Devan Satria Chris dan Ayuni terpaksa menikah karena keduanya tidak mau membantah keinginan orang tuanya.
Ayuni yang bercadar membuat Devan sangat yakin jika gadis yang di pilihkan Mommy nya adalah gadis berwajah buruk rupa.
"Kak, aku harap kakak tidak menyentuh ku karena aku masih menstruasi"
"Siapa yang mau menyentuh mu? bahkan melihat mu saja aku sudah malas"
"Malas?, aku juga malas melihat wajah mu"
Ehk astaghfirullah.. Tuhan maafkan aku yang kurang ajar sama suami sendiri, habisnya dia juga tidak bisa menjaga lisan nya. batin Ayuni.
"Cih, memang wanita jadi-jadian, sudah ku duga cadar itu hanya penutup sifat buruk mu saja"
Aku yakin dia sangat jelek, pasti! batin Devan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar buruk.
"Assalamualaikum, kak"
"Walaikumsalam, apa kakak mengganggu?"
"Sama sekali tidak kak, ada apa?"
Terdengar helaan nafas panjang di sebrang telpon, Ayuni mendengar itu entah kenapa merasa sedikit cemas.
"Ayah kembali drop lagi Yun, katanya Ayah mau bertemu dengan kamu dan Devan" jelas Joy.
Deg..
Jantung Ayuni terasa berhenti saat itu juga, dia kaget mendengar penuturan Joy sang kakak.
"Lalu bagaimana kondisi Ayah sekarang, kak" air mata Ayuni mulai jatuh tanpa permisi.
"Kakak saat ini di rumah sakit dan dokter masih memeriksa kondisi Ayah, kakak harap kamu bisa pulang sebentar" lanjut Joy lagi.
"Apa Bunda ada di sana?" tanya Ayuni. "Kenapa Bunda tidak mengabari ku" lanjut Ayuni.
Joy pun menjelaskan jika Bunda Anasya tidak mau mengganggu Ayuni, apalagi semua keluarga juga tau jika Ayuni dan Devan akan pergi honeymoon.
Dan setelah selesai menelpon Ayuni memilih langsung mencari keberadaan suaminya, Ayuni masuk ke dalam ruang kerja suaminya.
"Assalamualaikum.. kak" Ayuni berjalan masuk.
"Walaikumsalam, ada apa?" tanya Devan langsung menutup laptopnya.
Ayuni berjalan mendekati suaminya, dan sesampainya di depan suaminya Ayuni langsung memeluk suaminya.
"Ayah sakit, aku tidak bisa pergi honeymoon" kata Ayuni sambil terisak.
Apa?
"Ayah sakit?" Devan nampak kaget.
"Iya, Ayah drop lagi dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit" balas Ayuni masih dengan Isak nya.
Devan membalas pelukan istrinya, dia memenangkan sang istri hingga Ayuni bisa lebih tenang.
"Astaghfirullah.. maafkan aku" Ayuni mengusap air matanya.
"Tidak apa, jangan menangis aku tidak apa kalau pun kita tidak honeymoon" balas Devan ikut mengusap air mata di pipi istrinya.
"Aku benar-benar tidak bermaksud menggagalkan rencana honeymoon kita, maaf" Ayuni menatap sendu suaminya.
Devan menggelengkan kepalanya, dia mendekatkan wajahnya dengan wajah sang istri lalu..
Cup..
"Hari ini aku kita terbang, siapkan pakaian kita ya dan aku akan menelpon sekertaris ku untuk mengurus perusahaan selama aku tidak ada" kata Devan lagi.
Ayuni mengangguk paham dan setelah itu dia pergi ke kamar nya, meninggalkan Devan yang menelpon sekertaris nya untuk menghendel semua pekerjaan selama dia pergi.
Beberapa jam berlalu..
Akhirnya Ayuni dan Devan sampai di kota C, mereka pergi menggunakan helikopter milik Dad Darrel.
"Assalamualaikum.."
"Aunty!" teriak Vicky berlari mendekati Ayuni.
"Walaikumsalam" balas Nadine istri Radit.
"Kak Nadine, mana kak Radit?" tanya Ayuni.
"Di rumah sakit, lagi gantian sama Joy dan Willy" jelas Nadine.
Ayuni memeluk kakak iparnya yang sedang mengandung itu, sedangkan Devan dia diajak Vicky keruang bersantai.
"Apa ada perubahan dari kondisi awal ayah?" tanya Ayuni saat pelukan nya terlepas.
"Bang Radit bilang belum, katanya kondisi ayah masih lemah" jelas Nadine.
Ayuni menghela nafas nya pelan, tak henti-henti nya dia mengucapkan kata istighfar agar dirinya bisa menahan sedih nya itu.
Mereka akhirnya berkumpul di ruang bersantai, Ayuni dan Devan tidak langsung ke rumah sakit karena mereka juga harus istirahat sebentar.
"Nty.." panggil gadis kecil dua tahun.
Dialah Sera, keponakan lucu nya yang masih dua tahun, Sera adalah anak ketiga Joy dan William.
"Hy gadis kecil, kamu semakin gendut" Ayuni memangku tubuh gembul keponakan nya.
"Astaga berat nya" Ayuni terkekeh saat dia ingin menggendong Sera yang beratnya hampir 13 kg.
"Agi nty" kata Sera sambil nyengir memperlihatkan gigi susu nya yang putih.
"Sera sudah, biar kakak saja yang gendong" Nino kakak sulung Sera mengeluarkan suara nya.
Dia yang di suruh Mommy nya menjaga kedua adik nya, dan melihat Aunty nya yang terlihat kesusahan menggendong adik nya Nino merasa itu adalah tugas nya.
"No, au Agi" balas Sera sambil tersenyum.
Devan melihat itu tersenyum, dia berdiri dan mendekati keponakan lucu nya.
"Bagaimana kalau uncle saja?" Devan menawarkan diri nya.
Ayuni melepaskan Sera dari gendongan nya, lalu Sera pun di gendong oleh Devan dan benar saja Devan benar-benar merasa lengan nya mengangkat daging sapi.
"Suka makan apa? uncle belikan mau?" tanya Devan sambil menggendong Sera.
"Au oklat aja, cuka" balas Sera sambil tersenyum, lalu mencium pipi Devan.
"Oke nanti Uncle kasih banyak coklat, satu kamar oke" sahut Devan sambil tergelak.
"Ote" Balas Sera ceria.
Ayuni bisa melihat seberapa senang nya suaminya saat memangku keponakan nya, tangan nya terulur untuk mengusap perut nya lalu Ayuni tersenyum.
Cepat hadir sayang, umi dan Abi menunggu kehadiran mu. batin Ayuni yang bisa sedikit melupakan kesedihannya karena adanya keponakan nya yang menggemaskan.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
Beberapa x sy menemukan penerapan cadar yg kyknya slh kaprah..
Ini edukasi dan debatable.. Mari kita Adu argumen yg fair.. Dari mana dasarnya?,apa alasannya?
Dan setelah menikah krn sdh mahramnya istri tdk "lepas" cadar??? Bahkan lepas pakaian pun gpp.. Ini kok msh di pke cadarnya ketika sdh di kamar bareng suami?
itu hanya obsesi
jadi devan bisa bantu kamu