Aku begitu mengharapkanmu setelah kau merusakku. Kau yang lari dari tanggungjawab hanya demi reputasimu! Kau juga yang telah menyiksaku dengan meninggalkan benih ini! Dan sekarang kau kembali setelah aku begitu benci? Lalu kenapa kau kembali setelah aku ingin membuka hati untuk orang lain? Kenapa kau kembali dengan caramu yang membuatku bimbang atas semua kehidupan yang aku alami selama ini? Aku harus bagaimana? Kenapa hati ini begitu berat untuk membencimu. Apakah aku mencintaimu atau mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagita chn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Ingin mengerjainya.
Waktu kerja kantor telah usai. Finn sudah selesai memarkirkan mobilnya untuk mengantar Zeline pulang ke rumah lebih dulu. Klakson mobil sudah Finn bunyikan untuk mendahului Tuan mudanya.
Suasana hati Aldigar hari ini benar-benar tidak karuan, ditambah lagi Zeline sama sekali tidak menatapnya saat pergi.
Kenapa dia sama sekali tidak menatapku saat pergi? Sungguh tidak sopan sekali! Begitukah sopan santunnya padaku?
Lalu apa-apaan ini Aldigar! Apa sekarang perkara tatapannya saja kau permasalahkan??
Aldigar langsung masuk kedalam mobil dengan kesal. Ia segera mengendarai mobilnya dengan cepat untuk pulang kerumah. Seharian ini suasana di kantor benar-benar membuatnya muak.
"Tunggu Aldigar! Sebenernya kau ini sedang kenapa sejak tadi? Bukankah jika Zeline bersikap seperti itu padamu itu artinya bagus? Kau tidak perlu repot-repot untuk menyingkirkannya nanti! Kau sudah berusaha baik padanya, tapi dia sendiri yang bersikap seperti itu padamu kan? Haha iya! Baiklah, mulai sekarang aku tidak akan peduli. Sudah aku serahkan semuanya pada Finn."
Aldigar kembali fokus menyetir, ia tidak ingin memperdulikan Zeline lagi sekarang, ia rasa ia telah bersikap baik padanya hari ini namun Zeline malah bersikap lain padanya.
Tak terasa mobil pun sampai juga dihalaman depan rumahnya. Satpam segera membukakan pintu gerbang agar ia segera masuk dan memarkirkan mobilnya kedalam area rumah.
Setelah mobilnya terparkir sempurna Aldigar segera turun dari mobil itu dan tentu saja langsung masuk kedalam rumah tanpa berbasa-basi. Suasana rumah terlihat begitu heboh dengan kesibukan sang Mama bersama para pelayan yang sibuk menyiapkan hidangan sepesial hari ini untuk acara makan malam bersama keluarga calon mantu.
"Aldigar. Akhirnya kamu pulang juga sayang. Istirahat dulu, nanti kita akan makan malam bersama, kamu harus segera membersihkan dirimu.." Sambut sang mama dengan penuh senyuman.
"Iya Ma," Hanya kata itu saja yang terucap dari mulut Aldigar. Ia segera menuju ke lantai atas untuk merehatkan tubuhnya sekaligus membersihkan dirinya di dalam kamar.
*
*
Finn sudah sampai di jalanan komplek rumah Zeline, namun saat menatap Zeline yang ada disebelahnya ia malah sedang tertidur pulas. Finn sungguh tidak tega untuk membangunkannya, ia pun memilih untuk memutari komplek perumahan kecil itu agar Zeline dapat beristirahat dengan cukup sampai menunggunya bangun.
Setelah beberapa putaran Zeline belum terbangun juga. Finn memilih menepi saja dipinggir jalan yang tak jauh dari rumahnya itu sampai menunggunya bangun. Padahal hari sudah mulai gelap, namun karena rasa tidak tega ia memilih untuk menunggunya sampai ia bangun saja.
Sebenarnya aku ingin membangunkannya, tidak baik juga ia tidur di sore hari begini, tapi kata dokter ia kurang istirahat. Tapi sudahlah, mungkin sebentar lagi dia juga bangun.
Finn hanya bisa menatap Zeline sekarang, ia memang tidak tega untuk membangunkannya.
Tapi kalau dilihat-lihat Zeline memang cantik, sedang tidur pun ia terlihat cantik, batinnya.
Tak lama Zeline terbangun juga dari tidurnya, ia merasa kereta kencana yang sedang ia naiki tidak jalan lagi dan ternyata itu cuma mimpi. Lebih tepatnya mobil itu yang sudah berhenti sejak tadi. Entah kenapa akhir-akhir ini ia memang sering bermimpi, mungkin karena banyaknya pikiran hingga membuatnya tidak bisa tidur tenang.
"Pak Finn?" Zeline sedikit bingung melihat Finn yang sedang menatapnya tadi. Ia juga langsung melihat sekeliling jalan, ternyata ia ketiduran dan ia sudah sampai di komplek perumahan rumah kecilnya itu.
"Syukurlah kamu sudah bangun. Lain kali jangan tidur jam segini, tidak baik untukmu, apalagi jika kamu sedang hamil."
"Maaf Pak Finn, aku tadi ketiduran. Apa kita sudah sampai dari tadi? Aku pasti membuatmu menunggu?"
"Tidak juga. Kita juga baru sampai, jalanan begitu macet tadi." Bohong Finn, padahal ia sudah menunggunya bangun hampir setengah jam yang lalu.
Aduhh! Aku kok bisa sampai ketiduran si! Pak Finn pasti ngeliatin aku tadi karena heran saking jeleknya aku saat ketiduran kan? Aduhh..aku malu banget jadinya!
"Kamu tidak mau turun?" Melihat Zeline yang terdiam membuat Finn segera menyadarkannya.
"Ehh iya, Pak Finn. Maaf, aku sudah ketiduran tadi. Terimakasih juga untuk hari ini." Zeline terlihat begitu malu, bagaimana ia tidak malu padanya? Walaupun begitu Pak Finn adalah atasnya yang selalu dihormati banyak orang, sedangkan ia sudah lancang karena ketiduran saat diantar pulang seperti ini.
"Kamu sudah tidak papa kan? Dokter bilang kamu perlu istirahat yang cukup. Nanti malam tidurlah lebih awal."
"Ahh iya Pak.."
Dia ini dibayar berapa? Memang harus se-peduli itu padaku?
"Jika kamu menginginkan sesuatu hubungi aku saja, atau kamu ngidam sesuatu misalnya, tinggal bilang saja padaku. Aku pasti akan datang.Tinggal telpon saja ya."
"Walau ditengah malam sekalipun?" Lanjut Zeline menanggapi serius akan perkataannya.
"Iya tentu saja. Aku pasti akan datang." Ternyata Finn benar-benar serius. Ia akan datang jika Zeline memanggilnya ditengah malam sekalipun jika ia mengidamkan sesuatu, karena ini sudah menjadi tugasnya juga sekarang.
"Haha,tidak Pak. Aku hanya bercanda. Mulai besok tak usah mengantar ataupun menjemputku, aku bisa berangkat dan pulang sendiri kok."
"Ayo turun."
Lagi-lagi Finn tidak menggubris perkataannya. Ia langsung mengajaknya turun dari mobil itu untuk mengantarnya sampai kedepan pintu rumah seperti kemarin.
"Bapak mau mengantarku sampai kedepan pintu rumah lagi? Aku rasa ini tidak perlu. Aku akan masuk sendiri. Ini juga sudah terlalu gelap Pak, sebaiknya Anda pulang saja gak papa."
"Bilang saja kamu ingin mengusir ku!" Finn terus melangkah lebih dulu menuju ke arah rumahnya, bahkan dengan cepat ia sudah berada di depan pintu itu sekarang.
Pak Finn ini sungguh menjengkelkan! Memang aku sedang mengusirmu, kenapa tidak mengerti juga! Segitu nurutnya dia sama Tuan Aldigar? Aku sungguh penasaran berapa bayarannya? Jadi kalau aku minta makanan atau mengidamkan sesuatu ditengah malam misalnya, ia akan datang dan membelikannya begitu? Haha..seru sekali! Boleh kali ya sekali-kali aku mengerjainya?
Melihat Zeline yang terus terdiam membuat Finn kembali berbicara. Ia rasa Zeline memang berat hati jika Finn mampir ke rumahnya lagi, begitulah pikiran Finn sekarang.
"Kamu tenang saja, aku tidak akan mampir kerumahmu hari ini. Aku hanya ingin mengantarmu sampai ke depan pintu rumah saja. Lagipula ibumu tahunnya kita sudah memiliki hubungan kan? Nanti akan menjadi pertanyaan jika aku tidak mengantarmu sampai ke depan pintu."
Aishhh! Ya sudah baiklah, terserah kau saja. Aku sungguh tak sabar ingin mengerjaimu nanti. Supaya kamu berhenti melakukan hal ini untuk begitu nurut dengan lelaki brengsek itu!
Tak lama setelah Finn mengetuk pintu ibunya Zeline pun segera membukakan pintu untuk keduanya, namun Finn bergegas berpamitan dan pergi sesuai janji perkataannya tadi. Ibunya Zeline sempat menawarkannya untuk mampir layaknya menjamu tamu pada umumnya. Tapi jawaban Finn yang hangat dan bijaksana mampu membuat Ibunya Zeline tersenyum.
"Terimaksih banyak sebelumnya Bu, Bukannya saya tidak mau mampir, jujur saya teringin sekali untuk mampir kedalam. Tapi tidak enak rasanya jika dilihat orang lain kalau saya sering mampir kerumah, lain kali saya pasti akan mampir kedalam rumah lagi Bu. Untuk sekarang saya hanya ingin mengantar Zeline saja agar ia sampai rumah dengan selamat. Saya rasa hari juga sudah semakin gelap. Saya harus segera pamit, senang bertemu ibu lagi. Saya permisi.."
"Baiklah Nak Finn. Hati-hati dijalan."
"Mari.."
Zeline tampak tersenyum kecil melihat kepergiannya, ada sesuatu yang sedang ia rencanakan dipikirannya sekarang untuk mengerjai Finn.
lanjut thor gak sabar nih.. /Chuckle/