NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:392.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.30 ~Pesta barbeque

"Tidak perlu!" ujar Darel kemudian berlari ke dalam kelasnya.

Daniel tak menghiraukan penolakan Darel, dia terus mengikutinya hingga ke dalam kelas.

"Permisi," sapa Daniel pada guru kelas Darel.

"Iya. Slamat pagi, Pak. Anda mencari apa, ya?" tanya Guru wanita itu.

"Aku, ingin bicara sebentar dengan Darel. Apa bisa?" tanya Daniel.

"Maaf. Anda siapa, ya, Pak?" tanya guru itu bingung. Dia baru pertama ini melihat Daniel.

"Saya, bos di kantor Aliyha, bundanya," jawab Daniel.

"Oh, sebentar. Darel ada yang ingin bertemu," guru itu memanggil Darel yang sedang duduk. "Pak, tapi hanya di lingkungan sekolah ini, ya. Sebentar lagi bel masuk dan anak-anak akan mulai belajar," lanjutnya.

Darel melangkah dari bangkunya dengan malas. Kenapa juga Daniel harus mengikutinya hingga di kelas, pikir Darel.

"Ayo, Sayang." ucap Ibu guru.

Darel keluar dari kelas menuju taman sekolah.

"Om, kenapa sih? Ngikutin aku terus!" kesal Darel di tengah langkahnya.

"Aku hanya ingin memastikan kau dan Bundamu," jawab Daniel.

"Memastikan apa?" tanya Darel.

"Ayo, duduk." ajak Daniel setelah sampai di taman.

"Seharusnya aku yang mengajak duduk. Ini sekolahku dan kau adalah tamu," ujar Darel.

"Baiklah, tapi aku sudah duduk sekarang." Daniel mengambil kursi dan meletakan di depannya.

"Duduklah!" pinta Daniel dan Darel pun duduk di sana.

Daniel mengeluarkan sebuah kertas tebal dari balik saku jasnya, itu adalah potret dirinya saat masih kecil. Daniel menyamakan potret di samping Darel dan apa yang di temukan, wajah yang duduk di kursi dan di potret yang tengah di pegangnya sama persis.

Daniel menatap apa yang di lihatnya sekarang, mungkinkah pemikirannya itu benar.

Darel melihat kertas tebal yang di pegang oleh Daniel, tapi dengan cepat Daniel menyimpannya kembali.

"Apa yang, Om simpan itu?" tanya Darel.

"Bukan apa-apa."

"Om boleh tanya sesuatu?" lanjut Daniel.

"Apa?" tanya Darel ketus.

"Berapa umurmu?" tanya Daniel.

"Sembilan tahun, sebentar lagi sepuluh. Ada apa?" tanya Darel penuh selidik.

"Tidak apa-apa," jawab Daniel. "Sebentar lagi bel masuk kelas. Pergilah," lanjutnya dengan mengelus kepalanya.

Daniel kembali ke kantor dengan mengendarai mobil yang tadi dia bawah. Setelah sampai Daniel masuk ke dalam ruangannya yang sudah terdapat Aliyha di dalamnya.

Aliyha memandang Daniel yang tak seperti biasanya. Daniel akan menyapa saat masuk ke dalam ruangannya dan menyapa atau sekedar basa-basi, tapi hari ini tidak. Daniel masuk ke ruangan tanpa menyapa dan memberi salam pada Aliyha, dia langsung saja menuju kursinya.

Aliyha merasa aneh, tapi dia tidak menepis pikirannya. Biarkan saja, tidak penting juga, pikir Aliyha.

Hingga saat makan siang, Aliyha dan Daniel hanya bicara seadanya saja, selayaknya atasan dan bawahan.

Saat ini Aliyha dan Satya sedang berada di kantin, bersama juga Regina. Tempat faforit mereka saat jam istirahat makan siang.

"Al, aku mau ngomong sama kamu, tapi nggak di sini." ujar Satya.

"Kenapa, Mas?" tanya Aliyha.

"Hei! Apa kalian tak menganggapku, sekarang! Dari tadi kalian bicara berdua saja, tidak mengajakku. Bagai jadi obat nyamuk di sini!" seru Regina yang sedang makan bersama mereka.

"Aku mau ngomong soal pekerjaanku. Ada yang ingin aku jelaskan, kalo di sini waktunya mepet. Gimana kalau nanti malam saja?" ucap Satya tanpa mempedulikan raut wajah Regina yang kesal.

Aliyha mengangguk, menandakan setuju pada Satya. Regina yang sudah kesal sedari tadi, bahkan setelah dia bicara pada mereka dan tak di pedulikan, segera beranjak pergi dari sana.

"Jangan cari aku!" ucap Regina setelah tak jauh dari mereka dan mereka berdua hanya cekikikan melihat tingkah Regina.

"Aah!! Kalian Rese!" kesal Regina.

"Mba-Mba. Sudah tua buat merajuk, nggak ada yang akan bujuk." ujar Aliyha seraya mengelus bahu Regina.

"Semenjak kau berhubungan dengannya, kau tidak peduli padaku lagi, hiks... Malangnya nasibku." ucap Regina dengan gaya meweknya.

"Kayak lagu aja," ledek Satya.

"Uuuhh... Maaf," ucap Aliyha lalu mereka saling pelukan.

"Nanti malam aku jemput, ya." ucap Satya.pada Aliyha.

"Nggak usah, Mas. Gimana kalau kita di kontrakan aja, sambil pesta barbeque? Kan, halaman belakang kontrakan sedikit luas." usul Aliyha.

"Hmm, ok. Boleh, deh." Satya menyetujui usul dari Aliyha.

"Gimana, Mba?" tanya Aliyha.

"Hmm, ok. Mau bangeeett. Jangan lipa bawah martabak spesial, ya." ujar Regina pada Satya.

"Ujung-ujungnya, pasti ada maunya juga." Satya sudah sangat hafal dengan tingkah Regina, yang selalu suka menguras kantongnya.

Aliyha hanya tersenyum melihat reaksi Satya. Mereka berdua memang seperti itu, walaupun sudah jarang bertengkar, tapi ada saja yang selalu membuat salah satu dari mereka kesal.

*

*

Malam harinya Satya sudah tiba di kontrakan Aloyha dan Regina. Dia membawah bahan-bahan untuk pesta barbeque malam ini.

"Sat, mana martabaknya?" sambut Regina saat dia baru masuk ke dalam rumah.

"Ada di mobil, ambil sendiri." Satya melangkah meninggalkan Regina yang berada di depan pintu.

"Darel, yuk ambil martabak!" teriak Regina dari luar rumah dan anak itu segera berlari dari kamarnya saat mendengar martabak yang diteriaki oleh Regina.

"Ayo, Al. Kamu bawah ini aja, biar aku ambil panggangan di belakang," ucap Satya pada Aliyha yang telah menyambutnya.

"Ok. Cepet, ya, Mas. Ajak mba Regina dan Darel, juga." Aliyha melangkah keluar halaman belakang.

Aliyha, Satya, Regina dan Darel telah selesai melakukan acara kecil-kecilan mereka. Sekarang mereka sedang menikmati hasil dari panggangan Satya dan Aliyha. Begitu banyak makanan, membuat Darel dan Regina kekenyangan dengan apa yang mereka makan, apalagi dua box martabak yang di bawah Satya.

Regina dan Darel duduk di atas karpet bersama dengan makanan-makanan sisa yang mereka makan, sedangkan Aliyha dan Satya duduk di sebuah bangku panjang dengan sandaran yang berjarak 10 meter dari mereka.

"Mas Satya, katanya mau ngomong. Ngomong aja sekarang," ujar Aliyha membuka percakapan mereka.

"Iya. Sebenarnya aku mau ngomong soal, kerjaan aku." Satya sangat bingung harus memulainya dari mana. Selama ini Aliyha dan Regina hanya tau dirinya yang sekarang. Satya, orang biasa yang hidup lebih dari cukup, bukan Satya Firman Wiguna, orang terkaya nomor 4 di negara ini.

"Ada masalah dengan pekerjaan, Mas Satya?" tanya Aliyha.

"Nggak. Bukan itu." Satya merasakan dilema saat ini, antara jujur atau tidak.

"Bagaimana jika sikap Aliyha berubah, saat tahu yang sebenarnya." batin Satya.

"Trus kenapa, Mas. Bilang aja, kalau ada masalah, aku akan coba bantu." ucap Aliyha lagi.

Satya menatap Aliyha cukup lama, mencari tahu apakah wanita itu akan menerima alasannya setelah dia mengatakan yang sejujurnya pada Aliyha.

"Mas! Kok malah bengong?" ujar Aliyha yang sudah tidak sabar dengan apa yang akan di ucapakan Satya padanya.

Satya menetralkan degup jantungnya yang berpacu sangat cepat.

"Al, sebenarnya..." Satya menjeda ucapannya. Entah harus di lanjutkan atau berhenti di situ saja dengan ucapannya.

.

.

.

.

Jangan lupa simpan di faforit kalian❤

1
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
Risti Anggriani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!