NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Iman

Antara Cinta Dan Iman

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Selingkuh
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Dan ketika Aya menyibak tirai jendela. Aya langsung terkejut dan mundur beberapa langkah.

" Aaa...siapa !!!." pekik Aya sambil mengacungkan senter dan sapu kearah sosok itu. Ketika melihat bayangan hitam menyeramkan berdiri di depan jendela.

Wuss......

Mendadak bayangan itu pergi dan hilang seketika. Melihat itu Aya pun cepat cepat menutup pintu jendela yang terbuka.

" Ya Tuhan....mahluk apa tadi," kata Aya dengan tangan sedikit gemetar. Karena tahu pastinya mahluk itu bukan manusia.

" Huh....huh...." Lalu Aya cepat cepat keluar dari kamar itu dan menutupnya. Setelah semua terkunci rapat. Aya pun kembali kekamar dan menuju meja untuk mengambil air putih untuk meminumnya

" Apa itu mahluk kiriman," batin Aya sambil meneguk air putihnya sampai tandas.

" Aku harus cerita pada Abah, pasti ini bukan hal biasa. Anwar bisa dalam bahaya jika benar mahluk itu, mahluk kiriman yang berusaha masuk ke rumah ini," kata Aya dalam hati. Lalu cepat cepat mengambil ponselnya.

Jarum jam menunjukkan angka 10 malam. Ketika Aya mengirim pesan untuk abahnya. Karna Aya tidak ingin terjadi sesuatu pada Anwar dan dirinya. Sampai Aya terduduk di sudut tempat tidur. Dengan mata yang berkaca kaca.

**************

Paginya Aya sudah bangun dan membuat sarapan di dapur. Untuk dirinya dan Anwar. Karna hari ini hari minggu. Aya pun berniat membersihkan rumah dan memeriksa setiap sudut kamar rumah Anwar. Karna merasa ada yang mengganjal di hati Aya. Setelah tadi malam kaca jendela rumah mereka tidak terkunci. Apalagi ketika bayangan makhluk itu masih jelas terekam di ingatan Aya.

 Ning nong ...Ning nong

Suara bel rumah terdengar nyaring. Membuat Aya bergegas keluar untuk membuka pintu. Dan ketika pintu terbuka

" Abah ......Lani !!!" kata Aya kaget. Karna sepagi ini Abahnya sudah datang tanpa memberi kabar padanya.

" Kami naik motor kesini Ay, apa kami boleh masuk," kata Lani

" Astaga....ayo bah masuk, Lan... ayo aku baru selesai membuat sarapan," kata Aya mempersilahkan keduanya masuk dan duduk

" Mana Anwar ? Abah mau lihat kondisinya sekarang. Kenapa ngak cerita sama abah Ay," kata Abah masih berdiri.

" Kak Anwar di kamar bah, maaf ....ayo ikut Aya ke kamar ," kata Aya yang melangkah menuju kamar dan membuka pintu Anwar. Dan terlihat Anwar masih terbaring diatas tempat tidur.

" Abah ....!! " kata Anwar kaget ketika melihat mertuanya itu datang tanpa memberi tahunya.

" Duduk lah !! biar abah lihat " kata Abah menelisik wajah Anwar yang terlihat baik baik saja. Namun tidak dengan sekujur tubuhnya penuh koreng dan luka bernanah.

" Astaga...." kata Lani tergangga. Saat melihat sekujur tangan dan kaki Anwar penuh luka menjijikkan.

" Huh....ini memang kiriman orang, kita harus membawanya ke Datu. Agar kau bisa sembuh," kata babah.

" Tapi bah, orang pintar yang pernah Anwar datangi bilang. Jika penyakit ini tidak bisa di sembuhkan kecuali...." kata Anwar, ragu untuk melanjutkan perkataannya.

" Abah tahu itu, tapi ada cara lain yang harus kita lakukan," kata Abah menghela nafas dalam. Membuat Lani dan Aya saling padang.

" Ay ...ayo aku bantu masak. Kami belum sarapan. Karna setelah sholat kami langsung berangkat kesini tadi," kata Lani. Yang ingin mengalihkan perhatian Aya. Agar Anwar dan pamannya bisa bicara berduaan.

" Oh iya, ayo kita kedapur Lan. Aku sudah masak kok. Tinggal disiapkan saja," kata Aya yang lupa. Jika abahnya dan Lani baru saja datang. Dan ia belum sempat membuatkan minuman untuk keduanya.

Aya pun keluar dari kamar di ikuti Lani ke dapur. Keduanya menuju ruang makan. Dan Aya langsung mengambil dua cangkir besar untuk membuat teh.

" Kenapa kau menyimpannya sendiri Ay, sampai lukanya sangat parah begitu," kata Lani duduk di kursi. Sembari melihat Aya membuat teh.

" Aku tidak tahu awalnya Lan, itu terjadi setelah kami pulang beberapa hari dari kampung," kata Aya

" Apa kau tidak mengenal orang yang dekat dengan Anwar ?" tanya Lani

" Tidak ,selain teman temannya. Apa kau tahu sesuatu Lan?" tanya Aya sembari meletakkan teh di depan Lani. Lalu menutup gelas satunya, agar awet panasnya. Karna itu bagian untuk abahnya. Yang pastinya sedang ngobrol bersama Anwar.

" Pengirimnya seorang pria, namun aku tidak jelas melihat wajahnya. Sepertinya dia menyukaimu dari sejak lama," kata Lani Sembari menyesap teh hangat di depannya.

" Siapa ?? " kata Aya berpikir

" Entahlah....kau cari orangnya dan kita seret dia Karna dia sudah berani menyakiti orang," kata Lani tegas.

" Aku sudah mencari tahu itu Lan, beberapa bulan ini. Namun dari teman temanku belum ada yang mengarah kesana Lan, Aku hanya takut. Itu dari teman teman Anwar. Atau ....." kata Aya

" Apa?" kata Lani

" Teman Tiwi atau Tiwi sendiri." kata Aya.

" Itu bisa jadi, kita akan cari tahu itu nanti. Setelah membawa Anwar ke Datu untuk berobat. Aku sudah menceritakan semuanya pada abahmu," kata Lani.

" Ya sudah , ayo sarapan..... Setelah ini aku mau menyuapi Anwar dan membawa makan untuk abah," kata Aya. Yang membuka tudung saji makanan. Agar mereka berdua bisa sarapan bersama.

Sedangkan di kamar Anwar. Anwar menceritakan semua apa yang terjadi dari sejak mereka pulang kerumah. Sampai ia mengalami gatal gatal sampai hari ini.

Abah yang mendengarkan cerita Anwar mengerutkan keningnya. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Karna tidak mungkin ada kejadian kebetulan tanpa ada asal usul. Pasti ada sesuatu yang terjadi sebelum Anwar menikah.

" Apa nak Anwar tidak punya musuh?" tanya Abah menatap Anwar.

" Tidak bah, Aya juga saya sudah menanyakan itu. Bahkan Anwar sempat menanyakan teman teman Aya. Yang tidak menutupi kemungkinan ada yang ingin bermaksud jahat pada saya bah," kata Anwar.

Abah pun menghela nafas sejenak. Untuk memikirkan apa yang terbaik bagi anak dan menantunya. Lalu abah pun mendekati Anwar dan bicara pelan pelan. Yang hanya di dengarkan oleh Anwar.

Anwar pun sempat terkejut, namun ia bisa mengerti apa maksud dari mertuanya itu. Agar mereka bisa mencari tahu siapa yang sudah mengirimi teluh. Dan apa maksud dari semua ini.

" Anwar akan lakukan bah, apa kita akan berangkat hari ini?" tanya Anwar.

" Makin cepat makin baik, biar Abah yang bawa mobilnya," kata Abah sembari membuang nafas kasarnya.

Dan tak lama Aya dan Lani datang membawa nampan makanan dari dapur. Aya membawakan nampan makan untuk Anwar, sedangkan Lani membawa makanan untuk pamannya.

" Bah....makan dulu. Aya mau menyuapi kak Anwar ," kata Aya sambil menggeser meja untuk Abahnya.

" Terimakasih nak ," kata Abah sambil melirik Aya. Yang terlihat bersikap baik kepada menantunya. Dan Abah juga bisa melihat rumah tangga Aya dan Anwar sepertinya sedang baik baik saja. Tanpa ada jarak diantara keduanya.

" Duduk sini Lan," kata Aya pada Lani yang duduk disisi tempat tidur. Sambil menyuapi Anwar yang sudah duduk dengan tubuh yang sangga bantal

" Paman apa ini teluh racun sangga?" kata Lani bertanya.

" Hmm...." angguk Abah dengan deheman

" Pasti ini ulah orang dekat kak Anwar kan paman?" kata Lani seakan yakin itu perbuatan dari orang yang sangat mengenal Anwar.

" Kita belum punya bukti Lan, nanti kita cari tahu lagi," kata Anwar.

" Ya itu harus kak, kalo kak Anwar tidak ingin cepat mati," kata Lani

" Lan !!" kata Aya mendelik

" Biar kak Anwar tahu Ay, ini bukan teluh biasa," kata Lani

" Lan.....nak Anwar sudah tahu nak, jadi tidak perlu dibahas lagi," kata Abah.

" Hah.....sudah tahu !!" kata Lani kaget. Sembari menatap Anwar yang hanya menghela nafas. Sambil mengunyah makanannya

Disisi lain terlihat seorang pria tersenyum sambil duduk melamun di kamarnya.

" Ay.....kau akan segera menjadi janda. Dan ini adalah kesempatanku," guman pria itu tersenyum tipis penuh arti.

1
darsih
biar tau rasa tu Ani d hidupnya bakalan susah
Marsiyah Minardi
Duh jangan sampai Aya lihat dramanya nanti ,bisa syock dia
darsih
aduh Aya kenapa pamitan SM Ani
lanjut KA
Marsiyah Minardi
Othor ,aku ga sabar lihat drama berikutnya
Bagaimana reaksi Ani pas tahu semua kejahatan suaminya ?
Tobat atau malah tambah jahat ?
Marsiyah Minardi
Sudahlah Ani ,sepandai pandai menyimpan bangkai busuknya tercium juga
darsih
Ani SM suami nya biar tuh kena batu nya KLO Uda. d usir dr rumah biar tau rasa pake cara licik SM Ade kandung sendiri JD gregetan SM Ani
darsih
cerita nya bagus ka
Hidayati Yuyun: terimakasih kk
total 1 replies
Marsiyah Minardi
Syukurlah Othor akhirnya up date lagi
Asyikkk lah mulai memanas konflik ,terbuka tameng Ani ,Imran
Tolong ya Anwar ,jangan sampai hilang kendali ,kasihan Aya juga
darsih
lanjut KA
JD penasaran rencana Anwar
Marsiyah Minardi
Othorrr, aku udah gregetan banget sama geng Ani
Kapan mereka kena batunya ya ?
Haduhhh, hidup ga jauh jauh dari konflik harta ,tahta ,wanita ....
Marsiyah Minardi
Othorrr, aku rela banget kok kalau Ani sama suaminya kena karma yang lebih menyakitkan dari perbuatannya ke Anwar
Siapa tahu masih bisa taubat setelahnya ...
Hidayati Yuyun
hahaha mantap
darsih
up lagi KA cerita nya makin seru
biar Imran ketahuan SM Aska biar dpecat dr kantor Anwar
Marsiyah Minardi
Selamat Idul Adha juga Othor
Aku mah team tinggal ngemplok aja alias order matang
Maklum ...
Marsiyah Minardi
Wah rupanya Anwar laki laki langka ,baik ,tanggungjawab ,sudah antisipasi kejahatan kakaknya sama kakak ipar
Aku ga sabar lihat Ani dan suaminya kena batunya ,serakah ,jahat ,licik
darsih
aduh JD tegang baca. nya
malah bersambung
darsih
bagus Anwar kamu berhak kasih pelajaran SM KK mu itu yg serakah
Marsiyah Minardi
Hayo lho Ani , mulai ketar ketir aroma kebusukannya mulai terendus saudaranya
Ingatlah sepandai pandai menyimpan bangkai ,busuknya tercium juga
Tinggal tunggu waktu
darsih
bener tu Kaka ipar yg mau menang sendiri
Marsiyah Minardi
Ya ampun Ani ,itu mulut macam bon cabe nerocos mulu
kalau disuapi sambel rawit setan ,kapok ga ya ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!