kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Kedua
Keesokan harinya William dan Anna memutuskan untuk melanjutkan misi mereka.
Pencarian anggota keluarga yang merupakan musuh keluarga suryan harus dilanjutkan.
Untuk itu mereka akan menelusuri jejak pada kota terdekat.
Anna telah menemukan jejak peradaban ke sebelah barat dari tempat mereka bermalam.
Ini adalah salah satu tempat yang ditandai sebagai awal dari penelusuran informasi musuh keluarga suryan.
" Anna apakah kau sudah mempersiapkan semua perlengkapan kita ? " William yang telah selesai membereskan tenda serta perkemahan mereka bertanya.
Anna, yang juga telah selesai merapikan sosok nya, menjawab William " tentu saja, lagi pula kita masih harus melihat kota itu kan sebelum menentukan arah penyelidikan "
William memandang sosok Anna, baginya yang telah melewati masa kecil dan memiliki pemikiran dewasa tahu bahwa misi ini cukup berbahaya.
Apa yang akan terjadi masih menjadi misteri untuk diselidiki.
" Kalau begitu, ayo berangkat, setidaknya kita akan sampai sebelum hari menjelang petang " dengan mengaktifkan skill gerakan tubuhnya, William memimpin perjalanan.
Sesampainya di kota ini, William dan Anna menunjukkan wajah kebingungan.
Ini bukan karena kota ini memiliki sesuatu yang bernilai, sebaliknya kota ini tampak terlalu terbelakang.
Bagi William dan Anna, sebuah kota di kekaisaran minimal memiliki ruang tersendiri.
Bukan hanya ruang yang hampir sebesar galaxy, kota - kota yang ada di benua langit juga memiliki teknologi tinggi.
Dibandingkan itu, kota di depan William dan Anna tampak seperti daerah kumuh.
Bahkan penggambaran daerah kumuh sudah menjadi pujian bagi kota ini.
Sesuai informasi yang diberikan paman Thomas, peradaban di planet ini masih dalam era mesin uap.
Planet ini belum mengenal mana, ether, atau jenis energi lainnya.
Itulah yang menyebabkan William dan Anna kebingungan.
Walaupun mereka berpikir bahwa era mesin uap itu buruk, namun mereka masih berharap menemukan tempat yang menarik.
Sayangnya kota di depan mereka menunjukkan kenyataan lain.
Kota ini hanya seluas beberapa ratus meter, dinding kotanya terbuat dari kayu.
rumah - rumah di kota ini tampak lusuh, gangster dan penjahat bersebaran dimana - mana.
Bahkan sanitasi dan kebersihan tidak memiliki sistem dan perangkat yang sempurna.
Bagi William yang telah hidup kedua kalinya, ini bukan masalah besar.
Namun bagi Anna yang hidup di lokasi yang luar biasa mewah, tempat ini seperti sarang tikus.
Bahkan perkemahan mereka sebelumnya lebih mewah dari tempat ini.
Sambil berjalan di antara kota ini, Anna dan William mulai mengamati sekeliling mereka.
Bahkan William mencoba memindai beberapa tempat yang mencurigakan dengan mana.
Sayangnya semua usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Melihat ini, William memutuskan untuk berpencar dalam mengumpulkan informasi.
" Anna kau sudah melihat tempat ini, tidak banyak cara untuk mengumpulkan informasi secara terbuka "
" bahkan jika kita mencoba sepanjang sore, kemungkinan besar kita tidak akan mendapatkan apa - apa "
Anna yang mendengar William hanya sedikit tersenyum, dia memberikan seluruh keputusan di tangan William.
" jadi apa yang harus kita lakukan ? Apakah kau memiliki rencana ? "
William tersenyum santai, dengan nada ringan dia memberikan Anna pendapatnya.
" Anna, tidak peduli seperti situasinya, hanya ada 2 kekuatan yang bisa mengumpulkan informasi atau memiliki badan intelejen "
" satu adalah representatif terbuka yang biasanya diwakili kelompok pemerintah "
" yang lainnya adalah representatif tertutup yang diwakili dunia gelap seperti gangster atau organisasi pembunuh "
Anna mendengar perkataan William dengan serius, dia memikirkan dalam - dalam pendapat William.
Anna yang masih mengola informasi yang diberikan William secara refleks bertanya " kalau begitu apa yang selanjutnya kita lakukan ? "
William menjawab dengan sederhana " aku akan menyelidiki bagian gangster dan organisasi lainnya "
" apakah kau bisa menggali informasi dari pihak bangsawan atau penguasa daerah ini ? "
Anna menjawab William dengan percaya diri " serahkan ini kepadaku, aku akan membuka mulut mereka "
William hanya bisa tersenyum paksa " kau tidak perlu menghampiri mereka secara langsung "
" kau cukup menyuap beberapa pelayan atau asisten mereka "
" lagipula kebanyakan hal - hal buruk seperti ujicoba manusia dilakukan oleh perwakilan mereka, bukan oleh mereka sendiri "
Mendengar itu mata Anna bersinar, ini karna Anna merasa bahwa William tidak mau melihat dia di dekati orang lain.
Ini jelas membuat Anna merasa senang.
William yang melihat Anna tersenyum bodoh hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Dia tidak tahu mengapa villainess yang sangat dingin dalam novel berubah menjadi seperti ini.
Bahkan terkadang william merasa tak berdaya dengan perubahan Anna.
Walaupun begitu, William masih merasa bahwa Anna yang sekarang terlihat lebih baik dari pada sosok nya dalam novel.
" Anna apakah kau sudah mengerti ? " William yang melihat Anna belum kembali dari khayalan nya hanya bisa membangunkan Anna.
" cough... cough... Aku mengerti William, kau tidak perlu menatap ku seperti itu " Anna yang melihat tatapan William tersipu malu.
William melihat Anna yang bersikap seperti seseorang yang gila cinta tidak bisa berkata apa-apa.
Dalam hatinya dia hanya bisa meraung marah ' kembalikan Anna ku yang seperti bangsawan, ini bukanlah Anna yang aku tahu '.
setelah meluapkan rasa tidak senang di hatinya, dengan senyum penuh paksaan William hanya bisa merubah topik pembicaraan.
" kalau begitu sudah diputuskan, aku akan mengumpulkan informasi dari gangster disekitar sini "
" dan kau akan mencoba menyuap pelayan di keluarga bangsawan di sekitar sini "
Anna menjawab dengan sigap " percaya padaku William, ini bukan hal yang sulit "
" lagi pula aku juga seorang kultivator, tidak ada hal yang membahayakan disini "
William tidak setuju mengenai perkataan Anna.
Menurut nya, bahkan dalam kondisi mendukung, seseorang harus selalu bersiap akan hasil terburuk.
Namun William tidak membantah Anna.
Pada usia Anna, kesombongan memang sering tercipta, terutama melihat kondisi keluarga dan talenta Anna.
William hanya berharap Anna akan mengubah sikapnya sebelum terlambat.
" kalau begitu kita akan berpisah disini, jika kau mengalami sesuatu tidak terduga, segera hubungi aku atau paman Thomas "
Dengan itu William berbalik dan bergegas ketempat tujuannya.
William yang sudah memutuskan tujuannya segera mencari lokasi gangster di kota ini.
William mengamati bahwa beberapa gang gelap dipenuhi sampah menjadi tempat berkumpulnya orang - orang ini.
Tentu saja sebelum melakukan kontak dengan mereka, William melakukan beberapa penyesuaian terlebih dahulu.
Walaupun William bukalah seorang ahli dalam penyamaran, dia masih bisa melakukan beberapa perubahan pada wajahnya.
Dengan bantuan teknologi seperti pewarna instan, dia mengubah penampilannya.
Sekarang William memiliki rambut berwarna putih, matanya mengenakan lensa kontak berwarna biru, dan pipinya di penuhi bedak warna putih pucat.
Temperamen nya menjadi lembut seperti seorang sarjana terpelajar.
Kini dia berubah dari seorang pejuang menjadi seorang anak bangsawan yang sakit - sakitan.
William dengan penampilan barunya tidak langsung menemui gangster itu, dia memiliki rencana tersendiri dalam hatinya.
Tujuan pertamanya adalah distrik lampu merah, ini adalah gerbang yang menuju langsung ke pusat dunia malam.
William sebenarnya bisa menggunakan kekuatan langsung untuk menerobos gangster ini.
Namun dengan melakukan itu, ada kemungkinan pimpinan gangster itu akan langsung melarikan diri.
Lagipula merasakan pengalaman seperti ini bukanlah hal yang buruk bagi William.
Dengan itu William berjalan di antara distrik lampu merah.
Beberapa wanita dengan pakaian terbuka memberikan tatapan seduktif kepadanya.
Target william adalah wanita dengan gaun merah di ujung jalan.
Sikap wanita itu yang seakan mengontrol sekitar nya, ditambah tindakannya yang tidak proaktif dalam berbisnis membuat william tertarik.
Dengan langkah percaya diri William tiba di depan gadis itu.
sebuah senyuman muncul di bibirnya, dan dengan sikap Flamboyan dia berkata " boleh kah aku mengundang nona manis untuk secangkir anggur ? "