Dania Rahmadita, gadis berusia 22 tahun yang tinggal dengan ibu tirinya (Ibu Ira). Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan Ayahnya meninggal karna kecelakaan mobil.
Dania memiliki sifat yang baik, sopan, dan ramah terhadap orang disekitarnya. Ia juga memiliki kakak tiri yang tidak suka kepadanya, yaitu Jessica Anatasya, ia memiliki sifat yang manja.
Dania terpaksa menggantikan posisi kakaknya yang ingin dijodohkan dengan lelaki yang belum Ia kenal. Lelaki itu bernama Rangga, Rangga memiliki sikap yang dingin.
Apakah Dania bisa merubah sikap Rangga, dan membuatnya jatuh cinta kepada dirinya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selfiana rahamwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Ungkapan
Kenapa dengan Dania? tanya Rangga heran.
Selesai mandi Rangga menemui Dania di dapur. Rangga langsung mengambil alih toples kecil yang di bawa Dania, lalu nenaburkan isi dalam toples ke dalam wajan yang berisi sayuran. Tetapi Dania malah marah. "Apaan si kamu, tadi udah aku kasih garam. Kenapa kamu kasih lagi. Kasinan kan sekarang!"
"Ya aku minta maaf, emang ini garam?"
"Tauk ah."
"Aku cuma mau bantuin kamu doang kok. Kamu tu kenapa si dari tadi."
"Aku nggak papa, emang kenapa dengan aku?"
"Aneh tauk. Ayo iku aku." Rangga mematikan api kompor lalu menarik tangan aku menuju keluar.
"Lepasin, mau kemana si?"
"Kita makan di luar."
"Kan aku lagi masak?"
"Sayurnya kan kasinan, biar kamu juga nggak marah-marah. Udah ayo!"
"Tapi aku belum mandi, belum siap-siap juga."
"Nggak usah, ayo iku aku."
Rangga memegang tanganku lalu menarik aku. Jujur sangat sulit ternyata jika aku harus marah apalagi menjauhi dari dia.
Didalam mobil kita tak berbicara sama sekali, aku yang fokus dengn pemandangan diluar, sedangkan Rangga yang fokus menyetir. Sesekali kita saling menatap.
Setelah 15 menit dalam mobil akhirnya kita sampai di tujuan, mobil parkir di pinggir jalan.
Rangga mengajak aku makan nasi goreng di pinggir jalan raya. Tempatnya sangat ramai bahkan kami tak mendapatkan tempat duduk, tetapi Rangga tak mempermasalahkan itu.
Nasi goreng sudah siap, Rangga mengajak aku ke pinggir jalan di sebrang. Kita duduk di kursi bawah lampu.
"Sekarang kamu jelasin, sebenarnya kamu itu kenapa si?"
"Aku bilang kan aku nggak papa."
"Okey. Terserah kamu, itu hak kamu mau cerita atau nggak."
Rangga menatapku, lalu menaruhkan jarinya ke bibirku. "Kamu kalo makan tu yang bener, jangan blepotan. Kasian nasi."
"Ka-ka-kamu tadi ngapai di taman?" tanya Dania dengan ragu.
"Apa tadi Dania melihat aku dengan adiknya di taman. Makannya dia jadi marah sama aku." ucapnya dalam hati.
"Kenapa Rangga bingung kaya gitu ya? apa benar Rangga ada hubungan dengan. Agh nggak-nggak mungkin." Ucap Dania dalam hati sambil memandang wajah Rangga yang keliatan bingung.
"Oh, gara-gara itu kamu marah sama aku. Kamu cemburu ya?"
"Mana mungkin aku cemburu sama Jessica." Walau sebenarnya aku selalu cemburu kepada Jessica dari dulu, apa yang dia miliki pasti lebih baik dari aku.
"Aku hanya mengobrol dengan dia, bicara tentang pernikahan kita."
Aku tersenyum mendengar jawaban dari Rangga.
Aku tau Rangga sedang berbohong, dari tatapannya saja sudah kelihatan.
"Kamu menyesal?"
"Menyesal buat apa?"
"Dengan pernikahan ini?" Aku menghela nafas setelah mengatakan itu.
"Maksud kamu apa."
"Dia lebih segalanya dari aku, lebih cantik, lebih baik, lebih anggun. Aku rela jika kamu..." Aku menghentikan ucapanku.
"Siapa yang kau maksud? Jessica? sudah ke dua kalinnya kamu banding-bandingin diri kamu dengan dia. Setiap orang memiliki kepribadian yang beda-beda, juga fisik yang beda. Jadi aku mohon sama kamu jangan pernah bandingin diri kamu sama siapapun, sekalipun sama adik kamu sendiri! sekarang aku milik kamu, kamu adalah wanita yang di pilihkan ayah untuk aku jaga. Aku akan menjaga kamu dengan baik dan berusaha menjaga hati ini untuk kamu."
"Maafin aku ya." tak terasa air mataku jatuh mengenai pipi setelah aku mendengar jawaban dari Rangga.
"Jangan nangis dong, kamu juga pernah bilang satu air mata yang jatuh itu bisa menghapus kebahagiaan yang kamu lalui."
Rangga menghapus air mata yang sudah jatuh di pipi.
Kita melanjutkan makan nasi goreng. Selesai makan Rangga mengajak aku ke suatu tempat. Ya Rangga mengajak aku ke pasar malam, yang tempatnya tak jauh dari tempat kita berdua makan.
main hamil aja
jarang2 loh ibu tiri baik
kutunggu lnjutan boomlikenya di The Power of Mutant💕
like like like😘
saling dukung kk