NovelToon NovelToon
Terpaut 20 Tahun

Terpaut 20 Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Terlarang / Beda Usia / Teen Angst / Persahabatan
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: ria aisyah

Cinta akan menemukan pemiliknya. Sebuah ketidaksengajaan, keterpaksaan, dan perjodohan, bisa menjadi jalan untuk menyatukan dua hati yang berbeda.

Seorang gadis SMA bernama Aira, terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang duda bernama Affan yang merupakan ayah sahabatnya, Faya.

Mengapa pernikahan itu bisa terjadi?

Akankah pasangan beda usia itu bisa saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ria aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Huru Hara

Affan meletakkan barang-barangnya lalu duduk di kursi kebesarannya. Ruangan itu masih sepi karena Bimo belum datang ke sana. Untuk sejenak dia menatap amplop-amplop yang ada di hadapannya sebelum membukanya.

'Siapa pemilik surat kaleng ini? Jika benar dia temanku, mengapa dia harus menyembunyikan identitasnya. Astagfirullah, aku tidak boleh su'udzon. Mungkin dia memiliki alasan untuk ini.'

Tidak ingin bermain-main dengan pikirannya lebih lama lagi, Affan pun segera membuka amplop itu.

"Bismillah."

Sebuah kertas dengan sobekan tidak simetris dikeluarkannya dari dalam amplop itu. Kertas itu masih dalam keadaan terlipat. Affan membukanya secara perlahan dan melihat tulisan tangan di sana.

Sepintas kertas itu terlihat sangat usang. Namun, keberadaannya yang dijaga dengan baik membuatnya tulisannya masih bisa terlihat dengan jelas.

Tuhan ...

Mengapa kamu berikan rasa ini jika aku tidak bisa memiliki orang yang aku sayangi.

Mencintai Affan adalah siksaan terberat di dalam hatiku di mana aku harus terus mengalah pada Kayra.

Aku percaya suatu hari nanti aku akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan cintaku.

Affan sangat mengenali tulisan ini. Seratus persen tulisan ini adalah tulisan tangan Amanda. Diperkirakan kertas itu merupakan bagian dari sebuah buku harian.

Ada sebuah tulisan yang berbeda di balik kertas itu. Tampak tulisan tangan dengan gaya yang berbeda di sana.

Berhati-hatilah dengan wanita pemilik tulisan ini. Dia sangat licik.

Kalimat singkat itu membuat Affan berpikir. Sepertinya dia mengetahui banyak hal tentang Amanda yang tidak diketahuinya selama ini. Mungkin Amanda menulis semua yang dilakukannya di dalam sebuah diary dan orang itu memegang diary milik Amanda saat ini.

Suara langkah kaki terdengar menghampiri ruangan Affan. Tidak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk dari luar.

"Masuk!" seru Affan.

"Assalamualaikum, Boss." Bimo datang dengan setumpuk berkas di tangannya.

Dia selalu mengambil berkas penting dari meja sekretaris sebelum memasuki ruangannya yang menyatu dengan ruangan Affan. Meskipun tidak mengatakannya secara langsung, Bimo tahu jika Affan tidak menyukai Sarah, sekretarisnya memasuki ruangannya.

"Wa'alaikum salam." Affan memasukkan kembali surat yang telah dia baca lalu menyimpannya di laci.

"Kerjaan ini full, Boss. Hari senin adalah hari paling menyebalkan di dunia." Bimo mengeluhkan pekerjaan di awal pekan.

"Wajarlah. Setelah akhir pekan kita pasti panen kerjaan yang tertunda. Oh, iya, apakah Amanda sudah datang?" tanya Affan.

Bimo menegakkan kepalanya dan menatap Affan dengan heran. Tidak biasanya atasannya itu mempedulikan tentang kehadiran Amanda.

"Aku belum melihatnya. Mungkin sebentar lagi. Tumben Boss peduli sama dia?" Bimo mengernyit heran.

"Tidak ... tidak ada apa-apa."

Affan meraih beberapa lembaran penting di hadapannya dan mulai bekerja.

***

Di sekolah,

Anggie berjalan mendekati meja Aira dengan senyum liciknya. Si empunya meja belum masuk ke kelas, masih dalam perjalanan menuju ke sana.

Aira dan Faya berjalan sambil mengobrol. Mereka begitu asyik hingga tidak menyadari jika Anggie berada di meja mereka.

Anggie beranjak dari duduknya lalu menarik tangan Faya agar menjauhi Aira.

"Faya, aku kasih tahu, ya. Aira bukan teman yang baik buat kamu. Mendingan kamu jauh-jauh, deh, dari wanita udik ini. Aku yakin dia hanya memanfaatkan kamu saja." Anggie menatap Aira dengan tatapan menghina.

Faya tidak mengerti akan maksud ucapan dari Anggie. Tangannya dia lepaskan paksa dari genggaman Anggi lalu kembali menghampiri Aira.

"Kamu jangan asal bicara, Anggie. Aira adalah sahabatku, aku mengenalnya lebih dari siapapun," jawab Faya tidak terima.

Anggie tersenyum mengejek. Tatapannya menyapu tubuh Aira dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Sok alim. Ternyata tubuh dibalut pakaian syar'i tidak menjamin seseorang berperilaku baik. Wajah lugumu itu hanya topeng untuk menutupi dosa-dosamu." Anggie semakin berani dan menunjuk-nunjuk wajah Aira.

Aira bungkam seribu bahasa. Akhirnya hal yang sangat menyakitkan ini dialaminya juga. Dia tidak menyangka kepergiannya bersama Affan tempo hari akan berakibat sefatal ini.

Faya merangkul bahu Aira dan melingkarkan tangannya di bahunya. Dengan lembut dia mengusapnya untuk memberinya dukungan.

"Hentikan omong kosongmu, Anggie. Jangan asal bicara. Aira bukan orang seperti itu." Faya sangat marah dan membalas tatapan Anggie dengan berani.

"Aku yakin setelah melihat ini kamu akan mempercayaiku dan membenarkan semua ucapanku." Anggie mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah video kepada Faya.

Video yang ditunjukkannya adalah rekaman Aira dan Affan ketika mereka sedang berada di distro tempo hari.

Faya tidak tertarik untuk melihatnya lebih lama lagi. Dia mengembalikan ponsel Anggie lalu membawa Aira duduk di bangkunya. Meladeni Anggie akan membuat rahasia pernikahan antara ayahnya dan Aira terbongkar, untuk itu dia memilih diam.

"Dasar murahan! Demi mendapatkan yang diinginkan, dia menggoda ayah sahabatnya. Sungguh tidak punya harga diri."

Faya kembali beranjak lalu berdiri di hadapan Anggie. Faya mengabaikan Aira yang berusaha mencegahnya untuk membuat keributan di sana. Jika ada guru yang melihat masalah ini maka urusannya bisa panjang.

"Diam! Tutup mulutmu, Anggie! Aku tidak akan membiarkan siapapun menghina dan merendahkan ayah dan sahabatku. Tahu apa kamu tentang keluargaku? Aku tidak akan tinggal diam jika kamu terus-terusan menghina mereka." Faya menunjuk wajah Anggie tetapi Anggie segera menepis tangan Faya.

Teman sekelas mereka hanya menjadi penonton saja tanpa berani mengambil tindakan. Diam-diam salah seorang dari mereka pergi melaporkan pertengkaran ini ke guru bimbingan konseling.

"Ada apa ini?" tanya Steve yang baru datang.

Wajahnya terlihat sangat bingung ketika melihat Faya dan Anggie saling melemparkan tatapan kemarahan.

"Bagus kamu datang, Steve. Aku ingin memperlihatkan padamu bahwa wanita yang begitu kamu kagumi ini tidak lebih hanya seorang wanita pemuas pria hidung belang." Anggie semakin berani dengan kata-katanya.

"Sekali lagi kamu menghina ayahku, aku tidak segan-segan untuk menghajarmu!" teriak Faya kesal.

"Ayahmu memang pria hidung belang penyuka daun muda. Kenapa? Tidak terima?" Anggie mendorong tubuh Faya kasar.

Faya tidak terima lalu menampar pipi Anggie dengan keras hingga membuatnya meringis kesakitan.

Demi mendapatkan perhatian Steve dan orang-orang disekelilingnya, Anggie menggunakan rasa sakitnya untuk mendapatkan simpati mereka.

Anggie menangis dan bersembunyi di punggung Steve, tetapi Steve mengabaikannya. Sampai saat ini dia belum tahu akar masalah dari pertengkaran mereka.

Suasana menjadi semakin tegang ketika seorang guru bimbingan konseling datang ke kelas itu. Semua murid tidak ada yang berani bersuara.

"Faya, Anggie, Aira, ikut saya ke kantor!" perintah Bu Siska, guru bimbingan konseling yang piket hari ini.

Mereka bertiga terlihat pasrah, tidak ada yang berani membantah. Ketiganya berjalan mengikuti Bu Siska menuju ke kantor guru bagian bimbingan konseling.

Faya menggandeng tangan Aira. Mereka berdua berusaha untuk tenang menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi.

****

Bersambung ....

1
Rina Herfina
cerita bagus ,TPI aku orang nya suka baca TPI tak suka komentar
Mamah Alfa
lanjutan nya apa thor
nur
kapan kehidupan faya?
Ei_dach v_3 yah🥰
ceritanya bagus... pembahasan nya nggak berbelit-belit..suka saya suka...😁
harwanti unyil
itu lh hukum alam
harwanti unyil
wah belah duren
Nurul Umilhuda
ceritanya sangat bagus
Mariya Retno
lanjutannya mn mb
sari emilia
aku bc dr bab 70 lgsung loncat k bab 109 😄😄😄 pusing mslh nya bc nya byk muncu pemeran baru n byk drama muter2...jd bc yg langsung tamat aja kn kelar
sari emilia
asli spt drama indosiar
sari emilia
😃😃😃😄 ada ga novel yg ky jiplakan drama indosiar 😝😝
sari emilia
mk nya paya aira goblok jgn d pelihara 😄😄😄
sari emilia
aku paling tdk sk wntia muslimah yg taat kt crt nya tp sk bohong jujur aja knp....kl aku sll jujur sm suami apalg kl mrs terancam....jd tdk sk dgn aira...
sari emilia
jgn salah anggie org kampung itu meski tp sangat cantik2 alami bkn spt km cantik krn riyasan menor...km ank2 kampung ini jarang dandan
sari emilia
😆😆😆 yg sampai sekarng msh masuk dlm pola pikir ku ank umur 20 msh SMA kls 2 🤪🤪 gmn crt nya emg mrk b2 oon sampai jd siswa abadi...thor yg bnr aja...ank SMA kelas 2 itu paling banter 16/17 thn 😇😇
Sedang Bertapa: Kalau membaca dipahami dulu mb... kelas 12 itu sama dengan 3 SMA... Terpaut 20 Tahun itu artinya beda 20 tahun bukan umur 20 tahun... Di bab sebelumnya sudah dijelaskan jika istri Affan meninggal 18 tahun yg lalu artinya Faya dan Aira 18 tahun dan Affan 38 tahun di mana mereka beda 20 tahun... paham???
total 1 replies
sari emilia
kl bc sinopsisnya aira ank SMA...ms sdh umur 20 thn...atau paya yg umur nya sdh 20 thn tp otak nya aga lemot jarang naik kelas jd umur sdh 20 thn msh SMA 😄😄
Dadang Yuliadi
sangat bagus
dina
keren
Ani Vabbiani
suka thor sama ceritanya
Ani Vabbiani
mampir thorrr...semangatttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!