NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Happy Reading 🤗

...🌹🌹🌹...

Setelah mendengar kabar bahwa Erika sedang sakit. Ismalia langsung menuju ke rumah Erika. Sesampainya di sana Bik Inah mengatakan bahwa Erika rawat inap di rumah sakit karena sakit maagnya kambuh kembali. Ismalia langsung menuju ke RS Harapan Bunda dimana Erika dirawat.

Setiba di sana Ismalia melihat anggota keluarga Erika berada di ruangan termasuk Mandala. Erika masih memejamkan mata tertidur selesai memakan obat yang diberikan oleh perawat. Cukup lama Mandala ingin berbicara sesuatu ke Ismalia. Ia mengajak Ismalia mengobrol berdua saja di luar ruangan.

Ismalia mengikuti Mandala yang sudah terlebih dahulu keluar dan duduk di kursi tunggu. Ismalia duduk dengan wajah yang tertunduk. Sedangkan Mandala terus menatap Ismalia.

"Ap-apa yang ingin Om bicarakan?" tanya Ismalia gagap dan gugup.

"Ekhem...saya ingin membicarakan mengenai ucapan Erika waktu malam itu. Menurutmu bagaimana?"

"Ba-bagaimana apanya Om?"

"Soal permintaan Erika mengenai perjodohan kita."

"Ka-kalau itu saya bingung Om harus bagaimana. Yang pasti saya tidak ingin memecahbelah hubungan antara Om dan Erika cuma gara-gara saya." ujar Ismalia wajah tertunduk.

"Seperti sekarang ini Erika mengalami sakit karena memikirkan jadian waktu itu. Saya pernah juga bilang ke Erika agar ia membatalkan niatnya untuk tidak melanjutkan perjodohan ini dan Erika menyetujuinya."

"Kalau begitu jangan batalkan." ucap Mandala raut datar dan dingin.

Ismalia mendengar ucapan Mandala terkejut sekaligus terbengong tanpa berkata sedikitpun.

"Mak-maksud Om ap-apa?" tanya Ismalia gagap dan rasa tidak percaya dengan ucapan Mandala.

"Kita terima perjodohan itu demi Erika. Saya tidak ingin putri saya satu-satunya mengalami sakit seperti ini lagi. Untuk kamu sebaiknya kamu fikir kembali yang saya ucapkan." tanya Mandala.

"I-iya Om. Saya juga tidak ingin Erika sakit kembali. Apalagi sakitnya sekarang pasti gara-gara saya. Keputusan saya tolong beri saya waktu Om untuk berfikir. " ujar Ismalia tertunduk.

"Baiklah. Saya beri kamu waktu tiga hari dari sekarang. Sementara waktu beritahu saja ke Erika kalau saya menyetujui perjodohan itu dan tergantung kamu untuk memikirkannya. Setidaknya perasaan Erika sedikit senang."

"Ba-baiklah Om."

Setelah Ismalia menerima kembali perjodohan itu. Mandala tanpa lagi berkata apapun. Mereka pun kembali ke ruangan Erika dilihatnya Erika masih belum bangun juga. Mereka akhirnya menunggu duduk di sofa mengobrol dengan Nenek Rita dan Kakek Bramantio yang sudah terjaga.

Sekitar satu jam setengah kemudian, Erika melenguh membuka matanya. Ia menoleh ke samping tampak anggota keluarga juga sahabatnya sedang mengobrol diantaranya. Mengetahui Erika bangun dari tidurnya, Ismalia langsung mendekati Erika.

"Hai...Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang masih sakit?" tanya Ismalia khawatir sambil mengecek badan Erika.

"Tidak ada. Gue sekarang sudah baikan kok. Bagaimana lo bisa ke sini? Dan maaf gue gak kasih tau lo tentang hal ini." ucap Erika suara lirih.

"Tadi sepulang sekolah aku ke rumah kamu trus Bik Inah bilang kamu dirawat di RS. Aku hubungin deh nenek, nanyain alamat RS kamu dirawat. Dan sebelumnya aku sempat khawatir sih sebab kamu gak biasanya gak masuk sekolah kalaupun gak masuk kamu hubungin aku. Tapi ya udah gak papa." jelas Ismalia.

"Bagaimana bisa maag kamu kambuh lagi? Apa kamu tidak menjaga pola makanmu?"

"Maaf...sebenarnya-" ucapan Erika tertahan ketika Mandala mendekatinya.

"Hai, princess ayah. Bagaimana keadaanmu? Maafkan ayah yang kembali mengabaikanmu." ujar Mandala sambil memegang tangan Erika.

"Ayah...Erika juga minta maaf sebenarnya Erika yang salah. Gak semestinya Erika memaksain keinginan Erika. Maafin Erika ayah..." ucap Erika menangis.

"Ya, ayah juga minta maaf sayang." ucap Mandala sambil memeluk Erika.

Mandala pun memeluk Erika sang putri yang menangis. Mandala kemudian melerai pelukan menghapus airmata Erika.

"Oh ya. Ada yang ingin ayah omongin ke kamu." ucap Mandala lalu menoleh ke Ismalia.

Ismalia pun menoleh ke Mandala lalu menundukkan kepala.

"Apa yah?" tanya Erika penasaran sambil melirik Ismalia dan Mandala secara bergantian.

"Ayah akan menyetujui permintaan kamu mengenai perjodohan itu. Tapi selebihnya keputusan terakhir ada pada Is." ucap Mandala menatap Ismalia.

Erika mendengar ucapan sang ayah Mandala kaget terasa tidak percaya dan menoleh ke Ismalia yang tertunduk lalu menatap Mandala kembali.

"Apa! Apa ayah serius?"

"Ya, ayah serius. Semua keputusan kembali lagi ke Ismalia."

Erika menoleh ke Ismalia mengharap jawaban keluar dari mulut Ismalia.

"Is, bagaimana keputusan lo?" tanya Erika tidak sabaran memegang tangan Ismalia.

"Kalau soal itu aku tidak bisa memutuskan sekarang. Aku perlu waktu berfikir dan meyakinkan kedua orangtua ku." jawab Ismalia yang masih tertunduk.

"Ya, ayah memberinya waktu tiga hari dari sekarang. Setelah itu kita akan tau keputusannya." timpal Mandala.

"Alhamdulillah, tapi gak papa kok. Aku sangat yakin kalau Is pasti setuju. Kalau meyakinkan Ibu dan Ayah biar Erika ikut membantu. Tenang saja." ujar Erika.

"Ya kan, Is?"

Ismalia tidak menjawab lagi ucapan Erika. Saat ini begitu sulit memikirkannya apalagi ia diberi waktu hanya sampai tiga hari saja. Sedikit ragu yang ada dipikiran Ismalia sekarang ini diantara ia harus menikah muda dan ingin melanjutkan sekolahnya untuk membahagiakan kedua orangtua. Kali ini Ismalia memang benar-benar dilema berat.

...🌹🌹🌹...

Keesokan paginya seperti sebelumnya Ismalia merasa kesepian selama di sekolah. Walaupun Tania ada menemaninya tetapi berasa ada yang kurang saja. Sepulang sekolah Ismalia berencana menjenguk Erika yang kemungkinan besok sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

Ismalia melewati koridor rumah sakit memasuki ruangan Erika. Hanya Nenek Rita saja yang menemani Erika. Ismalia mengucap salam dan mencium tangan Nenek Rita.

"Bagaimana keadaan Erika, Nek?" tanya Ismalia setelah mencium tangan Rita.

"Alhamdulillah, sudah mulai baikan malahan besok ia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter."

"Alhamdulillah. Ingat, Rik. Setelah ini jaga pola makan kamu jangan sampai kayak gini lagi." ujar Ismalia memperingatkan Erika.

"Iya...iya. Bagaimana disekolah?" tanya Erika sambil menyuap sepotong buah ke mulut.

"Baik. Tadi cuma ngerjain tugas aja kan sebentar lagi kita UN cuman tinggal 4 hari lagi loh."

Erika Menghela nafas "Gak terasa ya, kita akan sebentar lagi lulus. So ngomongin tentang lulusan gimana keputusan lo tentang perjodohan itu. Waktu kamu tinggal besok loh." ujar Erika.

"Iya, bagaimana keputusan kamu, Is." tanya Nenek Rita menimpali.

Nenek Rita saat kemarin sudah diberitahui terlebih dahulu oleh Mandala sebelum memberitahu Erika. Rita dan Bramantio hanya mendoakan yang terbaik bagi anak dan cucunya. Jadi bisa dibilang menyetujui keputusan Mandala untuk dijodohkan sama Ismalia. Rita sedari awal sangat menyukai Ismalia karena sifat-sifatnya.

"Maaf. Nek, Rik. Aku masih belum memikirkannya. Entah kenapa begitu sulit bagi aku."

"Kalau sudah dijalani gak akan sulit, Nak. Tugas kita hanya mencoba dan ikhlas saja selebihnya kita serahkan kepada Allah SWT saja." ujar Rita memegang tangan Ismalia.

"Tapi untuk saat ini, Is masih belum bisa memberi jawaban sekarang, Nek. Maaf..." jawab lirih Ismalia tertunduk.

"Ya sudah tidak apa-apa masih ada satu hari lagi. Kalau kamu menyetujui keputusan itu kami akan membantu meyakinkan kedua orangtuamu. In Syaa Allah nenek rasa mereka akan menerimanya." jelas Nenek Rita.

"Iya, Is. Kamu tenang saja."

Ismalia kembali menampilkan senyum setelah sedikit mendung tapi bukan hujan. Tidak lama pintu ruang diketuk dari luar. Menampilkan Mandala yang baru saja pulang dari kantornya. Dengan membawa dua kantong plastik makanan dan minuman serta sebuah keranjang berbagai macam buah segar. Erika menyambut tangan Mandala begitu juga Ismalia.

Nenek Rita dan Erika tersenyum sumringah saling memandang melihat Ismalia bersalaman sama Mandala. Mandala dan Ismalia jadi salah tingkah saat disenyumi oleh Rita dan Erika. Rita pamit pulang sebentar untuk mandi dan ganti pakaian. Sementara waktu sudah ada Mandala dan Ismalia.

Rita pulang diantar oleh sang sopir Pak Rahmad. Menetralisir canggung Mandala duduk di sofa yang jaraknya tidak jauh dari ranjang sambil memainkan laptop. Ismalia tetap duduk di kursi dekat Erika sambil membuka kantong makanan. Ismalia mengambil makanan dan menyuapi Erika dengan sangat telaten.

Pemandangan seperti itu membuat Mandala menatap mereka berdua sebentar. Kemudian kembali memainkan laptopnya mengecek email yang baru saja dikirim oleh sang sekretaris Ridwan. Cukup lama makanan Erika habis tanpa bersisa. Ismalia menyuguhkan botol air minum dan obat ke Erika.

Sekitar pukul enam sore, Rita telah tiba di rumah sakit langsung menuju ke ruangan sambil membawa kantong makanan. Dilihatnya Ismalia tertidur di tepi ranjang Erika begitu juga Erika juga tertidur. Sedangkan Mandala sedang memainkan laptopnya dengan kacamata bertendeng di hidungnya. Tampak begitu tampan dan berwibawa sekali.

Rita pun membangunkan Ismalia untuk shalat terlebih dahulu sebelum makan malam. Ismalia beranjak dari kursinya menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah selesai Rita mengajak Ismalia dan Mandala makan malam bersama. Rita menyuapi Erika dengan makanan yang dibawa juga.

Beberapa saat makan malam mereka sudah selesai. Ismalia izin pamit pulang ke semuanya. Hendak mencium tangan Rita, Rita mencegat Ismalia yang sudah mendekati pintu. Ia meminta agar Mandala mengantar Ismalia karena sudah malam dan sangat berbahaya jika pulang sendiri.

"Nek, Ismalia pamit pulang dulu ya karena sudah malam pasti Ibu dan Ayah khawatir." pamit Ismalia.

"Iya, hati-hati."

"Eh, tunggu Is." cegat Rita.

"Man, kamu kan juga mau pulang. Sekalian saja antar Is sampai rumah. Bahaya kalau seorang gadis pulang sendiri apalagi malam-malam begini."

Tanpa berkata Mandala langsung mengemasi barang-barang termasuk laptop dan sebagainya. Mandala langsung keluar disusul oleh Ismalia dari belakang.

"Kalau begitu Is pulang dulu ya Nek, Rik. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam." jawab serentak Rita dan Erika.

Ismalia segera menyusul Mandala hingga masuk ke dalam mobil. Hening tidak ada obrolan diantara mereka berdua. Beberapa menit kemudian mobil Mandala sudah sampai didepan gang kediaman Ismalia. Ia pamit dan berterima kasih sama Mandala.

"Ma-makasih Om atas tumpangannya." ucap Ismalia gugup dengan wajah tertunduk.

"Hmmm..." jawab Mandala hanya berdehem.

Mendapat jawaban deheman dari Mandala. Ismalia langsung keluar memperhatikan mobil Mandala menjauh tidak terlihat lagi. Barulah ia memasuki gang yang hanya bisa di masuk kendaraan motor saja. Mandala didalam mobil tampak menyetir dengan sebelah kanan. Tangan kanannya sebagai penopang dipintu kaca mobil sambil memijit pelipisnya. Entah apa yang ia pikirkan.

...Bersambung.......

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya readers 🤗

Baca juga

Semaian Dua Arah Cinta ✅

Takdir Tak Sejalan ✅

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!