Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35_ cerai?
" aku sudah mengirimkan video itu tadi pagi untuk Bella" ujar riya.
" hasilnya bagaimana?" tanya Axel penasaran.
" belum ada kejelasan, tadi aku mengikuti Felix. dia membeli buket bunga di toko bunga. Sepertinya itu untuk Valeria " ujar riya.
riya memang sering mengikuti Felix dari kejauhan. Dan tadi sore dia juga melakukan nya. Dia melihat sendiri jika Felix singgah di toko bunga dan membeli buket bunga.
" berarti mereka masih baik baik saja kan?" ujar Axel.
" itu berarti Felix sudah benar benar kembali mencintai Bella, bodoh!" sentak riya kesal karena Axel tidak paham dengan maksud dia.
" Lo nya yang nggak jelas, lebih bahas ini malah bahas yang itu. Mana ngerti gw" balas Axel.
Mereka kan lagi bahas masalah hasil misi riya. Eh tiba tiba riya malah membahas tentang perasaan Felix. kan tidak nyambung.
" soal mereka yang masih baik baik saja itu belum pasti, mungkin aja Felix belum tahu apa apa. Bisa aja Bella belum kasih tahu Felix kan? " ujar riya.
" bisa jadi juga Bella nggak tahu kalo yang di video itu adalah Felix " ujar Axel.
Riya mengangguk setuju. bisa saja memang riya tidak tahu siapa Felix dan apa masa lalu Felix.
Karena fisik Felix dulu beda jauh sama yang sekarang. Felix di era Bobby tu jelek Banget. Tubuhnya pendek, gendut dan kulitnya sedikit lebih gelap. Karena dia gendut dan pendek makanya di panggil Bobby.
Dan Felix sekarang, dia sangat tampan. Tubuhnya tinggi, kulitnya putih dan tentunya tidak gendut. tubuh Felix itu sangat menarik.
" iyaa sih, dia beda jauh. seperti langit dan bumi" ujar riya " padahal dia sudah tua kan, tapi mukanya itu masih kek pria usia 20-an "
" itulah makanya rajin rajin olahraga, makan makanan sehat dan tentunya melakukan perawatan " ujar Axel " kek gw ni, berotot " ujar Axel lalu menunjukkan ototnya dan menyingkirkan lengan kaos nya.
" idih! sombong benar Lo" ujar riya sinis
••••••••
" aku juga cinta sama kamu, but.... aku membenci Bobby " ujar Valeria.
deg!
Jantung Felix seperti berhenti berdetak. Wajahnya yang tadi cerah penuh kebahagiaan kini Lansung berubah serius. Felix menatap Valeria dengan tatapan yang sulit jelaskan. Seperti tatapan terkejut, khawatir dan takut.
" kenapa?" tanya Valeria karena Felix hanya diam saja dengan ekspresi yang mampu menjawab semua pertanyaan Valeria.
" kamu..." ujar Felix dengan ragu
" iyaa, aku sudah tahu semuanya" jawab Valeria.
Felix mengeleng keras " kamu tidak tahu ria, kamu tidak tahu apa apa " ujar Felix.
Felix menghampiri Valeria, dia hendak menyentuh wajah Valeria namun lansung di hentikan oleh Valeria.
" aku sudah tahu, aku sudah melihat ruangan itu" ujar Valeria " kamu Bobby kan? kamu adalah cowok yang telah berubah membunuh ku dan kakak ku, kamu pembunuh. kamu membunuh teman teman sekelas ku" ujar Valeria.
Felix mengeleng" tidak ria, kamu salah paham. aku bisa jelasin semuanya " ujar Felix mencoba untuk membujuk Valeria.
Valeria Mengeleng. air matanya menetes keluar. kenapa ini terjadi di saat Valeria Mulai mencintai Felix. dan di saat buah hati mereka akan hadir. Kenapa harus sekarang, kenapa tidak dari dulu.
" ceraikan aku Felix, aku tidak mau hidup dengan pria pembunuh" ujar Valeria " bukankah aku juga target mu? kamu pasti juga akan membunuh ku" ujar Valeria dengan suara bergetar menahan isak tangisnya.
" aku tidak akan membunuh mu, aku sama sekali tidak berniat untuk melakukan itu. please jangan tinggalkan aku ria" mohon Felix.
" ceraikan aku Felix, jika tidak maka aku yang akan mendaftar ke pengadilan " ujar Valeria" kenapa kamu bisa baik baik saja sampai sekarang? Kenapa kamu tidak berada di penjara?"
Felix berlutut di depan Valeria. Dia menunduk dan menangis. Membayangkan hidup tanpa Valeria saja sudah membuat nya tersiksa. apa lagi sampai kejadian nyata.
" aku mohon jangan tinggalin aku ria, aku tidak sanggup tanpa kamu. aku sangat mencintaimu" ujar Felix dengan suara bergetar " aku akan datang ke kantor polisi dan menyerahkan diriku, tapi aku mohon. tunggu sampai aku bebas dan kita akan bersama lagi"
Felix berjudul di depan Valeria. dia benar benar bersujud" aku mohon, tetap di sisi ku ria"
Valeria mengigit bibirnya menahan tangisan yang siap meletakkan. Dia melangkah pergi meninggalkan Felix di dapur. Felix berdiri lalu mengejar Valeria.
" Valeria, aku mohon" ujar Felix mengikuti Valeria yang menaiki tangga menuju ke kamar mereka. " please, jangan tinggalkan aku, aku benar benar mencintai mu. aku takut tanpa kamu"
Valeria tidak mendengarkan permohonan Felix. Dia masuk ke kamar lalu berjalan ke walk in closet. Valeria mengambil koper untuk mengemasi barang barangnya.
" tidak ria, jangan seperti ini" ujar Felix mencoba menghentikan Valeria.
Namun Valeria sama sekali tidak mempedulikan dirinya. Valeria mengambil semua pakaian dan juga barang barang nya dan memasukan ke koper.
Felix tidak punya pilihan lain. dia memeluk Valeria dari belakang dengan erat. Valeria memberontak untuk di lepaskan.
" lepas Felix! Jangan paksa aku untuk bertahan di sisi mu. Kamu adalah pria yang ingin membunuh ku, bagaimana aku bisa aman tinggal di sisi pria seperti mu?" ujar Valeria.
" tidak , aku tidak akan membunuhmu" ujar Felix.
Felix memang tidak ada niatan untuk membunuh Valeria. Bagaimana dia bisa tega membunuh orang yang dia cintai? Jika memang dia berniat membunuh Valeria maka sudah dia lakukan sejak dulu.
" lepas!" sentak Valeria menyikut perut atas Felix sehingga Felix melepaskan pelukannya.
Valeria meneruskan kegiatan nya. Dia menutup rapat kedua koper nya lalu dia bergegas pergi meninggalkan rumah itu tanpa memperdulikan usaha Felix untuk menghentikan nya.
Kebanyakan wanita menjadi bodoh karena cinta. tapi wanita itu bukan Valeria. Valeria tidak akan tetap di sana dengan membahayakan dirinya dan juga calon anaknya.
Yaa, sekarang Felix bisa mengatakan jika dia tidak akan membunuh Valeria. tapi bagaimana jika nanti mereka bertengkar? dan Felix marah besar? Felix pasti akan membunuh dirinya dan juga calon anak mereka.
selain itu, dia juga masih sangat membenci Bobby. Bobby adalah cowok yang telah menggoreskan trauma besar dalam hidupnya. karena Bobby Valeria jadi takut gelap.
Dan karena Bobby juga kakaknya harus mendapatkan luka tembakan dan harus di operasi. Begitupun dengan dirinya. Karena Bobby dia harus di rawat di rumah sakit.
Belum lagi Bobby adalah pembunuh. dia membunuh banyak teman teman sekolah Valeria. Bagaimana caranya Valeria bisa tenang tinggal di sisi pria seperti itu?
Valeria menangis sesenggukan di dalam taxi yang dia pesan tadi. Taxi itu melaju di jalanan yang lumayan padat.
" maafkan mama sayang" gumam Valeria lirih seraya mengusap perutnya yang masih rata.