Jatuh cinta pada pandangan pertama ? siapa yang percaya ?
Ziva bersyukur bisa terlepas dari mantan toxicnya atas bantuan Arshaka, tapi suatu ketika karena mantan toxicnya juga hubungan yang sedang mereka jalin harus berakhir.
Setelah kejadian buruk itu Ziva jadi trauma berat. Dan semakin berat pula hidupnya karena hubungannya dengan Arshaka berakhir di waktu yang sama.
Satu tahun terlewati tanpa saling berkomunikasi, mereka tidak sengaja di pertemukan lagi.
Akankah cinta yang selama ini Ziva jaga dan tertanam untuk Arshaka harus dia perjuangkan atau harus dia relakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyiem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.
Sementara di sekitar area lapangan voli, ada satu pasang mata yang sedang mencari seseorang. Tidak lain dan tidak bukan dia adalah Arshaka.
Dia mendadak gelisah karena Ziva tidak datang bersama Bianca dan yang lainnya.
Kamu ke mana ?
Baru juga di khawatirkan keberadaannya, di kejauhan sudah terlihat Ziva yang berjalan seorang diri menuju ke arahnya.
Cantik banget sih pacarku ini..
Bukan hanya Arshaka, namun beberapa peserta pria pun terpesona dengan Ziva.
“Hai cantik” sapa Bagas ketika Ziva berjalan melewatinya
“Iya pak”
“Zi, sini !” teriak Bianca melambaikan tangannya
Dia langsung saja duduk bergabung dengan tim divisinya.
Acara perlombaan itu dimulai. Tim panitia memilih voli putri sebagai olahraga pembuka.
Bukan tim Ziva, namun dari divisi F&B dengan divisi support seperti gabungan dari gym, sauna, dan security.
Kebetulan dalam pertandingan voli putri, Haris memiliki peran sebagai pelatih mereka.
Pertandingan pertama telah usai, hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit karena tidak ada yang terlalu pandai memainkannya.
Selanjutnya divisi room melawan tim HR dan HRD.
“Gila gila, mantan gebetan waktu training disuruh lawan gebetan baru” sindir Bagas yang duduk disamping Arshaka
“Awas lo Ka kalau sampai dukung Ziva” ancam Dara
“Emang kenapa kalau dukung Ziva ?” bukan Arshaka yang bertanya, melainkan Bagas
“Ya janganlah, kita kan lawan, minimal tunjukin kalau kita tuh kompak”
“Ck, baru juga gue mau teriakin nama Ziva biar dia semangat” gerutu Bagas
“Pengkhianat lo” ketus Dara
Bagas hanya menjulurkan lidahnya meledek Dara.
Sementara di tengah lapangan sana, setiap anggota tim saling berjabat tangan dengan tim lawan.
Grep..
“Gue gak akan biarin lo menang” desis Manda dengan sorot mata tajamnya
“Kita lihat nanti” santai sekali balasan Ziva
“Kalau lo kalah, lo harus menjauh dari Shaka”
“Kalau lo yang kalah ?” tantang Ziva
“Gue yang jauhin dia”
Ziva tersenyum sinis, “bukan cuma jauhin, tapi lupain perasaan lo itu buat dia” tajam sekali sorot mata dan nada ucapannya itu
Ziva langsung menghempaskan cengkeraman tangan Manda, dia berbalik dan bergabung bersama timnya.
“Mereka habis ngomongin apa ya ? serius banget” celetuk Dara
“Lo lihat gak sih aura permusuhan antara mereka itu ?” kali ini Hana membuka suara
“Iya lagi, mana Ziva lebih seram”
“Tapi masa kita kalah sih”
“Gak papa lagi kalah buat yang satu ini, nanti kita bakalan menangin pertandingan yang lain” sahut Surya
“Kok kamu malah belain mereka sih ?” gerutu Hana
“Gak belain sayang, itu namanya penyemangat biar kita gak pesimis”
Arshaka diam saja, dia juga merasakan ada yang tidak beres antara Ziva dengan Manda.
Apa ini maksud dari ucapan kamu waktu itu ? ini cara kamu labrak si Manda ?
Tapi aku udah jadi milik kamu, Ziva..
Baru satu kali tim Manda mencetak poin, senyum meremehkan Ziva langsung terpampang di wajahnya.
“Jangan ke pancing Zi” bisik Bianca
“Ck, ke pancing, biar gue kasih tau apa itu ke pancing”
Bola telah di service oleh tim lawan, Ziva menerimanya.
“Pass” serunya dan diterima oleh anggota timnya
“Smash !”
Bola masuk, tim Ziva berhasil menambah poin.
Ziva mengacungkan jari telunjuknya pada Manda dengan senyum sinisnya.
Rupanya Ziva tidak main-main dengan pembalasannya. Tanpa memberi kesempatan pada tim lawan, Ziva mengajak timnya hingga berhasil mencetak poin 5 kali berturut-turut.
Kali ini Ziva mengacungkan kelima jari tangannya pada Manda dan dilanjut dengan melambaikan tangannya.
Hingga set pertama berakhir, Ziva hanya mengijinkan lawannya memasukkan poin sebanyak 3 kali saja.
“Yyyeeeeee Ziva Ziva Ziva !!”
Begitu seruan para pendukung Ziva. Bukan hanya dari divisi room saja, tapi dari berbagai divisi mendukungnya.
Ziva hanya membalasnya dengan senyuman termanis dan melambaikan tangannya.
“I love you Zi !!” teriak salah seorang pendukungnya yang tentu saja seorang pria
Panas sekali suasana hati Arshaka saat ini. Di depannya ada pria yang menyatakan cinta pada pacarnya dan dia hanya bisa diam saja.
Ziva meneguk air minumnya beberapa kali sembari mendengarkan arahan yang diajarkan oleh Haris untuk pertandingan berikutnya.
Pertandingan kembali berlanjut, pada set kali ini Ziva tidak mengijinkan tim lawannya mendapatkan poin hingga akhir pertandingan dimenangkan oleh tim Ziva.
Sementara Ziva dan lainnya beristirahat, pertandingan kembali berlangsung.
Hingga akhirnya tim Ziva memasuki babak semi final, timnya akan melawan tim F&B. Sudah terlihat siapa yang akan memenangi pertandingan kali ini.