Sistem Dewi
Namaku Allysa Cecilia Yanuar, biasa di panggil AL, umurku 17 tahun siswi senior menengah di SMA 1 Kota M, seorang yatim piatu yang di angkat anak oleh sepasang suami istri yang sangat baik, yah... aku dulu ditemukan ibu panti di depan pintu panti asuhan Kasih Bunda di perkirakan saat itu belum genap 40 hari, aku di temukan dibungkus dengan selimut tebal dan mengenakan sebuah kalung berbentuk bulan sabit berwarna perak dan terukir nama Allysa di belakang liontin tersebut.
Aku di adopsi sejak umur 6 tahun, ibu angkatku Tanti Purwanti dan Ayah angkatku Dandi Pramudya Yanuar, memperlakukanku seperti anak kandungnya sendiri, kehidupan kami sangat bahagia, meskipun keluarga kami terbilang cukup karna ayah sebagai karyawan kantor yang gajinya 4 juta perbulan, dan ibu sebagai guru TK di dekat rumah meskipun gaji tidak besar tapi ibu dengan bahagia menjalaninya.
Saat usiaku 15 tahun, kehidupan bahagiaku sirna setelah kecelakaan bus yang di tumpangi kedua orang tua angkatku menabrak pembatas tebing dan terjun di kedalaman 19 meter dan meledak. Sejak saat itu aku hidup sendirian tanpa sanak saudara. Aku yang dulu ceria berubah menjadi dingin dan mandiri. Aku sekolah sembari kerja shift sore hingga malam di sebuah minimarket dekat rumah.
Suatu hari saat aku sedang bekerja, saat itu jam sudah menunjukkan jam 00.30 dini hari, setengah jam sebelum aku pulang 3 orang pelanggan laki-laki menggunakan masker datang.
"Selamat datang di Betamart" ucap Al setiap ada pelanggan yang datang
Ketiga orang itu masuk dan berpencar sambil menoleh kanan kiri seperti mencari sesuatu atau melihat keadaan yang sepi karena waktu yang sudah tengah malam. Lalu tiba-tiba salah seorang yang berdiri di depan kasir menodongkan pistol.
"Serahkan semua uang dalam laci!" bentak orang itu, Al saat itu karena terkejut terdiam dan gemetar. Melihat kasir yang terdiam orang itu lanjut bicara "Hai, kau cepat keluarkan uang dalam laci itu, kalau tidak aku tembak!!"
Al yang saat itu bimbang karena dalam kondisi yang serba salah, dia bisa di pecat jika menyerahkan uang tersebut, tapi jika tidak dia juga bisa mati tertembak.
"Ba Baik, to tolong jangan tembak saya" Al pasrah jika harus di pecat di bandingkan nyawa yang harus menghilang. Lalu dia ambil semua uang total Rp. 7.495.000 di laci. Setelah mengambil uang tersebut ketiga perampok itu keluar dari minimarket.
"Hiks... Apa yang harus aku lakukan sekarang hiks hiks" Al yang menangis meratapi nasibnya
setelah 15 menit kejadian perampokan, datang satu orang, dia buru-buru menghampiri Al yang sedang terduduk menangis di lantai dekat kasir. "Hei Al, kenapa kamu menangis?" Tanya Aldo teman yang akan bergantian sift dengan Al.
"Bang Aldo, hiks... aku habis dirampok, hiks,apa yang harus aku lakukan" cerita Al
"Apaaa.. Kamu dirampok? kapan? terus kamu enggak kenapa-napa kan Al"
"Aku enggak kenapa-napa bang, tapi semua uang di ambil, gimana ini bang? aku bisa dipecat hiks" Aldo yang juga bingung, dia tidak bisa membantu karena sudah resiko pekerjaan.
setelah 1 jam pemilik minimarket datang, Al hari itu juga kehilangan pekerjaan pulang dalam keadaan sedih, lemas tak bertenaga. "Apa yang harus aku lakukan setelah ini" batin Al, bingung harus bagaimana melanjutkan hidup.
Saat melewati taman dekat rumah, Al melihat nenek-nenek dengan pakaian compang camping membawa karung kosong duduk di bangku taman memegang perutnya menahan sakit. Al lalu menghampiri nenek itu.
"Nenek kenapa?" tanya Al sembari duduk disamping nenek itu
"Nenek lapar nduk, nenek belum makan dari kemarin, perut nenek sakit sekali, nenek belum dapat barang bekas setelah seharian berkeliling" jawab nenek,
Al yang mendengar nenek itu sedih dan sadar kalau ada uni lebih menderita dari dirinya, setidaknya dirinya masih bisa makan untuk beberapa hari kedepan. Al lalu mengambil roti dari tasnya, roti yang dia beli sore hari sebelum berangkat bekerja, lalu dia berikan ke nenek itu.
"ini nek, saya punya Roti buat nenek, maaf ya bek cuma itu yang saya punya, saya sedang tidak bawa uang cah sekarang" ucap Al
"Benar ini buat nenek nduk? ini punya kamu, lalu kamu makan apa?" tanya nenek itu
"Aku Udah makan kok nek" jawab Al, padahal sejak sore dia juga belum makan juga.
"Terimakasih" Ucap Nenek itu, dan memakan roti yang diberikan Al. Lalu mengambil bungkusan kecil yang dia simpan dikantong bajunya dan menyerahkannya kepada Al.
"Apa ini nek?" tanya Al
"itu benda yang nenek temukan kemarin saat berkeliling, itu terlihat bagus jadi nenek ambil, nenek kasih itu buat kamu walaupun itu tidak berharga, tapi itu ucapan terimakasih nenek" jawab nenek itu tulus. Al menerimanya dengan tersenyum, lalu membuka bungkusan itu. Di dalamnya ada sepotong batu berwarna biru sedikit transparan, Al mengangkat abisnya melihat batu itu. "Batu apa ini? ko aneh?" batin Al, dia mengelus batu itu dan menoleh ke nenek. Tanpa Al sadari batu itu mengeluarkan sedikit cahaya saat Al mengelus batu itu, dan batu itu tiba-tiba menghilang seperti meresap masuk ke telapak tangan Al. Al yang kaget melihat batu itu menghilang.
"kenapa batu itu tadi? ko hilang?" gumam Al,
tiba-tiba saja kepala Al terasa sakit seperti tertusuk ribuan jarum. "Aakkhhh...!!" teriak Al sambil memegang kepalanya. Dia menoleh lagi ke nenek itu, ia melihat nenek yang tersenyum menatap dirinya dan berkata "Kamu anak baik, kamu berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ini balasan terimakasih ku untukmu gadis manis, berbahagialah" ucap nenek dengan wajah yang masih tersenyum., lalu menghilang di kegelapan malam menuju pagi itu.
Al yang mendengar itu kaget, bingung juga mengerang karena merasakan sakit yang teramat.
DING..!!!
[Pemasangan sistem dengan host sedang diproses]
[Hitung mundur dimulai]
[3..2..1.].
[pemasangan dimulai 1%... 10%... 20%... 30%...]
"Akkhhh...!!! "Al yang masih teriak tak kuat menahan sakit di kepalanya Tak sadarkan diri.
[90%...100%...]
DING!!!
[Pemasangan selesai!!]
_____________
Waktu berlalu, matahari sudah berada di tengah peraduan,
"Uugghh... " Al terbangun sambil memegang kepalanya yang sudah berangsur hilang sakitnya.
Setelah sadar sepenuhnya, Al terkejut melihat sekelilingnya, Yaa, Al sekarang berada di dalam kamarnya.
"Bukannya aku ada di taman tadi, kok aku sekarang ada di kamar?" ucap Al Keheranan. "Apa yang tadi itu mimpi? Aahh enggak enggak, kalau itu mimpi kenapa terasanya nyata sekali dan sakit itu juga nyata" Al yang bangun, langsung duduk termenung memikirkan hal yang terjadi sebelumnya.
DING!!!
[Selamat untuk host, pemasangan sistem berhasil..]
"Aaaahhh" teriak Al karena terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 333 Episodes
Comments
Shai'er
😱😱😱😱😱
2024-10-25
0
Shai'er
dielus-elus, keluar jinnya
2024-10-25
0
Shai'er
🥺🥺🥺🥺🥺
2024-10-25
0