Become The Duchess Of Lala Land

Sementara Green Village dan Dataran Kiros telah mengajukan aliansi, situasi mengerikan sedang mengguncang istana kerajaan York.

Para petinggi kerajaan saling bentrok satu sama lain, korupsi di mana-mana dan kejahatan tidak terbendung.

Zeta York, adalah raja yang memimpin wilayah itu. Raja yang dikenal kejam dan rakus akan sumber daya kerajaan lain yang tidak dia miliki.

Ambisinya adalah memiliki seluruh kekaisaran di bawah pengaturannya. Tapi berkali-kali dia melakukan serangan ke wilayah-wilayah kekaisaran, berkali-kali juga dia dipukul telak apalagi oleh wilayah Lala Land yang tidak terkalahkan.

" Apa belum ada kabar dari Putri ? Apa kalian belum menemukan keberadaannya!? "

" Dia satu-satunya kunci agar kita bisa mengendalikan Kerajaan Maltis!!" pekik Raja Zeta dengan suara lantang di aula pertemuan petinggi istana.

Dia sangat marah saat mengetahui bahwa putri satu-satunya yang dimilikinya melarikan diri sejak enam bulan yang lalu, dan sampai detik ini tidak bisa ditemukan keberadaan nya.

"Kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan Putri raja, anda tahu sendiri kalau Putri memiliki kekuatan magis yang sangat tinggi, teknik manipulasi dan penyembunyian dirinya sudah sempurna!" terang Jenderal Owen, Jenderal perang Kerajaan York yang selalu dibuat gemetar ketakutan setiap menghadapi Wilayah Lala Land terutama Duke monster penghuni kegelapan itu.

Pranggg!!!

Cawan perak sang Raja terbang dan melesat begitu saja sampai menempel ke dinding. Dia sangat marah, karena rencananya untuk mengendalikan Kerajaan Maltis harus tertunda karena putrinya melarikan diri dari perjodohan ini.

" Sial!"

"Apapun yang terjadi, kalian harus bisa menemukan keberadaannya!"

"Jika tidak, maka kepala kalian akan ku gantung di aula ini sebagai hiasan sebelum berakhir jadi santapan monster-monster yang ku pelihara!!" kecamnya.

Glekkk!!!

Seisi ruangan itu menenggak saliva mereka hampir bersamaan.

Sang Raja melangkah menuju kediamannya. Dengan menyimpan dendam dan rasa marah, Dia masuk ke ruangan yang diisi dengan bau busuk menyengat itu.

"Sialan, kenapa juga aku harus punya anak yang lemah dalam sihir, dia hanya bisa menggunakan sihir manipulasi!" umpatnya tak percaya.

Dengan langkah gontai dia membuka dinding kamarnya, lalu tampaklah sebuah ruangan misterius di balik dinding itu. Ruangan misterius yang diisi dengan puluhan monster.

" Bersabarlah, sebentar lagi seluruh kekaisaran ini akan jadi milik kita!"

" Hihihi... Bersabarlah sampai bulu kalian tersebar ke seluruh penjuru kekaisaran, saat hal itu tercapai, maka kebangkitan monster mahluk abadi yang berada di bawah kendaliku Raja Zeta akan terwujud!" Raja Zeta tersenyum jahat sambil menatap monster ciptaan nya yang selama ini dia sembunyikan di balik dinding kamarnya.

Raja Zeta tengah menatap mahakarya miliknya sampai suara seorang pelayan mengusiknya.

"Yang Mulia, Salam Kebajikan, ada berita penting yang harus saya sampaikan Yang Mulia.

" Katakan!" hardiknya penuh amarah sambil menutup kasar pintu ruangan rahasia itu.

Kepala Dayang istana itu terhenyak, dia tampak gemetar ketakutan.

"Ya-Yang Mulia, a-ada dua kepala bangsawan York di depan pintu gerbang istana, dan mereka adalah Kepala Baron Gray dan Baroness Lilian Smith!"

"Dan satu lagi kepala prajurit bayaran yang anda perintahkan untuk membunuh Duchess Lala Land," terangnya .

"APA!!!" Raja Zeta terkejut bukan main. Kedua bola matanya terbelalak begitu lebar saat mendengar dua nama itu disebutkan.

"La-lalu ini pesan yang kami temukan pada kotak pengiriman!" ucapnya dengan tubuh gemetar ketakutan memberikan sebuah kertas yang dilipat sedemikian rupa.

Dengan kasar Raja Zeta menarik kertas itu, dibukanya degan rasa penasaran dan tidak sabaran.

"Monster buatanmu masih terlalu lemah Raja Zeta, apa kau ingin Lala Land memerangi wilayah mu saat ini!? BERANINYA KAU BERMAIN API DENGAN PENGENDALI API !!"

Pesan menohok dikirimkan oleh Evan, sang Duke Lala Land.

Grepp!!!

Dia meremas kertas itu sekuat tenaga sampai hancur berkeping-keping dalam kekuatan air yang dia miliki.

Ucapan Duke Lala Land tadi adalah sebuah penghinaan besar bagi Raja Zeta yang tidak bisa mengendalikan kekuatan api.

Raja-raja di kekaisaran memiliki kekuatan sihir masing-masing, hanya saja pengendali api hanya dimiliki wilayah Lala Land yang dipimpin Duke Evan.

Dan kekuatan api abadi adalah puncak dari setiap elemen di kekaisaran.

Dengan mengatakan perihal kekuatan, sama saja Duke Evan sedang menghina Raja Zeta yang tidak bisa mengendalikan api abadi.

"Beraninya!"

"Beraninya seorang Adipati merendahkan raja!!"

" Awas Kau Evan sialan!! keluarga Finchmu akan habis di tanganku, tunggu saja!!!" geramnya penuh dendam kesumat.

Raja Zeta berjalan dengan terburu-buru menuju ke pintu masuk istana. Dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau dua kepala itu benar-benar milik rakyatnya.

"Bagaimana bisa mereka ketahuan secepat itu!? Dan Lilian!? bagaimana bisa monster yang ku ciptakan ketahuan!?" batinnya tak terima.

Lilian adalah salah satu dari puluhan monster tingkat tiga yang dia ciptakan melalui kekuatan hitam . Lilian adalah monster terbaik dari semua yang pernah dia ciptakan, tetapi betapa mengejutkannya, monster itu dipenggal kepalanya oleh Duke of Lala Land.

Dia dan para pelayan tiba di depan pintu masuk istana. Bau busuk yang menyengat dan aura hitam yang mencekam keluar dari kedua potongan kepala itu.

Mata Raja Zeta terbelalak sempurna saat mendapati dua aura api biru dan api merah yang saling bertaut dan masih menyegel kekuatan kecil yang tersimpan dalam kepala itu.

"Api Merah!!!" Ucapnya tak percaya.

Rasanya paru-parunya seolah dicabut begitu saja, bagaimana bisa dan sejak kapan Lala Land memiliki kekuatan api merah dan api biru yang melegenda.

" Apa-apaan ini!!! Bagaimana bisa!???"

"Monster!! Mereka benar-benar monster!!!" Sang Raja menjadi kalap, dia terkejut bukan main saat melihat kedua jenis api langka itu berada di sana.

Api langka yang hidupnya abadi, hanya ditemukan pada orang tertentu dan mereka disebut sebagai "Pembasmi Abadi".

...****************...

"Haaccuhhh!!!" Evan dan Shuvin tiba-tiba bersin di saat yang bersamaan, membuat keduanya saling menatap sekilas lalu dengan wajah datar Shuvin mengalihkan pandangannya.

Degh!!

Hati Evan terasa sangat sakit. Tapi dia sadar kalau sikap Shuvin ini tercipta karena kesalahannya. Wajahnya murung, tubuhnya menjadi lesu.

Wanita yang dulu selalu mengejar-ngejar dirinya kini berubah jadi wanita yang dingin bahkan menatapnya pun enggan.

Aaron melihat wajah sedih pria itu dia tersenyum simpul sambil menyenggol lengan Shuvin," Kak jangan terlalu kejam, kasihan dia," bisik Aaron.

Shuvin tertawa geli," biar dia tahu rasa Aaron, selama ini dia memperlakukanku dengan dingin, tiba-tiba dia datang dan mencoba bersikap seperti suami yang baik, aku harus menguji nya!" balas Shuvin.

Aaron hanya bisa geleng-geleng kepala, dia tak mengerti jalan pikiran wanita itu.

"Terserahmu kak, tapi jangan terlalu lama," ucap Aaron yang diberi anggukan oleh Shuvin.

Evan terus meradang melihat kedekatan Shuvin dengan Pangeran kodok itu. Seandainya bisa, dia pasti akan memotong tangan Aaron yang terus merangkul istrinya.

"Sialan kau Aaron, aku saja belum pernah menyentuh tangan istriku, tapi kau dengan bebas memeluk dan merangkulnya!?"

"Arrkhhh awas kau nanti!!" pekik Evan dalam hatinya.

Para ksatria yang menatap Evan bergidik ngeri, mereka langsung berlari terbirit-birit menjauhi sang Duke yang sedang dilanda api cemburu.

" Ekhmmm... ternyata Duke Monster ini bisa cemburu juga!" Tegur seseorang yang suaranya sangat familiar di telinga Evan.