Yang Qing Xia di bunuh secara kejam oleh ibu tiri dan kakak tirinya. Belum puas melihat kematian adiknya, sang kakak melempar tubuh Qing Xia ke sebuah hutan yang terkenal sebagai sarang serigala.
Sebuah jiwa dari alam lain tiba-tiba terbawa dan masuk ke dalam tubuh Qing Xia. Jiwa itu menyadari keberadaannya di dalam hutan dan saat ini dia di kelilingi oleh kawanan serigala yang sedang kelaparan.
"Haruskah ku bunuh kalian semua?"
"Wanita yang benar-benar menarik!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2. Berpura-pura menjadi wanita lemah
Sebuah kereta kuda lewat di sampingnya, Qing Xia segera berdiri di tengah jalan untuk memberhentikan kereta kuda.
"Ada apa?" tanya seorang wanita dari dalam kereta kuda.
"Nyonya, ada seorang Nona Muda yang menghalangi jalan." lapor si kusir kereta.
Wanita itu membuka kain penutup jendela, dia lalu menatap Qing Xia dan bertanya kepadanya.
"Ada perlu apa Nona Muda?"
"Maaf, saya mau ke kediaman Yang. Apakah anda bisa memberitahu saya, arah menuju ke sana?" ucap Qing Xia.
"Nona, sepertinya mata anda tidak bisa melihat. Mari saya antarkan saja!" ucap seorang wanita cantik yang memakai pakaian dari kain sutra.
"Terima kasih, Nyonya...!" Qing Xia tidak tau hendak memanggil apa. Namun wanita itu segera menyahut "Panggil saja saya Nyonya Su!"
"Terima kasih, Nyonya Su!" ucap Qing Xia yang di bantu naik ke atas kereta oleh kusir yang merupakan seorang wanita tua.
"Kekuatan orang ini terasa sangat mengerikan." benak Qing Xia yang merasakan energi dari kusir wanita.
Di dalam kereta, Nyonya Su bertanya mengenai identitas Qing Xia dan apa yang sudah terjadi kepadanya.
"Di dunia asing ini, sebaiknya aku mencari dukungan sebanyak mungkin. Berpura-pura menjadi wanita lemah dan teraniaya, adalah cara tercepat untuk mendapatkan rasa kasihan dan iba dari orang-orang. Di manapun sama saja, wanita yang lemah akan selalu di bela." batin Qing Xia.
"Saya di pukuli oleh ibu tiri dan kakak tiri saya. Mereka lalu membuang saya ke dalam hutan serigala." jawab Qing Xia dengan wajah yang di buat sesedih mungkin dengan air mata yang dipaksakan untuk keluar.
Nyonya Su tampak terkejut mendengar jawaban dari Qing Xia. "Sudah lama saya mendengar nama besar Jenderal Yang, saya tidak menyangka jika istri keduanya adalah seorang wanita yang tidak punya belas kasihan."
"Hahhh...!"
Nyonya Su menghela napas memikirkan hal buruk yang terjadi kepada gadis muda di sampingnya. Dia mengingat kembali nama baik dan jasa dari istri pertama Jenderal Yang.
"Padahal istri pertama dari Jenderal Yang dulunya sangat dihormati oleh semua orang, dia bahkan pernah menjadi panutan bagi para wanita bangsawan." Nyonya Su memegang kedua tangan Qing Xia. Dia lalu melanjutkan ucapannya.
"Nona Yang, anda pasti sangat menderita selama ini. Karena saya sudah mengetahui hal buruk yang telah di lakukan oleh ibu dan kakak tiri anda, saya akan membantu anda untuk meminta keadilan."
Qing Xia menggelengkan kepala, "Terima kasih Nyonya Su, tapi saya tidak ingin Ayah merasa sedih jika mengetahui keadaan yang sebenarnya. Saya tidak ingin Ayah menyalahkan diri sendiri atas semua hal buruk yang terjadi kepada saya." jawabnya dengan berpura-pura memikirkan Jenderal Yang yang bahkan belum pernah dia temui.
"Tidak, ini belum cukup untuk mrmbuat kesan sebagai putri yang baik. Ayo tambahkan lagi!" batin Qing Xia.
"Saya hanya perlu menahan semua rasa sakit ini, saya yakin bisa menahannya. Ibu yang berada di surga pasti akan menyelamatkan saya. Meskipun saya harus sedikit menderita, saya akan baik-baik saja."
Nyonya Su tiba-tiba memeluk Qing Xia, membuat gadis muda itu sedikit terkejut.
"Nona Yang, apakah perlu saya mengajukan diri untuk menjadi ibu asuh anda? Saya akan meminta hak asuh anda kepada Kaisar!" ucapnya dengan nada serius.
"Ya ampun... Sebagus apa sih akting ku tadi, sampai-sampai Nyonya Su menawarkan diri untuk menjadi ibu asuh ku!" ucap Qing Xia dalam hati.
"Nyonya Su, saya baik-baik saja. Jika saya tinggal di rumah keluarga Su, akan sulit bagi saya untuk bertemu dengan Ayah. Terima kasih karena Nyonya Su sudah mengkhawatirkan saya. Sungguh, saya sangat berterima kasih atas kebaikan Nyonya." jawab Qing Xia yang segera menolak.
"Jika aku tinggal di kediaman Su, setiap hari aku harus berakting sebagai wanita lemah. Bisa-bisa aku mati lelah sebelum balas dendam!" benak Qing Xia.
"Nyonya, kita sudah sampai di kediaman Yang!" lapor kusir wanita setelah menghentikan laju kuda.
"Hahhhh....! Baiklah kalau begitu, saya tidak akan memaksa. Tapi, jika terjadi sesuatu, Nona Yang harus segera menghubungi saya. Saya pasti akan membantu Nona untuk menghadapi ibu dan kakak tiri anda." ucap Nyonya Su setelah menghela napas karena gagal membujuk Qing Xia.
Qing Xia mengangguk, dia lalu berterima kasih kepada Nyonya Su. Wanita itu membantu Qing Xia untuk turun dari kereta kuda. Sewaktu dia turun dari kereta kuda, Qing Xia merasakan tatapan mata dari seseorang. Namun kondisi matanya yang buta, tidak memungkinkan dirinya untuk melihat siapa yang sedang memperhatikannya.
"Sudahlah, lagi pula aku tidak merasakan niat buruk dari tatapan itu." benak Qing Xia.
Yu diam-diam tertawa melihat Tuan Mudanya. "Lain di bibir, lain di hati. Benar-benar mirip dengan Yang Mulia." benak Yu.
Han Ze Xin ternyata kembali lagi setelah pergi meninggalkan Qing Xia. Dia merasa khawatir terhadap keselamatan Nona muda itu. Semalaman, diam-diam dia mengikuti wanita itu dari jauh. Setelah melihat gadis muda itu tersandung beberapa kali, dia meminta Yu untuk menyingkirkan batu-batu kecil yang menghalangi jalan Qing Xia.
"Semoga dia baik-baik saja!" ucap Han Ze Xin dalam hati.
Qing Xia masuk di temani oleh Nyonya Su, namun penjaga di depan malah menghalangi jalan. Dia tidak mengizinkan mereka untuk masuk.
"Nona ini siapa? Saya tidak bisa membiarkan kalian masuk tanpa izin!" ucap penjaga pintu dengan wajah arogan.
"Apakah seorang Nona di keluarga Yang juga memerlukan izin untuk masuk ke rumah nya sendiri?" tanya Nyonya Su dengan ekspresi marah dan kesal.
"Nona Yang hanya ada satu, tapi bukan dia!" jawab penjaga pintu sambil menunjuk wajah Qing Xia dengan jari telunjuknya.
Nyonya Su langsung murka, dia memberi isyarat kepada kusir wanitanya untuk memberi pelajaran kepada penjaga pintu. Tanpa menunggu lama, kusir wanita itu melompat turun dari kereta kuda. Dia menghampiri penjaga pintu lalu mematahkan jarinya.
"Akkkkkhhhhh!"
Jeritan penjaga pintu terdengar hingga ke dalam kediaman, Jenderal Yang saat itu baru saja akan keluar. Dia berlari menuju ke pintu begitu mendengar suara keributan.
"Ada apa ini?" tanya Jenderal Yang.
Jenderal Yang menatap gadis muda yang matanya terlilit kain hitam. Dia segera menyadari jika gadis muda itu adalah putri nya yang dikabarkan menghilang.
"Qing Xia, kamu sudah kembali, kamu baik-baik saja?" tanya Jenderal Yang dengan wajah khawatir.
"Aku tidak apa-apa Ayah, aku baik-baik saja berkat pertolongan dari Nyonya Su." jawab Qing Xia.
"Terima kasih, terima kasih banyak karena telah menyelamatkan nyawa Qing Xia. Saya pasti akan membalas budi Nyonya Su di kemudian hari." ucap Jenderal Yang dengan bersungguh-sungguh.
"Tidak perlu, saya tidak mengharapkan apa-apa dari seorang ayah yang tidak becus menjaga anaknya!" sindir Nyonya Su dengan wajah sinis.
^^^BERSAMBUNG...^^^