Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30 ~ Bersembunyi untuk sementara ~
Setelah berjalan kurang lebih empat jam akhirnya Mona dan Rebecca sampai di jalan umum,walaupun jalan kelihatan sangat sepi Rebecca sangat bersyukur setidaknya dia bisa selamat dari bahaya yang sudah mengintainya.
"Kaka aku tidak punya uang sedikit pun jika Kaka lapar nantinya,maafkan aku." Ucap Mona.Rebecca tersenyum kepada Mona lalu menepuk pundak Mona,dia sangat bersyukur melalui Mona akhirnya dia bisa kembali ke jalan umum.
"Tidak papa,aku punya perhiasan,kita bisa menjualnya nanti,apa kamu tau di sini tempat menjual perhiasan,kita bisa memakai ini untuk biayai hidup sehari-hari dan untuk kamu periksa ke dokter."
"Tidak usah Kaka,aku tidak mau merepotkan Kaka,lebih baik uangnya Kaka simpan,untuk biaya hidup Kaka aku tidak usah berobat." Mona menyela ucapan Rebecca,dia adalah wanita yang tidak mau merepotkan orang lain.
"Tidak papa,aku tidak merasa direpotkan,bahkan aku sangat bersyukur karena kamu sudah menolongku,kalau bukan karena kamu mungkin aku tidak akan selamat." Ucap Rebecca.Mereka berhenti sejenak di sebuah rumah kosong,Rebecca yang sangat cepat kelelahan selalu ingin istrahat.
Karena hari sudah semakin sore Mona membawa Rebecca ke sebuah toko perhiasan yang sangat besar,dia tidak menyangka di kota kecil seperti ini memiliki toko sebesar ini dan disana ada beberapa toko perhiasan.
"Kaka cuma ini yang aku tau tempat menjual perhiasan." Rebecca mengangguk mereka pergi ke sebuah toko yang lumayan besar dari toko lainnya Rebecca langsung mengambil perhiasannya dari dalam kantongnya lalu memberikan kepada pemilik toko.
"Mas aku mau jual kalung ini." Rebecca menyodorkan kalung itu kepada seorang wanita yang bertubuh gemuk dan wajah sedikit menakutkan.
"Dari mana kamu mendapat perhiasan ini? Wanita itu memandang Rebecca dari atas kebawah,wanita itu sedikit merasa aneh melihat seorang wanita yang sangat cantik dengan pakaian bermerek.
"Itu milikku,suamiku membelinya untukku,tapi saat ini aku butuh uang jadi aku menjualnya."
"Suami mu mungkin seorang pria kaya,makanya bisa membeli perhiasan ini?"
"Mbak belilah kalau mau,kalau tidak kembalikan kepadaku,aku butuh uang." Ucap rebecca,dia mulai kesal kepada wanita itu karena memandangnya dengan tatapan aneh.
"Baiklah aku membeli perhiasan mu ini dengan harga lima belas juta,datanglah suatu saat mengambilnya jika kamu punya uang,aku akan memakai perhiasan mu ini." Ucap wanita itu sambil menyerahkan amplop coklat berisi uang.
Rebecca dan Mona segera meninggalkan tempat itu,Rebecca membawa Mona makan karena dia sudah kelaparan.Mona masih berusaha menolak ajakan Rebecca tapi Rebecca ingin lebih dekat dengan wanita yang sudah menolongnya hingga dia bisa hidup kembali.Tidak bisa di bayangkan apa yang terjadi kepadanya jika Mona tidak menolongnya saat itu.
****
Sementara itu Leon masuk keruangan Carles pria itu masih tampak diam kepadanya,Leon semakin merasa bersalah saat Carles tidak mau bicara dengannya.Carles terlihat sangat frustasi,dia mengabaikan semua pekerjaannya bahkan dia menolak untuk bertemu beberapa klien,untung Leon bisa bertanggung jawab untuk semuanya.
"Tuan aku sudah menyuruh beberapa orang untuk mencari nyonya Rebecca,maafkan semua kesalahanku." Ucap Leon dia menunduk karena takut menatap wajah tuannya.
"Jangan bicara kepadaku,sebum kamu membawa istriku kehadapan ku,dan aku tidak akan mengampuni mu jika sesuatu terjadi kepada istri dan calon anakku,bagaimana bisa kamu tenang di saat istriku belum tau bagaimana keadaannya." Ucap Carles,Leon hannya bisa diam,lalu dia keluar dari ruangan tuannya dengan perasaan sangat bersalah.
Leon kemabli ke ruangannya lalu menghubungi pria yang mencari keberadaan Rebecca tapi hasilnya masih nihil,mereka sudah berusaha mencari di seluruh rumah sakit di kota ini,baik rumah sakit kecil atau rumah sakit besar,tapi belum juga membuahkan hasil.
Sementara itu keluarga Bram bersiap-siap meninggalkan gedung rumah sakit,mereka memutuskan untuk mengantar Eva kembali kerumah suaminya,karena Carles hannya datang setelah kejadian.
"Ingat eva,kamu harus bisa mengambil hati suami kembali,wajahmu dan wanita sialan itu tidak jauh berbeda,jadi secepat mungkin kamu harus bisa merebutnya." Ucap Rini,dia hannya berharap secepatnya keadaan berubah seperti yang mereka inginkan.
Sesampainya di rumah mewah milik Carles wajah Eva langsung berbinar-binar dia sangat bangga akhirnya keinginannya untuk menjadi nyonya di rumah mewah ini akan tercapai juga.Mereka di sambut seluruh pelayan,
"Selamat datang nyonya semoga nyonya lekas sembuh." Ucap pelayan dengan penuh hormat membuat perasaan Eva semakin di atas angin.
"Mari nyonya saya mengantar nyonya ke dalam kamar." Ucap seorang pelayan,sambil membantu Eva,dia yang berpura-pura sakit merasa risih berdekatan dengan pelayan akhirnya dia menepis tangan pelayan itu.
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu itu,aku bisa sendiri." Ucap Rebecca membuat pelayan itu tercengang,dia bingung dengan sikap Eva yang tiba-tiba berubah tidak seperti biasanya.
"Kamu tidak dengar,kamu pergi ke dapur aku bisa menjaga anakku." Ucap Rini,pelayan itu langsung pergi ke dapur dia antar sedih dan kesal dengan sikap keluarga Bram itu.
Eva langsung masuk kedalam kamar Carles dan Rebecca,sesampainya di dalam kamar dia sangat kesal melihat bingkai Poto pernikahan Rebecca dan juga Carles.
"Aku akan membuang Poto ini saat aku sudah bisa menguasai tuan muda Carles ma,lihat ma...Semua ini akan menjadi milikku," Ucap Eva dia membuka laci perhatian milik Rebecca,matanya langsung berkilau saat melihat beberapa pasang perhiasan mewah milik Rebecca.
"Pantas saja dia ingin merebut suamiku ma,lihat dia suamiku memberikan banyak perhiasan mewah untuknya,bahkan pakaiannya semua dari desainer hebat,semoga saja wanita itu mati bersama bayi itu,aku akan segera memberikan anak kepada suamiku Carles hahahah....aku memang wanita yang beruntung."Ucap Eva dengan wajah bengisnya.
Setalah hari semakin sore Bram dan istrinya pamit untuk pulang,Eva sudah berusaha untuk menahan mereka,menemaninya di rumah mewah itu,dengan keras mereka menolak dengan alasan takut Carles curiga,semantara Eva ketakutan berhadapan dengan Carles mengingat kemarahannya tempo hari.
Eva pura-pura tidur,dia memakai make up agar sandiwaranya semakin sukses,dia ingin setelah melihat wajahnya Carles akan iba kepadanya,karena dia tau sebenarnya lagi Carles akan kembali dari kantor.
Tepat pukul sembilan malam hari,Carles sampai di rumah dengan wajah lesu,hari ini dia berangkat ke kantornya Karena bayangan Rebecca terus menghantuinya di rumah.
"Selamat datang tuan,apa tuan ingin makan?"
Carles mengabaikan pertanyaan pelayan,dia langsung meninggalkan pelayan dan menaiki anak tangga.Carles membuka pintu kamar dia sangat kaget saat melihat Eva sudah ada di dalam kamar dan menyambutnya dengan senyuman.Sekilas dia mengira Eva adalah Rebecca dia hampir saja berlari memeluk Eva tapi saat Eva menyunggingkan senyumnya kepadanya dia tersadar kalau itu bukan istrinya.
"Apa yang kamu lakukan di kamarku?"
*** bersambung***
