Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan
"Ibu!" Panggilan itu sekarang menjadi panggilan yang disukai oleh Caroline, entahlah .. hatinya begitu hangat mendengarnya dan melihat sepasang kaki itu berlari menuju dirinya.
"Ibu sudah pulang!" Ucapnya dengan senang sembari memeluk tubuh sang ibu yang lebih tinggi darinya.
"Ayo kita makan, ibu bawa makanan." Daniel mengangguk dan mereka masuk ke dalam rumah.
"Kau...." Zian yang baru saja menoleh, dikejutkan dengan sosok istrinya yang langsung mendekati dirinya dan tampak melihat lukanya.
"Jangan bergerak! Aku mau lihat lukamu dulu." Jelas Caroline.
"Harus ganti perban lagi. Aku ambil dulu." Zian terdiam sembari memandangi sang istri.
"Kau tadi pergi tidak menggunakan pakaian ini."
"Oh, itu.... Kau tau pemilik rumah tempat ku bekerja memberikan beberapa pakaian nya. Lihat! Aku juga mendapatkan pakaian bayi untuk Ella."
"Wah, pasti Ella akan cantik ibu." Ucap Daniel yang melihat pakaian bewarna merah muda itu.
"Dan kau juga akan tampan. Ibu beli beberapa pakaian untuk mu dan untuk mu juga." Ucap Caroline seraya menatap Zian.
"Kau sudah mendapatkan gaji?" Caroline mengangguk mantap.
"Iya, aku meminta gaji perhari." Jawabnya.
*************************
"Grace..."
"Ya? Sebentar lagi, ini hampir selesai." Maniknya begitu telaten mengobati luka itu.
"Daripada gerobaknya menganggur, lebih baik aku jualan ya." Usul Zian, dia merasa begitu tak berguna sebagai seorang suami, padahal dulunya... Dia berjanji untuk membahagiakan wanita itu dengan kehidupan yang layak.
"Boleh....." Senyum Zian tampak mengembang, tapi setelah mendengar ucapan Grace berikut nya....
"Tapi setelah kita mendapatkan kursi roda baru dan memeriksa kakimu."
"Grace itu bukan uang yang sedikit."
"Aku tau!"
"Grace, kau tidak bekerja aneh-aneh kan?" Entah mengapa pikiran itu langsung menyelusup kedalam kepalanya.
"Kau berpikir begitu?"
"Aku berusaha, tapi pemikiran itu tetap ada. Grace, aku tidak ingin kau melakukan hal yang membuat mu terluka, aku tau. Aku menjadi pria yang tidak berguna, maafkan aku. Tapi aku berusaha tidak mempersulit dirimu. Anak-anak kita masih membutuhkan biaya dan....." Caroline merasakan sesuatu ketika melihat air mata yang tergenang dan akhirnya jatuh itu.
'Dia menangis? Seorang pria menangis? Dan itu bukanlah palsu.'
"Grace...." Caroline langsung tersentak ketika tangan itu menyentuh tangannya.
"Kau tidak bekerja aneh-aneh kan? Katakanlah, aku mencemaskan mu."
'Sentuhan ini.....'
"Grace." Panggilkan Zian kembali.
"Aku tidak bekerja aneh-aneh. Aku sungguh mengajar di rumah besar itu. Apa kau melihat kebohongan di mataku?" Heh , sejak kapan bibir itu mengatakan hal yang manis begini.
"Tidak, aku juga merasa tidak begitu. Aku hanya.. tiba-tiba pemikiran itu muncul."
"Kau jangan khawatir, kita memiliki uang yang cukup. Kita akan memeriksa keadaan mu dan mungkin perlahan, kita akan memikirkan untuk tempat tinggal." Caroline tersenyum sembari mengusap pelan punggung tangan Zian.
"Baiklah! Kau pakai baju nya. Ini sudah bersih."
"Terimakasih."
"Ya?" Caroline seperti orang b0d0h sekarang.
"Terimakasih, aku berjanji untuk kebahagiaan keluarga kecil kita." Tersentil, Caroline seolah tersedot ke masa lalu dengan kata itu. Kata-kata yang tidak pernah ia dengar dari sosok yang seharusnya melindunginya dan sang ibu.
'Aku sudah mendatangkan pelayan untuk mu dan kau bahkan tidak bisa melayani ku dengan baik! Hah! Apa saja yang kau lakukan!'
'Aku menjaga Caroline, dia sedang demam. Aku tidak mungkin.....'
'P3rsetan dengan anak ini! Seharusnya dia m@ti saja! Menyusahkan ku! Dan sekarang dia menyusahkan mu! Dia menyusahkan kita! Sudah ku bilang, lebih baik dia kita buang saja! Kau lihat kan! Kerjanya sakit, kerjanya membuang-buang uang ku!'
"Grace.... Grace? Grace kau...." Tubuh Caroline tersentak dan dia kembali tersadar dari lamunannya.
"Iya."
"Kau baik? Ada yang sakit?" Zian memeriksa suhu tubuh istrinya.
"Tidak, aku baik. Mungkin aku belum makan. Ayo kita makan, setelah itu aku menyetok ASI untuk Ella."
"Kau menangis? Sungguh tidak ada yang sakit?" Tanya Zian memastikan kembali. Caroline langsung menghapus air mata yang tanpa sadar mengalir.
"Aku hanya terharu dengan kata-kata mu. Itu mengingatkan ku....."
"Pada masa lalu kita. Aku berjanji Grace." Caroline mengangguk dan pergi dari sana.
'Tidak ada waktu untuk menangis Caroline! Dunia ini kejam! Tapi, tapi mengapa... aku bertemu dengan pria seperti itu. Dia berbeda, tidak! Ini pasti karena perasaan dari pemilik tubuh ini, ya.... pasti.'
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"
tetap semangat dan sehat kak, lanjut /Determined/