NovelToon NovelToon
Teman Ranjang Billionaire

Teman Ranjang Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Patahhati / Romansa Modern / Konglomerat / Drama
Popularitas:18.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: el Putri

Demi mendapatkan uang untuk biaya operasi transplantasi ginjal ibunda tercinta, Arini rela menjadi teman ranjang atasannya, Sean, selama setahun.

Selama menikah dengan Arini, Sean bersikap sesuka hati tanpa memikirkan perasaan Arini sedikit pun. Arini terbelenggu oleh beragam aturan yang diberikan Sean, dilecehkan dan dihina, termasuk oleh Monica, kekasih Sean.

Sedihnya, setelah semua pengorbanan yang sangat menyakitkan, sang ibunda justru berpulang dan Arini terus diperbudak oleh Sean. Entah sampai kapan. Mungkin sampai hati Sean melembut tersentuh oleh cinta yang datang tanpa diundang? Atau, sampai Arini cukup kuat untuk melawan dan melarikan diri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sean Frustasi

Sean nampak frustasi, dia menyuruh Nick untuk mengerahkan anak buahnya supaya mencari keberadaan Arini.

"Kalau besok mereka tidak menemukan istriku siap-siap aku pecat," ancam Sean

Nick tidak bisa berbuat apa-apa selain diam, membantah bisa membuat Sean marah bisa-bisa dia ditendang keluar galaksi Bimasakti

Dia juga mendatangi pihak kepolisian untuk melaporkan hilangnya Arini, semua orang dibuat susah oleh Sean.

Hingga subuh Sean belum tidur karena masih mencari Arini.

"Please Arini, maafkan aku," gumamnya

Karena tidak membuahkan hasil Sean pulang dan Istirahat.

Saat terlelap dia bermimpi Arini memaki-maki dirinya karena dekat dengan Amira sehingga mengabaikannya.

Karena mimpinya tersebut Sean terbangun, "Segitu dendamnya kamu padaku sehingga dalam mimpi kamu memakiku Arini," gumam Sean lalu dia tidur lagi

Jam sepuluh pagi Sean baru bangun dari tidurnya, dia segera membersihkan diri dan melakukan pencarian lagi.

"Tuan, kita ada rapat dengan klien dari Dubai." Nick memberi laporan.

"Batalkan saja Nick, sampai Arini belum kembali aku tidak bisa fokus bekerja," sahut Sean

"Tapi pak, kita akan rugi ratusan bahkan trilyunan rupiah," jelas Nick

"Arini jauh lebih penting dari uang!" bentak Sean

Nick langsung terdiam, dia tidak berani berpendapat, jangankan pendapat bersin dia pun tidak berani.

Nick tentu tak membiarkan perusahaan rugi, dia memutar otaknya bagaimana cara menangani kliennya tanpa Sean.

"Saya berangkat ke kantor dulu pak," pamit Nick

"Iya, kerahkan anak buah kita untuk mencari Arini, adakan penjagaan di pusara ibundanya jika sewaktu-waktu Arini kesana laporkan padaku," titah Sean yang mendapat anggukan dari Nick

Seluruh anak buah Sean, pelayan rumah serta aparat kepolisian dikerahkan Sean untuk mencari Arini.

Di sisi lain,

Arini memanjakan dirinya dengan berbelanja di mall kota tersebut, tak lupa dia memakai masker dan kaca mata supaya tidak ada yang mengenalinya.

"Maafkan aku tuan suami, uangmu aku gunakan untuk senang-senang, minimal mengurangi sakit yang kamu torehkan di hatiku," gumam Arini dengan menikmati jus stroberi dan sepotong kue.

Puas berbelanja dan memanjakan dirinya di SPA, Arini kembali ke hotel.

Dia merebahkan dirinya di kasur untuk merenggangkan otot-ototnya

"Aku ingin tau apa kamu mencari ku atau tidak." Arini bermonolog dengan dirinya sendiri.

Di kantornya,

Daffa yang tau Arini hilang malah tersenyum, "Bagus Arini," gumamnya namun meskipun begitu dia tetap menyuruh Shane untuk mencari keberadaan Arini.

********

Tiga hari sudah berlalu, Sean terlihat kacau. Dia sungguh-sungguh frustasi, semua pelayan berdiri di depan kamarnya untuk memantau keadaan Sean karena dia tidak makan dan hanya minum.

"Arini pulanglah," gumam Sean dengan ujung mata yang basah.

Orang tua Sean yang tau hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, mama yang cemas datang mengunjungi Sean di rumahnya.

"Kenapa Arini bisa pergi sih Sean?" tanya mama

"Entahlah ma, waktu itu Arini dan Sean hendak pergi jalan-jalan namun tiba-tiba Amira telpon mobilnya mogok di jalan,...."

Belum sempat melanjutkan, mama memotong

"Jangan bilang kamu meninggalkan Arini demi membantu Amira," tebak mama

Sean menatap mamanya lalu mengangguk

"Itu namanya kamu cari masalah," sahut papanya kesal

"La Sean harus bagaimana mana mungkin Sean membiarkan Amira di tengah jalan dengan mobil mogok." Sean membela diri

Papa kesal sekali dengan Sean, dia tak menyangka anaknya sebodoh ini.

"Kamu kan bisa menghubungi bengkel dan menyuruhnya datang di lokasi Amira Sean, tanpa kamu sendiri yang datang," ucap Papa dengan kesal

Sean hanya diam, lalu dia meminta papa untuk menyuruh anak buahnya supaya ikut mencari Arini.

"Papa dan mama harap kejadian ini menjadi pelajaran supaya kamu bisa menghargai pasanganmu," sahut papa lalu pamit pulang.

Dari semua yang diperintahkan Sean, tidak ada satu pun yang bisa menemukan Arini. Sehingga membuat Sean marah

"Kalian punya otak atau tidak, hah! cari satu orang saja tidak becus," maki Sean

Anak buahnya hanya menunduk dan mendengarkan makian Sean.

Pihak kepolisian juga menghubungi Sean kalau mereka juga belum menemukan keberadaan Arini.

Sean semakin frustasi, dia bingung tak tau lagi apa yang harus dia lakukan.

"Arini pulanglah," gumamnya sambil menatap langit langit kamarnya

Arini juga melakukan hal yang sama, dia menatap langit langit kamar hotelnya, dia memikirkan Sean dan terlintas dalam hatinya untuk pulang

"Tapi kalau aku pulang rugi dong, aku kan udah bayar separo tagihan hotelnya, lagian si Sean pasti seneng seneng ma Amira dan membiarkan aku lagi," gumam Arini

"Tetap jalankan misi Arini, abaikan hati kecilmu" Arini bermonolog dengan dirinya sendiri.

Keesokan harinya, Daffa dan Shane ada pertemuan di luar kota, saat mengobrol di salah satu hotel tak sengaja Shane melihat Arini masuk.

Shane tersenyum lalu berbisik pada Daffa.

"Aku melihat Arini,"

Daffa membolakan matanya, "Dimana," tanyanya bersemangat hingga kliennya menatap Daffa

"Pelan-pelan boz, jangan ngegas gitu, semangat banget," sahut Shane

Setelah selesai mengobrol Daffa segera ke resepsionis dan bertanya nomor kamar hotel atas nama Arini

"No 231 pak," jawab resepsionis

"Apa kamar 230 atau 232 kosong?" tanya Daffa

Sebentar pak saya check

"Maaf sudah terisi namun kamar 233 kosong," jawab Resepsionis

Daffa memesan kamar no 233, rencananya dia akan kembali ke kotanya, gara-gara melihat Arini Daffa malah ikut check in di hotel yang sama dengan Arini.

"Tolong, ambilkan baju ganti di mobil kalau nggak ada kamu beli yang baru," titah Daffa

Daffa segera masuk dan pergi ke kamar Arini, berkali-kali Daffa mengetuk pintu namun tidak ada yang membuka pintu.

Daffa nampak khawatir, dia takut terjadi apa-apa dengan Arini.

Daffa mengetuk pintu sekali lagi dan akhirnya Arini membuka pintu

"Mas Daffa." Arini kaget melihat Daffa bagaimana bisa Daffa mengetahui kalau Arini berada disini

"Boleh aku masuk?" tanya Daffa

"Silahkan mas tapi nggak ngapa-ngapain lo ya." Arini mempersilahkan Daffa masuk

Daffa masuk lalu duduk di sofa, dia tersenyum dengan menatap Arini

"Sean di sana klimpungan mencarinya tapi dia di sini memanjakan dirinya dengan menginap di hotel mewah," batin Daffa

Arini ikut duduk di sebelah Daffa dengan rambut yang masih basah karena dia habis mandi.

"Kamu cerdik sekali Arini seperti kancil," puji Daffa

Arini mengerutkan alisnya, "Cerdik gimana sih mas," tanya Arini bingung

"Ya kamu, menghilangkan diri dan disini memanjakan diri," jawab Daffa

Arini tertawa, "Kesel banget aku sama si monster kampret itu mas, dia selalu mengutamakan Amira daripada aku istrinya," kata Arini dengan bibir maju

"Arini, kondisikan bibir kamu, kalau aku khilaf bagaimana." ucap Daffa dengan terkekeh

Arini mencibirkan bibir," Ih mesum," umpat Arini

Daffa hanya tertawa, Daffa sengaja tidak membahas Sean sama sekali, dia juga tidak ingin memberitahu Sean terkait keberadaan Arini.

"Mas jangan bilang pada Sean ya," pinta Arini

"Nggak, aku malah seneng kalau Sean nggak tahu jadi aku bisa berdua dengan kamu di sini," goda Daffa

"Ih mas Daffa genit dan mesum seperti Sean," umpat Arini

Daffa dan Arini bercanda hingga tak sengaja mata mereka saling bertemu, Daffa terlihat canggung.

"Arini,"

.........

1
kori fvnky
Biasa
Dedeh Kurniasih
Luar biasa
dikala senja
😄😄 Buto ijo apa genderuwo thor
Ia
Kecewa
Hidayathi Ismi
jadi penasaran deh
lup lep
😅😅sean sean
Maryati Yati
dasar sean mulutnya minta di lakban masak anakmu sendiri di bilang Buto ijo🤦🤦
Maryati Yati
dah mulai bucin ni si monster kampret
Maryati Yati
👍👍👍👍👍👍👍
Maryati Yati
bagus Arini sekali'kerjsin si monster kampret itu
Maryati Yati
kayak asmaus Husna aja 99
Trisna
wah siapa perempuan itu?
apakah mantan nya Nick
Trisna
mimpi kaki ya
Trisna
wajarlah pa Daffa namanya juga laki-laki dan perempuan.
kulit bersentuhan ada efek sampingnya
Indri Ana: (°ロl°) ! (°ロ°) ! is it just ˇ(ˇˍˇ) Kokola
Indri Ana: 9 look👀 like L
total 2 replies
Trisna
Berharap Arini ya takut,

eh Sean malah frustasi lihat kelakuan nya Arini pada hantu🤣🤣
haci
😒
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
Salwa Antya
🤣🤣🤣🤣
Salwa Antya
kasian kau Nick,telingamu ternodai
Salwa Antya
bener Arini kasih mereka pelajaran 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!