NovelToon NovelToon
Wanita Mandul

Wanita Mandul

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Pelakor / Keluarga / Angst
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Harus menyalahkan siapa keadaan Zahira saat ini yang divonis tidak akan pernah bisa melahirkan seorang anak bagi suami tercinta.


Apa yang akan dilakukan Zahira setelah mendapatkan vonis tersebut? Apa juga yang akan dilakukan suaminya serta mertuanya yang ikut tinggal bersama Zahira?.


"Zahira si wanita mandul"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Usai selesai acara tujuh bulanan, hubungan Mas Bilal dan Alisha semakin baik dan dekat hanya karena calon bayi mereka. Meski untuk perasaan Mas Bilal sendiri masih tetap besar yang tertuju pada Zahira. Namun keberadaannya di rumah lebih sering dihabiskannya bersama Alisha yang semakin kesulitan melakukan segala sesuatunya sendiri sebab perut Alisha yang besar.

Taufik dan Niken sudah tidak bisa lepas dari Zahira lagi, itu disebabkan oleh mereka yang dari awal Mama mereka menikah sampai sekarang selalu tersisihkan. Tidak jarang juga mereka tidak diperhatikan oleh Alisha. Cinta dan kasih sayang Alisha saat ini hanya tercurah pada calon bayinya bersama Mas Bilal.

Untuk urusan apapun yang ada kaitannya dengan Taufik dan Niken, Zahira lah yang pertama maju dan ada untuk kedua anak tersebut.

Seperti pagi ini, Zahira di harus kan untuk tebal muka karena selalu izin kerja beberapa jam demi bisa menemani Taufik yang di sekolah nya sedang ada kegiatan lomba mewarnai. Dimana pengumuman pemenangnya akan keluar tiga hari setelah acara.

Anak itu meminta dukungan Zahira yang tidak didapatkannya dari sang Mama. Setelahnya Zahira harus menjemput Niken sekaligus balik bekerja di sisa waktunya dengan membawa mereka sampai mereka pulang lagi.

"Kamu pakai motor bawa Taufik dan Niken?" tanya Pak Mickey saat melintas di depan meja kerja Zahira.

"Iya, Pak." Sahutnya pendek.

"Kenapa tidak pulang bareng saya aja? Khana pasti senang bisa pulang bareng kalian."

"Kami naik motor saja, Pak." Zahira sudah selesai merapikan meja kerjanya.

"Ok" kemudian Pak Mickey turun ke bawah lebih dulu.

Meninggalkan Zahira yang kembali duduk ditempatnya, memikirkan banyak hal tantang rumah tangga, anak-anak dan pekerjaanya. Zahira pun pada akhirnya tahu dan menyadari jika Pak Mickey memang benar-benar menaruh hatinya.

Zahira menghela nafas panjang lalu segera bangkit dan turun menggunakan lift. Di bawah sana sudah ada Mas Bilal yang sedang bicara serius dengan Pak Mickey. Meski Zahira tidak tahu apa yang pria-pria itu bicarakan, namun jika dilihat dari raut wajah Mas Bilal sangat terganggu dengan isi obrolan mereka.

Hingga satu menit kemudian Mas Bilal meninggalkan Pak Mickey guna menghampirinya dan anak-anak.

"Ayo kita segera pulang!." Mas Bilal menggenggam erat tangan Mas Bilal.

"Motor Zahira, Mas?." Zahira menujuk motor nya yang terparkir di depan gedung.

"Biar aja di sini dulu, nanti Mas minta orang buat ambil motor kamu. Sekarang kamu dan anak-anak naik mobil!." Ucap Mas Bilal yang tidak bisa dibantah lagi oleh Zahira.

Zahira melambaikan tangan pada Khana yang menatap sendu kepergian mereka semua.

"Cukup pada Taufik dan Niken saja kamu dekat! Khana jangan."

"Iya" Zahira mengiyakan karena tidak ingin ribut di depan anak-anak.

Setibanya di rumah, Mas Bilal langsung di sambut hangat oleh Alisha dengan sebuah pelukan dan kecupan. Zahira beserta kedua anaknya langsung memasuki lift, menuju tempat mereka. Karena sudah beberapa hari dari acara tujuh bulan Alisha, Alisha dan Mas Bilal menempati kamar yang ada di bawah.

Kali ini tidak ada air mata walau kecemburuan tetap mendominasi hati Zahira. Zahira sedang mempersiapkan diri untuk kehilangan dengan melepaskan diri dari Mas Bilal jika pria itu tidak akan pernah bisa melepasnya.

Zahira menyiapkan makan siang untuk mereka bertiga, tanpa Mas Bilal. Namun ternyata pria itu ikut bergabung di meja makan bersama ketiganya.

"Kamu tidak menyiapkan piring untuk Mas?." Mas Bilal mendaratkan bokongnya di kursi.

"Zahira ambilkan dulu Mas." Satu buah piring diambil lalu diletakkan Zahira di depan Mas Bilal.

Zahira mengambil nasi dan lauk yang biasa dimakan oleh Mas Bilal. Kemudian Zahira melanjutkan lagi makan siangnya yang tertunda.

"Ayah tidak makan bersama Ibu dan adik bayi?" tanya Taufik disela makan siangnya.

Mas Bilal menatap Taufik dengan tatapan yang entah seperti apa. Rasanya anak laki-laki itu kurang suka padanya.

"Ayah lebih senang makan di sini bersama Ibu dan kalian."

Taufik mengangguk-anggukan kepalanya sambil memasukkan lagi nasi ke dalam mulutnya.

Tidak ada obrolan apapun selama makan. Usai menghabiskan makanannya, Taufik dan Niken masuk ke dalam kamar. Mereka menempati kamar yang dulu diisi oleh Alisha.

Meninggalkan Zahira bersama Mas Bilal, Zahira mencuci piring lalu masuk ke dalam kamar yang ternyata diikuti oleh Mas Bilal.

Di dalam kamar Mas Bilal langsung memeluk Zahira yang terlihat lebih banyak diam. Pria itu melepaskan hijab Zahira, mengurai rambut Zahira yang terikat.

"Wangi, sayang..."Mas Bilal mencium rambut wangi Zahira dengan begitu sangat sayang. Wangi yang tidak akan pernah dimiliki oleh wanita mana pun.

Zahira menyembunyikan air matanya kala melihat tanda-tanda merah pada dada dan bagian-bagian leher Mas Bilal yang sebelumnya tertutup. Sekuat tenaga Zahira menahan laju air mata dan tetap melayani Mas Bilal seperti biasanya.

Hingga satu jam lamanya Zahira masih berada di atas tempat tidur bersama Mas Bilal. Pria itu baru saja tidur terlelap dalam pelukan Zahira usai percintaan yang selalu membuatnya terpuaskan.

Zahira bangkit perlahan menuju kamar mandi, beberapa bekas tanda merah itu masih terlihat jelas dalam ingatannya. Untuk pertama kalinya Zahira merasa jijik pada apa yang dilakukannya atas nama menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

Zahira menangis dalam diam, menggigit kuat bibir bawahnya hingga tanpa terasa Zahira merasakan asin pada indra pengecapnya.

Waktu saat ini telah menujukkan pukul sembilan malam. Mas Bilal masih betah berada di dalam kamar Zahira walau puluhan kali telepon dari Alisha yang memintanya segara turun dan menemaninya.

"Mas rindu hidup kita yang tenang seperti dulu, hanya ada kita berdua sayang." Mas Bilal masih setia memeluk tubuh Zahira yang sudah sangat wangi dan bersih. Pun dengan Mas Bilal.

Andai Zahira punya kuasa untuk menolak pelukan itu, pasti akan dilakukannya. Zahira merasakan ada yang berbeda dan itu sangat menyakitkan.

Zahira hanya diam, tidak kuasa berkomentar apapun lagi. Nyatanya kini semuanya itu tidak ada lagi. Biarlah takdir yang menentukan semuanya.

"Mas tidak pernah bermimpi akan berada dalam situasi yang begitu rumit. Andai Mas tahu pertemuan Mas dan Alisha akan seperti ini, lebih baik Mas tidak pernah bertemu dengannya lagi." Mas Bilal menyesali semuanya walau sudah sangat terlambat karena benihnya telah ada di dalam rahim Alisha dan sebentar lagi akan lahir.

Lagi-lagi Zahira hanya diam, tidak ada gunanya menyesali yang telah terjadi. Fokusnya sekarang hanya meminta pada Sang Pencipta untuk perpisahan dengan Mas Bilal.

"Sayang, Mas sangat mencintaimu." Mas Bilal mengecup pucuk kepala Zahira dengan sangat sayang dan penuh cinta.

Zahira menutup rapat mulutnya supaya tidak membalas ungkapan cinta Mas Bilal.

1
Yuli Ana
maaf kk author... novelnya kok gk nyambung dr novel kmarin biar seru gt...🤭🤣🤣✌️✌️
Yuli Ana
yah tamat.... dn akhirnya pelakor yg tumbang..🤭. mamanya msih jhat gk y..🤣🤣
N Wage
ngapain jg minta ditalak sebelum operasi?
🍻
semoga mati deh Aleshanya !!!!!
setiap baca Novel slalu Pelakornya di belain & hidup bahagia 🙄
Yuli Ana
duh ksihan jg alesha. begini nih poligami tu yg ada hanya saking menyakiti. semua sakit.
Sry C'cipit Tea
bnr sakit atau cuman akting doang biar Bilal simpati n menalak Zahira...
Sry C'cipit Tea
moga za operasi ny gagal...
Iis Dawina
aduh mau mati aja mendrama dulu
Sry C'cipit Tea
pemenang akan selama nya jd pemenang...
Yuli Ana
enak kn jd pelakor yg gk dicintai...🤣🤣🤣...
Yuli Ana
harusnya mama aja yg mninggal. knpa hrs papa yg baik..😭
aqil siroj
duh ibu mertua gak sadar" dia ya....
heran deh... mertua toxickayak gitu entar kena stroke loh
lusi edward
mak mertuanya ga tobat juga
Sry C'cipit Tea
smoga alisha skrg yg harus ke rumah sakit...biar ga jd talak
Iis Dawina
penyesalanmu palsu..klo benar..km yg akn mengalah. bukannya mlh egois walaupun diantara km ada ank..ank yg sebenarnya krn kesalahan tp yakinlah. bilal pasti mau ko rawat ank km..asal km tdk menuntut macam" apalagi smp ngomporin mertuamu
Yuli Ana
mama mertua gk punya hati
aqil siroj
huhuhu.... jng kuatir mama mertua suatu saat kamulah yg bakal menyesali semuanya....
lusi edward
nyesel kan kau alisha. minta maaf gih seblum mati
Yuli Ana
alesha ni ya... gk punya hati nurani bngt .
Sry C'cipit Tea
bukan nya sadis...tp aku berharap tar alisha meninggal za...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!