Enam Tahun yang lalu,Bagaskara seorang CEO muda yang tampan menjalin kasih dengan seorang perempuan bernama Indah karyawan disebuah Butik.
Aryo Hadiningrat yang tak lain adalah Ayah dari Bagaskara menentang hubungan mereka,kisah asmara Bagas dan Indah yang berlangsung Enam Bulan itu menghasilkan benih yang berumur "8"Minggu,karena tidak direstui itulah mereka menikah diam-diam yang disaksikan oleh Kakek,Adik dan "2"sahabatnya.Saat melahirkan bodyguard Aryo membawa pergi Bagas dan bayinya,namun yang tidak mereka ketahui adalah bayi itu kembar.
Saat usia anak itu 3 Tahun Indah di bunuh oleh Aryo dirumahnya saat tengah malam.
"Apakah nanti saudara kembar itu akan bisa bertemu?
"Apakah nanti pembunuhan demi pembunuhan yang sudah terjadi akan terungkap?
Simak dan pantau terus Novel aku ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30. Aryo Kabur
Aryo kian terpuruk dan tambah stres untuk menampakkan muka kepada orang lain saja Ia merasa malu, Aryo hanya terdiam di dalam kamar apartemennya saja makan dan minum dilayani oleh asistennya bahkan Ia tidak berani untuk menyalakan tv ataupun melihat sosial media. Melisa malam Harinya sudah kembali ke mansion Bagaskara karena Ia ditelfon oleh Bagaskara perihal gugatan perceraiannya, Melisa ingin menjelaskan dan ingin agar Bagaskara mengurungkan niatnya.
''Aku tidak mau bercerai Bagas!" Melisa berteriak di ruang kerja Bagaskara.
"Kamu istriku yang sah di atas kertas tapi Kamu bercinta dengan mertuamu, apa Kamu tidak malu, melihatmu saja Aku jijik Melisa." Bagas berkata dengan tegas seolah sengit.
"Salah Kamu Bagas semua salahmu, selama Kita menikah berapa kali Kamu menyentuhku? Sekali..iya hanya sekali itupun karena obat yang kuberikan.'' Melisa terisak.
"Dan apa Kamu pernah dengar ataupun melihat Aku bermesraan atau kepergok bercinta dihotel! Selama Kita menikah Aku juga tidak berhubungan dengan siapapun, tapi Kamu! Dengan mertuamu saja Kamu mau, benar-benar murahan." Bagaskara langsung menyahut dengan suara yang menggelegar membuat Melisa membelalak seketika.
"Kumohon Bagaskara maafkan Aku, hugh-hughs huhuhuhu...Kamu Suamiku tapi tak pernah juga Aku merasa sebagai istrimu hanya nafkah lahir saja yang Kamu berikan Kamu fikir Kamu tidak menyiksaku Bagaskara." Melisa bersimpuh dikaki Bagaskara dengan terisak.
"Jelas Kamu tahu bahwa memang Aku tidak mencintaimu, tapi Kamu memaksa Aku agar berada disisimu apa Kamu fikir Aku tidak tersiksa ha!? jadi..kenapa Kamu pertahankan Aku? Hiduplah bersama dengan Ayah Aryo karena Dia bisa memberimu kepuasan semua barang-barangmu sudah dikemas oleh pelayan dan ditaruh mobilmu Kamu bisa pergi." Kata Bagaskara dengan wajah yang dingin.
"Tap-tapi.." Melisa masih memohon.
"Jenno! Seret Wanita ini keluar." Teriak Bagas.
Jenno sang asisten lalu masuk keruangan Bagaskara bersama beberapa bodyguard berbadan kekar untuk menyeret Melisa keluar dari Mension Bagaskara, Melisa tambah terisak. Lama Ia memandangi mansion yang ditinggalinya semenit kemudian Ia segera masuk kedalam mobilnya dan segera pergi. Diperjalanan Ia berfikir tidak mungkin baginya untuk menemui Aryo saat ini lalu Ia teringat akan rumah lama Feri Ayahnya, tanpa berfikir panjang Melisa segera melajukan mobilnya pergi kerumah itu.
Bagaskara yang melihat dari atas bahwa Melisa sudah pergi merasa senang, Ia mengepalkan tangannya dan sorot matanya tajam. Bagas memang sudah sangat geram dengan tingkahnya apa lagi mengetahui bahwa Melisa dalang dari meninggalnya Kakek buyut Iskandar.
"Karenamu orang-orang yang kucintai mati, bahkan Kakek Iskandar yang baik kepadamu pun Kau bunuh, takkan Aku biarkan Kamu hidup tenang setelah nanti bukti kudapatkan." Bagaskara berucap dalam hatinya.
Sementara itu..
Perusahaan Aryo Kian terpuruk saja semua investor pergi dan penjualan sama sekali tidak ada, Aryo saat ini benar-benar bangkrut. Uang dalam rekening sama sekali tidak ada yang tersisa, semua habis untuk membayar gaji karyawan dan puluhan bodyguard hanya tersisa asistennya saja yang setia melayani itupun karena balas budi. Beberapa Anak buah Aryo yang ditangkap terpaksa mengaku karena keluarga nya tidak di berikan sejumlah uang untuk biaya hidup mereka, mengantongi cukup bukti untuk menahannya pihak berwajib langsung pergi ke apartemen Aryo untuk menahannya.
Sepuluh menit kemudian pihak berwajib tiba di depan pintu kamar apartemen Aryo, di ketuk bahkan sampai digedor pintu pintu juga tidak segera dibuka. Lalu lewat manager apartemen pihak berwajib meminta sebuah kunci cadangan, begitu terbuka semua langsung masuk dan menggeledah satu persatu kamar tak ada satupun kamar yang terlewat dan hasilnya nihil, Aryo telah kabur entah sejak kapan karena melihat rekaman cctv yang ditayangkan sama sekali tidak terlihat keberadaan Aryo dimanapun. Tentu saja Aryo lebih lihai dalam melarikan diri sehingga pihak berwajib dapat dikelabuhinya.
"Sialan! Kita kecolongan pasti ada yang membocorkan perihal penangkapannya, segera cari ke seluruh Kota." Ujar Salah satu yang memimpin tentu saja Dia adalah teman dari Zayn.
"Baik." Menjawab hampir bersamaan.
