NovelToon NovelToon
Playboy In Marriage

Playboy In Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:353.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kunay

Bastian Eka Indrajaya merasa lelah dalam perjalanan cintanya yang selalu berganti pasangan setiap kali dirinya bosan.

Sampai akhirnya, Bastian bertemu dengan seorang wanita bernama Asyifa dan memutuskan untuk mengejar gadis itu hingga memutuskan semua kekasihnya.

Namun, masalah muncul saat Bastian tahu kalau gadis itu ternyata adalah adik sahabatnya.

Akankah dia tetap mengejar Asyifa atau memutuskan untuk mundur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kunay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Tahu Terima Kasih

Sesuai tujuan kedatangannya ke Palembang, Bastian hari ini langsung bertolak ke lahan yang akan dijadikan proyek barunya. Berdiri seraya berkacak pinggang, ia memperhatikan keseluruhan lahan yang masih ditutupi oleh ilalang.

Sebagai seorang pebisnis, Bastian sudah memiliki banyak rencana di kepalanya akan dijadikan apa lahan tersebut nantinya.

“Bos, yang ditandai ini semuanya sudah deal. Semua berkasnya sedang diurus oleh tim legal.”

Bastian mengangguk puas dengan laporan asistennya ini. Hoshi melanjutkan laporannya mengenai lahan yang belum bisa mereka dapatkan karena terkendala pemiliknya yang terus menaikkan harga.

Namun, di sela-sela pembicaraan keduanya tiba-tiba terdengar keributan tidak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.

Bastian dan juga Hoshi serempak menoleh ke arah samping kanan mereka, di mana keributan itu terdengar.

“Hei, Pak, kenapa aku tidak boleh melukis di sini? Bukankah ini hanya lahan kosong?”

“Tidak boleh, Mbak, area ini selalu dilalui oleh alat berat yang mengangkut material bahan untuk proyek di depan sana.”

“Pak, apa Anda tidak melihat kalau aku berdiri di luar area proyek. Bagaimana bisa disebut berbahaya.” Gadis yang sedang ditegur oleh pekerja proyek yang tidak jauh dari Bastian berdiri masih keras kepala mempertahankan diri.

Awalnya, Bastian sama sekali tidak ingin memedulikan keributan itu sampai akhirnya tiga orang pria dengan pakaian kumal dan tato hampir di seluruh bagian tangannya datang menghampiri keduanya.

Mereka bertiga berdiri mengelilingi wanita itu hingga ia ketakutan.

“Hei, kalian mau apa?” Gadis yang tadi terlihat galak saat menghadapi pria yang mengusirnya kini terlihat ketakutan karena pria-pria yang baru datang terlihat seperti preman.

“Kau tadi menolak untuk pergi, kalau begitu bagaimana kalau kami temani.”

Gadis itu terlihat semakin ketakutan dan tubuhnya terlihat gemetar.

“Ti-tidak! Aku akan pergi sekarang dan tidak akan lagi mengganggu.”

“Kenapa pergi? Bukannya kau masih mau melukis?”

Salah satu dari preman itu terlihat berjalan mendekati gadis itu yang semakin ketakutan.

“Ka-kau mau apa? Jangan mendekat!”

“Haha ... Mbak, jangan takut, kami tidak jahat kok. Kami hanya gigit sedikit.”

Gadis muda berusia sekitar 20 tahunan itu mundur beberapa langkah untuk melarikan diri tapi kakinya terasa lemas dia ingin berteriak sekencang mungkin saat ini. Akan tetapi, sebelum niatnya terlaksana seseorang sudah berteriak dengan keras.

“Bagaimana mungkin empat orang pria mengganggu seorang perempuan? Apa kalian ayam sayur?”

Keempat orang yang berdiri mengelilingi wanita itu segera menoleh ke belakang dan mendapati seorang pria yang memiliki tinggi sekitar 180 cm berdiri beberapa meter dari mereka.

“Hei, kau, berani sekali mengatakan itu? Kau cari mati, ya?”

“Kenapa tidak berani? Aku bukan ayam sayur seperti kalian yang beraninya keroyokan pada wanita.” Bastian tersenyum sinis mengejek mereka semua.

Melihat ada seseorang yang membelanya, gadis yang tadi sempat terpojok berlari ke arah Bastian untuk mendapatkan perlindungan. Dia sangat ketakutan saat ini.

“Kurang ajar! Kemari kau jika berani melawanku!” Salah seorang dari keempat pria itu berseru menantang Bastian. Namun, sebelum itu terjadi seorang pria berbadan besar dan hampir seluruh tubuhnya dipenuhi tato mendekat, wajahnya terlihat garang.

“Ada apa ini? Beraninya ribut-ribut di tempatku!”

Bastian masih terlihat tenang, menatap keempat pria yang tadi mengganggu seorang wanita. Sedangkan yang lainnya terlihat terkejut.

“Bang Jek? I-itu, kami hanya—“

“Hanya apa? Kau mau mengganggu bosku?”

“Bos?”

Yang dipanggil Bang Jek itu mengangguk. “Dia adalah pemilik lahan yang ada di sana.” Ia menoleh dan menunjuk lahan yang masih kosong milik Bastian.

Keempat orang itu semakin terkejut, dia tidak berani pada Bang Jek karena dia adalah pemegang wilayah itu.

“Maaf, Bang, kami tidak tahu.”

“Sekarang, kalian sudah tahu. Pergilah!”

“Baik, Bang.”

Keempatnya langsung pergi dan Bastian tersenyum sinis melihat mereka yang tunggang-langgang ketakutan.

Pria berwajah garang itu menghadap pada Bastian dan berkata, “Bos, maafkan mereka yang sudah mengganggu kenyamananmu di sini. Saya akan pastikan kalau mereka tidak membuat ulah lagi di sini.”

“Baiklah, tidak masalah. Terima kasih karena sudah membantu.”

“Jangan sungkan, kalau memerlukan bantuan tinggal panggil saya saja.”

Bastian mengangguk dan membiarkan pria bernama Bang Jek itu pergi lagi. Dia berbalik untuk memastikan keadaan gadis yang tadi diganggu oleh para preman itu.

Namun, Bastian terkejut karena ternyata gadis itu sudah tidak ada dan hanya Hoshi di belakangnya. “Heh? Di mana wanita itu?”

“Dia sudah pergi sejak tadi,” ucap Hoshi.

“Ck, tidak tahu terima kasih. Padahal, aku sudah membantunya mengusir mereka.”

Terdengar Hoshi mendengkus atas ucapan bosnya. “Kalau bos lupa, yang mengusir para preman itu adalah Bang Jek. Kalau tidak ada dia, bukan hanya jadi ayam sayur tapi mungkin bos sudah jadi opor ayam.” Hoshi menyindir ucapan Bastian sebelumnya.

Bagaimana mungkin Bastian akan berani melawan empat preman jika tidak ada seseorang yang bisa dijadikan tameng?

“Kurang ajar kau ini.”

Hoshi tidak memedulikan kekesalan Bastian, dia berbicara lagi.

“Ayo, Bos, tidak perlu dicari wanita itu. Anda sudah punya selusin wanita.”

“Hei, kau pikir aku kolektor wanita?”

“Bukan, tapi Anda penampungan akhir,” ucap Hoshi dengan wajah datarnya dan pergi meninggalkan bos yang tercengang dan kehilangan kata-kata.

“Wah, benar-benar minta dipecat dia,” sungut Bastian kesal. Matanya masih melirik ke sana kemari, mencari keberadaan wanita yang tadi dibantunya. “Wanita itu benar-benar pergi? Ck! Sungguh tidak tahu terima kasih.”

Namun, senyum tipis terbit di wajah tampannya karena dia menyadari sesuatu.

I got you! Sudah kubilang kita akan bertemu lagi.

Bastian akhirnya melangkah mengikuti asistennya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan lahan kosong yang akan dijadikan lahan proyek.

Di tempat yang berbeda, wanita yang tadi melarikan diri yang tak lain adalah Asyifa terengah setelah berlari cukup jauh. Dia sungguh ketakutan karena preman-preman itu.

“Gila, bagaimana mungkin aku berhadapan dengan mereka.” Asyifa menyeka keringat yang membasahi keningnya. “Sial, kenapa juga harus bertemu pria brengsek itu.”

Awalnya Asyifa tidak menyadari siapa pria yang menolongnya sampai dia bisa bebas menghindari preman-preman dan berdiri di belakang pria itu.

“Bagaimana kalau dia menagih sisa uang ponselnya.” Asyifa meringis karena menyadari kesalahannya yang sok mau bertanggung jawab, padahal dirinya tak memiliki uang sebanyak itu. “Semoga saja dia tidak langsung menagihnya.”

Menghela napas panjang dan mengembuskannya. Asyifa melanjutkan langkahnya setelah merasa lebih tenang.

Namun, tiba-tiba sebuah klakson panjang terdengar, membuatnya terlonjak kaget.

Asyifa memegangi dadanya yang berdebar keras. Ia menoleh ke arah belakangnya dengan ekspresi kesal. “Hei, dasar tidak sopan!” teriak Asyifa pada pengemudi mobil hitam yang berhenti di belakangnya.

Orang yang mengemudikan mobilnya keluar, membuat Asyifa mundur satu langkah saat mengetahui siapa orang yang menekan klakson begitu keras barusan.

“Kau!” 

 

 

1
Cicik Astutik
karya bagus,, ulasan nya menarik..jempol deh,,
Cicik Astutik
ayo semangat kakak...punya ditunggu ya💪💪💪
Wayan Sumiarti
Luar biasa
@Al🌈🌈
Semangat💪💪 ...UP nya yg banyak Thor💪💪
Ria Ayu
sehat sehat author, biar bisa update kembali. bagus loh jalan ceritanya ini
Sumiyati oo
ga usah emosi berlebihan Abimanyu,ingat dulu kamu jg menyakiti infiera 1 th
malah lebih parah karena tdk bisa move on dari mantan
inggat ya abi jangan bawa syifa pergi dari suaminya
karena setelah menikah seorang istri itu tetap tanggung jawab suam
sepertinya syifa jg mulai luluh dgn sikap bastian
cukup bantu adikmu menyelesaikan masalah rumah tangga melalui infiera
ayo kak semangat nulis, double up lagi ya kak 🥰🥰🥰i
Noncih 24
assalamualaikum thorr...kamana wae?ni jarempling ieu .. kalamian
Queeny Geulitz Syahputri
ini tuh kenapa ya novel2 on going di noveltoon saya pada ga ada update udh lumayan lama
Kasma Aisya
🥱🥱🥱
Yank Adelia
lamaaaa bngettt g Up thor/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Pendak Wah
Hhhhh syifa"
Pendak Wah
Hhhhh lah memang kenyataan nya Abimanyu,,,, Kau harus terima kalau Bastian sdh jadi Adik Iparmu 😁😁
Pendak Wah
kasihan kan dng Bastian 🥺
semoga dia mendapat kan kebahagiaan bersama dng keluarga kecilnya
hehehe tp yg pastinya Nasib Bastian untuk yg kedepannya ada di tangan Author 😁🤭 Semangat ya Thorr
Pendak Wah
hhh Bastian seperti hantu
Datang tak diundang......
Pendak Wah
Hhhhh aku sebagai pembaca pun merasa termakan oleh Rayuan Bastian, Ah rayuan Lelaki memang menghanyutkan 😁🙈🙈
Iyan Nurdianti
kapan nih Thor mu up nya? semoga sehat2 yah. Thor...
Eli Sugiarti
lanjut Thor jangan lama2 upnya/Grin//Grin/
😘NengRhere😘
jangan2 rendi yg hamilin pita ya
Heny Janitasari
❤️
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
Bawak aja bi. biar tu si cungukk basbas. tau rasaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!