keajaiban yang tidak di sangka bisa terjadi. Tidak masuk akal dalam logika manusia..
tapi semua orang berharap bisa mendapatkannya.
perubahan hidup 180° dari sebelumnya. kehidupan kedua tidak boleh di sia siakan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jujubilu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berbagi informasi
"Heeiii kau menggoda ku ya ha ha ha ha.. tolong jangan di teruskan. Aku geli ha ha ha ha" kata Dina yang tidak mau mendengar kata kata romantis dan sebagainya dari Hani..
Ha ha ha ha ha.. tawa mereka memenuhi ruangan..
Dina mejalankan jadwal prakteknya di klinik seperti biasa.
Tanpa terasa sudah selesai pekerjaan Dina di klinik hari ini.
Dina dan Hani pergi ke kedai tempat mereka biasa makan bersama..
"Apa yang ingin kau katakan? Ini berita baik atau buruk?" Tanya Hani yang sebenarnya sudah penasaran sejak tadi. Tapi Hani menahannya hingga sekarang baru bisa menanyakan nya.
"Hani.. Aku bingung harus cerita dari mana.. bagaimana ya?"
"Ah ini tentang apa?" Hani yang tidak sabar memotong pembicaraan Dina.
"Beberapa hari yang lalu, aku makan malam bersama Yoongi" kata Dina sambil meminum kopi yang di hadapannya.
"AAPAAAH" Hani berteriak. Berdiri dari tempat duduknya dengan mata yang terbuka lebar.
Dina tersedak karena mendengar teriakan Hani..
"Ehem ehem.. hei kau ssssttt" Dina melihat kanan kiri. Dan menutup mulut Hani..
"Aku tidak salah dengar? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi?" Pertanyaan Hani tidak berhenti. Tidak sabar mendengar cerita Dina.
"Hmm. Dan sudah beberapa hari ini Yoongi mengirimi ku makan siang. Bahkan hari ini aku membuatkan bekal untuk nya" Dina bercerita dengan santai. Biasa saja. Seperti bukan hal yang istimewa.
"Hmm.. kenapa kau se santai itu? Kita berdua tahu. Semua orang tahu, siapa Yoongi. Dan kau? Aku jadi bingung. Aku harus senang atau sangat senang?" Hani terkejut mendengar Dina.
"Kami sudah sepakat. Bahwa saat bersama, Yoongi adalah Yoongi. Bukan Idol superstar atau apalah itu.." kata Dina.
"Kami?" Sekali lagi Hani terkejut mendengar Dina..
"Hmm apa aku sudah gila Hani? Aku bukan siapa siapa. Kenapa aku bisa bersama Yoongi?" Dina yang berubah jadi lesu dan mendudukkan kepalanya..
"Hheeii kenapa kau begitu? Aku tidak setuju jika kau merasa tidak pantas. Atau kau bukan siapa siapa.. Kau selalu tidak percaya diri. Berapa kali aku harus menyadarkan mu. Kau adalah Wanita yang Cantik. Mandiri. Kau Pintar dan Kau dari keluarga yang baik. Tidak ada yang perlu kau ragukan" Hani tidak mau sahabatnya ini merasa tidak percaya dengan dirinya selama ini.
"Begitu kah? Aku akan jadi diriku sendiri. Aku menyukai Yoongi. yoongi menyukai aku yang seperti ini. Aku tidak perlu berubah jadi orang lain kan? Betul kan?" Dina ingin mendengar sekali lagi sahabatnya meyakinkan Dina..
"Betul.. aku akan selalu mendukung mu. Jika kau mengalami kesulitan. Aku minta kau selalu mengingat ku."
Tepat. Jawaban seperti itu yang ingin Dina dengar dari Hani...
Dina merasa lega sudah berbicara dengan Hani...
"O tapi kau memasak untuk Yoongi? Kenapa kau tidak pernah memasak untuk ku? Aku cemburu" kata Hani sambil menyilangkan tangan dan membalikan badannya, pura pura merajuk.
"He he he he..." Dina tersenyum malu malu menunduk kan kepalanya.
"Apa kah aku bukan orang yang spesial untuk mu? Atau kau ingin memberikan pelajaran untuk Yoongi dengan masakan mu? Padahal aku belum pernah merasakan masakan mu? Apakah enak?" Hani yang tidak berhenti berbicara merasa kecewa dan lucu kepada Dina..
"Yaaa apa maksud mu? Ha ha ha ha. Kau dan Yoongi adalah jalan yang berbeda untuk ku.. aku hanya ingin membalas apa yang di berikan Yoongi" jawab Dina santai..
