NovelToon NovelToon
Madu Untuk Ibu Mertuaku

Madu Untuk Ibu Mertuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"

Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?

Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.

Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GARA GARA NGIDAM

Ces....

Andreas mengiris pergelangan tangannya sendiri menggunakan pecahan beling tersebut hingga keluar darah segar yang menetes cukup deras berakhir membasahi lantai. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini tidak sebanding dengan rasa sakit karena telah di tinggalkan oleh Vanni. Biar lah dunia mengatai dirinya lebay yang jelas seorang laki laki juga berhak sedih jika dirinya merasa kecewa.

Melihat itu nyonya Ratna melongo tak percaya, bahkan ia sampai membuka sedikit mulutnya. Hanya demi seorang wanita, putranya rela kehilangan nyawanya sendiri. Nyonya Ratna semakin merasa bersalah. Andai saja waktu bisa di putar kembali, ia tidak akan memisahkan putra dan menantunya. Apalagi setelah tahu jika yang mandul di sini adalah putranya sendiri.

Ces..

Andreas mengulangi tindakannya hingga darah semakin mengucur dengan derasnya.

" Andreas!!!!!" Teriak nyonya Ratna mendekati putranya.

" Ya Tuhan, apa yang telah kau lakukan Andreas? Jangan gila kamu nak!" Ujar nyonya Ratna menarik tangan Andreas, ia mencoba mencari sesuatu untuk membalut luka Andreas agar darahnya berhenti mengalir.

" Lepas ma!!!!" Andreas menghentak tangan ibunya hingga terlepas.

" Tidak perlu sok sok an peduli denganku, bukan kah ini yang kamu inginkan ma? Kamu ingin membunuhku secara perlahan kan? Tapi aku tidak sanggup ma. Daripada aku mati perlahan, lebih baik aku cepatkan saja waktunya supaya kau puas jika aku sudah tiada. Supaya kau merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kamu cintai!!!" Ucap Andreas dengan nada tinggi.

" Tidak sayang hiks.. Jangan seperti itu hiks.. Maafkan mama nak! Mama tidak bermaksud seperti itu. Mama tidak pernah menyadari kalau cintamu kepada Vanni begitu besar. Mama tidak tahu jika semuanya akan berakhir begini dan begitu menyakitimu. Andai saja mama tahu, mama tidak akan pernah melakukannya nak. Maafkan mama nak hiks.. Tolong jangan seperti ini!" Ujar nyonya Ratna di sela sela tangisannya.

" Kau pembohong!!! Kau penjahat!!!! Semua ucapanmu penuh kepalsuan, bahkan kasih sayangmu kepadaku semuanya itu palsu. Semoga Tuhan menghukum wanita sepertimu!!"

" Mama sudah mendapatkan karmanya nak. Vanni sudah membalaskan dendamnya pada mama. Dia membuat papamu menikah dengan tantenya dan menceraikan mama. Sekarang mama sendiri nak, mama hanya punya kamu. Tolong jangan tinggalkan mama sendiri hiks... "

" A.. Apa?" Tanya Andreas tak percaya. " Papa menikah lagi? Papa menceraikan mama? Dan itu semua terjadi karena Vanni?" Tanya Andreas memastikan.

" Iya nak mama dan papa kamu sudah bercerai, surat cerai datang bersamaan dengan undangan pernikahan Vanni dan tuan Tama. Wanita yang tadi ada di samping papa kamu, dialah istri barunya. Mungkin kamu berpapasan dengannya tadi. Mama sendiri nak hiks.. Mama menyesali semua perbuatan mama pada Vanni." Isak nyonya Ratna.

Darah terus menetes dari pergelangan tangan Andreas tanpa Andreas sadari. Tiba tiba pandangannya kabur, tubuhnya gemetaran dan..

Brugh...

" Andreas!!!!!"

...****************...

Setelah di kabari Andreas masuk rumah sakit akibat bunuh diri, Vanni dan Tama pun datang menjenguknya. Kebetulan jalan ke rumah mereka searah dengan rumah sakit yang menangani Andreas. Sebenarnya Vanni tidak mau menjenguk Andreas, ia tidak ingin melihat wajah mantan suami atau pun mangan ibu mertuanya namun Tama memaksanya. Tama merasa harus bersikap tegas kepada Andreas agar ke depannya Andreas tidak mengganggu hubungan mereka lagi dengan alasan apapun.

Sampai di depan ruangan Yoseph ruangan ICU Tama segera menghampiri nyonya Ratna yang sedang duduk di kursi tunggu.

" Vanni kamu datang nak." Nyonya Ratna beranjak dari kursinya mendekati Vanni. " Terima kasih sudah mau menjenguk Andreas. Kondisinya sangat kritis akibat urat nadi yang hampir putus. Mama secara pribadi minta maaf padaku, dan atas nama Andreas mama juga meminta maaf padamu Vanni. Tolong maafkan kami! Tolong jangan hukum kami seperti ini. Kami sudah menerima karma akibat perbuatan kami." Sambung nyonya Ratna namun Vanni hanya diam saja. Ia melihat ke lubang kaca yang ada di pintu ruangan ICU. Nampak Andreas terbaring lemah dengan berbagai peralatan alat medis yang menempel di tubuhnya. Pergelangan tangan kirinya terbalut perban yang lumayan tebal.

Ada rasa yang tidak bisa di gambarkan merambat di dalam hati Vanni saat melihat seseorang yang pernah sangat ia cintai kini lemah tak berdaya.

" Nyonya Ratna, anda telah merepotkan kami dengan berbagai kejadian yang menimpa Andreas seperti sekarang ini. Apa anda tidak sadar jika Andreas seperti ini karena ulah anda sendiri? Tapi anda harus merepotkan istri saya dengan terus mengabarkan kondisi Andreas. Bukan kah istri saya pernah bilang kalau dia sudah tidak mau terlibat dengan keluarga anda lagi? Lalu kenapa anda selalu melibatkannya? Istri saya sedang hamil saat ini, dia butuh pikiran yang tenang dan banyak istirahat. Jika anda seperti ini terus, maka saya akan memindahkan Andreas ke luar negeri agar dia tidak bisa mengganggu istri saya lagi." Ucap Tama sedikit memberi ancaman.

" Kalau begitu, pindahkan kami tuan Tama." Sahut nyonya Ratna.

Keduanya saling melempar pandangan. " Saya juga tidak ingin Andreas seperti ini. Untuk kembali pada Vanni rasanya tidak mungkin karena sekarang Vanni sudah memiliki kehidupan sendiri bersama anda. Saya ingin Andreas melupakan Vanni. Saya butuh bantuan anda tuan Tama. Saya akan sangat sangat berterima kasih kalau anda mau membantu saya. Saya benar benar tidak punya pilihan lain. Saya bingung harus bagaimana." Ujar nyonya Ratna.

" Baiklah jika itu keputusan anda, saya akan membantu. Siapkan diri anda untuk segera pindah ke rumah sakit di negara S." Ujar Tama.

" Terima kasih tuan." Ucap nyonya Ratna.

Tama mendekati Vanni yang masih menatap Andreas dari kejauhan. Ada rasa cemburu yang mendera saat melihat raut kesedihan di wajah sang istri. Apakah Vanni masih menyimpan perasaan untuk Andreas? Itu lah satu satunya pertanyaan yang ingin Tama ajukan namun ia menekannya sebisa mungkin karena ia juga harus tahu situasi.

" Masih mau di sini atau mau pulang?" Tanya Tama menyentuh kedua bahu Vanni.

" Mau pulang mas." Sahut Vanni tanpa mengalihkan pandangannya.

" Bilangnya mau pulang tapi menatap ke sana terus. Aku cemburu loh sayang kamu seperti masih menyimpan perasaan untuk Andreas." Ujar Tama mengeluarkan uneg unegnya.

Vanni menatap Tama lalu tersenyum. " Cemburu juga harus liat situasi donk mas. Aku cuma kasihan aja sama mas Andreas. Dia begini juga gara gara aku. Udah ah nggak usah di bahas, ayo kita pulang! Aku sudah tidak sabar untuk menagih janji kamu mas."

Tama mengerutkan keningnya mendengar ucapan Vanni.

" Jangan bilang kalau kamu lupa sama janji kamu yang mau menuruti apa saja yang aku mau." Ujar Vanni menunjuk Tama.

" Emangnya apa yang kamu mau?" Tanya Tama. Ia sedikit khawatir melihat senyuman Vanni yang terulas di sudut bibirnya.

" Sebelum masuk kompleks perumahan kita, kita kan lewat lapangan bola tuh. Nanti mas berhenti aja di sana, nanti aku kasih tahu apa yang aku mau." Ujar Vanni.

" Baiklah, apapun yang kamu mau pasti akan aku kabulkan. Ayo!"

Setelah berpamitan dengan nyonya Ratna, keduanya segera meninggalkan rumah sakit itu menuju rumah baru mereka.

Perjalanan membutuhkan waktu tempuh sekitar tiga puluh menit. Sesuai perintah Vanni sebelumnya, sampai di sebuah lapangan sepak bola yang berada di dekat kompleks perumahan mereka, Tama menghentikan mobilnya.

" Katakan sayang apa yang kamu mau!" Ucap Tama.

" Itu." Sahut Vanni menunjuk ke luar kaca.

Tama mengikuti arah telunjuk Vanni, ia membulatkan mata dengan sempurna saat melihat pohon mangga besar dan memiliki tinggi sekitar dua puluh meteran. Sudah dapat di pastikan jika pohon itu telah tumbuh selama puluhan tahun namun buahnya masih lebat. Banyak mangga yang masih hijau bergelantungan di atas sana. Apa Vanni akan memintanya untuk memanjat pohon raksasa itu demi mengambil buahnya? Tidak tidak.. Itu tidak boleh terjadi, meskipun Tama bisa memanjat namun ia tidak terbiasa memanjat pohon setinggi itu. Ia hanya bisa memanjat pohon rambutan setinggi lima meter. Itu pun sudah lama tidak ia lakukan. Mungkin terakhir ia memanjat saat usianya masih SMP.

" Aku harus punya cara untuk mengantisipasi hal ini." Batin Tama.

" Oh kamu mau mangga muda." Ucap Tama, Vanni menganggukkan kepala.

" Kalau begitu ayo kita beli sekarang! Aku akan memberikanmu sepuluh kilo biar kamu puas makannya." Ujar Tama.

" Nggak mau! Aku maunya ambil langsung dari pohonnya." Sahut Vanni.

" Memangnya siapa yang mau memanjat pohon setinggi dan sebesar itu sayang."

" Ya kamu lah mas. Aku maunya kamu yang metik buah itu."

Sudah dapat Tama pastikan bukan kalau Vanni meminta dirinya untuk mengambil buah itu.

" Sayang aku tidak bisa memanjat, kita beli aja ya." Bujuk Tama.

" Kalau begitu biar aku yang memanjatnya." Vanni segera keluar dari mobil membuat Tama khawatir. Ia langsung mengikuti Vanni lalu menghampiri Vanni yang sudah bersiap memanjat pohon besar itu.

" Sayang berhenti!" Ucap Tama membuat Vanni menghentikan niatnya.

" Baiklah kalau kamu mau mangga itu biar aku yang mengambilkannya untukmu. Kamu di sini saja ya." Ujar Tama.

" He he makasih mas." Sahut Vanni nyengir.

Tama mencoba memanjat pohon itu dengan susah payah. Bibirnya komat kamit membaca mantra supaya Tuhan melindunginya dari bawah ke atas sampai bawah nanti. Sedangkan Vanni di bawah menunggu Tama, tidak membuang kesempatan ia pun mengabadikan moment langka itu dengan kamera ponselnya.

Belum sempat Tama mengambil buahnya tiba tiba seorang pria tua meneriakinya.

" Hei maling!!!"

Vanni yang melihat seorang bapak tua sedang berjalan cepat menghampirinya segera masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya masuk ke kompleks perumahannya sebelum bapak tua itu sampai di hadapannya.

" Eh sayang mau kemana? Jangan tinggalin aku!" Teriak Tama yang masih berada di atas pohon.

" Dasar maling tidak tahu diri main ambil punya orang. Turun kamu!!!" Bapak bapak tua itu berdiri di bawah pohon sambil berkacak pinggang mendongak ke atas.

" Ma.. Maaf Pak! Saya mau minta mangga muda ini karena istri saya tadi lagi ngidam." Ujarnya.

" Halah alasan saja kamu. Turun!!!"

Teriaknya.

" I.. Iya Pak."

Tama mencoba untuk turun dengan hati hati namun rupanya ada ranting yang kering yang sialnya ia injak. Tiba tiba...

Kretek...

Aaaaaaa

Bugh...

TBC...

1
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya.. Bagi yg berkenan dukung karya author ya dengan beri like koment gift serta vote.. makasih
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn sampai Vanni celaka apalagi sdg hamil besar bahkan mau melahirkan lagi, semoga Vanni dan bayinya sehat .
VANESHA ANDRIANI: semoga ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Akibat nyonya Ratna terobsesi ingin punya cucu akibatnya hancur semuanya , suami diambil orang dan menantu juga sama diambil orang sekarang tinggal penyesalan nyonya Ratna.
VANESHA ANDRIANI: iya bener sekarang jadi g punya siapa siapa.. makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak
VANESHA ANDRIANI: hari ini libur ya banyak acara..
total 2 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap kaka makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap nanti malam ya makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... author up jam 8 malam ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: oke siap.. makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!