terlahir sebagai nona muda yang kaya raya tak menjamin kehidupan percintaan nya sempurna. quinsha menjadi anak yatim piatu diusia 15 tahun. sebagai penerus kerajaan bisnis adipati,dia terpaksa menyembunyikan jati diri nya agar mendapat teman dan pasangan hidup yang tulus. apalah jadi nya jika kepolosan nya dalam percintaan malah membuat dia di manfaatkan dan di khianati oleh tunangan yang di cintai nya ? well, pintar di otak tapi oon di cinta ...
"kau hanya sekedar wanita jelek yang hanya ku manfaatkan" ~ bagas
"wanita murahan, bagas hanya milikku !" ~ sara
"kenapa semua berakhir seperti ini? ayah bunda, rasanya sakit !!" ~quinsha
"kami sebenarnya mengetahui kebenarannya dari awal, tapi melihatmu bahagia kami menunda untuk memberi tahukanmu" ~nakula-sadewa
"gadis ini misterius sekali, aku yakin dibalik wajah kumal itu menyimpan rahasia besar" ~narendra
hai, ini karya pertama ku, maaf jika masih ada typo. insya allah akan di revisi secara bertahap. selamat membaca😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Masih flashback..
DEG.. !!
" enggak, enggak mungkin.. Ini hanya mimpi,, " racau quin setelah mengucek - ucek matanya untuk kembali menegaskan pandangan nya.
Plat mobil Alphard putih B QU1N A ...
Tubuh yang semakin bergetar hebat berusaha untuk mendekat. Di belakangnya sadewa dan nakula tiba setelah mengerahkan kecepatan mengejar quin. mata ke dua nya tak kalah mem bola melihat mobil di ujung sana. Mereka segera berlari menyusul langkah quin yang sepertinya sedang shock tapi tetap memaksakan diri untuk mendekat ke arah mobil itu.
' itu mobil paman dan bibi ! ' pekik sadewa dan nakula dalam hati.
Quin tiba di lokasi, dengan mata bergetar yang terus meneteskan air matanya. Mulut yang seakan terkunci. Dada yang sesak seakan ingin membuncah. Hati nya nyeri.
Terlihat orang - orang yang mulai mengevakuasi tubuh ayah dan bunda nya. Mereka terpaksa memecahkan kaca nya karena mobil nya terkunci dari dalam. sadewa dan nakula tiba. Di ikuti oleh paman arjuna dan bibi ratih.
Paman arjuna terlihat lemas melihat kondisi sang saudara degan ipar ya nampak mengenaskan. Ia seera menerima tubuh penuh luka sang adik di pangkuan nya. Sedangkan tubuh bunda quin di tera leh bibi rati.
" mmm ... Maa. Ss . ., ttt to..lo..ng ja..jaga quin, " kata ayah quin pelan karena rasa sakit yang mendera nya. Sang ayah menatap putri nya yang saat ini sudah bercucuran air mata. Mulut nya seakan kaku .
" ayah.. Huhu aa hu yah, bun. . Hu da. Hiks hiks, jangan pergi.. Hiks hiks. Jangan pergi tinggalkan quin.. Hu hu hu huwaaaaaaaa.... " teriak quin histeris.
" qu.. Quin nya a.. Yah, maa.. Fin a..yah dan bum..da ya nak,to.. Long re.. La kan ka..mi nak " pinta ayah quin terbata - bata. nakula memalingkan wajahnya tak mampu melihat adegan yang menyayat hati nya. Di pegangnya tubuh sang adik sepupu untuk menguatkan nya. Sedangkan sadewa yang nampak tegar, segera membisikkan kalimat tauhid di telinga sang paman. Ayah quin tersenyum pilu dan akhirnya menghembuskan nafas nya menyusul sang istri yang sudah dulu pergi.
" tidak tidak tidaaaaaaaakkkk, ayaaah bundaaaaaaa " teriak quin dan akhirnya pingsan.
💨💨💨
butuh waktu yang tidak sebentar untuk membuat quin kembali ceria. Da bahkan menunda kuliahnya ke London saat itu. Hingga suatu malam dia di datangi sang ayah dan bunda di alam mimpi nya.
Saat itu quin berada di hamparan bunga lily yang begitu luas, di tepi hamparan terdapat bangku panjang seolah memang tersedia untuk di tempati oleh quin. Quin duduk terdiam dan arah pandangan nya terlihat kosong. Ia kembali melamun.
' hei, sayang . Apa kabar ?' tanya seorang lelaki yang tiba - tiba duduk di samping nya. Suara yang terasa familiar menyapa telinga quin. Quin menoleh dan mendapati sang ayah dan bunda duduk di sebelah nya. Quin terbelalak kaget dan berusaha mengucek kedua mata nya. Bayangan itu tak hilang dan malah tersenyum ke arah quin. Quin meneteskan air mata dan menghambur k pelukan sang ayah dan bunda. Dia terisak.
' apa kamu nggak senang bertemu kami,nak ?' tanya sang bunda sambil mengelus rambut quin dengan lembut. Quin menggeleng kan kepala nya. Dia teramat bahagia.
' kenapa kamu terlihat kurus, sayang? ' tanya ayah.
' hu hu hu ayah, bunda, quin kangen. Bawa quin bersama bunda dan ayah ' tangis quin pecah lagi. Kedua orangtua itu tersenyum mendengar permintaan sang anak.
kedua nya memilih diam memberi waktu quin untuk menuntaskan tangisan nya sambil sesekali mengelus kepala sng anak gadis.
Setelah beberapa saat kemudian. Quin sudah terdiam. Meski masih d selingi isakan - isakan kecil di sela sela nafas nya yang mulai beraturan.
" sudah lega sayang /" tanya sang ayah lembut. Quin mendongak dan mengangguk.
" maafkan kami yang sudah meninggalkan quin sendiri, tapi quin harus ikhlas nak. Semua ini suah takdir yang harus ayah dan bunda serta qun jalani," ucap bunda yang sedari td diam. Quin mendengarkan ucapan bunda nya dengan diam.
" bunda benar sayang, meski kami suah tidak di sampingmu, kmi selalu mengawasi quin. quin masih muda. Quin harus bangkit. Masih ada paman. Bibi, dan saudara kembar mu. Quin tidak kasian mereka jika quin tetap terpuruk dan tidak mengikhlaskan ayah dan bunda ?" tanya ayah dengan lembut. Mata sang ayah terlihat sendu. Quin terperanjat kaget mendengar penuturan sang aah. Benar, sang paman, bibi, dan kedua sepupu kembar ya selama ini terus menghibur nya. Menemani dan membantu quin. Quin tersadar, jika dia sudah terlalu terpuruk. Bukan kah jika ia tidak ikhlas malah akan menjadi ayah dan ibu nya tertahan untuk menuju surga NYA ??.
Quin perlahan mendongakkan kedua mata nya. Menatap ke arah ayah dan bunda nya bergantian. Mencoba menyimpan sebanyak mungkin memory wajah sang ayah bunda sebanyak mungkin, sebisa mungkin. Ayah dan bunda nya tersenyum hangat melihat nya yang mulai bangkit.
" quin sayang ayah bunda, maafin quin jika selama ini quin selalu merepotkan ayah bunda, manja, iseng, dan mungkin banyak kesalahan yang quin lakukan sehingga membuat ayah dan bunda sakit hati. Maafin qui belum bisa membuat ayah dan bunda merasa bangga, maafin quin ayah, bunda " isak tangis quin kembali menetes dengan di bareng i ungkapan hati quin yang sejak kecelakaan itu terjadi belum pernah terucap. Tenggorokannya tercekat. Hati nya semakin sakit namun ini semua harus di sampaikan
" sayang, quin nggak pernah merepotkan ayah bunda. Kelahiran quin adalah hal yang allah berikan di kehidupan bunda dan ayah, menemani tubuh kembang quin dari kecil sampai sebesar ini adalah hal yang paling membahagiakan bag ayah dan bunda, " jawab bunda yang ikut menangis.
" quin tidak pernah membuat ayah dan bunda sakit hati. Semua pencapaian quin selama ini begitu membanggakan uat kami. " lanjut bunda. Quin semkin terisak di dekapan sang bunda. Ayah juga nampak meneteskan air mata nya.
" quin, jadilah diri quin sendiri, tetap pegang teguh kesederhanaan, jangan sombong ya sayang, tetap jaga ibadah quin. quin harus bahagia. Nurut sama paman dan bibi serta kakak sepupu mu. Ayah bangga memiliki quin. Quin harus bangkit. Quin harus ikhlas ya nak, " kata ayah dengan tercekat.
" doakan kami di setiap ibadah mu ya sayang. Jaga diri baik - baik princess ayah dan bunda, kami menyayangi qun, maafkan kami " ucap sang bunda terakhir kali nya. di saat bersamaan quin terbangun dari tidur nya dan meneteskan air mata. terasa begitu jelas dekapan dari sang ayah dan bunda nya. Ia sejenak terdiam. Merenungi pesan sang ayah dan bunda.
' benar, aku harus bangkit. Demi ayah dan bunda, ' tekat kuat quin.
