NovelToon NovelToon
Kumpulan Cerpen Remaja

Kumpulan Cerpen Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Aliansi Pernikahan / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Seosen 1
Ini cerita kisah kasih Remaja saat masa - masa sekolah.
Setiap Bab yang memiliki judul, itu berarti sudah kisah yang berbeda dengan yang sebelumnya.

Seosen 2
Yang berceritakan kehidupan setelah jenjang sekolah, bisa perkantoran dan pernikahan.

Bisa di lihat dari judul- judulnya di dalam daftar bab.
Dalam seosen ke 2 mungkin bukan cerpen, bisa jadi novel pendek.

Selamat menikmati kisa cinta romantis saat duduk di bangku sekolah dan juga kisah lainnya.

Jangan lupa like, comment dan subribe ya reader.. 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30 Taruhan Berhadiah Cinta

Seminggu yang lalu kami kedatangan cowok baru bernama Andreas. Dia cukup tampan, dan bisa masuk dalam kreteria cowok idaman para cewek- cewek.

Tapi entah mengapa, aku tidak begitu tertarik. Dia memang satu kelas denganku, dan sekarang ini aku malah harus mencari perhatiannya, karena berawal dari taruhan yang di usulkan Vera.

Saat Vera tahu bahwa aku tidak suka dengan Andreas, dan begitu juga Andreas yang bersikap sinis denganku, kami tidak pernah akur satu sama lain.

"Kita taruhan yuk Ri.." Tantang Vera

"Taruhan..?" Aku bingung. Kutatap mata Vera dalam- dalam. Dia mengangguk mantap.

"Kalau kamu bisa mengundang Andreas kerumahmu malam minggu, saya bersedia melakukan apa saja untukmu selama seminggu."

Kalau tidak..? Tanyaku polos

Kamu harus memotong pendek rambutmu.

Sahut Vera senyum mengejek, sialan! Pikirku, haruskah aku mengorbankan rambutku yang telah aku rawat bertahun- tahun? yang sekarang panjangnya sudah mencapai bokongku. Gumamku dalam hati.

Aku tahu bahwa Vera ada rasa iri sedikit di hatinya terhadapku, sekarang dia mengambil kesempatan untuk menjatuhkanku.

Aku juga tidak mau kalah dari dia hanya karena masalah sepele ini, dan tidak akan pernah kalah. Aku menyemangati diriku sendiri.

"Ok, aku terima." Sahutku ketus, "Berapa lama batas waktunya?" tanyaku lagi.

"Seminggu"

"Gila, 3 minggu." Tawarku kesal

"Seminggu, tidak berani?" Ucapnya dengan senyum kemenangan. "Kalau tidak berani, katakan saja."

"Dua..!" Jeritku ngotot, separuh jengkel.

"Ok, dua minggu." Putus vera, kemudian dia melambai dan berlalu meninggalkanku, "Ingat Ri, dua minggu, enggak lebih, aku juga perlu bukti."

Sekarang, aku harus berusaha ekstra keras, dalam 3 hari ini belum ada tanda- tanda kemajuan dalam pendekatan kepada Andreas, sikapnya juga masih acuh kepadaku, kadang sinis dan menjengkelkan.

Sepertinya aku malah semakin membencinya, apalagi saat melihat wajahnya seperti sekarang ini.

"Ngapain melamun? Mending cakep, nyamuk aja tidak tertarik mengigitmu." Seru suara dari samping.

Dengan daguku yang lagi berpangku tangan melirik sekilas kearahnya. Andreas berdiri berkacak pinggang tidak jauh dariku.

"Ngapain juga ngurusin." Dengusku

Kemasukan setan bau tau rasa.

Iya, kamu setannya. Ku putar tubuhku menghadap kearahnya, "Aneh ya, setan bisa berkacak pinggang."

Aku..? Setan..? Kalaupun aku setan, aku tidak akan merelakan diriku merasuki tubuhmu, najis tau.!" Andreas melotot galak.

Kamu..." Aku kepalkan tanganku jengkel, kalau tidak ku ingat taruhanku dengan Vera, pasti sudah aku gampar mukanya.

"Apa..?" Dia sedikit bingung.

"Dres..." Panggilku selembut mungkin, "Boleh enggak minjam catatan Sastranya?"

"Enggak salah dengar..?" Andreas menaikkan alisnya nyaris bertautan, diam- diam aku menahan nafas.

"Aku tidak akan minjemi catatan padamu, paham..! Pinjam saja sama yang lain..!" Ucapnya ketus dan berlalu.

"Gimana Ri..?" Tiba- tiba Vera menyentuh pundakku dengan senyum mengejek.

"Aku belum kalah!" Sahutku ketus sambil melenggang keluar kelas.

***

Ku pandang wajahku di cermin dengan tatapan miris, ku sisir pelan- pelan rambutku. Tuhan... Masa iya aku akan kehilangan rambutku yang aku bangga- banggakan, yang aku rawat dari Sekolah Dasar hanya gara- gara taruhan?

Ku akui, aku menyesal menuruti emosi dengan menerima taruhan dari Vera, hanya saja aku tidak menyangka bahwa Andreas ternyata bukan seperti cowok- cowok yang lain.

Dia mempunyai kekebalan yang sulit aku terobos. Tapi, aku harus gimana nih..? Dasar Andreas sialan.. Sialan..! Ku lempar bantal dengan sengit.

Aku benar- benar sudah mati langkah, besok sudah hari sabtu, dan malamnya malam minggu.

Aaarrgghh...

1
Dewi Harefa
semangat buatku
S. M yanie
semangat kaka...
Mhila izuna
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!