Gadis cantik berusia genap 17 tahun menjalani hidupnya seperti hal nya orang-orang pada umumnya. Liana memiliki paras cantik dan kepribadian yang baik ,juga dengan kepintaran yang bisa dibilang jauh di atas rata-rata.
Lalu, siapa yang akan dengan sengaja mengabaikan gadis sesempurna Liana?
Seperti hal nya dengan Rendy,yang mencintai Liana ketika baru saja mereka bertemu.
Rendy adalah Laki-laki tampan yang egois, Apapun yang ia inginkan harus segera ia dapatkan apapun yang terjadi.
Tanpa aba ia masuk dalam kehidupan Liana yang awalnya damai tanpa kehadirannya. Liana yang membuat Rendy candu akan cinta darinya membuat pintu mistery cinta mereka terbuka seiring berjalan nya waktu.
Cintanya yang telah membuatmu candu, akankah kau akan melakukan segalanya untuk memuaskan candu mu akan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xi My Love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30 Surat Ancaman
Setelah kejadian malam itu,Rendy ijin untuk pulang kerumahnya. Dan dengan senang hati ia terus mengulang kata kata nya pada Liana untuk selalu menunggunya untuk menjemput Liana.
Malam itu,Liana tidur dengan perasaan yang tidak bisa tertahan kan,begitu senang sampai-sampai dia ingin berteriak pada dunia
[skip]
Paginya seperti ucapan Rendy tadi malam ia menjemput Liana tepat waktu. Sampainya di sekolah Liana turun diam diam tanpa sepengetahuan siswa siswa lainnya, karena jika sampai ada yang tau maka akan menjadi topik utama di sekolah nantinya.
begitu pun pulang sekolah, Liana diantar oleh Rendy namun harus menunggu semua murid pulang terlebih dahulu agar aman.
"lah,kalian ngapin masih disini? mau tinggal disekolah?"Tanya Liana pada dua sahabatnya yang sedari tadi terus berada di sekolah
"Kita? hohoho kita mo liat sendiri kalo pak Rendy itu selalu antar jemput elu"Jawab Tika sembari terkekeh
"Cu-cuma antar jemput doang apa bagusnya, hng!"ucap Liana sembari memalingkan wajahnya
"Ciee ciee,eh tuh pak Rendy mu udah Dateng"Ucap Rara sambil menunjuk Rendy yang baru saja datang
"Halo pak Rendy "Sapa Tika pada Rendy
"Halo juga,kenapa kalian belum pulang?"Ucap Rendy menatap tajam Tika dan Rara
"ihh serem banget sih calon suami lu Lia"bisik Rara sembari terkekeh geli
Liana yang mendengar perkataan Rara pun tak bisa menahan malunya,wajahnya kini memerah. begitupun dengan Rendy yang mendengar perkataan Rara,Rendy hanya bisa menggaruk garuk tekuk kepalanya yang tidak gatal.
"Sudah sudah,biar bapak yang antar kalian pulang"Ucap Rendy kemudian masuk kedalam mobil diikuti mereka bertiga
Dengan senang hati Rara dan Tika menerima ajakan Rendy,namun dengan sifat mereka, mereka selalu tertawa kecil membuat Liana terus menerus menyembunyikan wajahnya yang merah.
"Sebelum pulang,kita jalan jalan dulu"Ucap Rendy pada Liana
"Apa?"kaget Liana sembari menoleh kearah Rendy
"What?? iku.."Ucap Rara dan Tika bersamaan terpotong oleh Rendy
"Bukan kalian!"Ucap Rendy menatap datar Rara dan Tika
"Boleh ya Lia"Mohon mereka berdua pada Liana
"Ka-li-an ini!!"ucap Rendy menekankan kata kata nya
Membuat Rara dan Tika terkesiap,mereka tau kalau Rendy tidak ingin diganggu oleh mereka disaat berduaan dengan Liana,namun mereka masih tetap kekeh ingin ikut dengan Liana
"Yaudah kalian ikut aja"Ucap Liana sembari tersenyum kearah Rara dan Tika
Sedangkan Rendy,menatap tajam mereka berdua dari kaca depan,seolah tatapan itu berkata Nilai kalian bapak kurangi!
"Kita janji Gk bakal ganggu ehehe"ucap Tika cengengesan,Rara hanya mengangguk sembari tersenyum penuh arti
Setelah beberapa menit,mobil pun berhenti
"Sudah ku duga bakal kesini"Ucap Rara bangga dengan dugaannya
ya,mereka berhenti di taman hiburan,memang kebanyakan orang orang berkencan itu datang ke cafe namun taman hiburan juga tak kalah ramainya orang berkencan.
"Lia lu tenang aja,gw bakal merhatiin lu dari kejauhan..Kalo lu di apa apain sama nih guru,bakal gw tonjok dia sampe mampus"Ucap Rara berbisik di telinga Liana
Ehehe,jangan sampe si Rara nonjok pak rendy.kalo enggk bisa bisa pak Rendy babak belur lagi,
"Hei!,apa yang kalian bisikkan?!"Ucap Rendy sembari memukul pelan kepala Rara dan Tika dengan kunci mobilnya.
"Aduh,ampun pak"Ucap Tika dan kemudian berlari pergi dengan Rara
"Liaaa jangan lupa apa yang gw bilang tadi"Ucap Rara
Liana hanya mengangguk sembari tersenyum licik
"Apa yang dia bisikkan tadi?"Tanya Rendy sembari menggenggam tangan Liana
"Tidak ada"Jawab Liana menahan tawanya
"Hei apa kau juga mau menyembunyikan dariku?"Tanya Rendy sambil mencubit cubit pipi mulus Liana gemas
"Lwepaskwan(lepaskan)"ucap Liana kesulitan bicara karena pipinya dicubit oleh Rendy
Brukk,seorang wanita memakai topi yang menutupi wajahnya menabrak Liana
"Akh"Pekik Liana merasakan bahunya sedikit sakit
"Ma-maaf"ucap Liana yang dibalas dengan anggukan wanita bertopi itu
Liana terkejut karena tiba-tiba ada kertas di dalam genggaman nya,padahal tadi dia tidak menggenggam apa pun,Liana memasukkan kertas itu kedalam sakunya tanpa sepengetahuan Rendy
Kertas apa ya? apa wanita tadi yang ngasi suratnya?,
"Kenapa kau yg meminta maaf?"Tanya Rendy sedikit emosi karena wanita yang menabrak Liana tidak meminta maaf,malah Liana yang meminta maaf padanya
huft,Untung deh kalo pak Rendy gak sadar gw naroh kertasnya,kan bisa gawat kalo pak Rendy baca trus isinya macem macem
"Mau darah tinggi ya pak,marah marah terus"Ucap Liana menatap Rendy
Rendy hanya tersenyum sembari menyentuh nyentuh pipi nya dengan telunjuknya,tentu Liana tau apa artinya kode itu,namun Liana abaikan karena malu dan juga begitu banyak orang
Rendy membulat matanya sempurna ketika mendapati Liana yang tidak berada di sampingnya, melainkan sudah berada di tempat penjual manisan kapas.
"Liana,apa kau mau membuatku tertawa karena malu "Batin Rendy sembari mengusap usap rambutnya dan kemudian menghampiri Liana yang sedang membeli permen kapas
rasain tuh, hahaha!
"Berani sekali kau mempermalukan ku Liana "bisik Rendy sembari menggenggam kedua bahu Liana
"Ahaha,tidak kok pak tadi cuma mau beli ini aja"Ucap Liana cengengesan sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal dengan telunjuknya.
Setelah jalan jalan yang melelahkan,Liana dan dua sahabatnya memutuskan untuk pulang. Rendy pun mengantarkan Rara dan Tika dengan selamat, Sesampainya di rumah, Liana berterima kasih pada Rendy dan segera masuk kedalam rumah tanpa mengatakan apa apa lagi Setelah nya.
"Ada apa dengannya?"Batin Rendy yang merasa heran dengan sikap Liana
Sedangkan Liana segera berlari kedalam kamarnya,
Gw penasaran,apa isi kertas yang tadi..
Liana duduk di atas kasur dan segera mengeluarkan kertas yang dia taruh di sakunya tadi,
Isi surat
->Hahaha!! Aku fikir wanita mana yang berada di samping Rendy kali ini,ternyata wanita murahan sepertimu yang mendekati Rendy.
Ku sarankan kau segera pergi dari sisi nya,atau keluarga mu menjadi taruhannya!
Ingatlah bahwa aku tidak pernah menelan ludahku sendiri!<-
Kertas kecil yang berisi ancaman dengan bercak bercak merah seperti darah di seluruh kertasnya,membuat Liana bergetar seketika matanya memanas,tak dapat ia menahan bendungan itu, gumpalan air mata itu pun lolos membasahi pipinya
Liana mengambil handphone nya, terpampang kontak Rendy yang ia sematkan.. Liana menekan tombol hijau,
Tutt~sambungan terhubung
"Ada apa Liana?"Tanya Rendy di seberang telepon
Untuk apa kau menghubungi nya,dasar bodoh!
"Maaf pak,salah sambung,tadi mau telfon Rara"Jawab Liana sembari tertawa kecil menyembunyikan tangisnya
tanpa pikir panjang lagi Liana segera mematikan sambungan nya,dan melempar handphone nya di kasur. Liana berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya ,kemudian langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
[Skip]
Rendy yang masih dalam perjalanan merasa bingung dan khawatir dengan Liana, Karena dengan jelas tadi ia mendengar isakan Liana yang tertahan
"*Ada apa denganmu Liana,apa kau tidak bisa jujur padaku ?"Batin Rendy sembari terus fokus menatap jalanan.
Tunggu kelanjutannya 😘*