Clarissa Tamara, seorang wanita cantik dari keluarga terpandang. Ayahnya seorang pengusaha mapan, dan dia merupakan anak pertama dari keluarga itu.
Tapi kasih sayang ayah dan ibunya hanya tertuju kepada adiknya seorang, bahkan saat adiknya merebut tunangannya ayah dan ibunya malah membiarkannya dan mendukung hubungan mereka.
Rasa marah dan kecewa membuat Clarissa tak peduli lagi dengan keluarga, dia berusaha mati-matian mendirikan perusahaan miliknya untuk membalas dendam atas apa yang di lakukan oleh keluarga.
Dan untuk mengobati rasa sendiri nya, tak sengaja dia bertemu dengan seorang pria gelandang berwajah tampan.
Tanpa tahu indentitas aslinya, Clarissa membawa pria itu ke rumahnya dan menjadikannya pria penghangat ranjangnya.
Tapi bagaimana jika Clarissa mengetahui identitas pria itu, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 : Terbongkar.
Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi Clarissa, dia kini memiliki ayah dan ibu yang sangat menyayangi dirinya.
Sepanjang hari Clarissa tak henti-hentinya tertawa bersama dengan kedua orang tua nya.
Hingga malam hari tiba, Clarissa tak ingi berpisah ranjang dengan kedua orang tua nya. Tapi Clarissa tahu, dia tak ingin menganggu waktu ayah dan ibunya untuk bersama memadu cinta.
Clarissa yang hendak tidur pun teringat akan pesan email yang masuk ke handphone nya, kemudian Clarissa pun langsung membuka pesan tersebut.
Clarissa sangat penasaran dengan file yang seseorang kirimkan untuk nya. "Apa ini?" Gumam Clarissa sambil membuka file tersebut.
Dan ternya file tersebut berisi kan informasi tentang seseorang, dan yang membuat Clarissa tercengang adalah informasi yang ada di file itu adalah Brian.
Clarissa terdiam sesaat, kemudian dia langsung membaca informasi mengenai Brian. Informasi nya sangat detail dari keluarga, latar belakang dan juga profesi nya.
Dan yang lebih membuat Clarissa kaget saat mengetahui latar belakang Brian, rupa nya keluarga Brian adalah keluarga Mafia sejak dulu sampai sekarang.
"Ma..fia..." Gumam Clarissa.
Clarissa menepuk-nepuk jidat nya, dia sangat bodoh sampai berhubungan dengan pria berbahaya seperti itu.
"Ini tidak bisa di biarkan, aku harus menjauhi pria berbahaya seperti itu.." Gumam Clarissa.
kemudian Clarissa langsung memblok semua nomor yang berhubungan dengan Brian, dia tak ingin keluarga nya terancam karena pria itu.
Karena Clarissa selalu melihat di film-film, jika mafia adalah orang yang sangat kejam baik itu kepada perempuan atau pun lansia.
"Ah.. Kau bodoh. Clarissa... Bagaimana bisa kau menganggap orang berbahaya seperti itu sebagai gigolo... Mati aku.. Mati.." Gumam Clarissa menyesali perbuatannya.
Karena hari sudah malam, Clarissa pun memilih untuk tertidur dan tidak memikirkan pria itu lagi, lagi pula Brian tak akan mencari nya.
Keesokan harinya...
Clarissa terbangun dari tidurnya, dan kepala nya terasa pening dan perutnya terasa mual.
Clarissa pun buru-buru ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.
Di dalam kamar mandi, Clarissa menatap wajah nya yang pucat. "Mungkin aku masuk angin.." Gumam Clarissa.
Setelah itu, Clarissa langsung membersihkan tubuhnya, dan kini tubuh dan wajahnya kembali fresh.
"Sayang.. Kamu udah bangun, ini ibu buatin sarapan untuk kamu." Ucap Qiqi kepada putrinya.
"Ibu, jangan repot-repot masak, kan ada koki yang urus masakan buat kita." Ucap Clarissa.
"Enggak sayang, ibu pengen buatin makanan untuk putri ibu." Jawabnya.
"Terimakasih, ibu ku tersayang." Jawab Clarissa sambil tersenyum.
"Ayah kemana?" Tanya Clarissa.
"Ayahmu sedang mengurus hak waris dari Mendiang Nenek Dahlia." Jawab nya.
Dan Clarissa hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, kemudian dia langsung menyantap lahap makanan yang di buatkan langsung oleh ibunda nya.
"Emm.. Makanannya enak banget." Ucap Clarissa.
"Ya udah, makan yang banyak." Jawab Qiqi sambil tersenyum.
Kemudian Clarissa kembali memakan makanan tersebut dengan lahap, tapi tiba-tiba perut nya terasa mual.
"Nak, kamu kenapa?" Tanya Qiqi khawatir.
Dengan cepat Clarissa langsung berlari menuju kamar mandi, dia langsung memuntahkan kembali isi perutnya.
"Sayang.. Kamu kenapa?" Tanya Qiqi yang berada di luar kamar mandi.
"Enggak kok, Clarissa hanya masuk angin saja." Jawabnya.
Clarissa langsung menggigit jari telunjuk nya, perasaan nya tiba-tiba menjadi cemas. "Tanggal berapa sekarang.." Gumam Clarissa.
Clarissa mengingat-ingat kapan terakhir ia datang bulan dan seharusnya sekarang dia sudah datang bulan.
"Ya Tuhan..." Gumam Clarissa.
Karena dia baru sadar jika dia sudah telat 2 Minggu.
Tapi Clarissa masih harus memastikan itu semua, karena bisa saja hal itu di dasari oleh faktor lain.
Kemudian Clarissa keluar dari kamar mandi, di luar kamar mandi sudah ada ibu nya yang tengah menunggu Clarissa.
"Aku gak papa kok, Ibu gak perlu khawatir." Ucap Clarissa.
"Enggak sayang, kita harus ke dokter yah... Ibu gak mau kamu sakit." Jawab Qiqi dengan mata yang berkaca-kaca.
"Iya Bu, aku tinggal telpon dokter pribadi aku aja yah.." Ucap Clarissa.
"Baguslah.."
Kemudian dokter pribadi Clarissa pun datang, dia langsung menyuruh semua orang untuk keluar dari dalam kamar.
"Bagaimana?" Tanya Clarissa.
"Dari gejala yang kau ucapkan dan setelah aku memeriksa nya, seperti nya kau hamil." Ucap dokter itu yang kebetulan adalah teman Clarissa.
"Hamil?" Tanya Clarissa memastikan jika pendengaran nya salah.
"Iya, kau hamil. Dan mungkin kandungan mu sudah menginjak usia 2 Minggu." Jawabnya.
Clarissa seketika terdiam, dia kini telah mendapatkan karma dari perbuatannya bersama dengan Brian.
"Ah... Jangan beritahu ibu ku." Ucap Clarissa.
"Kenapa?"
"Pokoknya jangan beritahu siapa pun aku hamil, bilang saja aku sedang masuk angin." .
"Baiklah.."
Setelah memeriksa Clarissa, dokter tersebut pun segera pamit. Dia tak lupa mengatakan apa yang Clarissa perintah kan kepadanya.
Clarissa terdiam di kamar sambil memejamkan matanya, dia tak ingin orang-orang tahu jika dia sedang hami, dan yang membuat Clarissa khawatir adalah ayah dari anaknya ada Mafia yang kejam.
Clarissa tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada nya dan keluarga nya.
"Syukur lah, jika kamu hanya masuk angin." Ucap Qiqi sambil duduk di samping putri nya.
"Iya.. Bu." Jawab nya.
"Nah, sekarang kamu makan bubur dulu dan minum obat. Biar sakit nya cepat sembuh." Ucap ibundanya.
Clarissa hanya menganggukkan kepalanya, dia tahu jika obat yang di berikan oleh dokter itu tak berbahaya untuk janin nya karena dokter itu yang mengatakan nya langsung kepada diri nya.
"Clarissa kau bodoh sekali, kenapa setiap melakukan hal intim dengan nya kau tak pernah menyuruhnya memakai pengaman..."