I'M The Antagonist?

PESTA KEJUTAN UNTUK MISHA

Ketika Misha sedang berkeliling rumah untuk menghirup udara segar, tanpa sengaja ia berpapasan dengan ayahnya yang baru saja pulang dengan mengendarai kereta kuda. Louis meminta kusir untuk menghentikan kereta kudanya, dan akhirnya dia turun menghampiri Misha yang sedang berdiri dihalaman.

"apa yang sedang kamu lakukan disini? Kau sedang menungguku pulang?" tanya Louis.

"saya hanya tidak sengaja berpapasan dengan ayah saat sedang berjalan-jalan, ayah sendiri dari mana?" tanya balik Misha.

"ada rapat yang dihadiri oleh Baginda kaisar jadi ayah haru pergi kesana untuk menghadiri rapatnya" jawab Louis.

"begitu rupanya... Kelihatannya ayah sangat sibuk" kata Misha.

Saat Louis menatap sekitar dan melihat para pelayan yang masih sibuk serta mondar-mandir kesana kemari lalu Louis mengajak Misha pergi ke ibukota untuk membeli sesuatu, awalnya Misha enggan untuk menerima ajakan tersebut tapi karena dia sedang tidak melakukan apa-apa jadi dia menurutinya.

Setelah sampai di ibukota, Louis menyuruh kusir mengantar kesebuah toko perhiasan yang paling terkenal, dan sesampainya disana Louis segera turun dari kereta kuda dan mengulurkan tangannya untuk membantu putrinya turun.

Mereka berdua lalu langsung memasuki toko tersebut lalu Louis meminta Misha untuk memilih perhiasan apapun yang diinginkannya, Misha juga kebingungan dan tak tahu harus memilih perhiasan yang harus dibelinya karena dirinya tiba-tiba diajak membeli perhiasan oleh ayahnya.

"tenang saja, kau bisa memilih apapun yang kamu mau. Pilihlah sesuai dengan keinginanmu" ucap Louis.

"*bagaimana aku harus memilihnya, aku bahkan tidak pernah membeli hal semacam ini, selama ini aku hanya memakai perhiasan yang telah ada di kamarku*" pikir Misha sambil terus melihat-lihat.

"baiklah dari ujung meja sini sampai ujung meja sana dan semua yang dilihat putriku bungkus dan aku beli" ucap Louis secara mendadak.

"tu...tunggu ayah, aku tidak perlu perhiasan sebanyak itu" kata Misha yang mencoba menghilangkan ayahnya memborong perhiasan.

"apakah tidak ada perhiasan yang kamu sukai disini?" tanya Louis.

"bukan begitu, semuanya bagus-bagus kok jadi saya akan memilih satu dan ayah tidak perlu memborong semua perhiasan ini" jawab Misha.

"lalu mana yang akan kamu pilih?" ucap Louis.

"um... yang itu saja, bentuknya cantik seperti ombak" balas Misha.

Louis lalu mengangguk setuju dan membelikan perhiasan yang Misha pilih, sebelum mereka benar-benar pergi meninggalkan toko, Louis sempat berbalik dan mengisyaratkan pada penjual toko perhiasan tersebut untuk membungkus semua perhiasan yang dikatakannya sebelumnya.

Penjual itu tersenyum gembira mengetahui barang dagangannya yang telah diborong, setelah mereka kembali ke kereta kuda dan melanjutkan perjalanan, Louis hendak mampir ke toko baju untuk membeli pakaian untuk putrinya namun Misha menolak dengan alasan gaun di kamarnya sudah sangat banyak dan memenuhi lemari.

Setelah hari mulai sore, mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah dan sesampainya dirumah Misha dikejutkan dengan para pelayan dan prajurit yang memberikannya pesta kejutan.

"selamat ulang tahun nona!!" ucap para pelayan dan prajurit.

"nona Misha selamat ulang tahun, ayo tiup lilinnya" ucap Eli sambil membawa kue.

Saat melihat dirinya mendapat kejutan seperti ini membuat Misha merasa senang namun terdapat juga rasa tidak nyaman dalam hatinya, dia senang bahwa semua yang ada disini sangat menyayanginya tidak seperti kehidupannya dulu tapi yang membuat Misha tidak nyaman yaitu rasa bersalah.

Dirinya merasa bersalah karena menerima semua kebaikan ini, yang seharusnya dimiliki oleh Misha asli dalam novel, hal itu membuatnya semakin tidak nyaman dan merasa bersalah.

"ada apa Misha? Kamu tidak suka dengan pesta kejutan mu? Maaf ayah tidak bisa mengundang banyak orang untuk datang" ucap Louis yang melihat Misha murung.

"saya suka kok, sangat suka. Saha bahagia ada orang yang mengingat hari lahir saya" ucap Misha dengan senyum palsu.

"pesta ini direncanakan oleh tuan besar sendiri, nona tidak menyangka nya bukan" ucap Eli.

"*kebahagiaan ini semakin membulatkan tekadku untuk pergi meninggalkan keluarga ini, karena aku bukanlah orang yang pantas menerima kebahagiaan sebesar ini*" pikir Misha.

"nona ayo segera tiup lilinnya dan buat permohonan" ucap para pelayan dan prajurit.

"*permohonan ku hanyalah berharap agar aku bisa tahu bagaimana perasaan Misha yang asli ketika melihat aku yang mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya miliknya itu*" pikir Misha sambil meniup lilin kue ulang tahun.

Setelah meniup lilin, semua orang yang ada disana merayakan pesta ulang tahun Misha bersama-sama. Seluruh rumah dipenuhi rasa bahagia, begitu juga dengan pelayan dan prajurit yang akhirnya bisa bersantai dan menikmati pestanya.

Banyak hari telah berlalu, akhir waktu pertandingan akhir tahun akademi semakin dekat. Lalu Misha sekarang sedang berada di akademi dan berjalan menuju ruang kepala akademi karena mendapat panggilan dari profesor Merlinius , sesampainya disana Misha langsung disambut dengan senyum ramahnya dan dipersilahkan untuk duduk.

"apa yang membuat anda memanggil saya kemari?" tanya Misha.

"aku ingin menambahkan satu syarat lagi jika kamu ingin menjadi murid ku" jawab profesor Merlinius.

"syarat tambahan? Memangnya apa lagi yang anda inginkan dari saya?" tanya lagi Misha.

"jika kamu menang dalam pertandingan akhir tahun akademi maka kamu harus mau menjadi penerus pemimpin menara sihir" ucap profesor Merlinius.

Sebenarnya dahulu profesor Merlinius lah yang ditunjuk untuk menjadi pemimpin menara sihir tapi dia menolaknya dan berkata ingin ingin fokus pada keinginannya untuk menjadi guru di akademi, maka dari itu dia merekomendasikan salah satu muridnya untuk menjadi pemimpin menara sihir.

Tapi nyatanya yang sebenarnya alasan profesor Merlinius tidak ingin menjadi pemimpin menara sihir adalah karena pekerjaan sebagai pemimpin menara sihir sangatlah banyak dan merepotkan, tapi karena pemimpin menara sihir yang saat ini sudah sangat tua jadi menara sihir membutuhkan calon pemimpin berikutnya.

Dan profesor Merlinius ditugaskan untuk mencari calon tersebut, bagi yang menanyakan umur profesor Merlinius, sebarnya dia lebih tua daripada pemimpin menara sihir saat ini tapi karena sebuah kecelakaan ramuan yang dibuatnya pada umur 35 tahun membuat tubuhnya tidak menua sama sekali.

"tapi kenapa anda memilih saya? Saya butuh alasan yang jelas" ucap Misha.

"ya itu karena kamu adalah orang yang layak menempati posisi itu, kemampuanmu saat ini akan menjadi lebih besar dan akan melampaui para pemimpin menara sihir sebelumnya ditambah lagi aku merasakan sedikit perbedaan pasa dirimu yang sepertinya kamu telah mendapatkan kekuatan yang sangat luar biasa" kata profesor Merlinius.

...BACA PESAN AUTHOR DIBAWAH YA👇👇...