Andre Untuk Bella

30.

Andre dan Kevin berjalan bersama menuju kamar masing masing, keduanya menyudahi aktivitas renangnya karena sang surya perlahan mulai menyembunyikan sinarnya, hanya tersisa baju renang basah dan handuk yang menggantung di pundak keduanya.

Usai menutup pintu kamar, Andre mengedarkan pandangannya mencari cari dimanakah keberadaan Bella, karena suasana kamar tampak hening nyaris senyap, yang ada hanya suara desiran angin sore yang berhembus melalui pintu balkon, yang belum ditutup.

Andre kembali ke pintu kemudian menguncinya, baru saja ia teringat kini ada penghuni baru di kamarnya, dan hal itu membuat Andre tersenyum sendiri, entah mengapa sejak menikah dengan, ia sering merasa tiba tiba bahagia tanpa sebab, "Bella …" serunya Pelan.

Namun nihil, tak ada jawaban dari Bella.

Andre melongok ke walk in closet, namun nihil, karena yang terlihat di sana hanya koper Bella yang masih dalam posisi terbuka.

"Mungkinkah dia di kamar mandi?" Gumam Andre yang kemudian menempelkan telinganya di pintu toilet, namun percuma, karena di dalam toilet pun kedap suara, karena penasaran, dengan pelan bahkan nyaris tanpa suara Andre membuka pintu kamar mandi, netranya membola manakala dari pantulan cermin ia melihat Bella tengah melepas satu persatu semua yang melekat di tubuhnya.

Seluruh tubuhnya bergejolak menyaksikan dres yang dikenakan Bella meluncur bebas ke lantai, dan kini hanya menyisakan tubuh indah berbalut baju dalam, seakan terhipnotis Andre justru terdiam menikmati pemandangan tersebut.

Bella yang belum menyadari ada sepasang mata yang tengah memperhatikannya, terus melanjutkan aktivitas tersebut, hingga tubuhnya polos tanpa sehelai kain yang menutupinya.

Triing 

Triing 

Triing

Sura ponsel Andre membuat Bella tersadar, seketika ia menoleh.

"Aaaaahh … dasar mesuuuum," teriak Bella, tangannya meraih apapun yang berada didekatnya, untuk menutup tubuhnya yang kini polos, bahkan ia melempar botol sabun yang kebetulan tersentuh oleh tangannya, ia sungguh tak menyangka aktivitas nya barusan ternyata ada penontonnya, walau itu suaminya, tapi Bella masih sangat canggung dan malu.

😂😂🤪🤪

Andre Terkejut, kemudian berpaling, hingga botol sabun tersebut tak sampai mengenai kepalanya. "maaf aku tak sengaja," ucapnya gugup, berkali kali aku memanggilmu, tapi kamu tak menyahuti, jadi aku memeriksa kamar mandi," walau gugup, dan nyaris menjadi sasaran amukan Bella, Andre berusaha menjelaskan situasi nya.

Andre kembali menutup pintu kamar mandi, nafasnya turun naik memburu tak teratur, dadanya berdegup kencang, wajahnya memanas, mungkinkah ia mulai merasakan sesuatu setelah melihat Bella yang polos tanpa sehelai kain menutupinya.

Eh tapi tunggu, bukankah tadi Bella mengatakan dirinya Mesum, 'apa apaan ini, mana mungkin seorang suami yang memandang istrinya sendiri di sebut mesum', Andre menggumam, bukankah ini sangat menjengkelkan, tadi di kolam renang ia sudah menerima ejekan dari Kevin, dan kini di kamar nya sendiri bahkan bersama istrinya sendiri, ia masih mendapatkan julukan pria mesum, jelas saja Andre tak terima.

Tiba tiba Andre tertawa smirk, sepertinya tak masalah jika ia sedikit mengerjai istrinya hari ini, ia ingin membuktikan bahwa ucapan Kevin seratus persen salah, mana mungkin ia tak berhasil merayu istrinya sendiri, bisa hancur pesona ketampanannya jika itu sampai terjadi.

Sambil menunggu Bella menyelesaikan aktivitas mandinya, ingatan Andre menerawang mengingat tahun tahun panjang yang mereka lewati sebagai sahabat dekat, tak pernah satu kali pun Bella mengenakan baju yang mengekspos tubuhnya, bahkan ketika berenang, pilihan Bella selalu jatuh pada baju renang yang tertutup dengan sopan, semua baju dan gaun pilihannya pun terlihat elegan dan manis walau dominan menutup tubuhnya, Bella pernah bercerita bahwa semua itu aturan dari mommy Felicia, darah melayu yang mengalir di tubuh Bella, membuatnya patuh, ketika ia harus terikat dengan aturan tersebut, ditambah lagi Bella tak pandai mengaplikasikan make up di wajah, jadi wajahnya selalu terlihat cantik secara natural, sungguh berbeda dengan Mely yang wajahnya selalu penuh dengan lapisan make up.

Dan hari ini untuk pertama kalinya ia melihat Bella yang polos, ternyata cukup membuat seluruh aliran darah di tubuhnya mendidih sempurna.

Tubuh putih mulus dengan lekuk sempurna yang selama ini tersembunyi baru saja ia lihat, bahkan terpampang nyata tanpa ada sensor, Andre merasa seperti baru saja memenangkan lotre.

Setelah hampir dua puluh menit menunggu di depan pintu dengan berbagai macam khayalan tingkat tinggi, kini akhirnya pintu kamar mandi terbuka, dan lagi lagi kedua bola mata Andre disuguhi pemandangan yang membuat insting lelakinya bangkit.

Bella keluar dari kamar mandi hanya berbalut Handuk yang hanya menutup dada hingga sebagian paha nya, 'oh ya Tuhan, haruskah sekarang? Tapi jika tidak, pemandangan ini bisa membuat darah dan isi kepalaku mendidih' Andre menjerit dalam hati, belum lagi kedua bola mata Bella yang menatapnya dengan pandangan kikuk dan malu malu, ah … sungguh menggemaskan.

"Maaf aku tak menemukan Bathrobe, jadi aku pakai handuk biasa," ucap Bella canggung.

"Ada, di lemari, nanti aku ambilkan untukmu." balas Andre tak kalah canggung.

Bella mengangguk dan melewatinya, Andre memejamkan mata sesaat, ketika Bella melewatinya,  aroma sabun yang biasa ia pakai, kini terasa lebih wangi menggelitik indera penciumannya, padahal jika ia sendiri yang memakai sabun ini, aroma nya  biasa saja.

Ketika Bella hendak mengambil salah satu dress dari koper, Andre menahan tangannya, "ambil di lemari saja, mommy pasti sudah menyiapkannya untukmu, jadi nanti ketika kita pindah, kamu tak perlu lagi membereskan barang barang." 

"Oh … eh … ta … tapi kapan mommy membelinya?" Tanya Bella gugup, belum pernah ia sedekat ini dengan Andre, dan tubuhnya masih dalam kondisi belum tertutup sempurna.

Tiba tiba Bella meremang, ia sungguh tak berani membalas tatapan Andre, sesaat lalu ketika keluar dari toilet, pandangan matanya menatap wajah Andre, ia seperti tengah berhadapan dengan pria yang baru saja ia kenal, ekspresi itu tak seperti Andre yang biasanya, pandangan mata Andre nampak sayu namun penuh harap, mungkin kah Andre mulai menginginkan tubuhnya? Pikir Bella, tapi kenapa pria itu tak pernah mengatakannya? Jika Andre menginginkan nya, ia pun tak mungkin bisa menolak, karena kini dirinya adalah seorang istri, walau perasaan untuk pria  itu belum juga tumbuh kembali di hatinya.

Andre semakin mendekatkan tubuhnya ke punggung Bella, kemudian ia berbisik, "Kamu belum tahu saja, mommy ku sangat ahli dalam berbelanja, bahkan dalam sekali pandang, ia sudah tahu …" Andre mendaratkan kecupan di telinga Bella, "berapa lebar pundak mu," kecupan itu terus bergerak ke leher, "berapa lingkar dadamu, "kali ini kecupan berpindah ke pundak, sementara jari tangannya bergerak lembut ke permukaan dada Bella yang terbungkus handuk, "Kenapa aroma sabunku terasa sungguh menggoda, ketika aku menciumnya dari tubuhmu?" 

Ah … entahlah, Andre tak lagi menghiraukan niat awalnya, yang hanya ingin sekedar mengerjai Bella, kini justru ia sendiri yang semakin terhanyut, kecupan kecupan yang semula ringan kini semakin menuntut untuk mendapatkan balasan, terus bergerak liar mengabsen pundak, tengkuk dan leher Bella.

"And … aku …" desis Bella dengan suara lirihnya.

"Sssst … cukup diam dan biarkan aku bekerja," Andre tak ingin semua nya terhenti begitu saja, disaat ia tengah sangat menikmati situasi ini.

Andre membalik tubuh Bella, hingga mereka kini berhadapan, kini ia ganti mengabsen bibir sang istri, pada awalnya Bella terlihat diam dan tak membalas, tapi lama kelamaan Bella seperti merasakan tubuhnya kembali tersiram air hujan yang tengah lama ia nantikan.

Tak ingin lagi menyia-nyiakan kesempatan, Andre membawa Bella menuju tempat tidur, dan tepat Ketika tubuh Bella menyentuh tempat tidur, terdengar suara ketukan pintu, kedua insan itu terus melanjutkan aktivitas yang baru pertama kalinya mereka lakukan, sungguh sungguh tak ingin menghiraukan suara pintu yang terus di ketuk.

Tapi rupanya si pengetuk pintu pun tak ingin menyerah, ia terus mengetuk bahkan kini memanggil manggil si pemilik kamar.

"And …" teriak Kevin dari balik pintu.

🙈🤪😂

Ampun bang … ganggu aja, di santet readers tau rasa kau … 👻👻

.

.

.

.

plis like👍 komen📝 vote 🥇kembang 💐dan kopi☕ seikhlasnya 🥰

.

.

.

.

sarangeeeeee 💟❤️💟❤️