NovelToon NovelToon
Tawanan Pesantren

Tawanan Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Spiritual / Cintamanis
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Apa jadinya jika seorang gadis remaja berusia 16 tahun, dikenal sebagai anak yang bar-bar dan pemberontak terpaksa di kirim ke pesantren oleh orang tuanya?

Perjalanan gadis itu bukanlah proses yang mudah, tapi apakah pesantren akan mengubahnya selamanya?

Atau, akankah ada banyak hal lain yang ikut mengubahnya? Atau ia tetap memilih kembali ke kehidupan lamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30 - Tawanan Pesantren

~💠💠💠~

Setelah berhasil menyelamatkan Novi dengan di bawa ke rumah sakit, kini giliran Miska yang di mintai keterangan sebagai saksi utama dari kejadian yang menggemparkan seluruh pesantren.

Ruang pertemuan khusus yang biasanya digunakan untuk musyawarah pengurus kini digunakan untuk penyelidikan internal.

Beberapa ustadz dan ustadzah duduk berderet di kursi panjang, dengan wajah semua orang yang serius.

Di hadapan mereka, Miska duduk untuk segera di mintai keterangan. Di sisi ruangan, beberapa pengurus senior dan staf pesantren juga duduk sebagai saksi.

"Miska, kami sudah mendengar kronologi dari Ustadzah Siti dan beberapa saksi. Tapi kami ingin mendengar langsung dari kamu. Apa yang sebenarnya terjadi di toilet belakang kemarin?," tanya ustadz Ridwan, kepala bidang pendisiplinan.

Miska duduk dengan tegak. Matanya menatap lurus, walau di dalam sorot matanya itu nampak khawatir. Tapi satu hal yang pasti, ia tidak akan diam.

"Aku melihat Novi... melahirkan. Dia tidak pingsan, tidak pura-pura. Dia benar-benar melahirkan," jelas Miska.

"Kami tahu bagian itu," sela Ustadz Ridwan. "Yang ingin kami dengar adalah... bagaimana semua ini bisa terjadi? Siapa yang bertanggung jawab?."

Miska menarik napas dalam-dalam lalu menjawab kembali. "Aku sempat tidak percaya. Tapi setelah menyelidiki diam-diam, aku menemukan kebenaran... bahwa anak itu... bayi itu, bukan hasil dari hubungan gelap antar santri seperti yang kalian kira."

"Aku??," batin ustadz Musa seraya tersenyum tipis, yang juga berada di ruangan itu.

Semua orang pun mulai saling pandang. Beberapa ustadzah bahkan menutup mulut mereka karena sangat terkejut.

"Anak itu... adalah anak dari Ustadz Dayat," lanjut Miska.

Seketika ruangan pun menjadi hening. Sekejap, ruangan itu membeku. Beberapa bahkan menoleh saking tidak percaya, dan mengira jika Miska tengah bercanda atau mulai berhalusinasi.

"Apa kamu sadar apa yang baru kamu katakan, Miska?," tanya Ustadz Ridwan tegas.

"Aku sadar Ustadz."

"Tuduhan ini sangat berat. Ustadz Dayat adalah guru senior, pendidik, panutan. Dia sudah punya istri, keluarga yang kita kenal baik. Dan kamu menuduh dia menghamili seorang santri?," jelas ustadz Ridwan.

"Aku tidak menuduh," ujar Miska, "Aku bersaksi. Novi bilang, bahwa itu harus jadi rahasia. Bahwa ustadz Dayat akan bertanggung jawab, tapi diam-diam. Mereka katanya sudah menikah siri. Tapi dia tidak pernah mengakui bayi itu. Tidak di depan siapa pun. Dia hanya ingin diam. Dan menyuruh Novi menanggungnya sendirian."

"Bukti, Miska. Kamu bicara tanpa bukti," seru salah satu ustadz pria.

"Bukti? Novi dan bayinya sudah menjadi bukti yang kuat," jawab Miska.

Kegaduhan kecil pun mulai terdengar dari sisi ruangan. Suara-suara para pengurus yang mulai berbisik dan menerka-nerka.

"Bisa saja itu rekayasa," ujar salah satu ustadzah yang terkenal dekat dengan keluarga Ustadz Dayat.

"Maka dari itu," kata Miska sambil berdiri, "hadirkan dia. Hadirkan Ustadz Dayat di ruangan ini sekarang juga. Biarkan kami semua dengar langsung dari mulutnya. Apakah dia laki-laki yang bertanggung jawab atau pengecut yang sembunyi di balik jubah kehormatan!."

Semua mata pun menoleh ke pimpinan sidang. Suasana pun menjadi tegang dan nyaris tidak bisa di kendalikan.

"Baik. Hadirkan Ustadz Dayat. Sekarang," seru Ustadz Ridwan sambil berdiri.

Kemudian, seseorang bergegas keluar ruangan dan menuju tempat tinggal ustadz Dayat. Sementara semua orang tetap menunggu di ruangan itu.

Sedangkan Miska masih berdiri mematung, dan dalam hatinya hanya ada satu kalimat, "Kalau kebenaran ini harus membuatku diusir, maka aku akan keluar dengan kepala yang tegak."

**

Beberapa saat kemudian...

Pintu ruang pertemuan terbuka. Seorang staf pesantren masuk dengan langkah cepat, diikuti oleh sosok pria yang dikenal baik di kalangan pesantren, yang tak lain Ustadz Dayat.

Jubah putih bersih, peci rapi, dan ekspresi yang biasa teduh, kini tampak penuh tekanan.

"Silakan duduk, Ustadz Dayat," ujar Ustadz Ridwan dengan nada dingin, dan berbeda dari biasanya.

Ustadz Dayat pun menatap sekeliling. Wajah-wajah yang dulu menghormatinya kini memancarkan kecurigaan dan keterkejutan.

Tapi tidak satu pun yang lebih menusuk daripada tatapan Miska, yang berdiri tegak di sisi meja.

"Kami akan langsung ke inti masalah, Ustadz," lanjut Ustadz Ridwan. "Ada laporan serius dari santriwati kami. Bahwa Anda adalah ayah dari bayi yang baru saja dilahirkan Novi."

Ustadz Dayat tersentak kecil, tapi ia tetap terlihat tenang. "Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi itu fitnah. Aku bahkan tidak pernah berbicara pribadi dengan Novi lebih dari sekadar keperluan akademik," jelas ustadz Dayat yang jelas-jelas mengelak.

Beberapa ustadzah pun saling pandang dan merasa lega, karena berpikir ustadz Dayat tidak akan berbohong. Namun Miska langsung melangkah maju.

"Kalau begitu, bagaimana dengan Novi? Hubungan kalian yang secara diam-diam? Atau janji Anda bahwa dia tidak akan sendiri, bahwa kalian sudah menikah siri dan akan tetap bersama meski diam-diam?," tuntut Miska.

"Itu tidak benar. Semua itu bisa di rekayasa," tolak Ustadz Dayat meski tampak terguncang.

"Tidak semua, Ustadz," suara baru menyela dari arah pintu.

Semua kepala pun menoleh, lalu melihat ustadzah Laila, berdiri di ambang pintu dengan wajah yang dingin.

"Saya sudah memeriksa beberapa cctv. Saya melihatnya sendiri. Dan saya tahu suara Anda, Ustadz Dayat. Tidak mungkin salah," jelas ustadzah Laila.

Guncangan pun mulai menggema. Ustadz Dayat berdiri dan ingin menjelaskan, namun kalimatnya tercekat.

"Aku tidak melakukan itu! Aku... Aku hanya mencoba membimbing Novi. Dia mungkin salah paham. Aku... Aku dijebak!."

"Berhenti berbohong!," teriak Miska yang hampir meledak. "Berapa lama lagi Anda akan sembunyi, sementara seorang gadis nyaris mati melahirkan anak Anda di toilet pesantren ini?."

Kini, suasana pun benar-benar pecah. Beberapa pengurus berdiri karena sangat tidak mempercayai hal ini.

"Kita... akan menyelidiki ini lebih dalam. Tapi bila bukti-bukti ini benar," ujar Ustadz Ridwan pelan, "maka bukan hanya jabatan, Ustadz Dayat. Tapi kehormatan pesantren juga ikut dipertaruhkan."

BERSAMBUNG...

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Mungkin itu Rehan 🤭
mbok Darmi
semoga jodoh miska rehan dan ustadz musa bisa berjodoh dgn yg lain jgn sampai ustadz musa sama seperti ustadz dayat diluar alim sopan ternyata lucknut
Aurora: Semoga tidak... 😇😁
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga kalian berjodoh 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aamiin 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤗
mbok Darmi
semoga mereka beneran berjodoh
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ketahuan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ceritanya sangat menginspirasi 👍👍👍
Aurora: Terima kasih kak... 😍🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aamiin 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Pasti dari Rehan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤭🤭🤭
Aurora: Indahnya masa-masa di usia itu. Apalagi cinta dalam batas aturan dan syariat 😍😇
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kereeen 👏👏👏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Alhamdulillah akhirnya Miska berubah lebih baik 🥺
Aurora: Berkat doa semua... 🤩
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Gitu dong,baru laki" 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Terus ustadz Dayatnya gimana,enak aja ga bisa dgn cara gini dong 😤
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semangaaat untuk kebenaran Miska 👏👏👏
Aurora: Siaapp
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
setuju 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!