NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:490.9k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Bisik bisik bikin ngeri

Tujuan Anna hijrah ke kota dari kampungnya adalah untuk menuntut ilmu, yaitu menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan bisa membiayai kuliahnya sendiri tanpa menjadi beban orang tua.

Hal ini telah dilakukan Anna. Ia begitu bersyukur dengan kemudahan yang diberikan oleh sang maha pencipta untuk semua ini. Maka dari itu Anna harus fokus dengan apa yang dia cita citakan.

Anna tak pernah berfikir untuk punya pacar sama sekali, selain memang terlalu sibuk dengan kuliah dan kerjanya, dia juga berfikir untuk apa pacaran. Banyak yang pacarn lama tapi ujung-ujungnya nikah sama orang lain. Jika Anna dikasih jodoh, dia ingin langsung saja menikah, ngga usah ada pacaran segala.

Saat Rainer bertanya soal pacar sebenarnya ada desiran di hati Anna, perasaaan tak biasa yang kini sering terjadi kala dia bersama Rainer, apalagi saat Rainer sedang menatapnya.

Tapi Anna merasa takut akan keadaan mengingat sang bos begitu banyak yang menggilai termasuk gadis cantik di depannya ini yang sedang menanyakan apa yang terjadi padanya dan Rainer.

"An, lagi heboh banget lho disini," ucap Winna sambil mengaduk kopi buatannya.

"Heboh apa mba?."

"Heboh kamu katanya yang nempel terus sama pak Rainer" jawab Winna dengan ekspresi yang sulit dibaca.

"Ieh masa nempel sih mba, kalo bareng ia, kalo nempel ngga deh mba" ucap Anna meyakinkan.

"Iya itu maksudnya, hati hati lho An kamu jadi suka sama pa Rainer" ucap Winna.

"Engga lah mba, Anna cuman memenuhi tugas sebagai karyawan, kalo boleh milih nih mba, aku lebih suka kerjanya kaya dulu, kalo sama pa Rainer bikin spot jantung," ucap Anna begitu terlihat wajahnya kesal.

"Sport jantung kaya gimana An? deg degan gara gara liat wajahnya yang ganteng ya?" ucap Winna sambil mencubit cubit pinggang Anna.

"Apaan sih mba, ngga gitu," ucap Anna mengelak.

Tiba tiba dari pintu pantri masuk 3 karyawan perempuan yang langsung ikut nimbrung obrolan Anna dan Winna.

"Ya seneng lah Anna, sampe dia di pegang dong tangannya sapa pa Rainer, senang ya An digandeng sama bos, kapan lagi kan" ucap Lani.

Anna begitu tak suka mendengar nada bicara Lani, sampai membulatkan matanya dengan sempurna saking kagetnya dengan ucapan Lani. Entah apa yang difikirkan orang lain tentangnya yang pasti Anna merasa tak nyaman dengan keadaan ini. selama Anna bekerja disini Anna belum pernah diperlakukan seperti ini.

"Maaf mba, saya disini kerja mba ngga ada niat lain, maaf jika apa yang saya lakukan membuat mba ngga nyaman." ucap Anna sambil menajamkan matanya tak terima dengan perkataan Lani.

Lalu Lani tiba tiba mendekatkan wajahnya pada Anna sambil melipat tangannya di dada dan menunduk kan kepalanya karena memang tinggi badan Lani lebih tinggi dari anna.

"Jadi kacung tau diri dikit An," ucap Lani begitu menyakitkan.

Anna tak bisa menjawab apapun karena memang posisi Anna saat ini hanya kacung biarpun itu terlalu kasar diucapkan, Anna hanya bisa mengepalkan tangannya dengan geram.

"Woy woy woy, Gak usah kaya gitu lah Lan, kamu juga sama kerja disini, jadi kita sama sama kacung kan, cuman beda Jabatan doang apa yang mau dibanggain," ucap Winna sambil menghalangi tubuh Anna dan menahan dada Lani.

"Kalo kamu pengen dapet perhatian dari pak Rainer, caranya ngga gini, emang salah Anna sekarang lebih dekat sama pak Rainer?, dia cuman kerja ngga ada lagi," bela Winna.

"Cih, nggak penting."

Lalu Lani dan teman temannya pergi dari pantri meninggalkan Anna dan Winna yang sedang kesal dengan tingkah Lani.

"Si Lani emang serasa paling cantik dia," ucap Winna begitu geram.

"Emang dia cantik mba," ucap Anna menimpali.

"Buat apa cantik fisik An, kalo kelakuannya kaya gitu, mana ada cowok baik yang mau ngajak nikah cewe kaya gitu, cowok Badung aja pengen dapet cewe baik An," ucapnya menegaskan.

"Cewe baik aja susah dapet cowok kan mba," sambil terkekeh Anna mengatakannya.

Seketika Winna langsung mendelik mendengar perkataan Anna. "Ish, dibelain juga malah nyindir aku, sebel" ucap Wina sambil melipatkan tangannya di dada.

"Dah ah, aku balik kerja lagi ya An," ucap Winna sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Anna sendirian di pantri.

Sambil mencuci piring Anna berdialog sendiri, "Baru segini aja udah ngeri Kaya gini, apalagi kalo beneran pacarnya dateng, takut disantet aku."

Kini sudah sore, dan waktunya para karyawna menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas untuk pulang, Entahlah mereka akan kemana dulu, yang pasti mereka akan melepas kepenatan setelah seharian bekerja. Tapi untuk Anna ini belum berakhir. biasanya saat waktunya pulang kerja ia akan menyempatkan ke taman untuk sekedar ngopi cantik, tapi saat ini Anna benar benar malas dan berniat untuk langsung saja pergi ke kampus.

" Tit tit tit"

[Anna : "Halo pa?, ada yang bisa saya bantu?"]

[Rainer: "Naik ke ruangan saya sekarang"]

[Anna: "Hah? Oh iya pa"]

Sebenarnya Anna malas sekali bertemu dengan Rainer, tapi lebih malas lagi mendengar ancamannya.

Anna bergegas naik ke ruangan Rainer dan segera masuk ke dalam ruangannya.

"Permisi pa," sapa Anna.

"Tunggu disana," ucap Rainer sambil menunjuk sofa yang ada persis didepannya.

Anna menuruti perintah Rainer tanpa bersuara sedikitpun. Dia duduk dengan tenang sambil menatap jam dinding yang berada tepat di belakang kepala Rainer. Pandangannya terlihat menerawang tatapannya tampak terlihat kosong.

Rainer menyadari tatapan Anna itu dan sedikit mengerutkan dahinya, "Ada apa dengan anak ini," tanya Rainer dalam hati.

Rainer berusaha tak peduli dengan sikap Anna saat ini, dia terus fokus menyelesaikan pekerjaannya yang hampir selesai ini.

Setelah 30 menit Anna menunggu Rainer, dia baru sadar jika sekarnag sudah sore, sedangkan dia harus mengejar kelasnya yang dimulai jam 19.00.

"Pa maaf, saya harus pergi ke kampus, kalo boleh tau sekarang keperluan bapa apa dengan saya." ucap Anna begitu panik.

Saat Anna bicara berbarengan dengan pekerjaan Rainer yang selesai juga, lalu ia tersenyum.

Rainer benar benar pintar mengganggu Anna. Mendengar penuturan Anna, Rainer hanya tersenyum kecil lalu membereskan mejanya, merapihkan barang barangnya dan beranjak dari duduknya.

"Ayo, katanya mau kuliah" ucap Rainer yang membuat bingung.

"Iya?."

"Pak Rainer kenapa sih, bukannya ngomong mau apa malah gitu" Anna ngedumel dalam hati, tak faham dengan gelagat Rainer.

"Nanti saya bicara di luar, sekarnag ayo cepetan keburu kamu telat masuk kulaih," ucap Raine.

"Ya sudah saya pamit pa," pamit Anna kemudian dia melangkah mendahului Rainer tapi Rainer langsung mencekal tangan Anna.

"Eh, kenapa pa? saya udah mau telat ini buru buru". ucap Anna.

Mata Rainer menyorot tajam pada Anna, dan mulai menggandeng tangan Anna seperti sebelumnya tanpa mengucapkan apapun.

"Saya sampai disini aja pa, makasih" ucap Anna.

Saat bergegas menuju sepedanya, ternyata sepedanya tidak ada, sontak Anna begitu panik, bagaimana dia bisa ke kampus jika sepedanya tak ada.

"Ayo saya Anter, sekalian saya mau ngomong penting sama kamu" ucap Rainer.

Happy reading😁😁

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!