Bayi Rahasia Yang Di Tinggalkan

"Aaaaakhh.." Nata berteriak kencang karena merasa kan sakit di area pinggangnya.."maa.. Nata memanggil mamanya..

Mendengar suara Nata yang berteriak seketika membuat Maya dan Jona segara berlari ke arah dapur dan terkejut melihat kaki Nata bergetar.

"Maaa..." Suara Nata bergetar menahan sakit..

"Ya ampun Nata.. kita harus kerumah sakit.." Maya panik melihat wajah putri nya yang pucat dan berkeringat menahan sakit nya.

"Maaa.. sakiiit maaa..." Airmata Nata sudah jatuh ke pipinya..

"Iya sayaang.. tahan ya nak..kita segera kerumah sakit..kamu yang kuat ya nak.." berusaha menguatkan Nata walaupun dia sendiri juga sangat panik.."Jonaa... Jonaa..

"Iya maa.." Jona yang masih sangat terkejut, tersadar karena panggilan mamanya

"Jangan bengong Jona..Cepat.. cepat..kita harus bawa kakak mu kerumah sakit.." teriak Maya melihat anaknya yang masih bengong

"Aaahh i.. iyaa maaa.." Jona menelfon taxi untuk membawa mereka kerumah sakit..

"Bawa semua perlengkapan yang sudah kita siapkan..kita harus bergegas Jona..kasian kakakmu.." teriak Maya lagi

"Iya iyaa maa.." Jona juga ikutan panik melihat kakaknya yang terus meringis menahan sakit.

Taxi yang mereka pesan sudah sampai, mereka langsung memapah nata masuk taxi dan menuju rumah sakit..

"Tolong agak cepat sedikit.. anak saya sudah tidak tahan lagi.." pinta Maya pada sopir taxi..

"Maaa...sakit sekali maa..rasanya pinggangku mau patah ma.." tangannya terus meremas tangan mamanya..

Airmata Maya jatuh begitu saja melihat anaknya yang menahan sakit. Dia hanya bisa memberikan dukungan tanpa bisa mengurangi rasa sakit anaknya..

"Kamu harus kuat ya nak..ingat sebentar lagi kamu akan bertemu dengan bayi yang lucu.. mungkin sekarang dia juga sudah tidak sabar untuk bertemu dengan ibunya.. makanya dia ingin cepat keluar.." Maya terus mengatakan kalimat-kalimat penenang..

Jona yang tidak tau harus berbuat apa untuk membantu kakaknya hanya bisa mengusap pinggang nata..

''Ponakan aunty sayang.. kamu pasti sudah tidak sabar untuk bertemu mommy yaa.. jangan nakal ya sayang.. kasihan mommy kesakitan.." ucap Jona mengusap perut Nata..

""Aaah.. dia menendang maa..sakit.." keluh Nata berurai air mata.. karena memang ini adalah pengalaman pertama nya merasakan sakit melahirkan..

"Itu tandanya dia juga tidak ingin mommy nya menangis kak..makanya dia merespon..kakak yang kuat yaa.. sebentar lagi kak.. kita akan bertemu malaikat kecil kita.." Jona mengusap air matanya..

"Kita sampai..kita sampai.." ucap Maya semangat..

Di depan rumah sakit sudah ada perawat yang sudah menunggu kedatangan Nata dengan sebuah tempat tidur dorong. Sebelum sampai rumah sakit Maya sudah mengkonfirmasi kedatangan mereka pada pihak rumah sakit.

Perawat segera membawa nata ke ruangan bersalin yang sudah disiapkan. Maya dan Jona mengikuti Nata sampai di depan ruangan bersalin.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dokter yang menangani persalinan Nata menemui Maya.

"Apakah anda keluarga pasien ? Tanya dokter

"Saya mamanya dok.. bagaimana anak saya dok ? Tanya Maya panik anaknya kenapa-napa..

"Kondisi pasien tidak bisa untuk melakukan persalinan normal karena fisik nya yang terlalu lemah.. jadi pasien harus melakukan persalinan sesar untuk mencegah hal-hal buruk.." dokter menjelaskan kondisi Nata yang sangat lemah

"Baik.. baik dokter..lakukan yang terbaik untuk putri saya dok.. " Maya menganggukkan kepala dengan gugup..

"Baiklah.. kami akan melakukan yang terbaik untuk putri anda nyonya..

Dokter kembali masuk kedalam ruangan kemudian tidak berapa lama terlihat beberapa perawat mendorong tempat tidur Nata menuju ruang operasi..

Air mata Nata terus berjatuhan menahan rasa sakit yang teramat sakit. Tangan terulur ke arah Maya yang langsung di respon oleh Maya..

"Dokter saya ingin mendampingi anak saya di dalam.. saya mohon dokter.. ucap Maya memelas, sungguh Maya tidak tega melihat kondisi Nata yang begitu lemah..

"Silahkan nyonya.." seorang perawat mengarahkan Maya.

Mendapat izin menemani putrinya yang akan berjuang untuk cucunya, Maya tersenyum haru..

"Kamu tunggu disini ya.. mama akan masuk kedalam menemani kakakmu..

"Iya maa..aku akan menunggu disini..

Pintu ruangan operasi ditutup, lampu ruangan dihidupkan.. tubuh Nata diselimuti dengan main hijau toska sampai bagian leher..

Maya terus menggenggam tangan Nata dengan hangat dan membisikan kata-kata penenang..

"Sebentar lagi kita akan bertemu malaikat kecil kita..kamu yang kuat ya nak..jangan menyerah ya.. mama dan Jona akan selalu ada bersamamu.." diciumnya tangan Nata yang dingin..

"Iya maa.. aku kuat.." terus meremas kuat tangan mamanya sebagai bentuk penyaluran rasa sakitnya..

Sementara tim dokter dan beberapa perawat sudah memulai proses pekerjaan mereka. dokter dan beberapa perawat yang membantu nya sedang berusaha mengeluarkan bayi dari perut nata..

Sesekali perawat mengusap keringat dokter yang mengalir.. sampai sebuah suara terdengar nyaring memenuhi ruangan operasi..

Oooeee.. oeeeee...suara tangisan bayi yang yang berukuran sangat kecil di tarik perlahan..

"Selamat bayi pertama anda laki-laki nyonya.." dokter segera meletakkan bayi merah tersebut di atas dada Nata..

Hiks..hiks.. pecah sudah tangisan Nata melihat bayi yang begitu mungil ada dalam dekapan nya.. bayi tersebut berusaha menghisap pipi nata.."Anak mommy..." Nata tidak bisa menghentikan perasaan bahagia ini..

"Selamat nyonya bayi kedua anda juga laki-laki.. ucap dokter kembali membawa bayi merah ke pangkuan nata..

Melihat anaknya yang tidak hanya satu membuat membuat Nata makin menangis haru.. bagaimana tidak, mendapatkan satu anak saja Nata sudah sangat bahagia apalagi di kasih dua sekaligus..

"Maaa.. mereka ada dua maa.. anak ku ada dua maa..." Nata terus memeluk dua bayi merah tersebut dengan berurai air mata

Maya yang masih tercengang melihat kenyataan bahwa cucu nya ternyata kembar..

"Selamat nak..kamu sudah jadi seorang ibu dari dua jagoan ini.." Maya mengusap pipi mungil bayi tersebut..ada perasaan hangat yang menyelimuti hatinya..

Dokter kembali mengeluarkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan..

"Yang ketiga perempuan cantik nyonya.." kembali meletakan bayi berjenis kelamin perempuan di pangkuan Nata..

Sedangkan yang pertama dan kedua sedang di bersih kan oleh perawat..

Tangan Nata bergetar menerima bayi cantik tersebut di pangkuannya.. Nata mencium pipi gadis kecil nya.. sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan semua kebahagiaan ini..

Tim dokter merasa sangat takjub dengan peristiwa langka hari ini.. selama mereka bertugas belum pernah mereka mengalami hal seperti ini. Mereka merasa kagum dengan gen yang dimiliki oleh ayah dan ibu dari bayi-bayi ini..

"Selamat nyonya Nata.. anda melahirkan anak keempat laki-laki dan terakhir perempuan cantik lagi.. dua orang dokter melangkah kearah Nata meletakan dua bayi mungil itu di atas dada Nata..

"Ini sungguh kejadian yang sangat langka nyonya.. selama kami bertugas belum pernah menemui hal seperti ini.. anda sangat luar biasa.." puji para dokter kepada Nata..

Memang benar kata dokter, ini adalah keajaiban.

Dari awal Nata tidak pernah mau melakukan pemeriksaan kandungannya, karena ingin itu jadi kejutan untuk mereka bertiga.. ternyata benar ini memang kejutan yang sangat mengejutkan..

Bagaiman tidak, Nata yang masih begitu muda sekarang menjadi seorang ibu dari lima bayi dalam sekali lahiran..

Perawat masih sibuk membersihkan bayi-bayi mungil Nata. Sedangkan tim dokter kembali menyatukan luka sayatan yang tadi mereka buat.

Setelah menyaksikan kelahiran kelima cucunya nya Maya mencium hangat kening putrinya masih menangis haru..

"kamu hebat nak..sungguh wanita hebat.." kembali mencium kepala sang anak..

"Terima kasih maa..ini semua karena doa dan dukungan mama dan Jona..

Melihat mamanya yang keluar dari ruangan operasi dengan gembira. Jona langsung mendatangi mamanya..

"Bagaimana maa.. apa keponakan ku sudah lahir ? Apakah perempuan? Atau apakah laki-laki ? Tanya Jona dengan penuh semangat..

"Mm''umm.." Maya menganggukan kepalanya berulang-ulang sambil tersenyum. Mereka sangat menggemaskan.." jawab Maya menyatukan tangannya di dada dan mengusap-usapnya..

"Haah ? Mereka ? Maksud mama kembar ma ?? Ponakan ku kembar ma ? Jona melompat-lompat saking gembiranya..

"Hhhuu'uh..Limaaa.." Maya mengangkat sebelah tangannya menunjuk kan lima.." mereka ada lima.." sahut Maya kegirangan..

"Apaaaa ? Lima ?? Beneran lima ?? Jona terus mengulang kata lima untuk meyakinkan pendengaran berfungsi dengan baik..

"Iyaa limaa.. Meraka sangat cantik dan tampan..mama tidak sabar melihat mereka lagi..' kembali tertawa riang..

"Aaaaa... Ini sungguh kejutan yang membuat kita semua terkejut..aku tidak sabar mencubit pipi mereka .." Jona meremas lengan mamanya karena gemas.

Pintu ruangan operasi kembali terbuka, terlihat beberapa perawat mendorong box bayi yang berjejer lima. Dibelakangnya perawat juga mendorong tempat tidur Nata.

Jona berlari kearah Nata dan ikut mendorong tempat tidur Nata.

Karena bayi-bayi Nata yang terlahir sehat dan baik- baik saja, sehingga bisa langsung di tempatkan dengan ruangan yang sama dengan Nata. Mereka memilih kamar yang untuk sendiri agar lebih privasi.