuan lo bisa gak?" Alea mengirim pesan pada sahabatnya.
Tak lama kemudian pesan itu dibalas oleh sahabatnya.
"Gue gak sibuk, boleh mau ketemuan dimana," balas Olivia dari sebrang sana.
"Dikafe biasa tempat kita nongkrong," jawab Alea.
"Iya,"
Setelah melihat balasan dari sahabatnya, Alea tersenyum penuh arti membayangkan rencananya.
"Kamu kenapa sayang kok senyum-senyum sendiri?" Tanya Haris sang suami.
"Ah enggak kok, aku gak kenapa-kenapa," jawab Alea menyembunyikan rahasianya.
"Anak-anak udah tidur mas?" Tanya Alea mengalihkan pertanyaannya.
"Udah, aku udah cek kamar mereka. Mereka sudah tidur nyenyak," jawab Haris dengan senyum.
Alea mengangguk dan tersenyum, berusaha menyembunyikan rasa bersalahnya karena telah menyembunyikan rencananya dari suaminya.
"Aku mau ke kamar mandi dulu, mas," kata Alea berusaha mengalihkan perhatian Haris.
Haris mengangguk dan memandang Alea dengan penuh kasih sayang.
"Iya, sayang. Aku akan menunggu kamu di sini." Kata Haris yang berjalan menuju ke ranjang mereka.
Alea tersenyum dan berjalan ke kamar mandi, berusaha menyembunyikan rasa gugupnya karena rencananya yang akan dilakukan esok hari.
Saat Alea berada di kamar mandi, ia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum lagi. Ia merasa sangat bersemangat untuk bertemu dengan Olivia esok hari dan melaksanakan rencananya. Alea memandang dirinya di cermin dan tersenyum, merasa bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat. Setelah selesai di kamar mandi, Alea kembali ke kamar tidur dan melihat Haris yang sudah terlelap. Ia tersenyum dan memandang suaminya dengan penuh kasih sayang, tapi juga dengan perasaan bersalah karena telah menyembunyikan rencananya dari suaminya. Alea kemudian berbaring di samping Haris dan mencoba untuk tidur, tapi pikirannya tetap terfokus pada rencananya untuk esok hari.
bakalan seru kalau semua kebusukan alea terungkap...