This Is Cliche!?

"Ini kalo pertamaku menangani sebuah perisai, jadi orang itu kemungkinan kuat dipertahanannya ya.."

Seperti kata batin Noah, ditengah Noah masih berpikir tentangnya dan cara menangani perisai itu. Orang itu mencoba menyerang Noah saat Noah terlihat sedang lengah, tapi kekuatan serangannya sendiri meski tak bisa dibilang kuat oleh Noah tapi juga tidak bisa diremehkan. Dia rupanya menggunakan senjata crossbow karena kekuatan dari senjatanya itu sendiri sudah kuat, itulah yang membuat serangan Yana tidak bisa diremehkan karena jika itu sudah tepat sasaran dan bisa ditembus maka entahlah apa riwayat Noah sekaran atau nantinya.

"Crossbow milik anda cukup mengganggu pak tua!" ledek Noah berharap dia marah dan mencoba mengkerahkan kekuatannya agar dia mudah kehabisan tenaga

"Apa katamu! Orang dengan rupa sepertiku!?"

Karena Yana cukup sensitif dengan tampangnya, pancingan Noah untuk Yana cukup provokatif. Karenanya dia mencoba mengerahkan semuanya lewat amarahnya itu.

"Bagus, pendeta itu terpancing! Tapi bagaimana caraku untuk menembus perisai miliknya itu? Aku sudah mencoba memakai blasting tapi tidak bisa.. Aku kehabisan akal"

"B***ngan kamu! Sudah seperti belut saja!"

Lagi Noah mencoba menembus perisainya dengan cara mendekatinya lalu menggunakan blasting secara dekat. Kaboom! Ledakan dari blasting itu terdengar keras, tapi sayang perisai milik Yana masihlah utuh seutuh-utuhnya.

"Kuahahahahaha! Lihat perisai kesukaanku ini? Ini adalah mahakarya terbaik yang sudah kulatih seumur hidupku! lagipula aku juga mengerahkan mana milikku untuk hal ini, jadi tidak mungkin dengan mudahnya ini bisa ditembus~" Yana menghentikan serangannya mulai membanggakan diri

Tsk!

Noah mendecak kesal setelah mendengar kearoganannya Yana. Noah mulai menjaga jarak lagi bersiap dengan serangan selanjutnya sembari berpikir tentang menghancurkan perisai milik Yana.

"Pasti ada! Kelemahannya! Aku juga masih belum tahu apa yang mereka lakukan dan untuk apa.."

"Pak Tua!" Teriak Noah sambil menghindari serangan Yana

"B***ngan kecil ini…" Gerutu Yana

"Sebenarnya apa yang sedang kalian lakukan? Kenapa ada portal yang sepertinya bukan portal break? Juga barang apa itu sebenarnya"

"HAH! Simpan saja semua pertanyaanmu itu! Lagipula sebentar lagi kamu akan mati jadi tidak usah lagi memikirkannya hahahaha!"

"Sudah kuduga dia tidak akan memberitahunya begitu saja, sepertinya aku harus mengalahkannya baru aku bisa mendengar jawabannya.. Tapi bagaimana?"

Mengingat perisai miliknya yang sangat kuat terlebih terbuat dari mana yang murni, apa yang bisa dilakukan oleh Noah? Hingga sembari mengingat dia akhirnya memikirkan satu cara.

"Benar! Aku punya skill yang belum pernah kupakai sama sekali! Tapi aku tidak yakin apa itu bisa digunakan untuk yang satu ini"

Nyatanya memang ada satu skill yang selama ini belum Noah pakai dan itu juga dia dapatkan di Tower lantai ke-22. Aku sendiri hampir saja tidak ingat tentang skill itu karena Noah tidak pernah memakainya atau lebih tepatnya belum membutuhkannya, padahal jika dilihat dari deskripsi skill itu termasuk dalam kategori skill yang sangat berguna menurutku.

Dengan begitu tanpa berpikir panjang lagi Noah membulatkan tekadnya tanpa ragu menghabiskan mana untuk menggunakan skill itu. Untuk menggunakan skill yang dimaksud, Noah perlu menguras mana miliknya dan jika itu memang berhasil itu sangat sepadan dengan apa yang Noah butuhkan.

"Pada dasarnya protagonis tidak akan kekurangan cara dan tidak akan mati semudah itu juga"

"Absorb" Sembari menghalau serangan ia mengaktifkan skillnya

Setelahnya melepaskan skill absorb miliknya terlihat sesuatu yang luar biasa terjadi. Perisai milik Yana terserap ke senjata milik Noah.

“Itu.. ke senjata milikku? kenapa?” Bingung Noah terhadap kemampuannya sendiri

"APA!? APA YANG TERJADI! APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN!!" Merasakan mana miliknya menghilang perlahan, Yana mulai panik dan kebingungan dengan apa yang sedang terjadi membuat arah serangannya juga menjadi rancu

“Bagus! Ini berhasil!”

"Entahlah~ apa ya yang sudah kulakukan?~"

"S*alan kamu b***ngan!”

Tanpa basa basi melihat perisai milik Yana mulai menghilang Noah langsung mendekatinya dengan sangat cepat lalu menyerangnya.

Syat- Whooss! Slash!

Lagi, sesuatu yang mengejutkan terjadi kembali untuk Noah. senjata yang menyerap mana milik Yana itu menjadi sangat kuat yang awalnya berniat melukai Yana dengan sayatan berakhir memotong tangan kirinya.

“A-AAAARRRGGGGHHHHH” Suara teriakan Yana terdengar nyaring di tempat itu

“Skill itu.. Lebih dari yang bisa dibayangkan, ini lebih seperti aku tidak perlu memerlukan blacksmith untuk meng-upgrade senjataku” disisi lain Noah terkagum dengan skill miliknya itu tanpa memperdulikan teriakan Yana yang sedang kesakitan

“HUWAARRGGHHH TA-TANGANKUUU! SI-SI*LAN KAMUUU! AKAN AKAN KUBALAS KAMU!”

Mendengar amarahnya itu, kini membuat kami melihat sesuatu yang familiar dari Yana.

"Deja-vu?"

Benar, rasanya seperti sebuah deja-vu. Yana mengeluarkan aura hitam merah pada dirinya seperti orang yang diserang oleh Noah pada malam itu.

"Sudah pasti orang yang memiliki aura tersebut antagonis yang harus anak itu hadapi" Lirihku bergumam tanpa ada yang mendengar karena pandangan sudah terpaku pada Yana

Mereka yang pingsan dan sekarat melawan Noah sebelumnya pun terbangun dan tersadar.

“Ti-tidak Tuan! Jangan pakai itu!” panik salah seorang pesuruh yang sekarat

“Jangan pakai katamu!? Tidakkah kamu lihat apa yang terjadi padaku!? Aku harus memakainya jika ingin membunuhnya dengan kedua tanganku sendiri!”

“Ta-tapi-”

“DIAM!”

"Apa? kenapa? sebenarnya ada apa dengan aura itu?" batin Noah mulai bertanya-tanya tentang aura aneh itu dan kelompok seperti mereka

Sekarang, Yana sudah memiliki perisai miliknya lagi dan terlihat lebih baik dari yang sebelumnya. Hanya saja kini masalah ada pada Noah. Mana yang ia miliki sudah terkuras banyak demi mengatasi perisai yang sebelumnya.

“Sial! Manaku!?” Kesal Noah dalam hatinya

“HAHAHAHAHA! KAU LIHAT? APA KAMU MELIHATNYA B***NGAN KECIL?” Teriak Yana seakan sedang mengejek Noah

“...”

“Kau terdiam!? Apa ini? Kupikir tadi aku melihatmu sangat arogan saat menghadapiku. Sekarang kamu terlihat seperti anak kucing yang ingin mencari tempat perlindungan” ucapnya kini merasa sangat percaya diri sambil tersenyum lebar

Sekarang Yana mulai menyerang sambil bergerak mengikuti Noah. Terlihat sangat merepotkan mendapat lawan seperti Yana, memiliki sebuah perisai yang kuat, serangan cepat dengan crossbownya apalagi crossbow itu kini memiliki belati dibawah bibirnya membuat Yana dapat melakukan petarungan jarak dekat juga. Karenanya Noah sekarang merasa sangat kesulitan dan tenaganya juga perlahan terkuras demi menghindar dan menangkis serangan Yana sembari mengisi ulang mana miliknya itu.

“Pendeta palsu itu terlihat sangat menguasai kemampuan perisainya dia menyamakan perisai dengan Noah saat dia ingin menyerang Noah dengan jarak dekat” batinku mulai menganalisis pertarungan yang kulihat

“Noah sedang tidak beruntung, dia menghadapi orang yang mungkin sebenarnya bisa saja untuk dikalahkan namun menyusahkan”

[Mungkin sang protagonis bisa saja mati jika dia kehabisan waktu dan kekurangan stamina]

Bagus, sekarang aku terkejut dengan apa yang jendela sistem tampilkan padaku. Seperti saat terjadi di tower sebelumnya, sistem pernah memberitahu hal yang bisa mempengaruhi alur cerita meski kasusnya saat itu berbeda apa yang diberitahu oleh sistem kemungkinan besar bisa terjadi.

“Lalu bagaimana? Apa aku harus turun tangan lagi? Tapi bagaimana?” aku mulai gelisah karena pemberitahuan dari sistem