NovelToon NovelToon
LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Keluarga / Harem / Pembaca Pikiran / Dark Romance
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Ajaran berlanjut

0o0__0o0

tangan Lora dengan gemetar mulai menyentuh gundukan yang terasa besar di genggaman tangannya, rasa penasaran mulai menjalar di otak polosnya.

"Papa, ini terasa sangat keras, Rasanya terasa hangat meskipun Aku pegang dari atas kain celana yang Papa kenakan" Komentar Lora Polos.

"Pa...Apa jangan-jangan Harimau Papa bisa mengeluarkan Api juga" Sambung'nya Lagi, Namun tangannya tetap bergerak semakin intens di bawah sana.

Rico rasanya gemas mendengar celotehan polos anak tirinya itu "Kamu benar sayang, Harimau kecil Papa bisa mengeluarkan api yang akan membuat perut kamu terasa hangat" Sautnya serak.

Lora hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja, "Tapi perut Lora tidak akan terbakar kan Pa ?" Tanyanya memastikan

"Enggh..!" Rico mengerang tertahan kala merasakan Lora meremas kuat harimau kecilnya. "Tentu saja tidak, Sayang".

"Malahan perut kamu bisa menghasilkan adik kecil " kata terakhir Rico ucapkan dalam hati.

Lora melotot kan mata bulatnya terkejut "Papa, Harimau kecilnya semakin membesar dan terasa gerak-gerak sendiri" Pekiknya dengan heboh.

Rico terkekeh renyah "Kamu penasaran sama bentuknya ? bukalah Sayang maka kamu akan menemukan jawaban atas rasa penasaranmu" Ucapnya.

Wajah Lora seketika menegang kaku dia ragu-ragu namun dia juga penasaran, jantungnya rasanya berdegup sangat cepat.

Dengan tangan gemetar Lora menarik turun celana tidur Papanya Samapi melorot ke bawah kakinya.

Rico yang hanya menggunakan celana tidur satin tanpa dalaman, Saat Lora berhasil menarik turun ke bawah celananya. Maka benda ber-uratnya langsung keluar berdiri menjulang tinggi dengan gagah-nya.

Wajah Lora seketika ketika memanas, Rona merah menjalar mulai dari wajahnya bahkan sampai ke daun telinganya.

Glek..!

tenggorokan Lora rasanya tercekat, Dia menelan kasar ludahnya sendiri. dia merasa tenggorokannya terasa sangat kering, tatapan matanya tidak lepas dari benda yang ada di depan matanya.

Lora yang bersimpuh di lantai mendongak menatap wajah Papa Tirinya "Papa, bentuknya seperti microphone yang biasa Lora pakai untuk nyanyi saat di ruang musik yang ada di sekolah. tapi ini kepalanya memerah dan di sekitarnya ada tonjolan urat" Komentar'nya meng-gebu.

Rico tetap diam tidak menjawab, Dia membiarkan Lora dengan rasa keingintahuan-nya yang begitu menggebu. Semua yang Lora lakukan tidak luput dari tatapan mata Elang-nya.

Lora mendekatkan hidungnya mulai mengendus-endus baunya "Papa, Lora tidak pernah mencium bau yang seperti ini" Katanya dengan polos.

Lora sudah mirip seperti kucing yang mencium bau ikan "Ini seperti bau apa ya ? Lora tidak bisa mendefinisikan" Katanya sambil berfikir keras, Namun tetap saja dia tidak menemukan jawaban-nya.

"Ini pertama kalinya aku melihat benda yang seperti ini, Aku kaget tapi mataku tetap terpaku dan tidak bisa berpaling" Guman'nya membatin.

Riko merasa tergelitik geli mendengar celotehan celotehan polos Lora, Namun tatapan mata Lora tidak berpaling sedikitpun dari anak Harimau'nya.

"Kamu bisa merasakannya jika penasaran dengan rasanya sayang" Ucapnya sambil menunduk melihat wajah bingung Lora.

Lora mendongak ke atas hingga tatapannya bertemu dengan tatapan Papa Tirinya. Rico memberi tatapan lembut namun sangat dalam.

"Masukkan dia ke dalam mulutmu, Maka kamu akan tahu rasanya seperti apa" Ucapnya dengan suara rendah namun terdengar seperti desakan.

Mendengar itu Laura langsung menunduk melototi Anak Harimau'nya dengan tatapan horor.

Gerakan Riko begitu lembut dan tersusun, Dia mengarahkan tangan Lora untuk menggenggam Pusaka'nya.

Rico menuntun tangan Lora untuk bergerak naik turun di bawah sana " kulitnya terasa panas dan tegang di telapak tanganku" gumannya membatin.

"Ini namanya alat kelamin Laki-Laki dan Kamu tidak boleh asal menyentuh milik orang lain sembarangan. Kamu hanya boleh menyentuh milik Papa. Paham Sayang ?" Jelas Rico panjang lebar.

Lora mengangguk-kan kepala'nya "Lora Paham Papa" sautnya singkat.

Tangan Lora bergerak semakin cepat di bawah sana. Dia menganggap pusaka Rico sebagai maina yang baru pertama kali dia lihat.

hihihi...!

Lora terkekeh geli dengan tatapan tak lepas dari Pusaka milik Papanya. Dia meremas keras lalu mengendurkan remasan nya, Lalu Dia gerakkan tangannya naik turun. Lora terus mengulang kegiatan itu berkali-kali sampai dia merasa puas.

Aaahh..! Enggh..!

Rico hanya diam dengan kepala mendongak ke atas, Matanya terpejam menikmati sentuhan lembut yang terasa memabukkan dari tangan halus Anak Tirinya.

Rico tidak keberatan sama sekali alat kelaminnya dijadikan mainan oleh Lora.

Rico menundukkan kepalanya menatap wajah Lora dengan tatapan yang diselimuti oleh kabut gairah.

"Sudah puas main-mainnya Hem ? sekarang waktunya belajar sayang" Ucapan dengan suara rendah namun terdengar tegas di dalamnya.

Lora membalas tatapan Riko dengan mata membulat lebar, dia mengguk Patuh "Baiklah, ayo kita mulai belajar-nya Papa" Ucapnya semangat.

Rico tersenyum puas karena berhasil mendoktrin otak polos anak tirinya itu.

"Masukkan benda itu ke dalam mulutmu sayang" Perintahnya Lembut.

Lora menunduk kembali lalu memegang pusaka itu, Dia merasa ragu dan juga takut-takut melihat benda yang ada di dalam genggaman tangannya begitu sangat besar.

"Apa ini akan muat jika di masukkan ke dalam mulut kecil ku ?" Guman'nya membatin.

Lora merasa gemetar dan jantungnya berdetak cepat, Namun dia juga merasa sangat penasaran.

Rico menyatukan rambut panjang Lora yang terurai dalam satu genggaman tangannya, Dia mulai mengarahkan Lora dengan penuh kesabaran.

"Buka mulutmu, Lalu masuk-kan ujung kepalanya dulu Dan rasakan bagaimana rasanya" Titahnya dengan suara serak.

Lora pun menurut dan mengikuti instruksi dari Papa Tirinya. Dia membuka mulutnya lalu memasukan kepala pusakanya ke dalam mulutnya.

Hangat dan asin itulah yang Lora rasakan di Indra pengecapan-nya. Lora terdiam sejenak meresapi rasanya, Matanya bergerak liar tak tentu arah.

Lora merasa ada gejolak yang tumbuh di dalam jiwanya namun dia tidak mengerti apa itu. Namun rasa ke ingin tahuan-nya sangatlah tinggi.

Aaaaah..!

Rico mendesah lirih "Bagus Sayang". Tangannya sedikit mendorong lembut rambut yang ada di genggaman-nya.

"Hisap-lah, seperti kamu menghisap permen lolipop"

Sambung'nya Lagi.

Lora mulai menghisap-nya, Kaku pada awalnya. Tapi lama-kelamaan gerakannya mulai sedikit lentur. Tanpa sadar bibirnya mulai bergerak menghisap perlahan.

"Aku bisa merasakan Pusaka'nya membesar di dalam mulutku" Guman'nya membatin.

Enggh..!

Aaahh...!

Rico mengerang dan mendesah, Dia merasakan begitu nikmat. Walau hanya ujung kepala'nya saja yang bersarang di dalam mulut kecil Anak Tirinya.

Rico mulai mendorong kepala Lora lebih dalam, hingga pusakanya terbenam setengah di dalam mulutnya. Lalu Riko menariknya lagi, gerakan itu terasa begitu intens dan intim. Dia mengulanginya berkali-kali dengan pelan.

"Owh, Ah...! Yeah, Begitu Sayang" Erang Rico dengan suara serak.

Api Gairah mulai membakar tubuhnya, Dia ingin lebih. Namun dia harus menahan diri dan melakukan secara bertahap.

Lora merasa tenggorokannya sedikit sakit, Namun sensasi aneh mulai menjalar di tubuhnya. Dan itu membuat-nya ingin terus melanjutkan-nya.

Lora menghisap lebih dalam lagi, Dia mencoba menggerakkan lidahnya. Menjelajahi kepala pusaka'nya dan merasakan setiap urat'nya lebih intens.

Aaaaahh...!

Rico mendesah keras menikmati hangat dan sempitnya mulut Anak Tirinya itu. Dia membantu mendorong kepala Lora lebih cepat lagi.

Lora mencengkram paha Papa tirinya, Dia merasa mulai kelabakan. Saat gerakan dorongan dari kepala'nya mulai semakin cepat namun masih ter-kontrol.

Lora bisa merasakan bahwa pusakanya semakin membengkak di dalam mulutnya, Bahkan dia merasa mulutnya seperti akan robek. Padahal ini baru setengah-nya saja yang memasuki mulut'nya.

"Aahh..! Yeah, Lora...Seperti itu. Kamu sudah mulai pintar Sayang" Pujinya dengan suara serak.

Rico memejamkan matanya menikmati hisapan dan kocokan dari Anak Tirinya. Walaupun masih amatir namun itu cukup membuatnya mengerang Nikmat.

Lora bisa merasakan pusakanya di dalam mulutnya semakin membesar, Dia semakin kelabakan. Kalah Papanya semakin mempercepat dorongan kepalanya.

Enggh..! Aaaaaaaaahh...!

5 menit kemudian Rico mengerang keras, Dia berhasil mencapai pelepasan-nya dengan sangat nikmat. Rico membiarkan Pusakanya sampai semua Mayones-nya keluar di dalam mulut Lora.

Rico menarik keluar Pusaka'nya setelah berhasil mengeluarkan semua Mayones-nya ke dalam mulut Lora.

Haaaah...!

Rico mendesah Lega, Walaupun hanya beberapa menit Lora berhasil membuatnya mengerang dan mendesah penuh nikmat.

Uuhk..! Uuhk..! Uuhk..!

Lora terbatuk-batuk Dia merasakan seperti akan muntah tubuhnya meremang saat merasakan semburan hangat yang terasa kental memenuhi mulutnya.

"Rasanya asin dan sedikit pahit entahlah rasanya terasa aneh di mulutku dan aku tidak bisa menjabarkannya" Guman'nya membatin.

Pada Akhirnya Lora melepeh Sisa Mayones yang ada di dalam mulutnya.

"Papa, Aku tadi sempat menelan'nya sedikit banyak" Adunya Polos dengan nafas memburu naik-turun.

"it's oke sayang..! itu adalah vitamin yang akan membuat kamu semakin ketagihan" Sautnya Lembut,

Rico menunduk lalu mengangkat tubuh Lora dan di dudukkan di atas pahanya dengan posisi saling berhadapan.

Tatapan keduanya bertemu selama beberapa detik, wajah Lora memerah , dengan jantung berdegup cepat. Dia menegang kaku di atas pangkuan Papanya.

"Tatapan itu lembut dan dalam namun menyimpan banyak tanda tanya di balik kedua bola matanya" Guman'nya membatin.

Cup..!

Riko tersenyum lembut setelah mengecup dahi Lora Tindakan dia yang begitu tiba-tiba , Namun seperti tersusun dengan sangat rapi. Hingga meninggalkan bekas mendalam untuk Lora.

"Bagaimana, Sayang pelajaran pertama kita ? Menarik bukan ?" Tanyanya Lembut namun mengandung banyak arti di dalamnya.

Rico mengusap Mayones, di sekitar bibir Lora yang belepotan dengan ibu jarinya. Sentuhan itu sangat Lembut, Namun mengandung Hak milik Yang sudah di paten.

Lora masih membeku di tempat Dengan tatapan tak lepas menatap setiap gerakan yang Papa Tirinya lakukan. Setiap sentuhannya, Selalu meninggalkan kesan mendalam bagi Lora.

Lora hanya mengangguk singkat, Bibirnya terasa keluh hanya untuk sekedar mengatakan iya. Mulutnya terasa kebas , perutnya terasa melilit Tapi juga ada rasa hangat yang menjalar di tubuh'nya.

"ini salah" Guman'nya membatin. Perasaan bersalah itu menggunung di dalam dadanya.

"Aku merasa sangat sesak, ini tidak seharusnya terjadi. Tapi di sisi lain , sebuah sensasi aneh yang belum pernah aku rasakan juga ikut hadir . Sebuah kepuasan yang tersembunyi " Sambung'nya membatin.

Rico yang paham dengan apa , yang ada di otak polos Anak Tirinya itu. Langsung membawa kepala Lora ke dalam pelukannya. Dia memberi ucapan lembut di balik punggungnya.

Lagi dan Lagi..! Usapan itu berhasil membuat Lora sedikit lebih tenang. Rasa gelisah yang menghantui dirinya menguap begitu saja.

"Hangat dan nyaman" Guman'nya Lirih. Tanpa ragu dan untuk pertama kalinya Lora membalas pelukan Papa Tirinya.

Rico mengusap punggung dan kepala Lora penuh dengan kelembutan, Sesekali dia bahkan mengecup puncak kepalanya.

"Tidurlah Sayang, Belajar-nya hari ini cukup sampai di sini. Kita lanjut besok lagi" Bisik-nya dengan suara rendah.

Lora hanya berdehem pelan, Dia menikmati hangatnya pelukan Papa tirinya. Seakan memberikan kesan nyaman dan aman. Tanpa sadar mata Lora mulai terpejam dengan rapat.

Untuk pertama kalinya, Lora tidur pulas di atas pangkuan dan dekapan hangat Papa Tirinya. Tanpa rasa takut dan juga was-was.

Rico yang menyadari Lora sudah terlelap, Dia segera memindahkan tubuhnya di atas ranjang Dengan penuh kelembutan.

Rico mengukung tubuh Lora, tatapan-nya begitu sangat dalam. Tangan'nya merapikan anak rambut Lora, Yang menutupi sebagian wajahnya.

"Selamat tidur anak gadis Papa yang sangat polos, yang entah Bertahan sampai kapan kepolosan kamu ini" Bisik-nya rendah. Yang di akhiri kekehan renyah.

Cup..!

Rico mengecup singkat bibir Lora, Lalu menarik ke atas selimut nya sampai sebatas dada. Setelah selesai dia menegakkan tubuhnya lalu melangkah keluar dari kamar Lora.

Sebelum membuka pintu , Riko menghentikan langkahnya. Dia menoleh sejenak ke arah Lora yang tertidur pulas.

Rico memandang anak tirinya itu dengan tatapan yang sulit di artikan. hanya beberapa detik, lalu Ia memutar tubuhnya kembali Dan melangkah keluar dari kamar Lora.

0o0__0o0

Note : "Kontrol dirimu sebelum kehilangan semuanya dan ingatlah sumpah pernikahanmu, untuk melindungi dan mencintai , bukan malah menghancurkan".

1
Daryati Idar
lanjut thor
Jefan Javon
Ajaran sesat itu mah
Jefan Javon
memang agak ngeri ya, kalau punys papa tiri
Jefan Javon
Bagus cerita, aku suka thor
Sisiliya Mimin
setuju sama note nya
Sisiliya Mimin
aku selalu suka sama note yang othor bikin
Gesel Pecest
lora, kamu jangan jadi anak gadis polos donk
Gesel Pecest
bener, sih Rico tidak ingat umur woy
Gesel Pecest
aku suka sama setiap note nta
Gesel Pecest
setuju
Sisiliya Mimin
Lora ku yang polos, sungguh kasihan kamu/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
papa tiri sesat/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
emak bapaknya agak laen emang
Sisiliya Mimin
kisahnya menarik
Sisiliya Mimin
bagus,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!