Bagaimana jika Cinta yang mulai tumbuh telah di hempasan dan kini harus melihatnya kembali?
Diawali dengan pertemuan seorang wanita cantik bernama KIRANA dan seorang laki-laki yang Rupawan namun juga seorang Cassanova yaitu ALFARO RICH EAGLE
Pertemuan keduanya menciptakan kisah cinta yang sangat rumit dan menguras Emosi
Apa yang akan terjadi dengan mereka berdua, mari kita ikuti kisahnya
Cerita ini masih saling terpaut dengan kisah sebelumnya di Karya Author berjudul "DOKTER ALENA"
Disarankan bagi pembaca untuk mampir di karya Author sebelumnya, yang berjudul:
1. POWER OF WOMAN
2. DOKTER ALENA
3. SAHABATKU KEKASIHKU
4. AKULAH WANITAMU
Salam sehat dan Bahagia dari Author
Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Kirana menatap aneh muka Hani, kemudian segera memukul lengannya untuk menyadarkannya kembali.
"Han, kamu kenapa?" Tanya Kirana yang kini sudah duduk di samping Hani.
"Aku_" Hani tidak melanjutkan ucapannya, bingung harus bilang apa ke Kirana, karena dia sendiri belum tau kepastiannya.
"Aku apa..?, Yang jelas kalau ngomong Han, jangan bikin orang penasaran" sahut Kirana sedikit memaksa.
"Sudahlah Kirana, yok kita pulang, sudah sore nih, obatnya sudah kamu tebus kan?, Ingat.. jangan ada yang ketinggalan" Ucap Hani berusaha untuk mengalihkan pembicaraan, dan tentu saja berhasil, karena dia sukses membuat Kirana sibuk dengan memeriksa obatnya kembali.
Dalam perjalanan pulang, Hani tampak terdiam, dirinya menduga-duga bahwa kemungkinan Alfaro yang mengalami masalah mengingat apa yang sudah terjadi tadi siang di dalam ruang kerja Kirana.
Begitu juga dengan Kirana yang berlaku sama, dia merasakan seperti ada sesuatu yang dirahasiakan oleh Ronan perihal keadaan Alfaro yang sesungguhnya, sejenak Kirana menarik nafas panjang, berusaha untuk menetralkan pikirannya.
Beberapa saat kemudian mobil yang dinaikinya sudah sampai di Mansion, Kirana dan Hani segera keluar, masuk kedalam Mansion untuk segera membersihkan diri lalu keduanya berjamaah melakukan sholat Ashar.
Selesai sholat, Kirana tidak segera beranjak dari tempatnya, dia kemudian mengaji untuk mengatasi keresahan batin, fisiknya dan pikirannya, begitupun dengan Hani yang juga tengah khusuk membaca kitab suci, begitulah kedua wanita ini, selalu menggunakan cara ini untuk membuat rileks kembali dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
"Aku bantu siapkan makan malam Han" ucap Kirana setelah selesai melakukan ibadahnya, Hani tersenyum kemudian merangkul pundak Kirana dan membawa Kirana ke dapur.
"Bagaimana menurutmu soal kerjasama kita dengan perusahaan tuan Alfaro?" Tanya Hani tiba-tiba sambil terus sibuk menyiapkan hidangan makan malamnya.
"Bismillah, semua di lancarkan, apapun yang kita lakukan, kalau mengikutkan Allah di dalamnya, aku yakin DIA pasti melindungi dan melancarkan, kalau memang itu yang terbaik untuk kita" jawab Kirana yang ikut sibuk membantu membersihkan meja makan.
"Amin..kalau ternyata tidak sesuai yang kita harapkan?" Tanya Hani sejenak menatap Kirana.
Kirana tersenyum, lalu mendekat ke Hani.
"Itu berarti Allah sedang mempersiapkan yang lebih baik untuk kita, yakinlah atas apa yang Allah tentukan, karena sesungguhnya DIA maha segalanya" jawab Kirana.
"Kau tau Kiran, aku sangat suka saat berdiskusi ataupun hanya sekedar berbincang denganmu, rasanya Adem" sahut Hani sambil tersenyum.
"Masa sih, bagaimana kalau berbincang dengan Ronan, apa kau juga tidak merasa adem?"
"Panas!!" Sahut Hani sengit.
"Jangan terlalu membencinya, ingat, Allah maha membolak-balikkan hati seseorang, bisa-bisa kau nanti berjodoh dengannya" ucap Kirana sambil tertawa melihat Hani langsung menatap tajam dirinya.
Saatnya makan malam bersama dilakukan, karena acara persiapan masak dan sebagainya sudah selesai, keduanya menikmati makanan yang ada di meja makan dengan rasa syukur atas semua limpahan Rizki yang di berikan.
Hani masih terdiam di ruang tengah, bayangan akan kehadiran dua orang laki-laki yang masuk ke sebuah ruang di Rumah Sakit semakin mengganggu pikirannya, hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengetahui hal itu dengan menghubungi Ronan.
Kini Hani sudah berada di ruang kerjanya yang berdekatan dengan kamarnya.
Perbicangan dalam saluran handphone.
"Assalamu'alaikum..Ronan?"
"Waalkum salam, iya, ada apa Han?"
"Maaf Ron, ada yang ingin aku tanyakan, tadi saat di Rumah sakit tidak sengaja aku melihatmu dan Tuan Alfaro masuk ke dalam ruang konsultasi Psikolog, apa benar itu kalian?"
"Iya, Kenapa?"
"Tidak, maksudku..emm.." ucap Hani sedikit ragu.
"Alfaro yang sedang berada di sana, aku hanya mengantar saja, itu kan yang ingin kamu tau?" Sahut Ronan.
"Oh jadi begitu, bolehkah aku tau apa yang sebenarnya terjadi Ron, karena Kirana juga sebenarnya merasakan sesuatu akan diri tuan Alfaro"
"Aku akan menceritakan kalau kita ketemu langsung, tidak bisa aku mengatakan semuanya dalam perbincangan seperti ini" ucap Ronan.
"Okey..kapan?"
"Sekarang, aku tunggu di Cafe terdekat dari Mansion mu"
"Ha..sekarang?, Maksudmu malam ini?" Ucap Hani.
"Iya, memangnya mau kapan lagi, mumpung aku ada waktu, kalau kamu gak bisa, ya gak usah nunggu_"
"Aku bisa..okey, aku bisa, aku datang ya.. share lokasi saat kamu tiba" sahut Hani segera, dan tentu saja membuat Ronan tersenyum mendengarnya, dan sesaat kemudian Sabungan handphone diputus.
"Ini orang, sekalinya mau, memutuskan sesuatu mendadak gini, belum juga di jawab sudah main ancam, dasar!" Ucap Hani dalam hati dan segera bersiap berganti baju.
Kirana yang melihat Hani sudah rapi dan berjalan melewatinya menyelidik dengan memindai sahabatnya dari atas hingga bawah.
"Kenapa sih Kirana, terpesona dengan kecantikan ku?" Ucap Hani menggoda.
"Dasar, mau keluar?" Tanya Kirana.
"Iya sebentar, aku ada perlu dengan seseorang, mungkin kamu mau titip sesuatu?" Tanya Hani sambil nyengir.
"Nggak, cepet pulang aja, dan semoga kamu bisa jaga diri dengan baik, ingat...kalau berbicara berdua saja dengan seorang laki-laki bukan mahramnya harus di tempat ramai yang banyak orang, biar di jauhkan dari Fitnah dan rayuan setan"
"Siap sayangku..okey, aku berangkat ya" ucap Hani menoel pipi Kirana dan segera melangkah cepat menuju lantai bawah dan meninggalkan Mansion.
**
beberapa saat yang lalu.
Ronan rupanya sudah melesat keluar meninggalkan Apartemen mewahnya menuju ke Cafe terdekat, setelah sampai di sana, Ronan segera mengirim lokasi ke Hani yang tegah dalam perjalanan.
Tak berapa lama mereka kini sudah duduk bersama di sebuah tempat yang terletak di lantai atas, sambil menikmati pemandangan malam, Hani sudah duduk di hadapan Ronan dengan wajah yang sudah tidak sabar menunggu penjelasan yang akan diberikan.
"Kenapa milih di luar gini, kita bisa cari tempat lebih privat" ucap Ronan.
"O..tentu tidak, aku merasa diluar seperti ini lebih aman, banyak yang ikut mengawasi kita"
"Maksudnya?" Tanya Ronan heran.
"Di ruang privat hanya ada kita, itu artinya akan ada yang ketiga yaitu setan, imanku kadang naik kadang turun, aku takut tergoda"
"Maksudnya tergoda dengan ku?" Ucap Ronan lagi sambil tersenyum.
"Bukan..tergoda sama setan di depanku"
"Apa!, Maksudnya aku setan, begitu?" Ucap Ronan sengit dan membuat Hani menahan tawanya.
"Bisa jadi, buktinya dari tadi aku melihatmu menatap ku terus, itu namanya setan sedang bekerja dalam dirimu, hati-hati!" Ucap Hani sambil terkekeh dan menikmati pemandangan malam yang sangat indah dari sana.
Ronan menghela nafas panjang, sedikit kesal dengan bercandaan yang dilontarkan Hani, tapi entah mengapa Ronan juga merasa tenang saat berada di dekatnya, ada kenyamanan yang tidak bisa dia ungkapkan dari sosok wanita bernama Hani.
Akhirnya Ronan memulai pembicaraan kembali, menceritakan awal dari kisah Alfaro yang membuatnya sampai harus seperti sekarang ini.
"Apa?!, Jadi tuan Alfaro pernah menikah dan mempunyai seorang putra?" Tanya Hani sangat terkejut. "Lalu dimana mereka sekarang?" Tanya Hani lagi.
"Sabar dulu, dengarkan ceritaku dengan baik, mengerti?" Sahut Ronan.
Kemudian Ronan melanjutkan kisah Alfaro kembali, dimana setelah kepergian nya ke Indonesia beberapa lama, dirinya kembali ke Paris dengan perubahan sikap yang luar biasa, dia hanya mengatakan ada gadis yang sangat ingin dijadikannya pendamping hidupnya, dan dia harus berubah untuk memantaskan dirinya bersanding dengannya.
"Kau tau gadis itu siapa kan?" Ucap Ronan.
"Hem, pasti Kirana" jawab Hani lirih.
Ronan mengangguk lalu melanjutkan ceritanya lagi, Saat Alfaro sudah bertobat dan kembali ke jalan-NYA, Cobaan itu muncul, dimana akibat dari perbuatannya, seorang Model ternama di kala itu ternyata tengah hamil 4 Bulan, hingga terpaksa mau tidak mau harus menikahinya, karena itu permintaan dari wanita itu, atau kalau tidak, akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
Tentu saja Aliando Runcel Eagle, Daddy dari Alfaro marah besar karena Alfaro berniat mengambil anaknya saja saat lahir nanti dan tidak mau hidup bersama dengan ibu dari anaknya. Dan akhirnya dengan terpaksa menikahinya.
Seiring dengan lahirnya si buah hati, pintu hati Alfaro akhirnya terbuka, dia bisa menerima ibu dari anaknya untuk menjadi istri yang sebenarnya, dan saat itulah dia memutuskan kontak dengan Kirana karena tidak ingin membuatnya kecewa.
"Astagfirullah..jadi seperti itu ceritanya?" Ucap Hani yang masih sangat terkejut.
"Masih ada lagi, aku kan menceritakan kisah yang sangat pilu dari perjalanan hidup Alfaro selanjutnya, dan bahkan seandainya itu terjadi padaku, aku tidak akan sanggup" ucap Ronan menunduk sedih.
"Kalau kamu tidak kuat menceritakan nya, tidak apa-apa, cukup intinya saja" ucap Hani yang merasa tidak tega melihat kesedihan menyelimuti wajah Ronan.
Bersambung.
Yang makin penasaran, jangan lupa VOTE, HADIAH, KOMEN, dan LIKE ditunggu.
PROMOSI: Sudah Tayang Cerpen terbaru 'SETETES RINDU' di Channel YouTube Sinho Novel, kisah perjalanan AILINA EAGLE NUGRAHA, Yuk..segera mampir dan klik: Cerpen SETETES RINDU by Sinho
chris lebih kéjam