Pelakor Sah

Semua orang yang ada dimeja makan terlihat baik baik saja tanpa ada nya kecurigaan apa lagi membahas kedatangan Romy dan Asistennya .Semua orang bahagia apa lagi Alden terus membuat orang tertawa dengan tingkah lucu nya .

" Oke... boy papa rasa kita sudah waktunya pulang dan kau juga harus tidur cepat besok sekolah papa yang antar kamu oke ..." ucap Anton setelah makan malam selesai .

" Siap kapten ..... " jawab Alden dengan semangat ." Ma.... ayo cepat papa sudah bilang kita pulang .." lanjut Alden menarik Zahra .

" Al....sebentar oke ... mama akan mengambil barang dulu .." jawab Zahra .

Tanpa mereka sadari Alden dan Xavier bertos ria rencana mereka seperti nya berjalan lancar .Sekarang tinggal membuat mereka bisa saling mencintai .

" Ayo mama cepat lah nanti kemalaman papa bilang besok aku harus sekolah .." Teriak Alden melihat sang mama keatas .

" Boy... tunggu mama sebentar " ucap Anton .

" Dad ... Al harus pulang dulu ya... jaga Mom dan juga kakek.." ucap Alden membuat semua orang tertawa .

" Ha ha ha ... tenang boy Dad pasti menjaga mom dan juga kakek ... kamu tenang saja oke sekarang Dad mengadalkan mu " jawab Xavier sambil tertawa .

" Oke tidak masalah Dad tinggal terima beres saja .." jawab Alden.

Tak lama Zahra turun membawa tas kecil .

" Sudah beres semua tidak ada yang tertinggal kan yang masih dikontrakkan kita ambil besok setelah mengantar Alden .." ucap Anton menyambut Zahra .

" Ya... sudah tidak ada masalah ." jawab Zahra kikuk karena perlakuan Anton yang terkesan manis .

" Boy.... kau benar benar kan pulang tidak ini disini bersama Mom ..." ucap Ay dengan sedih .

" Sayang kita bisa menengok Al ... lagi pula rumah Anton tidak jauh dari sini .." jawab Xavier ." Tunggu Anton kau bawa mereka kerumah atau Apartemen .." tanya Xavier .

" ke rumah tuan.. biar Alden bisa bermain jika diapartemen kurang leluasa bermain ." jawab Anton .

" Wah ... kak Anton kau terbaik selalu memikirkan anak .." ucap Ay

" Tentu saja nona kami permisi dulu ... sudah malam .." jawab Anton yang membawa Zahra dan Alden ke mobil untuk segera pulang .

" Sayang sudah ya... kita juga butuh istirahat .." ucap Xavier .

" Oohh ya .. paman jika menginap kamar juga disiapkan lagi pula paman juga sudah lama tidak pulang .." lanjut Xavier .

" Ya .. mungkin malam ini kami akan menginap disini .." jawab Romy kesal dia merasa tidak diperdulikan Mereka seakan menganggap dia tidak lah penting .

" Bagus....jika kalian masih menganggap aku ini orang yang patuh ..he he he lihat saja nanti kan ku buat kalian menderita .." batin Romy .

"Paman ....tolong antarkan paman Romy dan Asisten nya kekamarnya " perintah Xavier .

" Baik tuan muda .... mari taun Romy kamar anda dari dulu tidak ada yang menempati sampai sekarang jadi anda bisa menempati kamar anda..." ucap kepala pelayan itu .

" Baiklah Ron... terima kasih masih merawat kamar itu .." ucap Romy sambil tersenyum .

" Itu sudah tugas kami tuan..." jawab kepala pelayan itu .

" Kau terlalu kaku Ron bukan kah kita dulu sering bermain bersama ..." ucap Romy .

" Yah ... anda benar tuan jika saja tidak terjadi kecelakaan mungkin kita masih bisa sering bertemu .." jawab Ron dengan sedih .

" Yah .... semoga saja adik ku itu tenang disana ." jawab Romy .

" CK ...jika bukan karena diri mu tidak mungkin kita sekarang harus bersandiwara begini Rom ...aku masih berharap kamu akan kembali seperti dulu Romy yang menyayangi keluarga nya ." batin Ron .

" Pergilah Ron aku masih ingat dimana kamar ku .." ucap Romy .

" Baiklah dan kamar asisten anda ada disebelah kiri anda .." jawab Ron segera meninggalkan mereka yang kini sudah ada didepan kamar .

" Tuan .... kenapa mereka seakan sudah tahu kedatang kita .." tanya asisten Romy .

" Aku juga tidak tahu ... tapi ya sudahlah kita ikuti saja permainannya.." jawab Romy memasuki kamar .

" Ternyata Ron benar kamar ini masih sama seperti dulu sebelum semua berubah.... tua bangka itu hanya memberikan semua hartanya kepada Ernas saja bahkan saat Ernas sudah mati pun kakek tua itu malah memberikan pada bocah itu .." gumam Romy sambil memperhatikan kamarnya .

Hening Romy larut dalam pemikirannya sendiri dia tidak menyadari jika dirinya kini masuk ke dalam perangkap yang sudah disiapkan Xavier .