NovelToon NovelToon
Bosku Tidak Pernah Puas

Bosku Tidak Pernah Puas

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Paksa / Romansa / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: YPS

Pernikahan Rocky dan Brigita rupanya menjadi awal munculnya banyak konflik di hidup mereka. Brigita adalah bawahan Rocky di tempat kerja. Mereka harus menikah karena satu alasan tertentu.
Statusnya sebagai seorang janda yang mendapatkan suami perjaka kaya raya membuat gunjingan banyak orang.

"Aku harus bisa mempertahankan rumah tanggaku kali ini,"

Apa dia berhasil mempertahankan rumah tangganya atau justru lebih baik berpisah untuk kedua kalinya?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 - Pertemuan Kembali Brigita dan Dyandra

Mobil putih berhenti perlahan di depan sebuah rumah sederhana. Di dalam mobil, Brigita masih memandangi rumah itu dengan tatapan rumit. Sebuah rumah yang tidak mewah namun terlihat nyaman, sejenak ia mengingat suami Dyandra yang terlihat tulus kala datang waktu itu.

"Manusia memang tidak pernah puas," katanya.

Brigita turun, menenteng tas mewahnya. Saat tangannya terulur hendak mengetuk pintu, suara keras dari dalam terdengar. Pintu dibuka tiba-tiba, menampakkan sosok Dyandra yang lebih kurus dari terakhir kali ia lihat, namun perutnya sudah samar terlihat.

"Ngapain kamu ke sini?" suara Dyandra parau. Tak ada sapaan. Tak ada senyum.

Brigita menarik napas. “Aku cuma ingin bicara. Nggak lebih. Lagi pula aku yang seharusnya marah, bukan kamu!"

Dyandra mendesis. "Kamu datang setelah semuanya hancur dan sekarang untuk apa mencariku lagi? Hubunganku dan suamimu sudah berakhir!"

"Aku tahu, aku kesini karena aku sadar ada sesuatu yang nggak beres. Terutama soal Rocky dan Sera," sahut Brigita tegas.

Dyandra terdiam sejenak, lalu melengos. "Masuklah."

.

Suasana di dalam rumah itu sunyi, hanya terdengar suara angin yang cukup kencang menembus ke dalam rumah melalui sela-sela jendela. Dyandra menuang air putih ke gelas, menyodorkannya ke Brigita.

Brigita menatap gelas itu lama, lalu meletakkannya di meja tanpa meminumnya.

“Dy, aku ke sini bukan untuk menyalahkan kamu meski aku juga tidak membenarkan perbuatanmu padaku. Aku cuma butuh tahu kebenaran,” ucapnya.

Dyandra menatap tajam, sebelum akhirnya menyandarkan tubuhnya di sofa berwarna coklat mudat. "Kebenaran apa? Tentang hubunganku dan Rocky atau tentang perusahaan? Titi bilang aku yang menggelapkan dana, kan?"

Brigita mengangguk pelan.

"Dia bilang aku manipulasi laporan. Tapi kamu tahu? Hari itu aku justru dikunci dari sistem keuangan. Semua aksesku dibekukan."

Brigita terkejut. “Siapa yang bekukan aksesmu?”

Dyandra mengedikkan bahu. “Bisa kamu tebak sendiri. Yang punya kuasa penuh atas semua itu... Rocky.”

"Kenapa kamu nggak bicara saat itu?"

Dyandra menggeleng pelan, matanya menerawang. “Untuk apa, memang terkadang ada akses yang tidak di berikan dan menurutku itu wajar. Tapi Titi selalu punya akses penuh, hari itu aku tidak berpikir demikian. Kami dulu dekat, hampir seperti saudara. Tapi dia berubah sejak Rocky mulai tidak tertarik denganku. Mereka seperti satu kesatuan. Dan aku juga baru menyadari itu!”

Brigita memicingkan mata. “Kamu pikir mereka ada hubungan lebih?”

Dyandra mengangguk. “Mereka terlalu sering menghilang berdua. Coba kamu pikirkan apa pernah mereka tidak satu pendapat, contohnya di dalam rapat, dan mereka sering melakukan eye contact awalnya aku hanya berpikir karena mereka teman sedari dulu. Tapi aku baru sadar saat kejadian terakhir itu."

.

Hening menggantung di udara. Brigita merasakan kulit tangannya mulai merinding.

Semua yang dia pikirkan, semua kecurigaan yang berputar di benaknya perlahan mendapatkan kepingan baru. Selalu ada hal baru yang mengagetkannya.

“Lalu kenapa kamu diam?” tanya Brigita lagi.

Dyandra tersenyum getir. “Karena tidak ada bukti, waktu itu aku juga masih berharap dia akan menolongku. Tapi ternyata, semua itu jebakan. Dan tahu yang lebih parahnya?” Dia menatap Brigita lurus. “Aku percaya, aku dijadikan kambing hitam bukan hanya untuk menutupi kecurangan tapi juga untuk menutupi hubungan gelap.”

Brigita mencengkeram tasnya. Ia merasa menjadi orang yang paling bodoh saat ternyata fakta menunjukan bahwa dia tidak tahu apapun mengenai suaminya.

“Cukup, terima kasih, Dyandra…” suara Brigita nyaris gemetar.

Dyandra tertawa hambar. “Terima kasih untuk apa? Untuk hidupku yang sekarang seperti ini?”

Brigita ingin menjawab, tapi kata-kata itu tertelan oleh rasa bersalah yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dia berdiri, mengambil napas dalam-dalam. “Aku akan cari tahu lebih jauh. Jika semua ini benar aku akan buat mereka bayar.”

Dyandra menatapnya datar. “Kalau kamu berani, Git. Karena yang kamu hadapi bukan cuma cinta terlarang dua insan. Tapi jaringan kekuasaan dan kebohongan yang sudah mereka bangun bertahun-tahun.”

.

Brigita baru saja melangkah ke depan pintu ketika suara Dyandra menghentikannya.

“Brigita…” panggilnya lirih.

Brigita menoleh.

Dyandra mengangkat ponsel dari meja, membuka email, lalu mengirimkan sesuatu ke alamat Brigita. “Cek email kamu nanti malam. Di sana ada beberapa laporan dan file yang kuakses diam-diam dulu dari server lama. Termasuk laporan manual yang sempat aku simpan sebelum dikeluarkan. Kamu bisa bandingkan dengan laporan yang ada di gudang kantor.”

Brigita menatapnya, tidak langsung menjawab.

Dyandra melanjutkan. “Aku tahu mungkin kamu nggak percaya, tapi harus kuakui ya benar, aku pernah melakukan kecurangan. Di awal-awal. Aku dan Titi sama-sama menyembunyikan markup dana event. Tapi itu nggak terjadi setiap kali. Dan setelah beberapa waktu, aku berhenti. Tapi dia terus jalan sendiri.”

Brigita mengepalkan tangannya. “Kenapa kamu lakukan itu?”

Dyandra tertawa pahit. “Karena aku lelah kerja keras terus menerus. Karena aku butuh uang. Dan karena saat itu aku jatuh cinta sama Rocky. Aku harus membohongi suamiku dengan alasan bekerja lembur sehingga aku menunjukkan bahwa aku mendapatkan uang lebih."

Brigita terdiam. Jantungnya seperti diremas.

Dyandra berdiri pelan, mendekat. “Aku tahu dia suamimu. Tapi dia mendekatiku duluan. Dan bodohnya, aku membiarkan itu terjadi. Aku pikir aku bisa menyaingi kamu. Ternyata aku hanya digunakan untuk pelampiasan nafsunya saja.”

Air mata menggenang di mata Dyandra, tapi dia buru-buru menyekanya.

“Aku minta maaf, Git. Bukan karena kamu datang hari ini, tapi karena selama ini aku tahu aku salah. Kamu nggak pantas disakiti seperti itu. Kamu nggak pantas dikhianati.”

Brigita menggigit bibir bawahnya. Ia tak mau menangis. Tidak di depan Dyandra. Namun hatinya berdesir. Bukan karena maaf Dyandra, tapi karena luka lama itu ternyata masih basah.

“Terima kasih sudah jujur,” ucap Brigita akhirnya, pelan. “Mulai sekarang, aku nggak akan biarkan siapa pun mempermainkan aku lagi.”

Dyandra mengangguk, tampak lega walau matanya masih sembab.

Brigita melangkah pergi, kali ini dengan langkah lebih mantap. Ada amarah yang menyala di dadanya. Tapi juga ada tekad untuk membongkar semuanya.

Di dalam mobil Brigita dapat menangis dengan puas, dia berteriak sekuat tenaganya.

"Anjiiiing kau Rocky, kau sudah merusak rumah tanggaku dulu dan ternyata kau seorang mafia wanita!! Aku merasa sangat hina di perlakukan seperti ini!!" teriak Brigita.

"Aaaarrrgghhh!!"

1
Damar
Lanjut terus thor mantap❤️
Citra Silvia
cerai aja lah cape punya suami kaya gitu
Nathania maheswari: selingkuh emamg penyakit yg gak bisa sembuh
Semara Pilu: 😂 sabar kak.
total 2 replies
Citra Silvia
gila Rocky
Citra Silvia
waduh gret aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!