Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.
Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.
Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.
Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??
cuss baca 👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Pangeran pertama bernama Pangeran Jiran dia sudah berumur 28 tahun dan sudah memiliki istri dan satu orang putri berumur tiga tahun. Istrinya adalah istri sah jadi, jika Pangeran Jiran memilih antara para Putri maka Putri tersebut akan menjadi selir Pangeran Jiran.
Pangeran kedua bernama Pangeran Kiran. Dia berumur 24 tahun dan belum pernah menikah karena dia selalu pergi berperang mendamaikan perbatasan Utara yang penuh masalah.
Pangeran ketiga dan keempat bernama Diran dan Darin. Mereka adalah saudara kembar tapi tidak memiliki wajah yang sama. Pangeran Diran adalah pangeran paling ramah, ia sering berurusan langsung dengan rakyat.
Sedangkan pangeran Darin adalah pangeran yang tertutup, ia lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca dan sangat jarang bersosialisasi dengan pajabat.
Seenggaknya itulah informasi yang Lora tau untuk saat ini. Jika ditanya pangeran mana yang akan Lora waspadai maka jawabannya adalah pangeran Kedua yaitu pangeran Kiran.
Putri putri duduk berdampingan berhadapan dengan tiga orang pangeran. Dan tidak lama ada Kasim yang memberitahu bahwa Kaisar dan Pemaisuri memasuki ruangan.
Semuanya berdiri dan memberi salam pada Kaisar dan Pemaisuri.
"Salam kepada Kaisar dan Pemaisuri."
Setelah Kaisar duduk mereka pun ikut duduk dan setelah itu ada dua orang gadis masuk, ia adalah dua orang putri kaisar.
Putri Sarta dan Putri Syila, mereka adalah anak terakhir dan lahir beda dua bulan. Putri Sarta adalah putri kandung Kaisar dan Pemaisuri sedangkan Putri Syila anak Kaisar dan selir agung.
Kaisar duduk di kursi utama dan di sampingnya ada Pemaisuri dan di lanjutkan dengan Putri Sarta dan Syila setelah itu baru Putri Kairi, Putri Syaru, Putri Hawa, lalu Putri Warsi dan terakhir baru Lora.
Lora melihat kearah Kaisar dan Pemaisuri sebentar sebelum menunduk karena pahanya di tepuk Putri Warsi karena tidak sopan.
Kaisar masih belum membuka suara dan melihat ke kursi kosong antara kursi Pangeran Jiran dengan pangeran Diran, itu adalah kursi pangeran Kedua yaitu Pangeran Kiran.
"Pangeran Kiran sedang berada di kediaman Jendral Alas, Ayahanda." Pangeran Jiran memberitahu kaisar.
"Kita akan menunggu sampai dia datang." Ucap Kaisar.
Kasim yang ada di luar pun dengan sigap berlari memanggil pangeran kedua.
"Aku lapar." Bisik Lora pada Putri Warsi tapi masih di dengar oleh Putri putri yang di sampingnya.
Putri Warsi kembali mencubit paha Lora ketika melihat tingkah sembrono gadis itu. Putri putri lain pun hanya bisa menggeleng kecil. Lora benar benar gadis pemberani.
"Makanlah buah nya dulu." Permaisuri tidak menyinggung Lora, malah ia memberikan kesan yang damai.
"Terimakasih Pemaisuri." Bukannya berdiri dan memberikan hormat pada Pemaisuri Lora malah memiringkan kepalanya agar bisa melihat Pemaisuri.
Kekehan ringan terdengar dari Pemaisuri saat melihat tingkah kekanakan Lora. Ketiga pangeran pun tidak mampu menahan keterkejutan melihat Tingkah putri ini.
"Sepertinya Kepala pelayan memiliki tugas tambahan." Ucap Pemaisuri sambil melihat Lora.
Di sisi lain Lora mengambil satu ikat anggur yang sedari tadi menunggu ia untuk mengambil. Ia memasukkan Anggur itu ke mulutnya dan rasa manis dan asam langsung menyatu.
"Anggur di istana kaisar benar benar beda. Nih buat kamu." Lora memberikan Putri Warsi tiga buah Anggur.
"Lora, jaga sikapmu." rasanya Putri Warsi ingin menangis saat ini. Bagaimana jika mereka di hukum karena berbuat nyeleneh di depan kaisar.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author