"mbak Reina!! I Love you!!".
"belajar yang bener!! nggak usah cinta-cintaan!! lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".
"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Ragu
Di dalam sebuah kelas yang cukup tenang, terlihat Erlangga sedang melamun. Hari ini Reina juga mengatakan untuk tidak perlu datang membawa makanan karna dia akan makan siang bersama Lena dan bang Reino.
Jadi siang ini Erlangga hanya akan di kelas nya hingga waktu menunjukkan jam pulang. Di kelas tersebut tak sedikit gadis-gadis yang tertarik dengan Erlangga.
Namun mereka tidak ada yang berani mendekati nya. Karena sikap Erlangga seperti anjing galak yang akan menggonggong dan mengigit gadis mana pun yang berusaha dekat dengan nya.
Lagi pula Erlangga bukan lah murid yang mengikuti ekstrakurikuler. Dia hanya datang ke sekolah ini untuk belajar dan lulus dengan nilai terbaik agar bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus untuk masa depan nya dengan Reina.
"Lang!! tumben lu nggak keluar. Biasanya lu keluar di istrahat siang kok sekarang malah di kelas macam ayam kena siram air. Layu!!". Ucap Desta yang heran dengan teman nya ini malah duduk sambil menyandarkan kepalanya di meja seperti orang yang tak bersemangat.
Desta kemudian duduk di kursi yang berada di depan Erlangga. Lalu menyodorkan sebotol minuman bersoda pada pemuda tersebut.
"nih minum.. Biar seger hati lu!".
Erlangga mendongak kan kepala nya lalu menatap sesat sekilas. Pemuda itu kemudian menenggak minuman yang di berikan Desta tanpa tersisa.
"gue butuh pekerjaan!". Ujar Erlangga tiba-tiba setelah minuman bersoda itu melewati tenggorokan nya yang sejak tadi kering karena malas untuk bergerak dari duduk nya.
"buat apa lu repot-repot cari kerja, bonyok lu kan kaya. Ya tinggal minta modal habis tu duit nya buat usaha kecil-kecilan". Ujar Desta dengan santai nya tanpa tau masalah apa yang sedang di hadapi oleh Erlangga untuk membuktikan jika dia mampu pada Reino.
"nggak semudah itu!! Gue udah janji sama Reino kalau gue harus kerja dari nol. Kerja tanpa ada campur tangan dari keluarga gue. Jika tidak gue nggak dapat restu dari dia". Ujar Erlangga yang kini duduk menyandar ke kepala kursi.
"itu salah satu cara untuk membuktikan jika gue memang layak dan pantas untuk mendapatkan Reina". Sambung Erlangga yang kemudian mengambil ponsel nya dan mengirimkan pesan singkat pada Reina.
"jika kau mau kau bisa ambil part time di restoran kakak ipar ku". Ujar Desta memberikan sebuah saran untuk sahabat baik nya ini.
Mendengar saran tersebut membuat Erlangga tersenyum lebar. Dia akan mulai bekerja dan mengumpulkan uang untuk biaya pesta pernikahan yang akan dia berikan untuk Reina.
"aku mau... Aku akan mulai bekerja hari ini, setelah pulang sekolah". Balas Erlangga dengan semangat yang cukup besar apalagi tujuan nya adalah untuk membuktikan jika diri nya mampu menjadi pria sejati tanpa bantuan keluarga nya.
"ayo kita cari makan". Sambung Erlangga lagi dengan penuh semangat. Entah kemana rasa malas nya tadi.
Sementara itu di tempat lain Reina kini sedang duduk di salah satu meja di restoran yang cukup mewah dan terkenal di Jakarta.
Tadi pagi Lena mengajak nya untuk makan siang bersama dengan bang Reino, tapi yang datang malah hanya Lena tanpa bang Reino.
Lena sahabat dari Reina ini sudah dua tahun menjalin hubungan asmara dengan bang Reino. Dan rencana nya mereka akan melangsungkan pernikahan sekitar 6 bulan lagi.
"lu serius ya mau nikah sama Erlang??". Tanya Lena dengan wajah yang serius mencoba untuk mengintrogasi sahabat nya ini.
Pasal nya dua Minggu yang lalu Reina masih galau karna cinta nya lagi-lagi di tolak Arga dan sekarang malah mendengar kabar jika dia sudah bertunangan dengan Erlangga. Lena awal nya ingin menanyakan langsung hal tersebut sebelum ini. Namun karena selama beberapa hari ini dia pergi ke luar kota Lena tidak bisa bertanya secara langsung tentang hal tersebut.
"entah lah... Aku tidak tau... Aku hanya sedang bingung dan juga ini terlalu tiba-tiba". Jawab Reina sambil memangku kepala dengan kedua tangan nya.
"Rein!! Pernikahan bukan main-main. Pernikahan bukan hanya soal bercocok tanam. Ada sebuah tanggung jawab besar yang harus di pikul setelah nya". Jelas Lena yang tak menyangka jika sahabat nya ini masih ragu dengan apa yang sudah dia pilih.
Pantas saja Reino mengadu pada nya tentang amarah dan kekesalan pria itu dengan pilihan adik nya. Reino sebagai seorang abang hanya takut jika masa depan adik nya akan menderita. Hanya Reina lah satu-satunya saudara yang dia miliki jadi sejak dulu Reino memang overprotektif pada adik nya ini.
Reina menghelakan nafas nya pelan.
"aku tau Len.. Aku tidak bermaksud main-main dalam keadaan seperti ini. Tapi aku takut jika aku hanya akan menjadi beban untuk bocah tengil itu. aku hanya ragu. Di dalam pikiran ku sekarang sedang kalut. Aku takut jika aku menerima sepenuhnya dan percaya nanti malah hati ku yang hancur dengan ekspektasi yang di ciptakan oleh kepala ku. Jadi aku hanya akan membiarkan nya saja". Ujar Reina sambil mengaduk minuman nya dengan malas.
Reina sangat takut jika Erlangga akan berubah di masa depan. Saat wanita itu sudah mencintai pemuda itu dengan sepenuh hati takut nya keadaan ini hanya sebuah euforia sesaat. Di dalam pikiran Reina saat ini begitu banyak pertanyaan.
bagaimana jika Erlangga bertemu gadis yang lebih muda dan lebih cantik.
Bagaimana jika Erlangga bosan dan berhenti mencintai nya.
Bagaimana jika setelah menikah dan memiliki anak Erlangga malah berubah.
Bagaimana jika setelah Reina memberikan sepenuh hati nya Erlangga malah menghancurkan nya.
Reina takut dengan semua kemungkinan terburuk itu. Dari sisi mana pun Erlangga lebih muda, lebih tampan, lebih kuat dan juga lebih memiliki daya tarik yang cukup besar.
Maka dari itu Reina hanya membiarkan hubungan ini mengalir apa ada nya. Dia tidak ingin menaruh harapan yang besar dalam hubungan ini. Walaupun begitu Reina akan bertanggung jawab dengan pilihan nya.
"Rein jika kau terus berfikiran buruk tentang masa depan maka, kau tidak akan meraih kebahagiaan di masa depan. Untuk apa kau memikirkan hal tersebut. Yang seharusnya kau lihat adalah perjuangan Erlangga untuk diri mu. Jika ucapan nya tidak bisa di buktikan maka tinggal kan dia namun jika pemuda itu melakukan sebalik nya maka mulai lah menerima nya". Ucap Lena yang mencoba untuk memberikan nasehat pada sahabat nya ini.
Dulu Lena pun sempat takut untuk menikah namun dia sudah melihat kesungguhan dari Reino untuk hubungan ini. Maka dari itu Lena cukup yakin dengan pernikahan yang akan berlangsung 6 bulan lagi. Bagi Lena jika terus berada dalam ketakutan tersebut maka dia tidak akan bisa melangkah maju.
"dan dari apa yang aku lihat, Erlangga lebih bertanggung jawab dari pada Arga walaupun pemuda itu masih berusia 18 tahun. Dan Erlangga juga lebih tampan dari Arga loh..". sambung Lena sembari menggoda sahabat nya ini.
Sejak dulu Lena tau jika Reina selalu menjadikan Arga sebagai poros hidup nya. Sempat juga wanita yang di depan nya ini mencoba untuk diet ekstrem dan berakhir sakit. Tapi Arga sama sekali tidak peduli dengan kenyataan tersebut. Untung saja keluarga Reina tidak tau jika alasan wanita itu sakit karena ingin terlihat cantik di depan pria yang dia cintai.
Sejak saat itu Lena sudah tidak suka melihat prilaku Arga yang terlalu kasar pada Reina. Jika di bandingkan Erlangga seribu kali lebih untuk Reina.
mungkin kah tabungan bayi