Suami Misterius

Sky yang melihat suaminya itu sudah keluar dari kamarnya, ia pun bergegas masuk kedalam kamar mandi.

Tak lama ia pun sudah rapi dengan pakaian kantornya, saat ia hendak keluar dari walk in closet, ia tak sengaja berpapasan dan hampir tabrakan dengan suaminya itu.

"Oh astaga, maafkan aku," ucapnya.

"Hm tak apa, kok sudah rapi?"

"I- iya," jawabnya gugup, pasalnya ia gugup lantaran jarak dia dengan suaminya itu cukup dekat, sehingga harum sabun mandi suaminya tercium oleh hidungnya.

"Pakaian mu sudah aku siapkan, jika kamu tidak suka dengan pakaian yang aku pilih, kamu bisa menggantinya."

"Hm."

"Kalau begitu aku pergi keluar dulu," ucap Sky, ia pun melangkah keluar, namun sebelum itu perkataan dari suaminya berhasil membuat dia malu.

"Aku suka panggilan itu dari mu," ucap Galaksi.

"Ma- maksud mu?" tanyanya menghentikan langkahnya, ia pun berbalik untuk menatap ke arah suaminya.

"Aku suka panggilan, saat kamu membangunkan aku tadi pagi," jawabnya dengan senyum tipis.

"Memangnya aku memanggil mu dengan sebutan apa?" tanya Sky pura-pura tidak tau.

"Benarkah kamu tak mengingatnya?" Galaksi pun bertanya balik, ia pun melangkah ke arah Sky perlahan, dan Sky pun menggelengkan kepalanya.

Sky yang melihat suaminya melangkah ke arahnya hanya diam saja, padahal hatinya sudah dag-dig-dug tak karuan.

"Aku mengingat, saat kamu membisikkan kata mas, pada saat memanggilku," bisik Galaksi tepat pada telinga Sky.

Setelah membisikan kata itu, Galaksi pun kembali menjauhkan wajahnya dari telinga sang istri.

"Aku ingin kamu panggil aku dengan kata itu mulai sekarang," pinta nya.

"Tidak mau," tolak Sky.

"Kenapa?" tanya Galaksi, namun tatapannya itu menuju ke arah bibir ranum sang istri.

Sky yang melihat tatapan suaminya itu mengarah ke bibirnya, buru-buru ia melangkah mundur, guna menjauh darinya.

Sungguh ia masih belum sanggup dan masih belum terbiasa akan hal itu.

"T- tidak apa, baiklah aku akan memanggil dirimu dengan sebutan mas, sebaiknya kamu cepat pakai baju, nanti kita terlambat ke kantor," ucapnya setelah itu Sky pun buru-buru keluar dari sana dengan wajah merah karena malu.

Sementara Galaksi ia hanya tersenyum tipis melihat tingkah menggemaskan dari istrinya itu.

"Menggemaskan," ucapnya.

Kemudian ia pun mulai memakai pakaian yang sudah di siapkan oleh Sky.

Kini Galaksi sudah berada di lantai bawah, ia pun langsung pergi ke ruang makan, di sana ia sudah melihat istrinya itu tengah menyiapkan sarapan.

"M- mas," panggil Sky gugup.

"Hm."

"Duduklah, aku akan menyiapkan sarapan untukmu," ucapnya, dan Galaksi pun menurut ia duduk di kursi, ia pun melihat istrinya itu cekatan mengambilkan dirinya makanan.

"Terima kasih," ucapnya, ketika Sky memberikan piring yang sudah berisi nasi dan lauk pauk.

"Sama-sama," ujar Sky, ia pun lantas duduk dan mengambil untuknya sendiri.

Mereka pun mulai memakan sarapan yang di masak oleh Sky.

"Makanan apa ini? Aku baru pertama kali memakannya," ucap Galaksi ketika ia menyuap kan satu sendok kedalam mulutnya.

"Ini tuh nasi uduk, tidak enak ya?" tanya Sky sekaligus menjawab.

"Nasi uduk?"

"Iya, tidak enak ya. Kalau gitu aku minta maaf."

"Tidak, ini enak kok. Aku hanya terkejut saja dengan rasanya, ini baru pertama kali aku makan, memangnya siapa yang membuat makanan ini? Sungguh ini sangat lezat, apalagi nasinya tidak seperti nasi biasa yang aku makan," ujar Galaksi.

"Tentu saja rasa nasi ini beda sama nasi biasanya, lantaran nasi uduk ini, nasinya dikasih bumbu rempah-rempah sekaligus santan, sehingga rasanya gurih. Ditambah lagi lauk pauk dalam nasi uduk itu banyak macamnya, hanya saja kali ini aku hanya memasak yang ada," jelas Sky.

"Jadi kamu yang memasaknya?" ya Galaksi dan diangguki oleh Sky.

"Wow, kamu sungguh hebat," pujinya.

"Terima kasih atas pujiannya."

"Sama-sama."

Lantas mereka pun mulai menghabiskan sarapan mereka.

"Apa ingin berangkat bersama denganku satu mobil?" tanya Galaksi.

Kini keduanya tengah berjalan menuju luar mansion.

"Tidak, aku berangkat di antar oleh kak Lily saja," jawabnya.

"Kenapa?"

"Huffstt, kamu lupa, orang-orang kantor gak ada yang tau kalau kita ini suami istri. Nanti kalau aku ikut bersamamu, apa yang akan mereka pikirkan, pasti mereka berpikir kalau aku menggoda mu," jawabnya.

"Sudahlah aku berangkat duluan," ucapnya seraya mencium tangan suaminya sebagai tanda takzim.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumusalam."

Galaksi pun masuk kedalam mobilnya, saat mobil istrinya sudah lebih dulu pergi.

...***...

Saat ini Sky tengah makan siang bersama dengan temannya Riri, di kantin kantor tempat ia bekerja.

"Sky kamu darimana aja sih, kok aku gak pernah ketemu sama kamu, padahal kita satu kantor loh, walaupun beda pekerjaan," ucap Riri.

"Maaf ya, memang akhir-akhir ini aku tengah sibuk dan ada sesuatu yang harus aku selesaikan, mangkanya aku gak bisa main sama kamu dan Andin," ujarnya.

"Memangnya apa yang harus kamu selesaikan, apa kamu ada masalah?" tanyanya.

"Ya, aku harus menyelesaikan pekerjaan ku lah, kamu tau kan kalau seorang sekretaris pasti harus mengatur jadwal bos kita, apalagi kalau jadwal itu di undur," bohong Sky.

Ia terpaksa berbohong pada temannya itu, lantaran ia belum berani untuk mengatakan bahwa ia sudah bertemu dengan suaminya, apalagi suaminya itu adalah bos dirinya dan juga Riri.

"Iya juga sih. Eh Sky, tau gak?"

"Apa?"

"Ternyata CEO kita itu orangnya sangat tampan dan juga masih muda, uhhh pasti aku beruntung jika aku menjadi istrinya," ucap Riri, sekaligus membayangkan dirinya menikah dengan Galaksi.

Padahal jika ia tau bahwa pria yang ia taksir itu adalah suami dari temannya, entah bagaimana reaksinya nanti.

"Huss kamu ini, gak baik tau membayangkan seseorang, bagaimana kalau orang itu ternyata sudah memiliki seorang kekasih atau lebih parahnya seorang istri?"

"Hehehe iya ya, tapi pasti wanita yang akan menjadi istrinya sungguh beruntung."

"Sudah sebaiknya kita habiskan makanan kita, bentar lagi jam istirahat habis."

Sementara di ruang kerja milik Galaksi, ia juga tengah selesai makan siangnya.

Saat ia tengah melamun seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Tuan apa yang sedang anda pikirkan?" tanyanya.

"Ah tidak. Aku hanya memikirkan bagaimana kalau aku mengadakan resepsi pernikahan ku dengan Sky, menurutmu bagaimana Mike?" tanya Galaksi balik.

"Menurut saya itu hal yang bagus tuan, itu juga bisa membuat nona Sky nantinya tidak di cap sebagai penggoda atau apapun," jawab Mike.

"Tapi aku takut, jika musuh lama ku mengetahui pernikahan ku dengan Sky, maka mereka akan menargetkan Sky sebagai kelemahanku," ujarnya.

"Jika itu yang ditakutkan oleh mu, maka saya akan menyuruh anak buah kita memperketat pengawasan terhadap nyonya."

"Baiklah, nanti akan aku bicarakan dengan Sky, nanti."