Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar Pengobatan
Pagi jam 6 Bima menyudahi latihannya, kini badannya terasa bertenaga lagi. Hari ini minggu Bima bisa santai di rumah seharian, karena latihan sedang di liburkan 3 hari karena memberi waktu istirahat pada yang ikut berpartisipasi pada kompetisi kemarin.
Bima mempelajari dasar dasar pengobatan dan cara menyalurkan tenaga dalam untuk mengobati penyakit, karena berbeda dengan menyalurkan untuk pukulan. Kalau untuk serangan Bima melapisi tangan nya dengan tenaga dalam dan melontarkan tenaga itu untuk pukulan jarak jauh, sedangkan untuk pengobatan Bima harus mengalirkan perlahan , Bima berlatih dengan sebuah telur sudah berapa telur yang pecah saat Bima menyalurkan tenaga dalamnya. Bima dengan tekun memperdalam pengobatan nya ia berharap selekas nya bisa menguasai pengobatan itu karena ingin menyembuhkan ibunya. Bima menyudahi latihannya pengobatan nya saat merasa ada yang memperhatikan nya, Bima menengok dan melihat asep yang sedang bengong melihat banyak telur pecah di sekeliling Bima
" Elo lagi ngapain bim?" Tanya asep bingung
" lagi latihan pengobatan sep," sahut Bima" ada apa loe kesini, tadi malam kemana" lanjutnya sambil menatap tajam asep, asep yang di tatap Bima bergidik ngeri, bulu kuduknya merinding, dan kakinya teras lemas,
" ketiduran bro , abis nganjang, eh iya ada Intan di rumah loe , ibu nyuruh gw manggil loe" ucap asep mengalihkan pembicaraan.
" ya udah , bersihan tempat ini sebagai hukuman, dan nanti siang cari pemberat buat badan yang lebih berat" ucap Bima sambil berjalan pergi, asep hanya tersenyum masam melihat banyak telur pecah yang harus di bereskan, mana ia sudah mandi
"Assalamualaikum " salam Bima saat memasuki rumahnya, ia melihat Intan dan ibunya sedang berbincang di ruang tengah, intan yang melihat Bima masuk berdiri dan ingin memeluk Bima
" Eh jangan" cegah Bima, Intan mengeryitkan dahinya"aku masih bau abis latihan " jelas Bima,
" kok bau amis telur ??tanya intan
" iya , aku habis latihan pakai telur, tapi telur nya pecah kena baju , aku mandi dulu yah" jelas Bima dan bergegas ke kamar mandi. Intan hari ini berencana ingin mengajak Bima jalan jalan di sekitar Lembah hijau, katanya suasana di sana masih asri dan alami.
Bima keluar dari kamar dengan pakaian santai, melihat itu intan mengeryitkan dahinya
" kok pake baju santai sayang?? Tanya intan mendekati dan memeluk bima
" emang kenapa?? Kita kan ga kemana mana" tanya Bima
" hmmm, tadinya aku mau ngajak kamu ke lembah hijau sayang" Jawab intan .
Bima memandang Intan sejenak, ia membalas pelukan intan dan mengajak nya duduk di teras depan
" sayang, maaf yah , bisa ga minggu depan aja kita jalan jalan nya?" Pinta Bima, ia ingin fokus mempelajari pengobatan agar bisa selekasnya mengobati ibunya.
" Kenapa sayang?" Tanya intan
" aku baru menerobos, saat ini aku di suruh mempelajari pengobatan, aku ingin mengobati daging tumbuh di kaki ibu??" Jelas Bima, intan berpikir sejenak
" ok, tapi dengan syarat aku boleh melihat " pinta intan, Bima menganggukan kepala , "ya sudah kita latihan di aula perguruan aja" ajak bima setuju
" Kenapa ga di sini aja " tanya intan
" nanti amis di sini , karena pakai telur latihannya " Jawab Bima, intan memikirkan sesuatu
" apakah telur yang gagal dan pecah bisa di makan ??" Tanya nya lagi
" bisa pastinya , mungkin ada sedikit perbedaan dalam rasa" ucap Bima ragu
" lebih enak apa jadi ga enak telurnya?? Cecar intan
" kurang tahu juga , soalnya aku baru hari ini latihan pakai telur," ucap Bima.
" ya udah latihan di rumah aja, pakai baskom biar ga acak acakan dan bisa di kumpulkan telur nya" lanjut Intan, Bima menggangukan kepala , ia menelepon asep agar membelikan telur dan baskom .
Tak lama asep membawa telur satu dus sarimi, dan 4 baskom berbagai ukuran
" ini bos, mau buat kembang telur yah, buat anaknya kapan kok tau tau cukuran ," celetuk asep cengar cengir.
Tok
Kontan kepalanya di jitak Bima, sedangkan Intan sudah memerah mukanya
" sembarangan, ini mau latihan buat pengobatan ibu" seru Bima
" bos boleh ga!?" ucap Asep sambil nyengir kuda
" apalagi " tanya Bima ia tau kalau asep udah bertingkah begini pasti ada maunya,
" itu bos, mau pinjem motor, he he he" ucap asep malu malu
" ya sana pakai, stnk di bagasi yah" Jawab Bima
" ok terimakasih sobatku yang paling baik sedunia" ujar asep menyanjung Bima
" preeet" cibir Bima
" mau pake mobil juga boleh" celetuk intan, sambil mengeluarkan kunci mobilnya,
" Wah ga mbak kecepatan, kalau pake mobil 5 menit udah sampe nanti," tolak asep
" nyampe mana?? " Tanya intan bingung
" nyampe rumah sakit Abdul muluk mbak" Jawab asep nyengir kuda, intan tertawa terkikik mendengar jawaban asep.
" iya jangan suruh bawa mobil , nanti di panggul sama dia mobilnya " tambah Bima
" ah dasar sue, emang samson bisa manggul mobil" sewot asep
" Eh loe mau jalan sama siapa?? Sama narsih?? " goda Bima
" haduh bos , masa jodohin sama narsih sih," keluh asep, narsih cukup cantik dan seumuran dengan asep hanya saja semenjak dia di tinggal ibunya , ia sering bertingkah seperti orang yang kurang ingatan " gw mau jalan sama ratna" ucap asep bangga
" Eh ga salah" kata bima" pake pelet apaan loe" ledek Bima
" ah loe ngeledek si bos, asli bos ga pake pelet peletan" ucap nya lagi, " ya udah gw mau jalan dulu" asep langsung mengambil motor
" jangan lupa aqua sama obat sakit perut ya, ha ha ha" celetuk Bima sambil tertawa
" sue" asep langsung kabur dengan motor Bima , kalau lama lamadi situ pasti ia di ledek terus sama Bima.
Selepas asep pergi Bima menyiapkan telur dan baskom untuk latihan , ada kamar kosong di halaman samping tempat biasa tamu akan menginap , Bima dan intan berlatih di sana tapi pintunya di biarkan terbuka lebar, sengaja Bima melakukan itu agar tak ada tetangga yang berpikiran jelek antara dirinya dan Intan.
Intan memperhatikan Bima yang serius berlatih, ia sempat kaget saat telur yang di pegang Bima ada titik sebesar puntung rokok meletus mengeluarkan suara yang agak keras
" itu kenapa sayang??" Tanya intan ingin tahu
" itu karena aku belum bisa mengontrol dengan baik tenaga yang aku masukan ke telur itu" jelas Bima. Ia terus berlatih, tapi saat terakhir telur itu meletus lagi, sudah 15 butir yang pecah. Intan mengambil dan memperhatikan setiap telur yang sudah di pakai Bima, semua nya utuh hanya cangkang luarnya saja yang pecah.
" aku coba masak telur ini yah?" Ujar intan, Bima menganggukan kepalanya , "coba dulu satu nanti biar aku yang mencicipi pertama," aku ga mau kamu kenapa napa" ucap Bima, Intan merasa bahagia dengan perhatian yang Bima berikan, intan beranjak menuju dapur.
Bima terus berlatih, sedangkan intan sibuk di dapur, ia mencoba memasak telur mata sapi dengan telur itu.
" Sayang, ini sudah matang " Intan menyodorkan , Bima mengambil telur mata sapi dan mencicipi telur itu, ia terbelalak kaget dengan rasa yang terkandung di telur itu
" ini enak banget, sayang" ucapnya sembari menyuapi intan. Intan tak percaya ia memakan telur yang di suapkan oleh Bima
" wow, ia lezat sekali " ucapnya tak percaya
" aku sungguh beruntung bisa mendapatkan bidadari cantik yang bisa masak" puji Bima, intan tersenyum malu
" bukan sayang, aku hanya memberikan sedikit garam dan penyedap rasa saja, aku rasa kandungan dalam telur yang berubah rasa setelah di aliri tenaga dalam kamu" ucap intan" sayang kalau kita buka usaha telur goreng seperti akan laris?? " usul intan. Bima berpikir sejenak, seperti bisa jadi jalan usaha baru bagi Bima, tapi apa bisa tenaga dalamnya bisa merubah rasa bahan yang lain, karena ga mungkin hanya berjualan telur saja.
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏