NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Su Wanwan

Terpikat Pesona Su Wanwan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Itsme AnH

Kehidupan Su Wanwan yang semula dipuja-puja seperti bintang di langit, berubah menjadi batu di dalam lumpur begitu Gu—Linchao yang merupakan keponakannya kembali ke Sky Hill.

Tidak hanya dilecehkan lagi dan lagi sampai tubuhnya remuk, hati Su Wanwan juga hancur hingga berkeping saat mendapati Li Yunhan—calon suaminya berselingkuh. Bahkan, dia juga dijual olehnya ke Barbara Club sehingga terpaksa menjadi budak nafsu pria bertopeng.

Ketika bisa melarikan diri, Su Wanwan malah masuk perangkap Xu Yingwei—tunangan Gu Linchao—dan dia dibakar hidup-hidup!

Pada saat semua orang menyangka Su Wanwan sudah mati, wanita itu kembali dengan wajah dan misi baru, yaitu memikat semua musuh dengan pesonanya ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Murahan Sekali Kau, Su Wanwan

"Apa kau lebih menginginkan tunanganmu yang brengsek itu daripada aku?" desisnya seperti ular berbisa yang mematikan hingga membuat Su Wanwan membelalak ngeri.

Mr. X semakin menundukkan kepala, matanya fokus pada bibir Su Wanwan yang bergerak tanpa suara seolah-olah sedang merapalkan doa atau apa pun, Mr. X tidak peduli.

Dia hanya ingin kembali menikmati bibir Su Wanwan yang terasa manis dan membuatnya merasa lebih kecanduan pada bibir Su Wanwan daripada tembakau. 

Namun, saat bibir mereka hampir menempel, Su Wanwan mendorong dada Mr. X dan membuang wajah hingga bibir pria itu hanya menyentuh pipinya.

Mr. X semakin geram dengan tindakan Su Wanwan!

"Pergilah ... pasti a—ada banyak wa—nita yang bersedia—" Su Wanwan tidak bisa melanjutkan ucapannya yang terbata-bata karena bibir Mr. X sudah menekan dan memaksa bibirnya terbuka.

Memang banyak wanita yang menginginkannya, tetapi Mr. X hanya menginginkan Su Wanwan.

Pria misterius itu memasukkan lidahnya dan menjajah rongga mulut Su Wanwan, mengusap langit-langit wanita itu hingga membuatnya tersedak.

Tidak peduli bagaimana belepotannya liur Su Wanwan, M. X terus menguasai bibir dan mulut wanita itu sepuasnya. 

Saat Su Wanwan hampir kehabisan napasnya, Mr. X berhenti dan beralih ke leher wanita itu, memberi rasa pedih dan tanda baru yang kembali bertebaran.

"Milikku!" bisik Mr. X ketika jemarinya merenggut baju Su Wanwan robek hingga memperlihatkan kulit pucat dan aset kembar Su Wanwan yang kecil. 

Su Wanwan terisak, memejamkan mata dan memalingkan wajahnya dan memohon, "Hentikan." 

Bukannya berhenti, Mr. X kembali menunduk dan melumat bibir Su Wanwan, sedangkan sebelah tangannya menangkap dada Su Wanwan, mendorong dan meremasnya ke atas sambil mengelus puncaknya.

Meski Su Wanwan mencoba menolak, tetapi usahanya percuma karena Mr. X yang sedang dikuasai gairah jauh lebih kuat dan besar darinya.

Jemari Mr. X merayap di sekujur tubuh Su Wanwan sepuas hati, melepaskan rasa penasaran dan keinginan yang selama ini terpendam dan ditahan mati-matian. 

Kini, Mr. X tidak mengerti kenapa dia bisa bertahan untuk tidak menyentuh Su Wanwan selama ini.

Mr. X tidak mau repot-repot menarik lepas kain yang menutupi bagian bawah tubuh Su Wanwan, dia memiliki cara yang lebih cepat.

Yakni dengan cara merobeknya!

"Ibuuu." Su Wanwan berteriak, mencoba membalikkan tubuhnya untuk melarikan diri ketika Mr. X sudah lebih dulu memposisikan diri di antara pahanya yang terbuka.

Namun, Su Wanwan tetap memberontak di bawah kukungan Mr. X hingga pria misterius itu mengikat kedua tangan Su Wanwan pada tiang ranjang.

Dengan begitu, dia bisa leluasa mencengkeram pangkal paha Su Wanwan yang tidak berhenti bergerak sebelum akhirnya dengan perlahan dan lembut dia menusukkan adik kecilnya yang sudah mengeras ke bagian tubuh Su Wanwan yang indah dan selalu memberikannya kenikmatan. 

Saat berhasil menyatu, Mr. X bergumam nikmat seperti sedang menikmati santapan lezat. Pria itu sedang menikmati setiap detik penyatuannya, sengaja berlama-lama seolah-olah mempunyai waktu selamanya untuk menyatu.

Su Wanwan menggigit bibirnya, menekan puncak kepalanya ke atas dan mencengkram kain putih yang digunakan untuk mengikat kedua pergelangan tangannya hingga kukunya memutih.

Tidak ada yang bisa Su Wanwan lakukan lagi selain menunggu Mr. X bergerak pelan dan lembut sambil memperhatikan wajah Su Wanwan yang semakin merasa sesak.

Ketika air mata mengalir keluar, Su Wanwan tau hal ini bukan karena sakit dan luka, melainkan karena gerakan Mr. X yang maju mundur di dalam dirinya hingga membuatnya kehilangan kendali diri. 

'Murahan sekali kau Su Wanwan! Kau sungguh memalukan!' Di dalam hati, Su Wanwan tidak henti memaki dirinya sendiri, merasa dia sedang mempermalukan diri saat suara-suara aneh keluar dari bibirnya yang kini terbuka. 

Bahkan, dia tidak tahu kenapa tubuhnya lebih jujur dengan setiap sentuhan yang dia terima dari Mr. X hingga tidak pernah kecewa meskipun diperlakukan kasar.

"Cukup, Tuan ... cukup," bisik Su Wanwan tersendat-sendat di sela-sela kenikmatan yang disuguhkan oleh Mr. X.

Mr. X tidak berhenti, hanya tersenyum dan menyusupkan kepalanya ke leher Su Wanwan. Dia mulai memberikan sensasi yang semakin memabukkan hingga Su Wanwan tidak mampu lagi menolaknya. 

"Milikku sampai mati!" Mr. X menggeram sambil menyedot kulit leher Su Wanwan.

Di bawah sana, gerakannya juga semakin cepat seperti sedang kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri. 

Su Wanwan merintih ketika merasakan miliknya berdenyut, sedangkan perutnya ngilu hebat. Rasa panik langsung membuat Su Wanwan berontak, dia tidak akan mempermalukan dirinya semakin jauh di hadapan Mr. X dan jika tidak segera dilepaskan, dia takut akan mengencingi pria misterius itu.

"Tuan ... hentikanhh!" Su Wanwan mencoba melepaskan tangannya dari belenggu, tetapi dia tidak mempu melepaskan diri.

Mr. X mengangkat tubuhnya sedikit hingga wajahnya kini berada di depan wajah Su Wanwan, dia tersenyum lepas dan bahagia melihat wajah wanita itu merona dan berkeringat. 

Kemudian, Mr. X berkata dengan suara yang diiringi desahan. "Mulutmu tidak sejujur tubuhmu." 

M. X menghentak kuat miliknya pada milik Su Wanwan yang sudah berdenyut liar seolah-olah dia ingin masuk semakin jauh ke dalam diri Su Wanwan, membuat mata wanita itu membesar, bibirnya terbuka lebar dan suara teriakannya menggema.

Wanita itu menggelepar seperti ikan yang keluar dari aquarium, pikirannya tertutup oleh kabut tebal yang lebih memabukkan dari arak dan matanya terpejam rapat seperti orang yang sedang menghisap candu.

Kepala Aera tanpa sadar terpaut erat pada punggung Mr. X yang kini masih berjuang mendaki puncak kenikmatan sampai akhirnya Su Wanwan merasakan junior Mr. X semakin membesar dalam dirinya seperti akan meledak menghancurkan mereka berdua.

Punggung Su Wanwan kembali melengkung ketika Mr. X memberikan hentakan terakhir dengan kepala mendongak dan mata terpejam. Pria itu juga menggeram keras saat merasakan adik kecilnya yang berada jauh dalam diri Su Wanwan menyemburkan benih yang panas dan kental 

Mr. X merasakan pelepasan ternikmat dalam hidupnya.

Ketika semuanya tuntas, Mr. X ambruk di atas tubuh Su Wanwan yang kecil sambil berbisik lembut, "Su Wanwan."

Entah hanya perasaannya atau karena dia sempat memikirkan Gu Linchao, Su Wanwan merasakan bisikan Mr. X hampir sama saat Gu Linchao menyebut namanya ketika mereka menyatu seperti saat ini.

Su Wanwan menepis pikiran itu, baginya tidak mungkin Mr. X dan Gu Linchao adalah orang yang sama meski mereka sama kejamnya.

***

Sejak hari itu, kunjungan Mr. X menjadi semakin rutin. Dia pun tidak memberikan izin kepada Su Wanwan keluar dari kamar, membiarkan wanita itu kesepian dalam kesendirian. 

Pria misterius yang selalu mengenakan topeng hitam berbalut emas itu pun tidak banyak bicara ketika mendatangi Su Wanwan seolah-olah kedatangannya memang hanya untuk menjemput kenikmatan.

Namun, dia tidak berhenti bergumam, 'Milikku, selamanya' saat berhasil menanamkan benih ke rahim Su Wanwan.

Dan pada saat itu, Su Wanwan merasa Mr. X sengaja bergumam untuk membuatnya sadar diri bahwa dia hanyalah budak nafsu!

Seiring berjalannya waktu, Su Wanwan menjadi terbiasa. Dia mulai terlatih, tidak lagi mengatakan sepatah kata pun untuk menolak, bahkan tidak pernah memberontak setiap kali Mr. X menyentuhnya. 

Su Wanwan hanya pasrah dan tak jarang ikut menikmati permainan hingga dia terkapar kelelahan, kemudian terbangun seorang diri untuk kembali merasa terluka.

Perlahan, Su Wanwan mulai mencari alkohol untuk menghilangkan rasa sakitnya. Dia juga mengabaikan makanan dan minuman yang diantarkan oleh pelayan ke dalam kamarnya hingga tubuhnya semakin kurus dari waktu ke waktu.

Tidak ada lagi yang akan protes jika Su Wanwan menolak makan dan lebih memilih alkohol di saat Mr. X tidak ada di Skyline Palace. 

Yang terpenting, Su Wanwan berpenampilan rapi dan terlihat cantik maka para pelayan yang berada di bawah naungan Mr. X tidak akan takut mendapat amukan dari pria misterius itu seolah-olah tugas mereka hanyalah memastikan kalau Su Wanwan siap digunakan saat Mr. X datang berkunjung.

Seperti hari itu, entah sudah berapa botol alkohol masuk ke dalam tubuhnya, Su Wanwan masih belum ingin berhenti dan pelayan pun tidak ada yang berniat menghentikannya.

Su Wanwan merasa tenang ketika menikmati minuman yang membuatnya bisa melupakan rasa sakit walau hanya sejenak.

Su Wanwan tahu, dia sedang menghancurkan dirinya sendiri, tetapi dia tidak kuasa menahan kecewa pada takdir.

Aera pikir, sebentar lagi dia mungkin akan menjadi gila jika hidup dalam penderitaan untuk seumur hidupnya

"Awww." Su Wanwan tiba-tiba merintih kesakitan dengan mata terpejam sambil memegang perutnya yang terasa seperti orangan dalamnya diremas oleh tangan tak kasat mata.

Kepalanya terasa sakit dan berat seolah-olah ada bongkahan batu besar yang jatuh hingga membuatnya perlahan-lahan kehilangan kesadarannya. 

Su Wanwan tumbang di dekat botol minuman kosong yang berserakan!

1
Umisah Asther
dasar munafik sun Wawa ...udah keenakan bilang GK mau terlambat atau km gila aneh
Itsme AnH: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Aldi Saputra
kasih pelajaran aja sama wanwan, si pea yg bucin sama org yg salah
Itsme AnH: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Aldi Saputra
huh mengurus adik kecil yg ingin membesar
Itsme AnH: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Aldi Saputra
dasar pra gatal
Itsme AnH: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Hasan
novel baru thor? kok blom ada dikolom novel nya?
Itsme AnH: di paijo kk hehe
total 1 replies
Hasan
loh bukan diakah si mr. x🤔🤔
Itsme AnH: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Hasan
tinggalin 👣👣👣🤭🤭🤭
Itsme AnH: terbaik 😀😀😀
total 1 replies
Hasan
🆙🆙🆙
Hasan
👣👣👣👣👣
Hasan
lanjot thorr
Hasan
semangat thor
Itsme AnH: makasihhhh/Angry//Angry//Angry//Angry/
total 1 replies
Hasan
up up up semangat thorr
Itsme AnH: Makasih, jgn lupa bibtangnya ya hehe
total 1 replies
Hasan
lanjottt
Hasan
wow sapa tuh yg di dor
Hasan
lanjot thorrr👍
Hasan
lanjot thorr
Itsme AnH: okeyyyy💃
total 1 replies
Hasan
lanjot thorrr
Hasan
🤣🤣🤣dijebak pulak emang ga ada alasan yg lbh buruk lg?
Itsme AnH: kenapa gak bilang diculik aja aya kan 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Hasan
nah loh
Hasan
hmmm si kadal buntung juga nih keknya
Aldi Saputra: Ini namanya belalang Pucung🤣🤣🤣
Itsme AnH: kadal buntung 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!