Ini adalah dunia yang hanya dimiliki oleh yang kuat, dan yang lemah diperlakukan sebagai semut.
Nasib membuatku tidak bisa berkultivasi, tetapi aku tidak ingin menyerah kepada nasib!
Aku mengambil pedangku dan memulai jalan menjadi yang terkuat, siapa pun yang berdiri di depanku akan dipotong olehku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gejolak Kekaisaran Qin 2
"Panglima Li Mubai, cepat tarik pasukan yang berada di semua perbatasan dan tempatkan mereka di kota kota yang berada jauh dari perbatasan barat dan selatan, ungsikan penduduk kota yang dekat dengan perbatasan ke kota kota yang agak jauh dari perbatasan, dan juga kirim prajurit ke kota kota itu masing masing 250 ribu, dan juga pasukan bayangan masing masing 50 ribu, pertahankan kota kota yang berada agak jauh dari perbatasan selatan dan barat, karena kita tidak punya waktu untuk sampai di perbatasan" perintah kaisar Qin Wang Jing.
"jendral Li Xiang, segera kirim surat pada sekte sekte bahwa Kekaisaran membutuhkan bantuan mereka, karena aku khawatir situasi ini di manfaatkan sekte sekte aliran hitam dan membuat kekacauan dimana mana" lanjut kaisar Qin Wang Jing.
"dan untuk para mentri, aku perintahkan pada kalian untuk menyiapkan pasukan keluarga kalian untuk membantu, karena perang kali ini akan sulit untuk kita hadapi" ucap kaisar Qin Wang Jing lagi.
"baik yang mulia" jawab mereka serempak.
****
Disisi lain.
saat ini Qin Fan beristirahat di sebuah hutan dan membakar buruan nya, Qin Fan beristirahat untuk mengumpulkan Qi yang dia keluarkan untuk terbang cukup banyak, setelah makan dan mengumpulkan kembali kekuatan nya, Qin Fan melanjutkan perjalanan nya ke perbatasan,
Dua hari kemudian.
Qin Fan melihat sebuah kota dari kejauhan, dan kota itu sangat padat dan banyak sekali prajurit Kekaisaran yang berjaga di benteng kota, Qin Fan pun langsung mendarat 300 meter dari gerbang kota lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
beberapa saat kemudian Qin Fan sudah sampai digerbang kota, terlihat banyak sekali pengungsi yang berdesak-desakan untuk masuk ke dalam kota, karena penasaran Qin Fan bertanya pada seorang pria paruh baya.
"ada apa paman? kenapa banyak sekali pengungsi yang mengungsi di kota ini?" tanya Qin Fan penasaran.
"anak muda, saat ini perang akan pecah, Kekaisaran Tang dan Kekaisaran Wei akan menyerang kekaisaran kita dari arah selatan dan arah barat" jawab pria paruh baya itu.
mendengar jawaban dari pria paruh baya itu, Qin Fan sangat terkejut, karena dia tidak menyangka jika 2 Kekaisaran besar akan menyerang kekaisaran Qin, tapi dia segera sadar dari keterkejutan nya dan berjalan masuk kedalam kota, setelah dia melewati gerbang kota, Qin Fan mencari komandan yang berjaga di gerbang itu.
"mana komandan kalian?" tanya Qin Fan pada seorang prajurit.
"untuk apa kamu mencari komandan anak muda? saat ini komandan sangat sibuk" Jawab prajurit itu.
Qin Fan yang mendapat jawaban yang kurang enak dari prajurit itu, membuat nya sangat marah, lalu Qin Fan menampar prajurit itu hingga terjungkal ke tanah.
"ada penyusup" teriak para prajurit yang melihat teman mereka di tampar seorang pemuda, mendengar teriakan ada penyusup, tiga orang komandan dan satu jendral yang berada tidak jauh dari situ langsung berlari ke arah suara.
"mana penyusup nya? cepat tangkap dia!" perintah sang jendral.
para prajurit yang mendengar perintah pun langsung menyerang Qin Fan bersamaan, namun sebelum mereka bergerak, sebuah aura yang sangat kuat menekan mereka semua, bahkan sang jendral pun sampai berlutut karena tertindas aura itu.
"apa seperti ini jendral Kekaisaran?" tanya Qin Fan dingin sambil menatap tajam sang jendral.
lalu Qin Fan melemparkan sebuah lencana emas pada sang jendral, jendral yang melihat lencana itu pun langsung berlutut dan tidak berani mengangkat kepala nya.
"ampuni hamba pangeran" ucap sang jendral yang berlutut tanpa mengangkat kepala nya.
para komandan, prajurit dan semua pengungsi yang berada di sekitar situ terkejut saat mendengar jelas jika sang jendral menyebut nama pangeran, setelah sadar dari keterkejutan mereka, mereka langsung menjatuhkan diri dan berlutut pada Qin Fan.
sementara prajurit yang di tampar Qin Fan tadi gemetar ketakutan, dia tidak menyangka jika seorang pemuda yang dia bentak tadi adalah pangeran mereka, dia lalu memberanikan diri meminta maaf pada Qin Fan.
"a-ampuni hamba pangeran" ucap nya terbata bata dan gemetar ketakutan.
karena tidak ingin masalah itu berlarut larut karena akan terjadi perang, Qin Fan memaafkan mereka semua dan menyuruh para prajurit itu mengerahkan para pengungsi untuk masuk ke dalam kota.
setelah semua pengungsi masuk ke dalam kota, dan hari sudah malam, Qin Fan melayang di atas kota lalu membuat segel tangan dan membuat mengeluarkan puluhan ribu pedang dari cincin penyimpanan nya dan membuat formasi pembunuh dewa, lalu pedang pedang itu bergetar dan bergerak ke segala arah secara kacau dan mengelilingi kota dari atas langit, lalu satu buah pedang jatuh tepat di gerbang kota, setelah itu Qin Fan turun mengambil pedang itu dan berjalan ke arah jendral dan beberapa komandan.
"ini jika prajurit Kekaisaran Tang menyerang kota ini, kalian kirim kan kekuatan kalian pada pedang ini untuk mengaktifkan formasi yang sudah aku buat, pastikan kalian tidak berhenti mengirimkan kekuatan kalian sebelum musuh musuh terbunuh" ucap Qin Fan memperingatkan jendral dan para komandan sambil memberikan sebilah pedang pada sang jendral.
lalu Qin Fan keluar dari kota dan menuju kota kota lain nya untuk membuat formasi yang sama, setelah beberapa kota yang dekat perbatasan dengan Kekaisaran Tang, Qin Fan melesat ke arah selatan, Qin Fan berencana membuat formasi yang sama di kota kota yang dekat perbatasan dengan Kekaisaran Wei, prioritas Qin Fan saat adalah melindungi penduduk yang Kekaisaran Qin.
dengan kecepatan penuh.
Qin Fan sampai di sebuah kota pada waktu tengah malam, lalu dia membuat formasi yang sama di kota itu, sepanjang malam Qin Fan terus membuat formasi di beberapa kota yang berada di wilayah selatan Kekaisaran Qin.
menjelang pagi, Qin Fan berhasil membuat formasi pembunuh dewa di 3 kota yang berada di wilayah selatan Kekaisaran Wei, lalu Qin Fan beristirahat di istana tuan kota, kota itu bernama kota emas, di sebut kota emas sebab kaisar Qin Wang Jing memerintahkan bangsawan Li untuk mengelola tambang emas yang berada tidak jauh dari kota, sehingga kota itu di beri nama kota emas.
keesokan hari nya Qin Fan bangun dari tidur nya, lalu dia pergi membersihkan diri, selesai membersihkan diri, Qin Fan turun jalanan untuk melihat para pengungsi yang ada.
Booooomm Booooomm Booooomm...
tiba tiba terdengar suara ledakan dari luar kota, ledakan itu terjadi karena pasukan kekaisaran Wei sudah menyerang kota emas, tapi justru mereka yang terkena serangan pembunuh dewa.
Qin Fan lalu melesat keluar kota untuk melihat pasukan musuh yang di hancurkan formasi pembunuh dewa yang dia ciptakan.
Booooomm Booooomm Booooomm...
ledakan terus terjadi diluar kota dan menghancurkan banyak pasukan Kekaisaran Wei.
"tarik mundur pasukan" ucap sebuah suara dari arah belakang pasukan Kekaisaran Wei, dia adalah kaisar Wei Jung.
panglima Kekaisaran Wei yang mendengar perintah pun langsung menarik mundur pasukan nya.
"kalian ingin kembali setelah berani mengusik negeri ku? Hahahaha..., naif" ucap Qin Fan yang berada di atas tembok kota dengan menggunakan Qi, sehingga suara nya dapat di dengar oleh kaisar Wei Jung dan panglima Guangzhong.
lalu Qin Fan melayang keatas langit dari tembok kota lalu menggerakkan tangan nya.
"Hujan petir"
"Hujan Pedang Api"
lalu di atas langit muncul ribuan petir emas dan ribuan pedang yang menyala lalu melesat ke arah pasukan Kekaisaran Wei.
Booooomm Booooomm Booooomm Booooomm Booooomm Booooomm...
Aaaaaaarrg aaaaaaarrg aaaaaaarrg..
ledakan demi ledakan terjadi.
teriakan demi teriakan terdengar disaat ribuan petir dan ribuan pedang api itu menyambar dan membelah tubuh pasukan Kekaisaran Wei dengan ganas.
"kurang ajar, akan ku bunuh kau bocah" teriak marah kaisar Wen Jung yang melihat Qin Fan berulang kali melakukan serangan hujan petir dan hujan pedang api dan menghancurkan separuh pasukan nya.
"jangan hanya omong besar kaisar bodoh, jika kamu mempunyai nyali, jangan bersembunyi di dalam bokong mu" ucap Qin Fan mengejek kaisar Wei Jung.
jangan kasih kendor.
mantap lah