Pengantin Tuan Arogan

***

Pagi hari setelah kejadian itu, Barata hanya diam saja tidak mengatakan apapun,

“Suruh dia turun untuk makan,” Barata sedang duduk di ruang makan, hendak menyantap sarapannya sebelu pergi bekerja ke kantornya.

“Baik Tuan,” seru salah seorang pelayan yang sedang melayani Tuannya.

“Tok … Tok … Tok!”

Ketukan pintu terdengar di kamar pribadi Barata, Alina yang baru saja selesai mandi dan mengenakan pakaian apapun yang ada di lemari membuka pintu, dia sedikit siaga dan sedikit mengintip, siapa tahu itu adalah kedua pelayan yang waktu lalu menyiksanya.

Dia lega saat menemukan jika yang mengetuk pintunya bukan dua iblis yang menyiksanya itu.

“Nyonya Alina, saya diperintahkan oleh Tuan agar Nyonya segera turun untuk makan bersama Tuan,” pelayan itu berbicara dengan lembut dan hormat.

Alina sedikit memicingkan matanya dan seperti tidak yakin dengan ucapan pelayan itu, tetapi dia tetap akan mengikut untuk saat ini, dia juga tidak suka berdebat dengan lelaki itu, dia harus menghemat energinya sendiri.

Alina mengikuti pelayan itu menuju ruang makan, jika di pikir-pikir inilah pertama kalinya Alina memasuki ruang makan di mansion itu, rasanya ruang makan itu sangat mewah dan terang, makanan yang ada di atas meja pun berlimpah.

Layaknya seorang pangeran, Barata duduk di kursi utama dan jemari telunjuknya ia mainkan seperti tidak sabar menunggu Alina turun untuk bergabung dengannya.

“Uhuk!” tiba-tiba Barata sedikit terbatuk saat Alina mengenakan baju yang terlihat kebesaran di tubuh Alina juga celana yang sampai terseret ke lantai.

Bagaimanapun baju yang dikenakan oleh Alina adalah bajunya, entah kenapa Barata merasa Alina semakin cantik dan mempesona saat Alina menggunakan bajunya.

Alina yang menyadari jika Barata melihatnya dengan mata pembunuh yang tajam, sembari duduk di kursi terjauh dari Barata, dia menggenggam baju kebesaran itu,

“Oh baju ini? aku tidak memiliki baju, jadi aku kenakan yang ada di lemari, jika tidak suka aku bisa melepasnya sekarang juga!” ketus Alina sudah duduk.

“Sial! aku tidak menyadarinya, siapa yang sangka wanita menggunakan baju longgar malah kelihatan lebih seksi dan cantik,” gumam Barata seperti sedang mengutuk dirinya yang terlalu terpesona dengan istrinya itu.

Dia sedikit melirik kearah Ben yang khusus ikut tinggal di mansion dan beberapa pelayan pria yang sepertinya juga ikut terpesona dengan kecantikan Alina.

Ben baru saja datang setelah mempersiapkan kendaraan untuk Bos nya pergi bekerja.

“Beraninya kalian melihat dia dalam pakaian seperti ini!” geram Barata langsung melihat Ben yang hendak menyantap makanannya, dia sudah mengambil sendok namun dia merasa ada aura gelap yang sedang mengarah kepadanya.

“Kalian semua pergi sekarang juga dari ruangan ini!” perintah Barata dengan kuat mengepal tangannya.

“Cih, baru juga aku disuruh ikut makan sudah di usir!” geram Alina merasa kegilaan Barata semakin mendekati level super maksimum.

“Glek!”

Ben hanya bisa menelan salivanya karena saat Barata mengatakan itu dia belum sempat menyantap satu suap makanan pun.

Semua nya tentu saja mengikuti perintah Barata, begitupun dengan Ben dan Alina, Alina sudah berdiri dan hendak pergi.

“Siapa suruh kau ikut pergi, kau duduk!” perintahnya pada Alina, membuat Ben merasa dia juga pasti akan di suruh duduk dan makan bersama.

Tapi ….

“Siapa suruh kau duduk, kau pergi bersama mereka!” ketus Barata pada Ben yang sudah hampir ingin duduk lagi.

“Oh Tuan, kejamnya dirimu pada diriku yang selalu ada untukmu Tuan, hiks,” gumam Ben meratapi nasibnya yang selalu kena sial itu.

***

Guys jadwal update balik lagi ya di jam 00:00 maafin aku ya, kalau aku sanggup akan tetap update 2 episode perhari tapi kalau aku sudah kecapean gapapa ya update 1 hehe 😊

Btw komen kalian aku baca semua kok, maaf ya gabisa respon satu satu.

Makasih semuanya stay healthy yaa 🥰